Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Memahami Penebusan Yesus
PENEBUSAN: JALAN PENYELESAIAN ALLAH MENGENAI DOSA MANUSIA
Ketika Allah menciptakan manusia, Ia berkeinginan untuk memiliki suatu keluarga yang terdiri dari laki-laki dan perempuan menurut gambar dan rupa Allah sehingga Ia dapat bersekutu dan membagikan kasihNya kepada mereka. Allah mempergunakan lima hari pertama untuk mempersiapkan tempat tinggal bagi anak-anak yang dikasihiNya itu. Tuhan Allah menciptakan semua bintang di langit, matahari dan bulan untuk memberikan terang di bumi bagi mereka. Semua bunga yang indah, pohon-pohon, gunung-gunung, sungai-sungai dan semua warna yang cerah di dunia ini diberikan dan disiapkan untuk kenikmatan dan kesenangan laki-laki dan perempuan yang akan Ia ciptakan untuk menjadi milikNya.
Pada hari keenam dari penciptaan, Allah menjadikan laki-laki dan perempuan menurut gambarNya serta memberi mereka nafas kehidupan. Allah melihat serta menyatakan bahwa semua ciptaanNya baik. Allah menempatkan laki-laki dan perempuan yang telah Ia ciptakan itu di dalam suatu taman yang indah yang telah disiapkan khusus untuk mereka. Di antara pohon-pohon dalam taman itu terdapat pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat serta pohon kehidupan. Allah mengijinkan mereka untuk makan semua pohon di taman, termasuk pohon kehidupan. Namun ada satu pohon yang Allah perintahkan untuk tidak dimakan buahnya oleh mereka, sebab kalau mereka memakannya, mereka akan mati. Allah menyodorkan pilihan bagi manusia yang dikasihiNya untuk mentaati perintah Allah, mengasihi Dia dan hidup, atau tidak mentaati Dia, tidak mengasihi Dia dan mati. Allah yang empunya langit dan bumi tidak pernah memaksa manusia untuk mengasihi dan melayani Dia. Ia berkeinginan agar mereka mengasihi dan memilih Dia dengan kehendak bebas (free will) dan dari hati mereka sendiri.
Terhadap pilihan yang disodorkan Allah itu, ternyata manusia lebih memilih pilihan yang kedua yaitu tidak taat kepada perintah Allah (Kej 3:3-6). Adam dan Hawa memilih untuk tidak mengasihi dan mentaati Allah. Mereka memberontak terhadap Allah dan tidak mematuhi perintahNya. Ketika iblis menghasut Hawa dan memperdaya dengan mengatakan: “… sekali-kali kamu tidak akan mati, … bahkan kamu akan … sama seperti Allah …” (Kej 3:5 , Yes 14:13-14). Ada motivasi yang tersembunyi dalam hati manusia itu, yaitu ingin menyamai Allah Yang Maha Tinggi. Motivasi tersebut merupakan dosa-dasar semua manusia. Setiap orang telah mencoba untuk menjadi allah bagi dirinya sendiri. Mereka ingin meninggikan kehendak mereka sendiri mengatasi kehendak Allah.
Ada tiga hal yang mendasari dosa Adam dan Hawa, yaitu: keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup (Kej 3:6, 1 Yoh 2:16). Ketiga hal itulah yang merupakan akar dari semua dosa di dunia ini.
Allah yang empunya langit dan bumi datang ke Taman Firdaus, Allah ingin bersekutu dengan anak-anak yang dikasihiNya, untuk membagikan isi hatiNya kepada mereka. Tetapi Ia mengetahui bahwa mereka telah melanggar perintahNya, mereka telah melangkah menurut jalan mereka sendiri. Dengan berpaling dari Allah, menerima kutukan setelah diperdaya iblis, mereka akhirnya diusir dari taman dan kehilangan persekutuan dengan Bapa. Karena pelanggaran Adam dan Hawa, pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat telah masuk ke dalam setiap manusia; dan semua manusia, yang belum diperbaharui, memiliki kecenderungan untuk melakukan dosa.
Kecenderungan berbuat dosa seringkali membuat seseorang dengan sengaja berbuat dosa terhadap Allah. Mari kita lihat yang diajarkan Firman Tuhan mengenai keadaan rohani dari orang-orang yang belum diperbaharui (Rm 3:10-18,23). Tidak ada orang yang benar (Rm 3:10); tidak ada orang yang mencari Allah (ayat 11); tidak ada orang yang berakal-budi (ayat 11); semua orang telah menyeleweng (ayat 12); tidak ada orang yang berbuat baik (ayat 12); kecenderungan mengatakan hal-hal yang jahat (ayat 13-14); mudah sekali berbuat jahat (ayat 15); cenderung suka merusak (ayat 16); suka bermusuhan (ayat 17); tidak memiliki rasa takut akan Allah (ayat 18); semua orang telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah (ayat 23).
Ternyata manusia menghadapi masalah besar. Bila semua manusia telah berbuat dosa dengan sengaja dan tidak mencari Allah, lantas bagaimana manusia dapat datang padaNya?
Jalan keluar yang disediakan Allah adalah: Haruslah ada seorang Juruselamat yang akan berjuang dan melepaskan mereka (Yes 19:20), yang mau mencari dan menyelamatkan yang hilang (Lukas 19:10) dan Roh Allah Bapa yang harus menarik orang-orang kepada Juruselamat supaya dapat diselamatkan (Yoh 6:44). Kitab Roma menjelaskan bahwa yang menuntun manusia kepada pertobatan ialah kasihNya, yaitu: kemurahan, kesabaran dan kelapangan hatiNya (Rm 2:4).
Kasih dan kemurahan Allah menyebabkan Ia datang dan mencari manusia yang memiliki sifat memberontak. Kasih Allah terus menerus bekerja dalam hati manusia dan membuat mereka sadar dan yakin bahwa mereka berdosa. Kasih Allah menarik manusia kepadaNya. Kasih Allah senantiasa menyudutkan seseorang yang keras kepala dan memberontak sampai ia menyerah dan meninggalkan kehidupannya di dalam dosa dan kematian. Meskipun demikian, Allah telah memberikan kebebasan kepada semua manusia untuk memilih Dia dan hidup, atau menolak jalan penyelesaianNya (yaitu penebusan) dan mati.
Kita tidak dapat menyelamatkan diri kita sendiri dengan perbuatan baik kita, tetapi semua karena kasihNya (Ef 2:8,9), dan karena rahmatNya (Titus 3:5). Melakukan hukum Taurat juga tidak menyelamatkan (Gal 3:21 , Rm 3:20). Paulus sendiri bersaksi mengenai dirinya yang taat kepada hukum Taurat, namun dia sendiri mengakui banyak berbuat dosa (Flp 3:6 , I Tim 1:15). Karena hukum Taurat diberikan Allah untuk menunjukkan kepada manusia bahwa tidak ada seorang manusiapun yang benar di hadapan Allah (Rm 3:19-20).
Dalam Perjanjian Lama, seseorang dapat dibersihkan dari dosa dan dibawa ke dalam hubungan yang benar dengan Allah melalui penebusan, dan harus ada pengorbanan darah sebagai korban tebusan (Imamat 17:11). Pengorbanan darah sebagai penebusan dan penghapusan dosa diadakan oleh Allah sejak mulanya. Semenjak Adam kemudian Habel, Nuh, Abraham, Yakub dan bangsa Israel, semuanya mempersembahkan darah untuk penebusan dosa. Allah mewajibkan pengorbanan binatang, karena darah mereka bersih, tidak berdosa dan tidak tercemar, darah mereka terbebas dari sifat dasar – yang cenderung berbuat dosa. Dalam Perjanjian Lama, penumpahan darah membawa penghapusan dan penebusan dosa manusia.
Sekarang kita akan mempelajari hubungan Yesus Kristus dengan penebusan sebagai berikut.
Yesus adalah Dia yang datang untuk menyelamatkan umatNya dari dosa mereka (Mat 1:20-23), Dia adalah yang datang untuk menghapus segala dosa (1 Yoh 3:5). Mengenai Yesus dikatakan juga bahwa Dia adalah: “… Anak Domba Allah, untuk menghapus dosa dunia …” (Yoh 1:29).
Garis darah (keturunan) adalah dari ayah. Alkitab memberitahu kita bahwa nyawa makhluk berada dalam darah. Dalam Yesus tidak ada dosa. Mengapa? Sebab Ia tidak dilahirkan dari Adam. Yang mengalir dalam pembuluh darah Yesus adalah Darah Allah, bukan darah Adam. Dan Darah Allah inilah yang dicurahkan bagi dosa dunia. Darah Yesus merupakan korban yang lebih baik dari pada darah binatang (Ibr 9:13-14).
Penebusan yang dilakukan Yesus lebih besar dari pada penebusan dalam Perjanjian Lama. PersembahanNya (penebusanNya) lebih dari pada sekedar persembahan untuk pengampunan dosa, karena pengampunan dosa bisa didapat melalui darah binatang di bawah Perjanjian Lama. Ketika di kayu salib, Yesus sedang memikul dosa kita (1 Ptr 2:24), Dia sedang menebus kita dari segala kutuk hukum taurat (Gal 3:13), Dia sedang mati untuk kita (Rm 6:6-7) supaya kita “mati” bagi dosa, bebas dari dosa, tidak ingin berdosa lagi. Oleh karena itu kita mengerti bahwa penebusan Yesus tidak sekedar memberikan pengampunan tetapi membawa kepada pembebasan yang menyeluruh atas dosa, penyakit dan kutukan.
Melalui DarahNya, Yesus menetapkan dan menyediakan “Perjanjian Baru”. Dijelaskan dalam surat Ibrani 8 dan Yehezkiel 36 sebagai berikut. Allah akan menaruh hukumNya dalam akal budi manusia dan menuliskannya dalam hati mereka (Ibr 8:10). Dia akan menjadi Allah manusia, dan manusia akan menjadi umatNya (Ibr 8:10). Manusia akan mengenal Allah (Ibr 8:11). Allah akan berbelaskasihan kepada manusia dan tidak lagi mengingat dosa-dosa manusia (Ibr 8:12). Allah akan memberikan hati nurani yang baru dan roh yang baru dalam batin manusia, yang jauh dari hati yang keras, tetapi manusia diberi hati yang taat (Yehezkiel 36:26). Allah akan menaruh RohNya ke dalam batin kita, dan Dia akan membuat kita mampu hidup menurut segala ketetapanNya, berpegang pada peraturanNya dan diberi kemampuan untuk melakukanNya (Yeh 36:26).
Untuk dapat mengambil bagian dalam Perjanjian Baru ini, maka yang harus kita lakukan adalah: menyadari bahwa kita memang orang-orang berdosa, dan kemudian bertobat dengan sungguh-sungguh yakni dengan segenap hati (Kis 3:19), kita harus mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan dan dengan hati kita percaya bahwa Allah telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati (Rm 10:9-10).
Kasih Allah yang besar telah mendorongNya untuk mengaruniakan Yesus Kristus kepada manusia, sebagai tebusan melalui pengorbanan DarahNya, supaya setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal (Yoh 3:16-17). Dan setiap orang yang percaya kepada Yesus dibebaskan dari hukuman yaitu murka Allah, tetapi orang yang tidak mau percaya akan tetap berada di bawah hukuman Allah (Yoh 3:18-19).
Kalau manusia menolak jalan penyelesaian yang Allah sediakan bagi mereka di bawah Perjanjian Baru melalui Yesus Sang Penebus, maka tidak ada jalan lain yang dapat menyelamatkan mereka; karena tidak ada penebusan selain melalui salib Yesus Kristus. Perjanjian Baru antara Allah dengan manusia hanya berlaku bagi orang-orang yang percaya kepada korban tebusan yaitu Pengorbanan Darah Yesus yang berkuasa untuk mengampuni dosa, menghapus dosa, mematikan keinginan berdosa, menyucikan dari dosa, mematahkan kutuk-kutuk, menyembuhkan berbagai sakit penyakit lewat bilur-bilur Yesus dan kuasa penebusan lainnya yang bertujuan untuk membuat manusia menjadi kudus supaya Allah dapat kembali bergaul dekat dengan manusia. Karena semua orang berdosa yang tidak mau bertobat akan berakhir di neraka, yaitu lautan api yang tidak terpadamkan, setiap hari, selamanya (Mat 25:41 , Why 20:12-15).
Sesungguhnya, Allah tidak berkenan kepada kebinasaan orang fasik (orang berdosa), tetapi supaya semua orang berdosa berbalik dari dosanya dan bertobat (II Ptr 3:9) dan diselamatkan.
Amin.
Mujizat
Indonesia 2008-07-31 19:36:15
- mujizat's blog
- 5103 reads
BINGO!!
Mujizat:
Ada motivasi yang tersembunyi dalam hati manusia itu, yaitu ingin menyamai Allah Yang Maha Tinggi. Motivasi tersebut merupakan dosa-dasar semua manusia. Setiap orang telah mencoba untuk menjadi allah bagi dirinya sendiri. Mereka ingin meninggikan kehendak mereka sendiri mengatasi kehendak Allah.
------
Nampaknya penyakit lucifer "tertular" ke Hawa nih
Mujizat:
Ada tiga hal yang mendasari dosa Adam dan Hawa, yaitu: keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup (Kej 3:6, 1 Yoh 2:16). Ketiga hal itulah yang merupakan akar dari semua dosa di dunia ini.
------
Keinginan organ, demikian saya suka menyebutnya. Hal-hal yang berkenaan dengan keinginan daging dan tentunya mengiring ke arah maut. Berlawanan dengan keinginan spirit (keselamatan roh) yang telah di insyafkan Roh Kudus setelah ditebus oleh Kristus
*Shallom4Ever@all
*Shallom4Ever@all
Keinginan organ ??
Tani Desa