Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Medical checkup
Medical Checkup
Di negara maju seperti Amerika, Asosiasi kedokterannya menganjurkan medical checkup (MCU) pribadi setiap lima tahun sekali sampai usia 40 tahun dan kemudian setiap satu hingga tiga tahun sekali. Rule of Thumb yang mereka gunakan adalah: pada usia 20-an dianjurkan MCU dua kali dalam periode 10 tahun; usia 30-an tiga kali; usia 40-an empat kali dan bagi sebagian besar orang yang sudah berusia di atas 50 tahun dianjurkan MCU setiap tahun sekali. Di Indonesia umumnya MCU perorangan dilakukan setahun sekali untuk usia di atas 35 atau 40 tahun. Setiap rumah sakit memiliki kebijakan yang berbeda dalam membuat anjuran untuk pelaksanaan MCU.
Bagi suatu lembaga (perusahaan dsb.nya), MCU lembaga dilakukan menurut kebijakan lembaga yang bersangkutan. Namun, suatu lembaga umumnya mensyaratkan MCU lengkap terhadap setiap calon karyawan dan kemudian MCU rutin setahun sekali terhadap karyawan tetapnya.
Perbedaan antara MCU pribadi dan lembaga
MCU lembaga diminta oleh suatu lembaga bagi karyawannya demi kepentingan lembaga tersebut sementara MCU pribadi dilakukan menurut permintaan dan kebutuhan individual. MCU lembaga biasanya mengikuti persyaratan tertentu yang dibuat oleh lembaga itu sendiri. Persyaratan tersebut biasanya meliputi jenis pemeriksaan yang dipilihnya seperti pemeriksaan mata, THT, jantung dll., jenis pemeriksaan penunjang dan pemeriksaan lain sesuai dengan kebutuhan MCU lembaga yang bersangkutan. Sebagai contoh, Pabrik Semen Gresik meminta tes exercise dengan pertimbangan: (1) pekerjaan di pabrik membutuhkan kebugaran fisik yang prima; dan (2) tes exercise jauh lebih murah daripada pemeriksaan treadmill.
MCU pribadi dapat dilaksanakan melalui beberapa pilihan menurut kemampuan finansial, permintaan dan kebutuhan klien. Pilihan tersebut meliputi MCU dasar, MCU eksekutif standar, MCU eksekutif lengkap dan MCU eksekutif lanjutan. Di samping itu, RS juga menyediakan MCU untuk kebutuhan khusus seperti MCU jantung, MCU stroke, MCU kebidanan/kandungan dll. Apabila seseorang memiliki keluhan yang penyebabnya belum diketahui, dia dapat berkonsultasi dengan dokter yang menjadi koordinator MCU untuk memastikan jenis-jenis pemeriksaan yang akan dilakukan. Namun, pada umumnya semua MCU harus meliputi pemeriksaan dasar seperti anamnesis (wawancara dengan pasien/keluarga), pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan urin lengkap dan pembuatan foto paru.
Pengertian MCU
MCU dapat diartikan sebagai suatu pemeriksaan komprehensif terhadap diri seseorang atas permintaan pribadi atau lembaga yang mengirimnya dengan tujuan menentukan status kesehatan dan/atau menemukan penyakit secara dini agar dapat dilakukan tindakan antisipatif serta pencegahan. Kadang-kadang klien dengan berbagai keluhan yang tidak diketahui penyebabnya datang ke klinik MCU untuk menyelidiki secara komprehensif kondisi semua organ tubuhnya agar penyebab keluhannya itu dapat ditemukan. Dengan demikian, MCU dapat dikatakan sebagai pemeriksaan penyaringan (screening test).
Apakah MCU harus dilakukan oleh dokter spesialis?
Karena sasarannya orang sehat atau orang yang belum diketahui menderita suatu penyakit, MCU sebaiknya dilakukan oleh dokter dengan lingkup perhatian yang luas. Seorang spesialis biasanya memiliki lingkup perhatian yang sempit tetapi mendalam. Karena itu, pasien dengan penyakit yang serius dan rumit seperti misalnya penyakit jantung koroner tidak menjalani MCU tetapi berobat ke dokter spesialis jantung. Sebaliknya seorang yang sehat dengan keluhan yang umum (misalnya pusing) dapat menjalani MCU dan baru kemudian setelah hasil-hasil MCU dianalisis dan disimpulkan oleh dokter yang melakukan MCU tersebut, diagnosis dibuat dan rujukan ditetapkan. Begitu pula orang dengan diagnosis tertentu dapat menjalani MCU untuk memastikan diagnosisnya. Sebagai contoh, A ditemukan dengan keluhan sakit maag kronis dan sudah menjalani perawatan dengan diagnosis gastritis oleh dokter spesialis penyakit dalam. Ketika pemeriksaan MCU yang komprehensif dilakukan dengan fokus perhatian pada organ-organ dalam rongga perut ternyata A menderita radang usus buntu kronis yang dipastikan lewat pemeriksaan USG perut. Dokter yang menyimpulkan MCU akan mengirimnya segera ke dokter spesialis bedah sehingga permasalahan A dapat teratasi.
Apa yang diharapkan dari MCU?
Pertama-tama akan dilakukan wawancara atau anamnesa untuk mengetahui riwayat kesehatan pasien dan keluarganya. Kadang-kadang kondisi sosial keluarga juga ditanyakan. Dalam pemeriksaan fisik, dokter harus menanyakan dan memeriksa mata, telinga, hidung, tenggorok, leher dan dada, termasuk fungsi jantung dan paru-paru, perut termasuk fungsi saluran cerna, dan anggota gerak. Dia kemudian akan mengirimkan spesimen darah untuk pemeriksaan kolesterol, trigliserid, gula darah, asam urat dan fungsi hati (SGPT, alkali fosfatase) serta ginjal (ureum, kreatinin). Untuk mengetahui keadaan paru, pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pembuatan foto paru. Pemeriksaan EKG dan treadmill dilakukan untuk mengetahui fungsi jantung dalam keadaan istirahat maupun exercise. Pemeriksaan lainnya bergantung dari usia, jenis kelamin, riwayat pasien dan keluarga, dan keluhannya.
Setelah hasil-hasil MCU disimpulkan, pasien berhak berkonsultasi dengan dokter yang melakukan MCU. Konsultasi meliputi penjelasan tentang semua hasil yang didapat dan kesimpulannya. Ketika hasilnya baik atau ketika hasilnya hanya menunjukkan faktor risiko seperti kolesterol yang tinggi, pasien juga dapat berkonsultasi tentang pola hidup sehat yang meliputi pola makan yang baik, olahraga yang teratur serta tepat dengan memperhatikan keseimbangan antara kerja, olahraga dan istirahat, dan manajemen stres yang benar. Untuk memenuhi kebutuhan ini, kerapkali MCU dikoordinir oleh dokter spesialis gizi klinik, spesialis kesehatan olahraga, spesialis family medicine atau dokter umum dengan pelatihan khusus. Pada klinik MCU, konsultasi dapat dilakukan secara lengkap, rinci dan komprehensif agar klien dan/atau keluarganya benar-benar memahami penyakit dan penanganannya. Konsultasi yang lengkap umumnya tidak dapat dilakukan di dalam klinik biasa karena jumlah pasien yang banyak dan waktu yang tersedia hanya sedikit.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Consumer Reports di A.S. menunjukkan bahwa klien yang menjalani MCU kurang banyak mendapatkan konsultasi. Satu di antara lima klien mendapatkan konsultasi gizi. Satu di antara tujuh klien menerima konsultasi tentang olahraga. Satu di antara tiga perokok memperoleh nasihat untuk berhenti merokok. Dan satu di antara 100 pasien mendapatkan penjelasan tentang cara-cara mencegah cedera (Consumer Reports Agustus 1998). Consumer reports juga menyebutkan bahwa dokter umum dan family medicine merupakan pilihan terbaik untuk dokter yang melakukan MCU karena mereka mendapatkan paling banyak pelajaran tentang pencegahan penyakit (Sumber: Klinik MCU, R.S. Panti Rapih, Jl. Cik di Tiro 30, Yogyakarta).
andryhart
- andryhart's blog
- 7947 reads
@andryhart-Apakah data MCU dapat di palsukan?
salam pak dokter,
Seperti biasa setiap tahun saya meminta karyawan utk MCU, tp kadang kalo ada proyek tdk sampai 1 thn langsung MCU lagi. beberapa karyawan yg ga PD pernah mencoba memalsukan data MCU supaya dpt kerja di Offshore, saya tdk tau apakah mereka berhasil atau tidak. cuma saya yakin harusnya tdk dapat dipalsukan oleh dr yg bersangkutan. toh juga utk keselamatan orang tsb..tp dasar org kita saja yg kadang uang bisa mengatur hal spt itu. gimana menurut anda?
*Oleh kasih setia-Nya
Pemalsuan data MCU
Maaf saya tidak segera menjawab pertanyaan anda karena dalam seminggu ini, saya tidak sempat membuka sabda space.
Data MCU memang tidak boleh dipalsukan dan setiap dokter akan menjaga keabsahan data tersebut. Bahkan untuk mencegah pemalsuan, seharusnya data (soft copy atau hard copy) yang sifatnya konfidensial dikirimkan langsung kepada lembaga yang memintanya dengan kesepakatan tertulis dari si pemilik data (orang yang menjalani MCU) apabila MCU itu diminta dalam kaitannya dengan lamaran pekerjaan. Untuk mencegah pemalsuan, lampiran hasil pemeriksaan laboratorium dll. juga disertakan.
Hanya ketika seorang dokter ditanya oleh orang yang menjalani MCU tentang hasilnya, dia akan menjelaskan point-point penting seperti kondisi jantungnya dalam pemeriksaan treadmil adalah normal karena setiap orang tentunya berhak mengetahui kondisi kesehatannya sendiri.
Hasil MCU bisa berbeda antara pemeriksaan yang satu dan lainnya karena beberapa hasil pengukuran dapat berubah seperti misalnya tekanan darah pada hari ini bisa berbeda dengan tekanan darah seminggu kemudian. Perbedaan ini akan lebih nyata lagi jika yang bersangkutan minum obat penurun tekanan darah, sehingga bisa saja timbul pertanyaan mengapa hasil MCU minggu lalu mengatakan bahwa calon karyawan tersebut menderita hipertensi tetapi sekarang menyatakan bahwa tekanan darahnya normal. Sebenarnya jika dia melakukan MCU di tempat yang sama, dokter pemeriksa dapat mengecek riwayat penyakitnya dan akan menulis diagnosis hipertensi yang terkontrol.
andryhartandryhart