Tentang Lucifer: …
Hmm… saya sudah mendengar asal usul setan dari banyak orang, …banyak di sini maksudnya, benar-benar bukan hanya lebih dari satu, tetapi dari BANYAK orang, mulai dari orang tua saya, keluarga besar saya, tetangga saya, teman-teman saya, mulai dari teman-teman sebangku sekolah, teman-teman sebangku kuliah, baik itu kuliah satu jurusan, kuliah lain jurusan, teman-teman kuliah di universitas tempat saya bersekolah di negeri Kincir Angin, Belanda, teman-teman kantoran, teman-teman seprofesi dalam mencari uang, teman-teman artis, bahkan… dari para pendeta-pendeta, mulai dari pendeta-pendeta yang namanya sudah akrab di ‘kancah perkhotbahan Indonesia’ sampai pendeta yang maaf kata kaga terkenal dan kaga eksis, dari pemulung/ pemungut sampah di jalanan yang saya ajak ngobrol, juga pekerja-pekerja kantoran bonafid si sepanjang kawasan Sudirman-Thamrin Jakarta, lalu … BANYAK lagi deh … maksudnya BANYAK, mungkin puluhan, … bahkan ratusan … ribuan mungkin kalau saya mulai pikirikan satu per satu. BANYAK orang itu semua berbicara dengan ‘bahasa’ yang sama dan serempak bahwa setan itu bermuasal dari si Setan yang adalah ciptaan Sang Pencipta (TUHAN/ ALLAH) yang hendak melakukan upaya kudeta, lebih rinci lagi biasanya BANYAK orang itu menyebut si Setan dengan namanya si Lucifer, yang adalah Sang Malaikat Juru Musik yang sangat menawan, indah, cantik, dan mengagumkan akan tetapi hendak mengambil posisi dan hendak menyamai Sang Pencipta (TUHAN/ ALLAH). Mungkin di hatinya, si Lucifer itu bergumam, “… enak betul Sang Pencipta ini … setiap hari (pagi) mendapatkan Pujian dan Nyanyian-Nyanyian nan indah dari para sekumpulan Malaikat-Malaikat dan kekuasaanNya yang tak terbatas dan absolut.”