Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Cerpen romantika
Tragedi Pohon Rindang
Aku terbelalak menangkap siluet sosok yang baru saja melintas lewat depan pintu kantin kantor. Hahh! Benarkah? Masa iya sih? Sedetik kemudian kuurungkan menyeruput teh yang gelasnya baru saja kuangkat. Kuletakkan kembali. Buru-buru kulangkahkan kaki dengan langkah panjang-panjang mencapai pintu masuk kantin. Lalu kupalingkan pandangan ke arah berlalunya sosok modis dengan dua rekan berjalannya. Berhasil! Aku memandang dengan seksama bagian belakang tubuhnya. Juga cara berjalannya.
Belum ada user yang menyukai
- SAMMY SIGA's blog
- 3 comments
- Read more
- 4022 reads
Four Season
Setelah mengetuk beberapa kali tapi tidak ada jawaban aku memutuskan untuk masuk, tidak ada siapa-siapa, alunan musik klasik dengan volume kecil membuat ruangan itu tidak terlalu hening.
“Concerto for lute in D mayor, RV 93 pada allegro quisto,” tebakku dalam hati.
Belum ada user yang menyukai
- Benia Herawati's blog
- 7 comments
- Read more
- 4522 reads