Natal Sejati Adalah Ketika Kita Mau Berdamai dan Mengampuni
Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah,
yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah,
yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
Bacaan Nats: Matius 18:21-35
Mengampuni orang lain bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Namun, bukan berarti seseorang tidak dapat mengampuni. Hal ini dialami oleh Ernawati. Ia dikuasai kebencian, akar pahit, dan dendam, tetapi ketika percaya kepada Yesus, ia dapat mengampuni dengan sepenuh hati.
Kalau disuruh milih, ya pilih bisa mengampuni. Dulu pernah memilih tidak mau mengampuni, tapi toh malah rugi sendiri ... hati dan pikiran jadi kemana-mana.
Kalau disuruh milih, ya pilih bisa mengampuni, tapi ternyata langkah selanjutnya setelah berucap, "Iya deh, saya maafin kamu," susahnya minta ampun untuk dijalani. Namanya juga manusia, meski berucap memaafkan tetap saja masih ada ganjelan... aneh sih, tapi beberapa mengalami ini. Ya bisa dibilang tidak tulus dalam memaafkan.
Perempuan itu menangis. “Maafkanlah aku! Aku sudah salah mengambil pilihan.
Ternyata, kau lebih baik dari dia. Terimalah aku kembali. Ampunilah aku!”
Lelaki itu menghela nafas panjang. “Aku sudah lama memaafkanmu…!
“Jadi …. Kau mau menerimaku kembali?”
“Tidak!”