Imago Dei (Kejadian 1 : 27)
Saya adalah orang yang tidak setuju dengan teori Darwin yang mengatakan bahwa nenek moyang manusia adalah hewan primata, yaitu keluarga monyet dan kera. Sebelum kita bicara tentang hal yang serius, ada sebuah banyolan tentang hal ini. Yaitu bila Darwin mengatakan nenek moyang manusia adalah monyet, apakah Darwin pernah bertanya kepada para monyet tentang apakah mereka bersedia menjadi nenek moyang kita? Jangan-jangan monyet tidak sudi menjadi nenek moyang manusia. Jadi mari kita tidak setuju dengan teori Darwin itu.
Ini seriusnya! Firman Tuhan dengan begitu jelas mengatakan bahwa Allah menciptakan kita manusia menurut gambar dan rupa Allah sendiri. Ada teladan dan pencitraan Allah di dalam diri manusia. Hal ini bicara tentang nilai-nilai etis dan moral yang berada di dalam manusia yang seharusnya sesuai dengan standar Allah sendiri. Bila kita mengatakan bahwa Allah itu kasih, adil dan bertindak benar, maka seharusnya manusia yang adalah gambar dan rupa Allah (bahasa teologisnya “Imago Dei” – Imago berarti gambar, Dei berarti Allah). Selain itu, sebagai Imago Dei maka hanya manusialah satu-satunya makhluk hidup ciptaan Allah – di luar para malaikat – yang memiliki relasi atau hubungan dengan Allah secara pribadi. Inilah fitrah kita sebagai manusia.