Limit Berpikir

Submitted by josia_sembiring on

Ilmu pengetahuan yang menjadi favorit saya adalah matematika. Ada teori yang beredar mengatakan bahwa umumnya matematika disukai oleh para lelaki, karena lelaki lebih senang dengan angka-angka pasti (hal-hal pasti?). Hal ini bisa kita perhatikan didalam kehidupan sehari-hari. Misalnya contoh :

Nongkrong di atas Eskalator

Submitted by mujizat on

Kalau kupikir-pikir, semua manusia seperti nongkrong di atas ban-berjalan atau eskalator. Saya membayangkan ada dua buah eskalator , satu di sebelah kiri dan satunya lagi sebelah kanan. Eskalator2 itu mengangkut jiwa manusia dari "SINI" ke "SANA". Sebelah "SINI" adalah kehidupan "nyata" ya'ni manusia ketika hidup yang diawali dengan kelahirannya, dan sebelah "SANA" adalah akhir hidup seseorang, yaitu saat dia mati.

Pemilik kedua eskalator itu saya sebut TUHAN, dan ada pihak keempat yang saya sebut Iblis atau Satan.

TUHAN juga menamai eskalator sebelah kiri sebagai "KUTUK" dan yang sebelah kanan sebagai eskalator "BERKAT".

Predestinasi, Free Will dan Past Destinasi

Submitted by josia_sembiring on

Manusia sangat senang belajar sesuatu yang unik dan rumit seolah mereka sangat pintar membuat istilah-istilah yang kompleks yang sulit dimengerti sesamanya. Ada 2 istilah yang populer didunia kristen, islam dan Yahudi (Agama Samawi). Istilah tersebut adalah Predestinasi dan Freewill. Kedua istilah itu seperti kata mutiara yang wajib untuk dipahami oleh mereka-mereka yang menyematkan dirinya sebagai manusia pilihan "Allah". Dengan berbagai cara mereka menjelaskan seolah mereka memang menguasai maknanya.

Terlepas dari apa yang mereka percayai dan mengerti tentang istilah tersebut, saya akan mengambil posisi sebagai orang awam untuk menjelaskan pengertian saya sendiri. Bahkan saya mengambil istilah baru setelah saya mempelajari kedua istilah tersebut. Istilah baru itu saya sebut sebagai past destinasi. Past Destinasi adalah lawan dari predestinasi menurut pikiran saya.

Memperkuat roh

Submitted by mujizat on

Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel (Lukas 1:80)

Ayat tersebut mengisahkan Yohanes Pembaptis saat usia pertumbuhannya. Anak Zakharia itu secara fisik bertambah besar, tetapi secara roh dia semakin kuat. Dan di usia tertentu, ia tinggal di padang gurun, tempat mana Yohanes mengalami penguatan rohnya. Sebelumnya, ia telah dipenuhi Roh Kudus sejak masih dalam kandungan (ayat 15). Mudah diduga bahwa di padang gurun itu Yohanes hidup "bergaul dengan Tuhan", dan bukannya melakukan sesuatu kegiatan yang tidak jelas, dan sepertinya di padang gurun itu pula Yohanes suatu ketika menerima "pewahyuan" untuk membaptis orang dengan air

Api siksaan

Submitted by mujizat on

Sesungguhnya, mereka sebagai jerami yang dibakar api; mereka tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api; api itu bukan bara api untuk memanaskan diri, bukan api untuk berdiang! (Yesaya 47:14)

Ayat itu menarik hatiku.

Yesaya pasal 47 terdiri satu perikop, mengenai hukuman Tuhan atas negeri Babel yang dipakai Tuhan untuk "menghukum" atau mungkin lebih tepatnya "menghajar" bangsa Israel oleh sebab kejahatan pemberhalaan bangsa itu, namun Babel bertindak keterlaluan terhadap bangsa keturunan Yakub tersebut, sehingga Tuhan hendak menghukum Babel dengan api, bukan bara api untuk berdiang atau untuk memanaskan diri, melainkan api yang membinasakan, api yang menghanguskan.

Tuhan menyayangi mereka yang "dibuang" oleh manusia

Submitted by mujizat on

Yakub lebih menyayangi Rahel dari pada Lea, lantaran fisik Rahel lebih menarik dari pada kakaknya (Kej 29). Sebelumnya Yakub tidak pernah berencana mengawini Lea sang kakak, namun perkawinan mereka terjadi oleh siasat Laban, sang mertua, tetapi kenyataannya Lea dan Rahel kemudian sama-sama sudah menjadi isteri Yakub, sehingga Yakub juga meniduri Lea, sama seperti ia lakukan kepada isteri kesayangannya, Rahel.

Humanisasi atau Manusia Super yang nyata?

Submitted by josia_sembiring on

Kitab Yahudi dan Kristen banyak menceritakan bagaiamana Sang Pencipta digambarkan seperti manusia. Pencipta bisa berjalan, bisa berbicara, bisa memiliki emosi dan semua hal-hal yang sama dengan manusia. Hanya saja perbedaaannya adalah Sang Pencipta memiliki kuasa yang luar biasa. Tak heran, hampir semua manusia-manusia yang berhadapan dengan sang pencipta dizaman dahulu memiliki ketakutan yang luar biasa, termasuk orang-orang hebat sekelas Adam, Abraham, Musa. Pertanyaan yang muncul adalah : Mengapa harus takut?

Saya masih ingat pengalaman saya sewaktu berumur 5-17 tahun dimana saya mengenal orang orang yang saya takuti. Orang tersebut adalah : Orang Tua saya, Guru saya. Bagi saya, mereka memiliki kuasa yang luar biasa jauh diatas saya. Hal inilah yang membuat saya takut. Apalagi saya tahu mereka itu sama seperti saya hanya perbedaannya adalah mereka memiliki kuasa lebih dibanding saya. Saya takut dipukul, dimarahi dan hal2 yang tidak menyenangkan bagi saya.

Mengasihi Anak

Submitted by Nurhana on

Hal yang perlu disadari dalam mengajar anak sekolah minggu adalah bagaimana memiliki perasaan kasih kepada anak. Mereka merupakan pribadi-pribadi yang masih polos dan mudah untuk diajar. Sebagai guru sekolah minggu yang sungguh-sungguh memiliki keterbebanan terhadap anak, harus memiliki kasih terhadap anak. Kasih menjadi landasan utama dalam membimbing mereka mengenal Tuhan.

004. Selayang pandang Perjanjian Lama

Submitted by Yung Fong K. on

Alkitab (holy bible) merupakan kitab suci umat Kristiani. Melalui Alkitab umat Kristiani percaya akan menemukan kebenaran tentang TUHAN dan mendapat beragam petunjuk untuk menjalani kehidupan ini dengan benar. Alkitab terdiri dari dua bagian: Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, yang masing-masing dibentuk oleh berbagai kitab yang ditulis oleh penulis-penulis yang berbeda-beda.

Arti sebuah kata "Dewasa"

Submitted by Tonny Hartato Yeoh on

“DEWASA” ini adalah satu kata yang membuat saya kebingungan untuk mendalami arti yang sesungguhnya. Suatu hari ketika berbincang dengan seseorang yang umurnya lebih tua dari saya, saya dilontarkan dengan kata “Dasar anak kecil!” padahal saat itu yang saya lakukan hanyalah tertawa kegirangan.

Membedah artikel Motivator

Submitted by kardi on

Pendahuluan

Sekarang banyak seminar2 motivator yang diadakan oleh perusahaan2 besar bagi karyawan2nya. Disini,salah satu makalah yang diberikan oleh motivator dibedah dan dibandingkan dengan standard kebenaran Alkitab. Tentu saja, saya tidak mengundang polemik, yang pasti ada pro dan kontra. Dan semoga tulisan ini bisa menjadi berkat.

Tuhan Pasti Tertawa

Submitted by Purnomo on

             Akhir Juni-2011 usai ibadah Minggu seorang teman yang bila berpapasan jalan ‘just say hallo’ mencari saya. “Aku dengar kamu mengurusi beasiswa di luar organisasi gereja,” katanya.

             “Kamu dengar dari siapa?”

              Ia menyebut satu nama yang adalah salah seorang distributor santunan SPP proyek SD Kristen Gratis. Ia bukan donatur karena proyek pribadinya sudah banyak. Yang saya tahu ia punya rumah singgah di Salatiga; menitipkan sapi di gereja-gereja pedesaan Banyumas; setiap tahun mencarikan pekerjaan bagi lulusan SMK sebuah gereja kecil di pesisir utara Gunung Muria.