Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Buat Apa Beragama ?
Beberapa saat yang lalu, masyarakat Jakarta telah mengikuti tahap pertama pemilihan seorang pemimpin kepala daerah DKI Jakarta yang akan dipercayakan untuk membangun Jakarta dalam waktu lima tahun kedepan. Banyak kejadian yang terjadi,baik itu pemberitaan positif maupun negatif. Akan tetapi belakangan ini, persaingan dari masing – masing pasangan calon gubernur terasa semakin menegangkan. Berbagai reaksi muncul akibat dari satu kejadian yang dilakukan oleh salah satu calon kepala daerah. Kejadian tersebut pun dimanfaatkan oleh golongan tertentu yang mengakibatkan demonstrasi yang begitu besar, berbagai perdebatan antar golongan demi membela atau menghakimi calon kepala daerah tersebut pun seakan menjadi sesuatu yang tidak berujung. Mendadak banyak orang seakan menjadi pakar politik maupun pakar agama.
Tiba – tiba saja sebagian besar orang merasa dirinya yang paling benar dibandingkan orang sekitarnya demi membenarkan pemahaman yang ada di dalam benak. Akhirnya isu besar yang sampai sekarang begitu hangat menjadi perdebatan adalah tentang agama. Berbagai hal dapat terjadi akibat dari satu tindakan saja. Ya cukup hanya satu tindakan saja, hanya dengan memakai isu agama ternyata mampu mengakibatkan kekacauan yang begitu besar di negeri ini.
Sebenarnya apakah arti dari kata "agama" ?
Saya mencoba mengutip dari kamus Bahasa Indonesia,
agama/aga·ma/ n ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya: -- Islam; -- Kristen; -- Buddha;
beragama/ber·a·ga·ma/ v 1 menganut (memeluk) agama: 2 beribadat; taat kepada agama; baik hidupnya (menurut agama)
Saya memang tidak ahli dalam bidang agama, namun saya mencoba memahami kembali sebenarnya apa fungsi dari beragama. Menurut pemahaman saya, agama merupakan media yang mengatur cara beribadah dan fasilitas untuk mendalami hubungan kita kepada Tuhan dan sesama. Tiap agama tentu mempunyai aturannya masing – masing dalam menyembah Tuhan. Namun, jika kita kembali melihat arti dari kata “agama” seperti yang tertulis di dalam Kamus Bahasa Indonesia, seharusnya dengan adanya agama membuat hidup manusia menjadi teratur, terkontrol dan terarah. Agama berfungsi membuat keadaan menjadi lebih baik.
Tapi,faktanya ternyata fungsi agama tidak sesuai dengan yang seharusnya. Bagi sebagian kelompok orang, agama dijadikan alat yang ampuh dan efisien untuk memecah belah kehidupan manusia. Dan apabila hal ini tidak segera ditanggulangi dapat berujung perang akibat membela sesuatu yang kita sebut “AGAMA”.
Isu “AGAMA” ternyata dapat menimbulkan perpecahan serta kekacauan dalam kehidupan manusia bahkan menyebabkan perang dan memakan banyak korban jiwa, lantas buat apa “AGAMA” ada di dunia ini? Untuk apa orang-orang mempunyai ”AGAMA” ? Pertanyaan ini pasti akan muncul pada sebagian besar orang.
Memang menyedihkan ketika melihat fakta yang terjadi, peran agama yang seharusnya membuat kehidupan pribadi manusia menjadi lebih baik malah disalahgunakan oleh beberapa pihak. Agama seringkali dijadikan alasan untuk menghakimi orang lain. Dengan agama juga, orang sering menjadikan alasan untuk membenarkan perbuatan yang hanya menguntungkan kepentingan kelompok tertentu, bahkan mengatas-namakan agama untuk membenarkan diri waktu mencaci- maki orang lain dengan kebencian karena melakukan hal yang tidak sesuai menurut pandangan golongan tertentu. Akhirnya, fungsi agama tidak terlihat sebagaimana mestinya.
Melihat hal diatas, memang agama terlihat seperti sesuatu yang buruk. Padahal kalau kita lihat lebih dalam, agama terlihat buruk karena perilaku kita yang mengatas-namakan agama dilakukan dengan cara yang buruk.
Sesungguhnya, sudahkah kita memahami dengan benar apa yang menjadi dasar kita beragama ?
Buat apa kita hidup beragama jika ternyata hidup kita tidak lebih baik dari orang yang tidak memeluk agama apapun ?
Bagi saya, agama merupakan kepercayaan masing - masing pribadi yang disertai dengan iman yang sungguh – sungguh kepada Tuhan. Kepercayaan yang disertai dengan rasa hormat yang tulus ikhlas kepada Tuhan. Saat kita meyakini suatu agama seharusnya diikuti dengan tingkah laku yang sesuai dengan aturan – aturan agama. Ajaran agama yang benar pasti akan mengajarkan umatnya untuk melakukan kebaikan dan perbuatan yang tidak merugikan orang lain.
Jika kita memeluk suatu agama, mari mulai menjalani hidup beragama yang tepat sehingga kehidupan disekitar kita pun kelak akan menjadi lebih baik dan sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan oleh umat beragama. Tidak perlu merasa lebih baik daripada orang lain ketika kita menjalani hidup agama tertentu, apalagi menghakimi sesama atas nama agama. Hidup beragama akan bernilai saat kita fokus mengisi hari - hari hidup kita dengan berlomba hidup sesuai dengan kehendak Tuhan serta menyebarkan kebaikan kepada orang - orang disekitar kita. Agama akan terlihat hebat dan indah melalui hidup kita masing - masing.
Kezhia Bianta Sirait
- kezhiabsirait's blog
- Login to post comments
- 4141 reads
yang lebih penting daripada beragama ...
saya tidak percaya bahwa SEMUA agama HANYA mengajarkan kebaikan.
hanya orang-orang baik yang bisa menemukan kebaikan dalam agama. orang-orang baik berfokus pada ajaran-ajaran yang baik dalam agama dan me'reframe' ajaran-ajaran buruknya.
beberapa kitab suci - termasuk Kitab PL dan PB - berisi bagian-bagian yang mengajarkan kebencian, bahkan kekejaman yang luar biasa terhadap orang-orang yang 'beragama lain'. agama (melalui kitab suci) bisa menginspirasi orang-orang menjadi pembunuh berdarah dingin (ingat perburuan para bidah dan penyihir ?) dan teroris yang lebih sadis dari psikopat yang sudah mati rasa.
sebaiknya orang tidak didorong beragama, tetapi didorong untuk mencari dan mengasihi Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang menerbitkan matahari dan menurunkan hujan untuk orang benar dan orang berdosa. agama (melalui kitab suci dan tradisinya) hanyalah salah satu alat untuk menemukan dan memahami Tuhan.
di tangan orang-orang bodoh dan orang keji, agama menjadi referensi untuk mempertahankan kebodohan dan melegitimasi kekejian. agama yang digunakan seperti ini hanya menjadi batu sandungan bagi kemajuan peradaban manusia.
agama "sebagai sistem" seringkali malah menjauhkan manusia dari kehendak Tuhan. bukankah itu yang dimaksudkan Yesus ketika mengecam para ahli agama ? (Luk 11:37-54)
------- XXX -------