Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Bertanya yang benar ...
Pada saat saya memberikan ulangan / test kepada murid - murid saya, kebetulan ada 5 kelas yang akan saya beri test. Di semua kelas yang saya beri test, sebelumnya saya sudah memberi tahukannya agar mereka mempersiapkannya.
Sebelum mulai test, saya selalu menjelaskan aturan testnya, seperti cara mengerjakan test, larangan untuk "bekerja sama", batas waktu test, cara penulian nama, dsb. Dari 5 kelas yang saya test, ada kejadian yang berbeda - beda, yang berhubungan dengan bertanya.
Di Kelas A, sekitar 5 menit setelah saya menjelaskan aturannya, ada beberapa yang mulai bertanya tentang hal yang saya jelaskan tadi. Saya menganggap mereka pasti tidak mendegarkan ketika saya menjelaskan tadi.
Di Kelas B, setelah hampir selesai test, ada beberapa yang mulai bertanya tentang cara menuliskan nama pada testnya itu. Saya menganggap mereka pasti lupa akan penjelasan saya tadi karena terlalu sibuk mengerjakan test.
Di Kelas C, memang tidak ada satupun yang bertanya pada saya, namun mereka bertanya pada sesama mereka sehingga kelas menjadi berisik. Saya menganggap mereka pasti tidak mendengarkan atau lupa dengan penjelasan saya, tapi takut dianggap tidak mendengarkan atau lupa.
Di Kelas D, setelah sekitar 15 menit test dimulai, ada yang mulai bertanya kepada saya apakah boleh "bekerja sama", lalu sepuluh menit kemudian muncul pertanyaan yang sama, dan pertanyaan itu muncul lebih dari 5 kali ketika test berlangsung. Saya menganggap mereka bukannya tidak mendengarkan atau lupa dengan penjelasan saya, tapi mereka mencari - cari celah agar saya membuat kesalahan, dan keinginan mereka untuk "bekerja sama" tercapai.
Di Kelas E, mereka tidak ada yang bertanya pada saya ataupun sesama mereka, namun ketika melihat hasil test beberapa dari mereka, mereka mengerjakan test dengan cara yang tidak sesuai dengan permintaan saya yang sudah saya jelaskan tadi. Saya menganggap mereka pasti salah mengartikan penjelasan yang saya berikan tadi, dan mereka terlalu yakin dengan pengertian yang mereka tangkap dari penjelasan saya sehingga mereka tidak bertanya pada saya.
Dari sikap bertanya ke-5 kelas itu kepada saya, saya jadi ingat dengan sikap kita manusia ketika bertanya pada Tuhan.
1. Terkadang kita bertanya pada-Nya padahal baru saja kita mendapat penjelasan dari Firman-Nya.
2. Terkadang kita bertanya pada-Nya karena kita melupakan Firman-Nya sebab kesibukan kita yang begitu banyak.
3. Terkadang kita bertanya tidak kepada Tuhan, tapi pada yang lain, padahal segala sesuatu asalnya dari Tuhan.
4. Terkadang kita bertanya karena ingin jawaban yang lain dari Tuhan, jawaban yang sesuai dengan keinginan kita.
5. Terkadang kita terlalu takut/ malas bertanya pada Tuhan, sehingga apa yang kita perbuat tidak sesuai dengan kehendak-Nya.
Jadi bagaimanakah bertanya yang benar itu? Menurut saya:
1. Bertanyalah jika kita tidak mengerti apa yang kita dengar dari sebuah penjelasan.
2. Bertanyalah jika kita lupa akan penjelasan, lalu diingat baik2.
3. Bertanyalah pada pihak yang tepat dan kompeten menjawab pertanyaan anda.
4. Bertanyalah untuk mendapatkan jawaban yang benar, bukan jawaban yang sesuai keinginan.
5. Bertanyalah jika memang diperlukan.
Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman saya pribadi.
GBU ALL
Jesus Love Me and You
- Aries Yunarta's blog
- 4370 reads