Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Status vs Penampilan

Purnomo's picture

STATUS sering ditampilkan lewat gelar akademik yang berlerot, kendaraan berkelas, pakaian kinclong dan bermacam asesori lainnya yang bisa diringkas dalam satu kata - PENAMPILAN.

               Januari 2001 siang aku ke sebuah bank milik negara di Semarang. Baru 2 minggu aku tinggal di kota ini setelah meninggalkan Medan. Saat itu antrian ke CS tidak pakai nomor karena sudah sepi. Dari 3 meja hanya 1 yang ada petugasnya. Aku duduk menunggu di sofa di seberangnya karena beliau sedang melayani seorang nasabah. Setelah nasabah itu selesai, datang seorang berdasi dan langsung duduk di kursi kosong itu. CS tersenyum kepadaku minta pengertian. Aku senyum kecut. Ternyata itu berulang terjadi bahkan sekarang CS-lah yg mempersilakan orang mendahului aku.

             Aku tahu itu salahku. Kakiku hanya bersepatu-sandal yang berdebu ditambah lumpur mengering. Bagian bawah bajuku tidak kumasukkan ke dalam celana. Rambutku tidak tersisir rapi. Tas hitam yg aku bawa sudah kehilangan warna.

            Setelah hampir 2 jam duduk di sofa terkantuk-kantuk baru aku dipersilakan maju. Aku menyodorkan buku tabunganku yang berasal dari bank yang sama tetapi diterbitkan di kota Medan.
            "Buku tabungan saya ini diterbitkan di Medan. Bisa saya tutup di sini?"
            "Bisa, kami sudah online."
            Sebelumnya aku telah tahu bank ini sudah online secara nasional sehingga menjelang pindah seluruh tabungan dan depositoku aku satukan ke buku tabungan itu agar mudah memindahkannya ke Semarang.

            Formulir yang sedang aku isi dengan bergegas dimintanya setelah ia membuka halaman terakhir buku tabunganku itu.
            "Biar saya bantu, Pak. Maaf, tadi menunggu lama."
            "Gapapa," jawabku sopan.

           Setelah selesai mendapat buku baru dan aku lihat seluruh saldo di buku lama telah dipindahkan dikurangi biaya penutupan rekening, aku mengeluarkan secarik kertas yang berisi nomor rekening di 3 bank Semarang lainnya yang baru aku buka pagi tadi. Aku mengangsurkan kertas itu kepadanya.
           "Pak, tolong ditransferkan ke 3 rekening ini sesuai dengan jumlah yang saya tulis."
           Dia mendelik. Aku tahu dia terkejut karena setelah transfer dilakukan sisa uangku akan turun ke saldo minimum.

          "Bapak mau buka deposito di 3 bank ini? Di sini saja, Pak, kami bisa memberi bunga yang lebih menarik."
          "Tidak, Pak. Besok saya perlu bertransaksi melalui 3 bank ini. Kalau gagal, saya bisa dibunuh orang."

          Segera ia mengurus transaksi itu tanpa membuat aku meninggalkan bangku yang sedang aku duduki. Cepat sekali dia kembali membawa lembar bukti transfer sambil membawa 2 jam dinding, 2 gulung kalender besar, 2 payung parasol, 1 tas bagus dan memberikan semuanya kepadaku.
          "Kapan saldonya ditambah, Pak," tanyanya.
          "Tunggu transfer dari Medan."
          "Bapak bisnis kayu?"
          Aku memajukan kepala dan berbisik, "Ini rahasia. Saya bisnis ganja."
          "Ah, Bapak bercanda."

          Di tempat parkir sepeda motor aku minta tali dari tukang parkir untuk mengikat semua hadiah itu di tubuh motor adikku. Mendung di langit. Sebodoh, kalau nanti hujan semuanya basah.


*** STATUS sering ditampilkan lewat gelar akademik berlerot, rumah di real estate, kendaraan berkelas, pakaian kinclong dan bermacam asesori lainnya yang bisa diringkas dalam satu kata - PENAMPILAN. Orang cenderung menebak status seseorang hanya dengan melihat penampilannya saja. Ini riskan (high risk) dan bisa menjerumuskannya mengambil keputusan yang fatal.

smile's picture

don't judge book by the cover, hanya slogan

Don't judge book by the cover hanya slogan semata pak Purnomo,reality dilapangan ya masih seperti itu, judge book by the cover.

apalagi sekarang banyak orang "KERE" berpenampilan sok kaya.

ada juga orang kaya berpenampilan sok miskin,kadang nyeleneh dan menyebalkan,mentang-mentang punya duit banyak, kalo ke bank pake kolor doang.

karena banyak yang mengaburkan yang kabur, sehingga kekaburan jadi ada dimana-mana.....

miskin sok kaya,kaya sok miskin,.......nebak orang jadi susah,...sepintas pasti dari penampilannya pak.

 

salam

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

jlwijaya's picture

Pur:penampilan kadang sebuah cara untuk menikmati yg ada

orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit. (pengkotbah 6:2)
jlwijaya's picture

Pur:penampilan kadang sebuah cara untuk menikmati yg ada

orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit. (pengkotbah 6:2)
jlwijaya's picture

Pur:penampilan kadang sebuah cara untuk menikmati yg ada

orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit. (pengkotbah 6:2)
Purnomo's picture

Judul & isi komen tidak nyambung (?)

Judul: "Penampilan kadang sebuah cara untuk menikmati yang ada."
Saya tahu. Misalnya (kalau salah tolong dikoreksi), seorang lelaki yang istrinya cantik pasti hobi membawa-bawa istrinya keluar jalan-jalan. Atau, orang desa yang punya emas secuil suatu hari ke tukang gigi minta giginya dicabut satu dan menggantinya dengan gigi emas.

Isi: "orang kaya dan mulia tetapi orang lain yang menikmatinya"
Apa yang dimaksud orang kaya yang sakit2an? Ia tidak bisa menikmati kekayaannya tetapi dokternya. Orang yang memiliki kemuliaan ---- apa contohnya pejabat yang bersih namanya tetapi namanya dicatut oleh asistennya untuk korupsi?

jlwijaya's picture

Pur:ngak nyambung ya?

-ada perasaan jangan send komen itu tapi tangan gatal dan ada penyesalan sesudah send komen, apa daya nasi sudah jadi bubur. hahaha...ngak apa.

-pur, Kesalahan umum di lakukan CS itu tetapi saya salut dengan kesederhanaan kamu sekalipun banyak isinya, kamu layaknya pria yang beribadah yang tak mementingkan penampilan luaran terutama dalam hal kemewahan.tujuan postingan saya adalah menghimbau kamu untuk menikmati apa yang ada pada kamu dalam hal penampilan ,bukan berdasarkan yang tidak ada pada kamu tetapi berdasarkan apa yang ada pada kamu.sekalipun saya juga sadar bahwa kenikmatan setiap orang berbeda . tetapi saya salut dengan kesederhanaan kamu.

Postingan saya yang kamu anggap tidak nyambung?ya ya ngak nyambung ya Smile

orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit. (pengkotbah 6:2)

judul:Penampilan kadang sebuah cara untuk menikmati yang ada

 

teograce's picture

Did God buy CHANEL?

kesannya, kalo dari ayat yang jlwijaya kutip dengan kalimat yang jlwijaya ungkapkan, orang yang tidak berpenampilan bagus, adalah orang yang tidak menikmati harta benda, kekayaan dan kemuliaan.

perhaps our God bought GUCCI, wears PRADA?

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

hai hai's picture

@teograce, Yesus Suka ...

Kisanak, nampaknya Yesus nggak beli CHANEL karena Dia lebih suka Guci, Dior dan Hermes

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Huanan's picture

@Teograce...

perhaps our God bought GUCCI, wears PRADA?

It seems that God doesn't wear PRADA, only Devil wears PRADA Cool

__________________

Huanan

teograce's picture

@haihai n huanan LOL

paling ngakak baca komennya huanan.. betul juga sih, only Devil wears Prada, God mungkin pakai yang laen :p

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

teograce's picture

this is the world we live in

Beberapa minggu yang lalu, saya ke Bali, mengunjungi sebuah tempat yang katanya terkenal dengan keindahannya. Tempat yang saya maksud di sini tempat makan. Ketika saya ke sana, terjadilah kejadian yang kurang lebih serupa dengan Pak Pur, karena kami berpakaian cuma kaos dengan celana pendek dan sandal jepit, sepertinya pelayan di sana memandang rendah terhadap kami.<p>

Don't get me wrong. Saya bukan ingin dihargai dengan melimpah-limpah, diberi karpet merah, dst yang lebay-lebay. Saya cuma minta perlakuan yang sama, dan bukan cibiran, muka meledek. <p>

Kasarnya, "Hey, I paid for your salary, I paid the service charge, I'm the customer and your just the waitress." Menyebalkan, tapi yah, karena orang itu adalah orang-orang yang tidak signifikan dalam hidup saya, saya tidak terlalu ambil pusing. Not worth it. <p>

Cuma sejak itu saya jadi berpikir banyak saja. Ada salah seorang anak kantor saya, cerita, tentang bagaimana sebenarnya dia tidak terlalu capable, tapi dapat diterima dengan gaji yang jauh lebih baik daripada rekan-rekannya di divisi yang sama, hanya karena penampilan dia terlihat oke, enak dilihat, dan terlihat mampu. <p>

This is the world we live in. I'm still thinking, should I change the way I look or just be me.

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-