My Children

Submitted by widdiy on

Hari ini 22 Oktober adalah ulang tahun ke-8 anakku yang ke-4. Si bontot, satu-satunya anak laki-lakiku. Dari semalam aku merenung, merencanakan apa yang aku katakan ke anakku selain ucapan selamat ulang tahun lewat telpon (aku di Jakarta, istri dan anak-anak di Slawi). Merenung juga memikirkan jawaban apa yang akan kukatakan kalau anakku minta hadiah ulang tahunnya.

Bahasa Roh : "Sikiraba-raba sililaba-laba kuraba-raba dididada dadamu kuraba-raba tak gendong kemana-mana..."

Submitted by Tante Paku on

Bahasa ROH sebenarnya apa dan siapa mereka sih? Kalau roh berbahasa tentunya dengan sesama roh, tapi kalau ada manusia yang mengaku bisa berbahasa roh, apa orang tersebut berujud roh? Sepertinya ngaco belo kalau ada orang yang ngaku-ngaku bisa berbahasa roh. Tentu saja mereka akan bertahan bahwa bahasa roh itu memang ada sambil mengutip ayat ini :

Karakteristik Kerajaan Allah (4)

Submitted by sandiputra on

7. Perumpamaan tentang Perjamuan kawin.

Mat. 22:1-14 [spoiler]Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."[/spoiler]

Dengan perumpamaan ini Tuhan Yesus Kristus mengumumkan bahwa Kerajaan Allah itu diperuntukan bagi semua orang, baik orang yang hidup saleh maupun orang yang hidupnya salah. Tetapi bagi mereka yang mau menerima undangan Tuhan yaitu Pemberitaan Injil, mereka harus mempunyai hidup yang baru, hidup yang sesuai dengan panggilan imannya, yang diperumpamakan dengan 'pakaian pesta'. Dan bagi mereka yang menerima pemberitaan Injil tetapi tidak mempunyai hidup baru yang indah akan ditolak Tuhan. Hidup baru yang indah bagi Tuhan adalah hidup yang penuh dengan kesucian, yaitu kesucian yang timbul dari dalam hati, yang mendasari segala pikiran, ucapan, dan tindakan di dalam hidupnya.

Mencatat yang dilakukan, lakukan yang dicatat

Submitted by kardi on

Belum lama ini, terjadi restruktur organisasi dalam kantor saya, dimana motto :mencatat yang dilakukan , lakukan yang dicatat, harus saya sosialisasikan dalam minggu-minggu ini.

Sebenarnya  motto tersebut sudah lama diketahui, tapi mulai jarang dilakukan, karena tidak ada tindakan tegas dari manajement sebelumnya dan belum terbiasa dengan bahasa tulisan, semuanya serba lisan saja.

Keuntungan yang didapat : terhindar dari human error dan meningkatkan kualitas, dan produktivitas.

Perkenalan

Submitted by cimake on

Syalom!

Perkenalkan saya pendatang baru di Sabda Space ini. Nama saya Cimake, sama seperti ketika cucu saya memanggil saya: Cimake....!

Saya seorang nenek, satu suami dengan dua anak dan satu cucu. Sekaligus saya seorang ibu RT (ibu Rumah Tangga, bukan ibu Rukun Tetangga)

Karakteristik Kerajaan Allah (3)

Submitted by sandiputra on

5. Perumpamaan tentang pengampunan

Mat.18:21-35. [spoiler]Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkan lah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan ku lunas kan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus-dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan ku lunas kan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskan nya hutangnya. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah ku hapuskan karena engkau memohonkan nya kepadaku. Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?  Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.  Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu." [/spoiler]

Dengan perumpamaan di atas Tuhan Yesus hendak mengatakan bahwa manusia dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah karena adanya pengampunan oleh Tuhan Yesus yang adalah raja dari Kerajaan Allah itu. Tetapi Ia menuntut kepada orang yang telah diampuni dosanya itu juga harus mau mengampuni orang yang bersalah kepadanya. Bila ia tidak mau mengampuni orang lain itu maka Tuhan Yesus akan mengijinkan  iblis untuk menderanya dengan kesulitan-kesulitan hidup sampai ia dapat mengampuni orang lain seperti yang dikehendaki Nya.

Karakteristik Kerajaan Allah (2)

Submitted by sandiputra on

3. Perumpamaan tentang harta terpendam dan mutiara berharga

"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendam kan nya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah.  Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Mat. 13:44-46.

Dengan perumpamaan ini Tuhan Yesus Kristus memberikan pelajaran kepada murid-muridNya dan orang banyak yang mendengarkanNya, bahwa setiap orang yang menemukan Kerajaan Allah, mereka harus mau meresponnya secara total. Mereka harus menggunakan semua yang dimilikinya dan semua yang ada pada dirinya untuk mendapatkannya. Baik mereka yang menemukannya dengan tidak sengaja, seperti orang yang menemukan harta di ladang, maupun mereka yang dengan kesadaran penuh mencarinya, seperti pedagang yang menemukan mutiara yang indah.

Surat Uria Kepada Betsyeba (Menjelang Pertempuran Terakhir)

Submitted by Pak Tee on

Betsy, aku telah mendengar berita tentang hubunganmu dengan baginda. Hanya orang tuli yang tidak bisa mendengar berita tentang kehamilanmu. Ketika aku datang, Yerusalem telah penuh sesak dengan kasak kusuk. Tetapi demi kau dan baginda, aku pura-pura tidak pernah mendengar apapun juga.