Bro Julius, TETELESTAI Artinya Sudah Selesai !!

Submitted by antonic on

Kita punya banyak kesamaan, kita punya PERIH yang sama. itu yg aku ingat, Perih!! 
Bagi kita, mereka berdua adalah binatang, bagi kita mereka bukan manusia, karena mereka tak mengerti bahasa manusia, hanya suka menggigit. karena mereka berdua memang besar di KANDANG yang sama, mereka berkubang bersama, dan mereka memang sama, sama bagi kita: perih menggigit!! mereka tak pernah mengerti bahwa kita adalah anak manusia yang perlu susu di kala haus, perlu payung untuk berteduh, jika mereka hanya suka menggigit bukankah kita tak salah menyebut mereka binatang?adakah kata yg lebih menyakitkan dari perih? mungkin ada, tp tak penting karena kita sama2 tau rasanya bro. rasa kita sama.


Dunia Ini Bukanlah Rumahku

Submitted by arharahadian on

“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengambil dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginanya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya” (Yoh. 2:15-17).

Orang-orang zaman ini merasa terhilang, tampak aneh ketika kita mempunyai lebih banyak kontrol atas daya-daya alam daripada sebelumnya, mereka jatuh ke dalam situasi demikian. Semua itu merupakan penghukuman Allah, yang sudah kita turunkan atas diri kita sendiri dengan berusaha merasa begitu kerasan di dunia yang mereka rasakan memberi banyak kenyamanan dalam hidup, mereka berpikir hidup hanya sekali maka harus dinikmati dengan sebaik-baiknya tanpa peduli apa yang sedang mereka diami dan alami sekarang ini adalah sesuatu yang bersifat fana. Kita menolak mempercayai bahwa orang harus hidup untuk sesuatu yang lebih dari kehidupan yang sekarang, kita sudah memperlakukan dunia ini seolah-olah itu adalah satu-satunya rumah yang pernah kita miliki dan sudah mengonsentrasikan secara eksklusif dalam mengaturnya untuk kenyamaanan kita. Kita mengira kita dapat membangun langit dan bumi, tetapi sekarang Allah sudah menghakimi kita karena ketidak salehan kita.

Life, Love & Liberty

Submitted by jesusfreaks on

Life

Apakah saya menghargai hidup ?

Saya lebih sering berdoa dan mengunjungi sesama ketika mereka mati

Saya lebih sering membiarkan sesama saya yang kekurangan hingga mereka mati

 

Love

Apakah saya penuh kasih ?

Saya jarang mengasihi lebih dulu

Saya memilih orang yang saya kasihi

 

Liberty

DUNIA ADALAH SEBAGAI LADANG BEKERJA

Submitted by arharahadian on

“Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu” (Kej. 2:15), dalam Visi alkitabiah, pemelihara untuk mengatur dunia Allah bagi-Nya menurut kehendak-Nya yang dinyatakan. Allah menempatkan Adam untuk menangani taman secara sempurna menggambarkan mandat budaya kerja yang Allah berikan. Kita harus melihat seluruh aturan, penciptaan, termasuk, tentu saja, sesama kita dan kita sendiri, sebagai milik kita, sebagai tukang-tukang kebun Allah , bertanggung jawab untuk mengusahakannya. Jangan pernah lupa bahwa kemuliaan Allah dan kebahagian manusia selalu dimaksudkan untuk berjalan bersama! Di mana kita benar-benar mempunyai yang terdahulu, kita akan mempunyai yang terkemudian juga. Tidak dapat dikatakan terlalu sering bahwa dunia ini dalam setiap  arti dunia Allah, yang makhluk manusia-Nya harus belajar untuk menanganinya dengan hormat, untuk pujian kepada-Nya.

ALLAH MENGAMBILKU DI MANA IA MENEMUKAN AKU DAN MEMBAWAKU KEPADA DIRI-NYA.

Submitted by arharahadian on

Aku terlahir bukan Kristen itu karena takdirku Ia “menitipkan” aku pada sebuah keluarga yang belum percaya, semua itu adalah masa persiapan dan penggemblengan Tuhan yang mana Ia ijinkan agar aku belajar dari pengalaman hidupku dan mengambil intisari dari pengajaran tersebut untuk menggenapi akan rencana-Nya. Aku pun tidak memilih pasangan hidup yang mana Tuhan telah memilihkan dia dan menghantarkannya dalam lingkaran kehidupanku dan menjadi bagian dalam sejarah kehidupanku. Dia yang telah memilihku juga memilihkan pasangan hidup yang ‘sepadan’ bagiku dan karena dia jugalah aku mengenal Allahku yang kini aku imani dengan sepenuh keyakinan. Apkah aku yang telah merencanakan semua ini? Jangankan merencanakan mengkhayalkan pun tidak, semua itu adalah rencana dan rancangan Tuhan yang mana tidak akan pernah terjangkau oleh pikiran manusia.