Submitted by victorc on

Shalom, selamat pagi saudaraku. Dalam tahun-tahun terakhir ini, banyak anak muda yang tertarik untuk menekuni bidang IT dan khususnya internet, termasuk pengembangan aplikasi mobile apps maupun e-dagang. Tentunya semua ini baik, sepanjang tidak melupakan tujuan akhir untuk meningkatkan kemaslahatan masyarakat.

Terinspirasi oleh puisi pak Purnawan Kristanto yang mengadaptasi I Kor. 13 untuk para blogger, maka izinkan saya mengadaptasi teks yang sama tapi untuk para programmer. Namun saya hanya menulis sampai ayat 5, selebihnya silakan dikembangkan sendiri.

Tujuan adaptasi ini sama-sekali bukan untuk menyindir para programmer, melainkan lebih sebagai refleksi dan semacam otokritik, karena saya juga pernah menjadi programmer selama beberapa tahun.

Selamat membaca.

Adaptasi I Kor. 13:1-5

    1  Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa pemrograman termasuk Assembly dan objectiveC, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.  

    2  Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan mampu meramalkan harga saham dengan akurasi 99% dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan tentang komputer; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.  

    3  Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku dengan berbagai produk "open source", bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.  

    4  Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.  

    5  Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak "memaksimalkan profit" bagi diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.  ...

Kiranya adaptasi di atas bermanfaat.

Versi 1.0: 30 september 2016, pk. 23:12

VC

Note: artikel ini ditulis untuk semua rekan-rekan programmer khususnya dan semua umat kristen milenial pada umumnya (1).

Referensi:

(1) https://millennialchristian.com

(2) http://www.yourarticlelibrary.com/economics/profit-maximisation-theory-assumptions-and-criticisms-economics/28998/