Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

5000 Tahun yang lalu

N.Brady's picture

Kisah yang terjadi kira-kira 5000 tahun yang lalu ini  telah memberkati  banyak pengikut Kristus. Luar biasa hikmat yang kita dapat pelajari pada saat roh kudus menerangi dan membuka mata roh hati kita untuk dapat melihat dengan jelas dan memahaminya lebih dalam lagi.


Kejadian 22:1-18

Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."

Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.

Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.

Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."

Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"

Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.

Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.

Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."

Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."

Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.

Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham,kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,

maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.

Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."

Sejenak timbul pertanyaan, apa yang terlintas dalam fikiran Abraham dalam perjalanan menuju tanah Moria. Bagaimana dia tetap percaya atas segala janji yang Tuhan berikan padanya yaitu menjadi bapa sebagian besar bangsa?

Hal ini sangat begitu sulit dibayangkan. Sebagai seorang Ayah yang mengasihi anaknya, mungkinkah Abraham berfikir bahwa Tuhan begitu kejam menginginkan korban bakaran seorang anak yang begitu berharga baginya. Dalam kisah tersebut diatas terlihat bahwa perintah yang Tuhan berikan kelihatan sangat bertentangan dengan apa yang Dia janjikan pada Abraham, menurut pemikiran kita. Namun Tuhan telah mengetahui hasil akhir sebelum segalanya terjadi. Apakah yang Tuhan tuntut dari Abraham ? Sangat jelas sekali hati yang patuh menjalani segala perintahNya betapapun besar harganya. Satu-satunya harapan Abraham pada saat itu adalah bahwa Tuhan setia dan akan memenuhi apa yang Dia firmankan.

Setelah mengetahui betapa besar kasih setia Abraham padaNya, bukan hanya Tuhan menyediakan korban domba jantan sebagai pengganti Ishak, namun Tuhan sendiri bersumpah demi diriNya sendiri untuk memberkati hidup Abraham dan mereka yang percaya mengambil bagian akan segala berkat yang dijanjikan. Keputusan satu orang yang patuh berpengaruh bukan hanya pada generasi masa itu namun berlanjut sampai ribuan tahun kemudian.

2000 tahun yang lalu kisah yang sama terulang kembali, kali ini Tuhan sendiri yang mengorbankan anakNya yang tunggal Yesus Kristus di kayu salib untuk menebus dosa dan memberikan keselamatan bagi umat manusia dengan kuasa kebangkitanNya. Mereka yang menerima Kristus sebagai Jurus Selamat akan menerima bagian segala berkat yang Tuhan janjikan pada Abraham. Tanpa hal ini tidak akan ada harapan bagi kita untuk hidup berada sisi Tuhan.

Yohanes 14 : 6

Yesus berkata "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”  

Mematuhi perintah Tuhan bukanlah suatu yang mudah dilakukan bagi banyak pengikut Kristus (termasuk saya sendiri). Tanpa mengenali dan membangun hubungan yang dekat denganNya mereka tak akan mampu menjalaninya apalagi dengan kekuatan dan kemampuan diri sendiri. Hanya roh kudus yang bertahta di hati mereka yang mampu memberikan kekuatan untuk patuh pada segala perintah Allah. Iman yang kuat akan terbukti pada saat mereka menjalani percobaan yang sulit, hal ini akan membuat mereka bertumbuh dan bersandar pada kasih Allah.

Abraham diberkati bukan karena keinginannya untuk patuh namun dengan iman dia  telah membuktikan bersedia melakukan dan memberikan sesuatu yang sangat berharga kepada Tuhan. Demikian pula Yesus Kristus yang mematuhi Allah Bapa sampai pada kematiannya di kayu salib.

Filipi 2:8

“Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama”.

Saat ini adakah perintah Allah yang belum anda patuhi ? kalau ya segeralah lakukan dan jangan tunda lagi, karena mungkin hal ini bukan hanya membawa berkat/berpengaruh pada diri anda namun juga pada orang lain. Saya berdoa agar roh kudus memberikan kekuatan pada anda untuk melakukannya.

Tuhan berkati

 

__________________

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah ( Roma 8:14)

nisa's picture

cerita misterius

cerita tentang abraham yang mau mengorbankan ishak ini pernah menjadi pergumulan gue dulu ketika masih sma. gue heran kenapa abraham nurut pada perintah Tuhan. oleh guru agama dijawab bahwa hal itu karena abraham beriman bahwa andai ishak mati dikorbankan pun, Allah bisa membuat "ishak-ishak" lainnya.

dulu gue percaya ama jawaban itu. tapi makin kesini gue makin merasa bahwa itu jawaban yang pure spekulatif tanpa dasar alkitab. maksud gue, memang sih, bisa aja abraham berpikir seperti itu, tapi alkitab ga ngomong apa2 tuh; dia cuma bilang karena iman, tapi iman seperti apa, wallahu a'lam deh.

andai gue abraham, yang gue pikirkan kayaknya akan gini, "hmm Tuhan bilang gue akan jadi bapak sejumlah besar bangsa (kej 17:5), tapi gue harus bunuh si ishak... anak yang Dia janjikan ke sara dan sempet gue tunggu lama banget baru brojol... hmm, maunya apa sih Dia? ohhhh... gue tau... mungkin maksud Dia adalah sejumlah besar bangsa itu nanti lewat garis keturunan si ismael, anak yang kemaren gue usir... eh bentar bentar, katanya perjanjian nya lewat ishak (kej 17:21), tapi ishak harus dibunuh??? iki piye to? Tuhan koq mencla-mencle??? ato ini hukuman Tuhan gara2 kasus abimelekh (kej 20)? jadi mungkin gue dihukum dan janji Tuhan batal? yah fair enough lah, gue salah, gue dihukum, minimal gue ga dibunuh (soalnya gue kan pengecut makanya sampe bo'ong ke si abimelekh juga)".

itu andai gue jadi abraham... tapi yang lebih seru adalah kira2 apa yang dipikirkan oleh ishak setelah kejadian itu. bapanya, yang sayang banget dan lebih memilih dia dibanding kakanya ismael, ternyata mau nyembelih dia. disini alkitab diam seribu bahasa, dia tidak mengisahkan apapun soal perasaan ishak.

kisah abraham ini, imho, misterius.

hai hai's picture

@nisa, Bapa orang BERIMAM

Siapa yang menggelari abraham BAPA ornag beriman? apakah alkitab mencatat Abraham adalah Bapa orang beriman?


__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

nisa's picture

err...

errr... penulis kitab roma kayaknya, terutama di roma 4... gue tulis "kayaknya" karena ada juga kemungkinan bahwa tulisan itu hanya ditujukan pada keturunan abraham secara jasmani.

hai hai's picture

@nisa, Memang Paulus

anda benar. Paulus yang menggelari Abraham bapak orang bersunat dan bapak orang beriman.  Roma 4. Pertanyaannya adalah DARI mana Paulus mendapatkan pengetahuannya tentang Abraham? Dia mendapat WAHYU alias Yesus BERCERITA kepadanya? Atau dia mendapatkannya dari CATATAN dalam Perjanjian Lama?

Paulus mendapatkan pengetahuan tentang Abraham dari kitab Kejadian. Paulus adalah MANUSIA. Pengetahunnya TERBATAS dan kebijaksanaannya pun terbatas. Itu sebabnya, ANALISANYA dan KESIMPULANNYA tentang Abraham pun BISA SALAH dan memang SALAH.

Berikut ini adalah salah satu kotbah tentang Abraham. Menurut saya adalah KOTBAH tentang Abraham terbaik yang pernah saya tahu. Cobalah membacanya untuk menambah pengetahuan.

http://www.grii-andhika.org/ringkasan_kotbah/2000/20001231.htm

 

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

jlwijaya's picture

ini iman abraham:

Rom 4:17  seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" --di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada. 

ini aplikasi dan fakta di sejarah:

Joh 3:16  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 

Rom 8:32  Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? 
nisa's picture

so...?

bisa dijelasin maksud copas ayat lo?

atau seperti biasa... bahwa "inilah jawaban jlwijaya dan semua orang harus ngerti sendiri"?

jlwijaya's picture

Di kasih ayat masih ngak mengerti

Di kasih ayat ngak bisa mengerti? Ya itermeterai utk jenis kamu.

Rev 2:29 ?? Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Rom 11:8 ?? seperti ada tertulis: "Allah membuat mereka tidur nyenyak, memberikan mata untuk tidak melihat dan telinga untuk tidak mendengar, sampai kepada hari sekarang ini."

Debu tanah's picture

@ Nisa, Jlwijaya emang DOGOL

Jlwijaya, meterai gundul-mu !! Gak ada meterai-meterai, emang gak nyambung lu !!

Nisa, si Jlwijaya emang konsisten dogol, ga usah ditanggapi lagi. Saya setuju ama kamu, ayat yg dicopas ama dia emang ga nyambung. Saya copas ayat yg relevan, kenapa Abraham berani mengorbankan anak-nya:

Ibrani

11:17 Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, 

11:18 walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu." 

11:19 Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali. 

Kenapa Abraham berani mengorbankan anaknya? Perhatikan ayat 19, alasannya adalah Abraham percaya Allah berkuasa membangkitkan Ishak bila mati karena dikorbankan.

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

jlwijaya's picture

DETA:hayo siapa yang DOGOL????ha ha ha

kamu lihat ayat yang saya kasih rom 4:17 terutama yang saya tebalkan adalah alasan kenapa abraham berani mengorbankan anaknya yaitu ia yakin bahwa Allah sanggup menghidupkan ishak kembali karena ia percaya kepada janji Allah.OK(baca rom pasal 4 baik2 ya deta dan nisa juga KK dan samuel franklin agar jangan menuduh saya seolah sembarang copas ayat)

Rom 4:17  seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" --di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada. 

2ayat saya yang lain silakan m,engerti sendiri ya .......makanya ikutin nasehat eleaser kalau baca firman...ok.

 

nisa's picture

tentang iman abraham

@jlwijaya

gue baca 3 ayat yang lo copas dan bertanya2... apakah 3 ayat ini adalah jawaban buat pertanyaan gue. ayat pertama mungkin nyerempet, tapi 2 ayat berikutnya mungkin bener2 termeterai buat gue karena gue sama sekali ga bisa melihat relevansinya ke pertanyaan gue.

lebih lanjut, ada 1 hal yang mengganjal di ayat pertama, tertulis: "di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada." perhatikan kata "dan" yang gue tebelin.

setau gue, bila ada statement "jika A dan B maka C" maka kedua kondisi A dan B adalah mandatory agar C bisa terjadi. nah di ayat tadi, kondisi A nya adalah "Allah yang menghidupkan orang mati"; disini oke lah, andai ishak mati, Allah bisa ngidupin dia lagi. tapi kondisi B nya yang aneh, "yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada"; disini kayaknya ga nyambung deh sama ishak... karena ishak itu sudah ada, bukan "tidak ada menjadi ada".

karena itulah gue ga ngerti... apa lagi elo, jlwijaya, petantang petenteng cuma nyebar ayat tanpa penjelasan secuil pun. dan waktu gue tanya, bukannya menjelaskan, lo malah ngalor-ngidul soal meterai lah, bertelinga lah, tidur nyenyak lah... apa sih maunya elo?

 

@deta

nah ini baru jawaban yang menarik dan cukup memberikan penjelasan yang relevan. penulis ibrani menulis tepat sasaran untuk menjawab pertanyaan gue... dia ga "meracau" soal "dari ada menjadi tidak ada" dsb, dia langsung menjawab bahwa abraham percaya bahwa Allah dapat menghidupkan ishak dan karena itu abraham merasa nothing to lose.

cuma ada beberapa hal yang dari dulu masih bikin gue penasaran.

[1] dari mana penulis ibrani tahu apa yang dipikirkan abraham? kitab ibrani ditulis lama sesudah abraham hidup, jadi satu2 nya penjelasan yang masuk akal adalah apabila abraham, sesudah "pencobaan" itu terjadi, bercerita pada ishak soal iman nya dan itulah yang diajarkan turun temurun. tapi, apa benar seperti itu?

[2] kitab ibrani adalah salah satu kitab yang "hampir dibuang" oleh luther (sumber: di sini). gue ga bilang bahwa luther benar, tapi gue ragu bahwa dia pasti salah juga; somehow gue percaya bahwa dia bukan orang yang ngasal, so dia pasti punya suatu landasan pemikiran tentang keabsahan kitab ibrani.

[3] andai penjelasan dalam kitab ibrani adalah benar, mengapa dikisahkan Tuhan repot2 mencegah abraham membunuh ishak dan memberi domba sebagai penggantinya? bukankah bisa saja Dia membiarkan abraham membunuh ishak lalu Dia bangkitkan lagi si ishak...? andai ini terjadi, maka kitab ibrani bisa lebih punya dasar kuat ketika menulis tentang iman abraham.

tiga hal ini yang somehow masih membuat gue memandang bahwa cerita abraham dan ishak ini masih misterius.

 

jlwijaya's picture

nisa:

 yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.....ini mengenai sara yang sudah mati haid tapi bisa hamil dan melahirkan ishak.

nisa,pada subject komen saya ngak saya tulis tertuju kepada orang tertentu artinya tertuju pada semua orang dan saya memberi ayat hanya untuk referensi saja......mengenai 2 ayat yang lain saya hanya memberikan referensi jika mau di pahami dalam konteks Allah mengorbankan Putranya dan ketaatan putra menggenapkan rencana Allah.karena banyak kali kejadian di PL adalah gambaran untuk PB dan juga ada peristiwa di PL yang adalah kiasan dan realitanya ada di PB

manguns's picture

@Brady

yg nulis blog kok tak ikut nimbrung? Jadi seperti smart misil, fire n forget. Mengurangi minat pembaca u response.