Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Saya Bersyukur Saya Masih Perawan
Abis ngebaca note-note Grace Suryani http://www.facebook.com/pages/Tuhan-Masih-Menulis-Cerita-Cinta/336521874821 tentang batasan emosi dan fisik dalam pacaran, juga tentang batasan dan buah roh, tiba-tiba otak gw itu terisi penuuuh sama inspirasi-inspirasi buat nulis di note ini. Dan gw berdoa sama Bapa supaya semoga apa yang gw tulis itu bisa menjadi berkat untuk orang lain. AMIN! :)
Well, in fact that judul note ini tu bener-bener ekstrim, karna mengungkapkan hal yang honestly sebenarnya mungkin privacy bagi kebanyakan cewek, dan gw sempet takut dengan pikiran-pikiran orang terhadap gw setelah ngebaca note ini, but I pray and I get over it. Gw merasa ini saatnya gw berbicara as a woman, as a writer, and as His daughter :p
Ga muna jaman sekarang pergaulan itu udah ga ada aturan jelasnya,
I am that kind of woman yang bener-bener takut dengan pergaulan jaman sekarang. Entah ini karena paranoid kompleks gw, ato memang kenyataannya begitu, ato kenyataan yang begitu diperparah dengan paranoid gw :p Yang jelas udah banyak penelitian-penelitian di kota-kota besar tentang hasil survey keperawanan remaja putri usia sekian sampe sekian *di luar kasus perkosaan loh, bukan itu yang lagi gw omongin disini* yang sejauh gw tau semua surveynya memiliki fakta bahwa sebagian besar remaja cewek sudah tidak lagi perawan karena pergaulan bebas.
Sebenarnya ketika gw tau hasil-hasil survey seperti itu, hati kecil gw ga terima. Kenapa cuma cewek aja yang disurvey? kenapa ga ada survey soal keperjakaan cowo? lagi-lagi cewe? apa karna keperjakaan cowo itu ga penting gitu? ato karna susah dideteksi jadinya ga ada survey-survey tentang keperjakaan cowo?? Padahal ntar kalo udah malem pertama biasanya selalu keperawanan cewek itu yang jadi pertanyaan kan? Jadi ukuran seberapa besar dia berhasil menjaga dirinya kan? Kenapa cuma cewe doank yang harus jaga diri? Kenapa cowok enggak?? Kenapa si sebagian besar selalu cewek yang jadi korban???*begitu teriak hati kecil saya :p
In fact sejak gw SMA gw pernah sangat paranoid dengan cowok-cowok dan akhirnya selalu men-scanning setiap cowok dalam lingkungan gw tentang keperjakaan mereka *I mean tentang hubungan suami istri* bagaikan perang ngelawan alien, hahahaha *malu deh gw :p* Tapi sekarang gw mengerti, mengapa gw ga boleh berkubang selamanya dalam memerangi cowok-cowok yang "tidak lagi original" itu lagi.
Gw inget tulisan Grace Suryani yang judulnya "If Boys Remain Boys" yang dimuat di buku ketiganya "Tuhan Mengapa Aku Harus ke China". Disitu Grace bilang sebuah ayat Markus 11:25 “Dan jika kamu berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu” yang membuat dia sadar bahwa Semua Cowok anak-anak Adam itu berdosa, tapi Semua Cewek yaitu anak-anak Hawa juga berdosa, dan bahkan jatuh lebih dulu di dalam dosa!
Gw baru inget ayat ini ketika Adam dan Hawa di dalam Taman Eden diperintahkan untuk tidak memakan buah pengetahuan baik dan jahat,
"Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dandiberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia dan suaminya pun memakannya." (Kejadian 3: 6)
Disitulah gw menyadari, yang terlebih dahulu melihat buah itu sedap adalah Hawa, yang terlebih dulu tertarik hatinya adalah Hawa, yang terlebih dulu memakannya adalah Hawa dan Hawa pula lah yang mengundang Adam untuk ikut memakan bersamanya!
JEDERRRRRR... disitu dah gw baru ngerasa disambar petir! hehehe :p
Which means,
Mungkin saja akar dari perbuatan "sex thingy" yang ilegal itu sebenarnya adalah cewek *meskipun ga muna juga dengan agresifnya sang cowok yang menjadi akarnya :p* tapi yang lagi gw bicarakan disini adalah tentang cewek yang memandang dosa seksual itu "sedap kelihatannya", tertarik hatinya karna itu memberinya "pengertian", dan akhirnya ia "memakannya" sehingga ia jatuh ke dalam dosa seksual!
Sejauh ilmu pengetahuan fisiologis gw, cewek memiliki kadar hormon testosteron yang jauh lebih rendah daripada cowok, artinya hal-hal yang sering disebut sebagai "testosteron tension" atau bahasa awamnya itu "godaan seks" lebih banyak dialami oleh para cowok-cowok dan bukan para cewek-cewek. Yang artinya juga, menurut gw saking seringnya cowok mempunyai godaan seks itu dalam kehidupan mereka justru biasanya cowok-cowoklah yang jauh lebih expert untuk mengatasi godaan seks itu daripada para cewek!
Mungkin saja awalnya cowok menggoda-goda para cewe hanya untuk sekedar "iseng" kecil belaka. Dan ketika cewek tidak berhasil menguasai dirinya, keisengan itu justru membuat cewek penasaran dan meresponnya "dengan tangan terbuka" sehingga cewek secara tidak langsung jugalah yang "mengundang" mereka seperti Hawa mengundang Adam untuk jatuh ke dalam dosa bersamanya!
Merenungkan hal ini gw menyadari,
Mestinya para cewek bisa "lebih cerdas" lagi dalam mengatur diri mereka di hadapan para cowok-cowok. Lebih cerdas lagi menguasai diri mereka di hadapan para cowok-cowok. Semua survey-survey itu gw rasa bukan untuk menyudutkan para cewek sama halnya kaya tulisan gw saat ini *bukan untuk menyudutkan kaum sendiri :p*, tapi sebenarnya survey-survey itu hanya membeberkan fakta akan seberapa besarnya cewek yang tidak dapat menguasai diri mereka dalam pergaulan bebas saat ini, dan itulah kenapa judul note ini juga gw buat sangat ekstrim: gw bersyukur Tuhan masih menjaga gw dengan tanganNya sehingga gw bukan termasuk dalam salah satu di antaranya.
Tentang bagaimana-bagaimananya menguasai diri dan apa akibatnya dari ketidakadaan penguasaan diri dalam suatu hubungan, Grace Suryani sudah menjabarkannya dengan baik dan inspirasional dan jujur gw belajar banyak dari semua note-notenya beliau. She's much better than me on explaining why, how, and when :) http://www.facebook.com/notes/tuhan-masih-menulis-cerita-cinta/batasan-emosi-dalam-pacaran/10150155378187962
So readers,
gw yang sekarang bukan lagi gw yang dulu yang seperti menabuh genderang perang kepada para cowok-cowok yang "tidak lagi ori". Yang saya hadapi itu adalah anak-anak Adam yang berdosa, dan saya berdiri juga sebagai anak Hawa yang sama berdosanya. Maka visi gw sekarang sudah berubah menjadi: mencerdaskan kehidupan rohani para cewek *kek UUD aje yeee :p * sehingga pada akhirnya gw berharap anak-anak Kristen bisa menjadi putra dan putri Tuhan yang layak memanggilNya dengan sebutan "Bapa"
Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. Mazmur 119 : 9
Mohon doanya yaaaa ^___^
GOOD - GOD = O
- capellazone's blog
- Login to post comments
- 6103 reads
living hell
kadang gue heran kenapa himbauan tentang tidak melakukan seks sebelum nikah selalu hanya dikaitkan dengan status diri kita di hadapan Tuhan, layak ga layak karena masih "ori" atau udah gak ori.
so, gue mau sharing.
gue cowok yang pernah gila seks. masturbasi dari umur 7 tahun, mulai pacaran dan belajar meraba2 dan petting mulai umur 13 tahun, dan melakukan ML pertama di luar nikah pada umur 21 tahun. umur gue sekarang 37, udah merit dan punya 2 anak.
dulu... waktu masih goblok, gue selalu membanggakan diri ke temen2 cowok gue soal "statistik" gue itu. dan... temen2 goblok gue somehow menjadikan gue sebagai salah satu panutan, apa lagi karena gue melakukan semua itu tanpa pake bayar. ada beberapa yang saking frustasi ga bisa dapet cewek gratisan alias pacar, maka mereka make pecun. yang gini2 ga bisa dibilang keren karena kalo bayar sih semua orang juga bisa... begitulah anggapan waktu itu.
sekarang setelah gue sedikit mengerti... gue bisa bilang bahwa seks sebelum merit adalah bahaya. gue ga peduli dengan apa yang Allah lihat; seks sebelum nikah adalah bahaya buat diri lo sendiri, terlepas dari lo tuh cowok ataupun cewek.
saking udah terbiasa dengan seks dengan banyak cewek (ada yang cina, bali, bule, dll), seks become habit. setelah jadi habit, akhirnya kenikmatan nya jauh berkurang. lebih nikmat ketika si seks masih di bayangan kepala daripada ketika benar2 dilakukan.
bila seks dilakukan setelah nikah, hal ini memang masih akan terjadi, tapi setidaknya lebih berkurang kemungkinan nya karena lo cuma tahu seks dari pasangan lo aja. lo ga tau kebanyakan variasi lain. orang lebih banyak tau cenderung lebih expect more dan ini tidak akan terjadi pada seseorang yang tidak tau banyak karena dia cuma berhubungan dengan pasangan hidupnya saja.
bahaya selanjutnya adalah bila lo terbiasa dengan seks, somehow lo ga akan menyakralkan pernikahan. salah satu pagar pernikahan adalah karena, bila sampe cerai, orang yang ga tau bagaimana caranya mendapat seks gratis akan lebih susah dalam mencari pasangan. bukan lebih susah karena dia ga mampu, tapi lebih karena dia ga pede.
inilah kenapa orang yang terbiasa dengan seks tidak menyakralkan pernikahan karena dia merasa mampu untuk dapat pasangan lagi andaipun dia cerai.
jadi, di kondisi gue yang "terlanjur" udah banyak ngeseks sebelum merit, inilah yang terjadi:
[1] gue ga menikmati kondisi dimana mau ga mau gue hanya ML dengan satu orang, yaitu pasangan gue.
[2] karena nomor [1] tadi, pernikahan gue masih berlangsung hanya karena gue ga mau anak gue jadi korban perceraian.
[3] karena nomor [1] dan [2], pasangan gue juga somehow tau dan ga hepi.
somehow... it's a living hell ;)
nisa, waw!
Waw!
#cuma bisa bilang gitu
Kesaksian yang menguatkan!
Makasih banyak nisa! Kesaksian yang bener-bener menguatkan!
Gw percaya kebahagiaan sejati kita hanya ada di dalam Tuhan, dan yang merusak kebahagiaan sejati kita adalah DOSA. Pengrusakan kebahagiaan terberat biasanya selalu berawal dari dosa yang pernah kita lakukan sendiri dimana kita ga mampu melawan/mengendalikan diri untuk melakukannya.
Gw berdoa untuk segala permasalahan dan pergumulan yang ada, semoga kehidupan keluarga nisa bisa semakin kuat dan dekat dengan Tuhan, khususnya dalam melawan dosa. Jangan sampai ada dosa masa lalu yang terulang di masa sekarang dan merusak kebahagiaan yang sudah ada di masa sekarang, dosa masa sekarang otomatis akan merusak kebahagiaan di masa depan klo kita tidak mengerti apa mau Tuhan dalam hidup kita.
I don't know what to say anymore. Your writing just blessed me indeed.
God bless you and family, follow Him, and the living hell is about to be over ;)
GOOD - GOD = O
harga nya tetap
bagus kalo kamu merasa dikuatkan oleh sharing gue tadi :)
tapi sayangnya "the living hell is NOT about to be over". gue sudah belajar bahwa walo dosa kita di hadapan Tuhan sudah diampuni, konsekuensi dosa itu menetap. misal gue bunuh orang, gue minta ampun, Tuhan ampuni, tapi orang yang gue bunuh itu ga akan bisa balik hidup lagi (kecuali Tuhan somehow campur tangan lebih jauh)
no matter how good i am in following Him, the living hell is mine to endure.
konsekuensi dosa menetap
Hmm... tolong koreksi kalo gw salah, tapi mungkin buat gw konsekuensi dosa yang menetap itu gak ke arah akibat (eksternal) dari dosa yang kita lakukan yah. Tapi menetapnya justru ada pada ujian-ujian pribadi kita (internal) yang hadir setiap harinya setelah kita berbuat dosa.
Misal pada contoh membunuh orang tadi, konsekuensi dosa yang menetap pada diri kita itu bukan setelah orang itu mati trus dia mau apa (balik hidup atau terus mati), tapi setelah kita bunuh dia, lalu kita mau apa?
Di sini lah gw percaya dengan kata PERTOBATAN.
Bertobat artinya berbalik. Berbalik dari dosa itu yang disebut Alkitab dengan 'penyesalan', dan berbalik kepada Kristus itu yang disebut dengan "Iman".
Pertobatan yang dinginkan Tuhan adalah hati yang hancur dan menyesal dan meninggalkan perbuatan dosa.
Kita adalah orang berdosa yang membutuhkan keselamatan, dan hanya Yesus saja yang dapat menyelamatkan kita dari dosa.
Yang gw pelajari, Kekristenan pada esensinya adalah hubungan kita dengan Yesus Kristus, sehingga bertobat dalam kekristenan berarti berbalik dari dosa dan menjalin relasi pribadi yang intim dengan Yesus Kristus untuk keselamatan tersebut.
Sebagai manusia berdosa, gw tau perasaan menyesal, membutuhkan keselamatan, dan berbalik kepada Kristus untuk keselamatan ini tidaklah mudah, apalagi kalo kita hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri. Perasaan kegemilangan yang pernah dirasakan saat berbuat dosa (sebagai bagian dari tipuan dosa) dapat terus membayang-bayangi kita, walaupun itu hanya sesaat dan bahkan kita tau itu hanya sesaat.
Gw cuma bisa ngomong saat ini : sadarilah, apakah saat ini nisa menyesal dan membutuhkan keselamatan? Jika ya, teruslah menjalin hubungan yang intim dengan Yesus, cuma Yesus saja yang mampu akhiri that living hell ;)
God Bless you!
GOOD - GOD = O
@cape, sex with Jesus
[Gw cuma bisa ngomong saat ini : sadarilah, apakah saat ini nisa menyesal dan membutuhkan keselamatan? Jika ya, teruslah menjalin hubungan yang intim dengan Yesus, cuma Yesus saja yang mampu akhiri that living hell ;) ]
weleh..weleh.. si nisa disuruh hubungan intim dengan Yesus.
@Cape, jelasin dong hubungan intim dengan Yesus itu apa biar pengunjung situs SS kaga salah paham.
Apa hubungan intim dengan Yesus itu artinya berhubungan seks dg Yesus?
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
kk cara ngomong aliran bidat
perkataan kamu menyatakan kamu memang dari aliran bidat
bidat M ya yang pendirinya ys yang doyan sex dengan abg
dasar KK
cape, comment om KK diatas ga usah ditanggepin, ini om KK lagi iseng bin flirting ke kamu, kalo ditanggepin trilogi lo ga bakal kelar2 nanti ;)
Hahahaha, iya yah? baiklah..
Hahahaha, iya yah? baiklah.. makasih ya om KK utk komennya di blog ini dan makasih juga om nisa untuk pertolongannya
GOOD - GOD = O
@cape, tanggapin donk..
yahh.. tanggapin donk.. biar rame.. :-D
Situs SS pan dikunjungi oleh orang2 dari bebagai latar belakang.
Blog km judulnya '..perawan', isinya menyinggung soal 'sex', trus km bilang 'hubungan intim', jadi wajar aja kalo ditangkap sebagai 'sex with Jesus'.
Kalau kaga begitu maksud kamu, dijelasin aja, setidaknya frase 'hubungan intim' diganti dg yg lebih netral bagi berbagai pengunjung situs dari berbagai latar belakang. At least pada tulisan2 berikutnya.. ditunggu triloginya..
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
baik tetapi naif
cape, kamu baik tapi sedikit naif dalam mengartikan kekristenan ;)
Hmm... tolong koreksi kalo gw salah, tapi mungkin buat gw konsekuensi dosa yang menetap itu gak ke arah akibat (eksternal) dari dosa yang kita lakukan yah. Tapi menetapnya justru ada pada ujian-ujian pribadi kita (internal) yang hadir setiap harinya setelah kita berbuat dosa.
sisi internal memang iya. karena terbiasa ngeseks, libido menjadi tinggi dan liar sehingga lebih sulit untuk ditahan.
Misal pada contoh membunuh orang tadi, konsekuensi dosa yang menetap pada diri kita itu bukan setelah orang itu mati trus dia mau apa (balik hidup atau terus mati), tapi setelah kita bunuh dia, lalu kita mau apa?
nah ini eksternalnya... contohnya, setelah kita bunuh orang, maka kita harus siap dibunuh oleh orang yang mau balas dendam.
taurat berkata mata ganti mata, gigi ganti gigi. taurat tetap berlaku walau di dalam Yesus, hukuman taurat sudah ga ada. artinya, jika orang bunuh orang dan si pembunuh mengaku dosa pada Yesus, maka hukuman dia di akhirat sana sudah ditiadakan, tetapi akibat dari dosa dia di dunia ini tetap harus ditanggung (jika ada yang minta).
internal dan eksternal ;)
So readers,gw yang sekarang
So readers,
gw yang sekarang bukan lagi gw yang dulu yang seperti menabuh genderang perang kepada para cowok-cowok yang "tidak lagi ori". Yang saya hadapi itu adalah anak-anak Adam yang berdosa, dan saya berdiri juga sebagai anak Hawa yang sama berdosanya. Maka visi gw sekarang sudah berubah menjadi: mencerdaskan kehidupan rohani para cewek *kek UUD aje yeee :p * sehingga pada akhirnya gw berharap anak-anak Kristen bisa menjadi putra dan putri Tuhan yang layak memanggilNya dengan sebutan "Bapa"
Sista...
Siapin diri besok2 Tuhan kasih Jodoh yg Ga Ori...
Ori ga Ori menurut gua bukan masalah besar, Banyak kasus dapet nya awal2 Ori berjalan pernikahan Yg dulu dikira Ori malah berselingkuh...
atau yg DUlunya Ga Ori dan udah lahir baru, malah menjaga pernikahan tetap kudus dan sungguh2 menghargai pengampunanNya.
dimana2 sih semua maunya yg Ori dan yg lahir baru, tp inilah kehidupan ga semua terjadi seperti yg kita mau
Kerjakanlah Keslamatanmu dengan takut dan gentar...
Pengalaman pribadi
Gw punya beberapa pengalaman pribadi&temen2 gw beberapa waktu setelah gw menuliskan tulisan ini untuk pertama kalinya,
Kesulitannya bukan ada pada kesiapan tentang jodoh yang Ori ataupun yang Ga Ori, tapi ada pada ketika siapapun pasangan itu (ori ato ga ori) ga bisa menahan diri terhadap Dosa Seksual.
Umumnya memang yang Ga Ori memiliki pengendalian diri yang lebih rentan terhadap dosa seksual daripada yang Ori, karena ia pernah jatuh dalam dosa itu = bukti pengendalian diri yang pernah rentan. Apalagi kalo relasi pribadinya dengan Tuhan jauh/rusak setelah itu. Tapi tetap permasalahan ori atau ga ori hanyalah label/sebutan yang menjadi sebuah pengantar di tulisan ini dan tidaklah berarti.
DOSA tetap adalah permasalahan utamanya.
Mudah2an jawaban gw berkenan ya ;)
P.S Anyway, sebenernya rencananya blog ini : "Saya Bersyukur Saya Masih Perawan" adalah sebuah pengantar untuk trilogi tulisan gw yang selanjutnya yang berhubungan dengan kemurnian seksual pria/wanita.
Tapi karena tak kunjung selesai, (dan entah selesainya kapan, Ha Ha ) gw jadi spoil sebagian deh di reply-an ini Gw sekarang cuma bisa berdoa semoga tulisan-tulisan gw bisa memberkati orang lain, khususnya kaum muda mudi yang sedang belajar menjalin hubungan.
Mudah-mudahan aja ya, amin! GBU all ;)
GOOD - GOD = O
pendapat saya..
setelah saya baca tulisan capella ini saya jadi kepikiran soal "aturan kekristenan"dalam hubungan pria dan wanita sebelum menikah. Pacaran dalam ajaran kristiani menurut saya mah menjadi daerah abu2. kalo udah nikah sih enak kali ya udah jelas.. "all you can eat" , nah sebenarnya pacaran kaya apa sih yang dibolehkan.. karena biasanya masalah perzinahan itu kebanyakan ada di dalam masa pacaran.
yang saya tau cuma peraturan2 standar seperti : jangan berduaan ditempat tertutup, jangan pulang malem2.. dll
Batasan yang saya tau jelas dalam pacaran di masyarakat adalah jangan sampai melakukan hubungan **X**L selain itu ga tau deh . terkadang sejauh yang saya tau banyak sekali anak2 muda yang hanya memakai batasan ini dalam pacaran.
mungkin capella ntar bisa bantuin saya juga untuk cari jawabannya di tulisan2 selanjutnya.. thx..
Tuhan Yesus memberkati kita semua :-D
learn..