Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Ratu

victorc's picture
Shalom, selamat pagi saudaraku. Para laki-laki umumnya suka dengan segala hal yang berhubungan dengan kontes ratu-ratuan. Entah itu Miss Universe, Miss World, Miss Earth atau apapun itu. Apalagi kalau suatu ketika berkesempatan berjumpa dan mengobrol dengan salah satu ratu, wah itu sungguh luar biasa.

Ratu Sampah
Nah, selasa lalu (11/10) saya dan seorang sahabat berkesempatan bertemu dengan seorang ratu di Jakarta. Namanya mbak Wilda Yanti, yang lebih dikenal sebagai "ratu sampah." Meskipun julukannya ratu sampah, Wilda selalu tampil modis dan menarik, sampai saya lupa bahwa urusannya sehari-hari adalah sampah. Wilda adalah CEO PT Xaviera Global Synergy, dan telah memperoleh berbagai penghargaan pada skala nasional. Wilda bercerita bahwa awalnya dia hanya berniat membina beberapa desa dalam mengelola sampah, dengan menggunakan unit pengolah biogas buatan produsen lain. Namun di saat ada banyak problem di lapangan, seringkali produsen mesin pengolah biogas tersebut lepas tangan, sehingga akhirnya Wilda memutuskan untuk membuat unit pengolah biogas sendiri.
Dia juga bercerita bahwa di banyak desa di seluruh Jawa Barat, telah diujicoba berbagai produk pengolah biogas, namun banyak yang mangkrak (terbengkalai). Setelah dilakukan survei, penyebab mangkraknya unit-unit biogas tersebut karena salah persepsi di antara masyarakat desa bahwa mereka menyetor kotoran sapi itu untuk mendapatkan gas metan. Alhasil, banyak penduduk desa yang lebih memilih jalan gampangnya yaitu membeli gas elpiji 3kg, dengan alasan: "itu juga gas" kata mereka. Wilda lalu mengupayakan pendekatan yang berbeda, dia menumbuhkan kesadaran bagaimana kotoran sapi dapat diubah menjadi energi dan juga pupuk, sehingga bermanfaat bagi kesuburan lahan.(1)(2)
Wilda juga bercerita bahwa perusahaan yang dipimpinnya suatu kali memenangkan tender untuk memasok 60 ton pupuk organik per bulan ke Timur Tengah. Ketika pihak pembeli ingin melakukan survei ke pabriknya, Wilda menjawab bahwa dia tidak memiliki pabrik pupuk tapi dia mengelola ratusan desa binaan yang menyetor pupuk itu kepadanya. Akhirnya pihak pembeli dapat menerima penjelasan tersebut.

Idealis
Dari pembicaraan kami selama lebih kurang 90 menit tersebut, saya sungguh terkesan dengan optimisme dan antusiasme Wilda. Sampah yang dijauhi oleh banyak orang, justru merupakan lahan bisnis yang empuk baginya. Dia merupakan contoh enterpreneur sosial yang berkarakter "idealis pragmatis." Artinya, idealismenya itu dapat diwujudkan dalam berbagai langkah nyata yang juga layak secara ekonomis. Di akhir pertemuan, Wilda menceritakan bahwa mottonya adalah mewujudkan: "Indonesia zero waste." Artinya: dia ingin mewujudkan Indonesia yang bebas sampah, karena semua sampah telah diproses dan dimanfaatkan menjadi energi atau pupuk. 
Lalu ia mengajak kami berfoto bersama dengan jari telunjuk menyentuh ibu jari, membentuk angka nol. Itulah misinya: "zero waste."

Penutup
Demikianlah kisah singkat pertemuan kami dengan sang ratu sampah, Wilda Yanti. Jika ada kontes ratu social entrepreneur dengan kategori lingkungan hidup, tentu saya akan menominasikan mbak Wilda Yanti. Jika saja ada 100 orang perempuan yang memiliki visi seperti dia, Indonesia dapat segera menjadi negara yang mandiri energi.
Tetap semangat dan terus berkarya menuju "Indonesia zero waste."

versi 1.0: 15 oktober 2016, pk. 20:59
VC

Referensi:
(1) Dieter Deublein and Angelika Steinhauser. Biogas from Waste and Renewable Resources: an introduction. Weinheim: Wiley-VCH Verlag GmBH, 2008.
(2) Tasneem Abbasi, S.M. Tauseef, S.A. Abbasi. Biogas energy. New York: Springer, 2012
__________________

Dari seorang hamba Yesus Kristus (Lih. Lukas 17:10)

"we were born of the Light"

Prepare for the Second Coming of Jesus Christ:

http://bit.ly/ApocalypseTV

visit also:

http://sttsati.academia.edu/VChristianto


http://bit.ly/infobatique