Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Satu keluarga masuk Kristen
Kisah ini terjadi sudah cukup lama, saat itu keponakan Muji itu masih berusia kira-kira 14 tahun, dan sekarang umurnya lebih kurang 19 tahun. Saat itu Wilbert, keponakan Muji, menginjil kepada seorang teman (sekolah?), saya sebut saja Dody, non-Kristen, tinggal di wilayah (Bekasi??) dan entah apa saja yang diceriterakan Wilbert kepada Dody, namun temannya ini kemudian rajin ibadah di gereja, dan menjalani Baptisan Air.
Diam-diam ibunya Dody heran, kenapa anaknya itu jadi berubah, jadi baik, dan suatu hari ibunya itu menemukan Alkitab di kamar Dody. Entah apa juga yang dikatakan Dody, lalu mamahnya mencoba datang ke gereja. Sampai suatu hari, papahnya Dody mengetahui bahwa Dody dan mamahnya pergi ke gereja, dan lelaki ini marah bukan kepalang,...
Wilbert dipanggil untuk datang, dan seorang rohaniwan non-Kristen sudah dipanggil papahnya Dody untuk "perang tanding", yaitu diskusi dengan Wilbert,.... Keponakan Muji ini bertanya kepada Tuhan, dan Tuhan berjanji bahwa Dia sendiri yang akan mengajari Wilbert ketika diskusi nanti.
Dan terjadilah diskusi kecil, waktu itu kalau tidak salah soal Tritunggal, hubungan antara Bapa, Yesus dan Roh Kudus, dan Tuhan sendiri yang mengajari keponakan Muji tersebut, sehingga sang rohaniwan pulang dengan tertunduk.
Di hari lainnya, keponakan Muji ditelpon temannya itu, mengabarkan bahwa mamahnya kerasukan setan dan ngamuk-ngamuk di rumah. Lalu Wilbert tanya Tuhan, dan Tuhan jawab bahwa Wilbert harus ke rumah Dody untuk lakukan pelepasan pada mamahnya Dody yang kerasukan.
Sampailah Wilbert ke rumah Dody. Apa yang dia lihat?
Ternyata mamahnya Dody memang sedang kerasukan, ngamuk-ngamuk di luar kendali dengan mata nanar, ternyata ibu ini kerasukan setan. Seorang lelaki terkapar, pingsan, ternyata lelaki tersebut adalah seorang paranormal yang dipanggil papahnya Dody untuk "menyembuhkan" isterinya yang memang kerasukan setan, namun jatuh terjengkang dan langsung pingsan ditendang mamahnya Dody yang tenaganya menjadi berlipat oleh sebab kerasukan itu.
Lalu dengan otoritas Tuhan, keponakan Muji mengusir setan itu, dan dalam waktu singkat setannya ngacir, mamah Dody tersadar,...
Setelah peristiwa tersebut, papah Dody percaya kepada kuasa Tuhan Yesus, dan bergabung ibadah di gereja.
Namun rupa-rupanya tidak berhenti sampai di situ. Sang rohaniwan (yang kalah debat) membawa gurunya, dan menantang keponakan Muji untuk debat soal agama. Tuhan berkata: "Jangan khawatir, nanti Aku yang ngatur,..."
Lalu Wilbert datang lagi ke rumah Dody, dan seorang rohaniwan yang cukup senior sudah siap untuk "duel" diskusi agama. Namun sebelum diskusi itu, Wilbert minta kesepakatan: "Nanti kalau saya kalah, saya ikut bapak, tetapi kalau bapak kalah, bapak harus ikut saya, jadi kristen" dan mereka berdua sepakat.
Lalu terjadilah diskusi, ternyata tentang Kidung Agung, salah satu kitab Suci Kristen yang menurut mereka tidak layak menjadi kitab suci, mengingat isinya jorok dan sebagainya. Tetapi keponakan Muji dengan lancar memberi penjelasan yang membuat sang rohaniwan mati kutu. Lalu pulang dengan begitu saja, dan melupakan kesepakatan mereka.
Wilbert: "Tuhan, koq pertanyaan rohaniwan itu enteng banget dan mudah Wilbert jawab?"
"Ya Wilbert, sebab Aku sendiri yang membuatnya mengajukan pertanyaan itu, yang jawabannya sudah kamu kuasai" jawab Tuhan.
Tidak lama setelah itu, sekelompok massa mendatangi rumah Dody, dan mengancam, bahwa keluarga itu harus kembali ke agamanya semula, atau harus "minggat" dari kelurahan itu, atau jika tidak, rumah itu akan dibakar.
Lalu ayahnya Dody tergerak ke luar rumah, dan berkata: "Ya. Kami sekeluarga akan pindah dari sini,..."
Pada waktu itu, kakak sulung Dody sudah lama tinggal di Purwokerto, sekitar 500 km ke arah timur dari Bekasi, dan ayah Dody berencana untuk pindah sementara di rumah anak sulungnya itu, meninggalkan tempat lama yang sudah menolak mereka lantaran jadi Kristen itu. Namun hingga saat itu, ayah Dody dan yang lainnya masih merahasiakan kepindahan agama mereka kepada si anak sulung.
Lalu sampailah Dody dan keluarganya ke Purwokerto, dan dengan berhati hati, ayah Dody memberitahu anak sulungnya bahwa sekarang mereka sudah Kristen.
Namun tidak disangka-sangka, si anak sulung berkata: "Puji Tuhan, maaf papa, selama ini saya merahasiakan kepada papah dan keluarga, bahwa saya pun sudah pindah agama, saya sudah Kristen cukup lama,..."
Mereka berpelukan,...
- mujizat's blog
- Login to post comments
- 5451 reads
@Muji
Huanan
Huanan, sulit bagi manusia, mudah bagi Tuhan
Tani Desa
Wilbert MEMBUAL
Rogermixtin, nabi Samuel pembual,...
Tani Desa
Kanon ketiga
@Mujizat, Roger tahu juga Nabi Samuel,
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@Kiem ....Horas bah
Pak Kiem, salam jumpa lagi,... skeptis
Tani Desa
salam
Ferrywar, iman dimulai dengan anugerah
Tani Desa
asal mula
kayaknya bisa jadi diskusi yang menarik
------- XXX -------
dasar argumentasi
ferrywar, asal mula iman Muji
Tani Desa
Alkitab tidak diperlukan lagi
memberangus Tuhan ?
------- XXX -------
Kanon
@guestx, soal mendengar Tuhan berbicara
Tani Desa
@Mujizat, Tuhan TOLOL
bang Muji, TUHAN si Wilbert TOLOL bener ya? Dari pada NGEBISIKIN si Wilbert, kenapa DIA nggak berdebat sendiri aja? Klo dia MUNCUL sendiri kan bakal lebih SERU lho! Lebih affollll gitu lho!
Si Wilbert juga TOLOL kayak TUHAN-nya. Klo Tuhannya bisa BISIKIN dia kenapa nggak disuruh BISIK sendiri aja ke orang-orang itu? Kan lebih AFDOLL?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
hai hai, kalau mau NIPU kira-kira donk,...
Si Wilbert juga TOLOL kayak TUHAN-nya. Klo Tuhannya bisa BISIKIN dia kenapa nggak disuruh BISIK sendiri aja ke orang-orang itu? Kan lebih AFDOLL?
Muji:
Dear hai hai,...
Kenapa Tuhan mengutus nabi Yunus ke Niniwe?
Kenapa Tuhan tidak secara langsung saja bicara kepada para pendosa di Niniwe? Biar lebih afdol, kata abang,...
Kalau mau nipu kira-kira dong, bang.
Kenapa juga Tuhan lebih suka bicara lewat Musa, dan sangat jarang bicara langsung kepada umat Israel? Itulah salah satu fungsi nabi sejati.
Salam,
Tani Desa
Membaca seluruh kisah diatas
Eppin, ada udang di balik batu
Tani Desa
Haiya..
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
komen editan
Tani Desa
Bang Muji numpang ketawa ngakak...cc : Hannah
Apakah yang terpenting di dalam hidup ini ?
@Sparta n Muji
Maksudnya poto yang di blog, bukan poto apatar..
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi