Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Cerpen Negeri Warna Warni

ferrywar's picture
 Cerpen Negeri Warna Warni
 
 
Ada sebuah negeri yang terdiri atas berbagai suku bangsa, berbagai agama dan negeri itu bersatu atas dasar keaneka-ragaman. Nilai nilai keberagaman dijunjung tinggi, lebih tinggi daripada setiap kepala warga.
 
Setelah sekian lama menikmati  kedamaian, lalu pada sebuah tahun yang janggal, seorang penyebar agama datang dari luar. Ia  mengajarkan kekerasan, mengganyang tempat-tempat beribadah agama lain, merusak kedamaian dan mengisi ruang dengan kebencian.
 
Ketika ia berselisih dengan pemuka agama setempat atas kegaduhan yang dilakukan, ia menuduh ajarannyalah yang asli dan benar, diturunkan langsung oleh penciptanya. Ia membentuk laskar berseragam, melatih serdadu, mengindoktrinasi anak buahnya dan menyuntiknya dengan petuah dan pidato tentang kemurnian ajarannya. Dan menyatakan perlunya berteriak dan berlaku keras terhadap yang tidak sesuai keyakinannya.
 
Laskarnya jadi makin banyak dan rata rata menjadi representasi dari pemimpinnya. 
 
Teror merebak. Semua bisu ketakutan. Yang terlalu takut dan bernyali kecil memutuskan untuk memakai seragam yang sama dan diantara kebungkaman itu, satu dua mengirimkan upeti tanda silaturahmi, agar tidak diganggu.
 
Yang muncul kepermukaan menentangnya, disikat habis dengan hukum yang dibuatnya sendiri. Yang menentang dari kalangan sendiri, dikucilkan atau diancam hukum yang sama. Apalagi yang dari kalangan luar – langsung dikenakan cap “lawan”, yang diperintahkan untuk segera dimusuhi dan dihabisi.
 
Teror membuat rakyat menggeliat. Ada yang melata, ada yang masih ingin bicara. Satu dua mati sebagai “ongkos”, tapi kebanyakan menyelam dalam senyap. Menunggu waktu perubahan.
 
 
Lalu pada sebuah tahun yang genap, keadaan makin tak tertahankan. Yang diam dalam represi mulai berbisik-bisik. Hendak melawan, takut pada laskar yang beringas yang siap meluluh lantakkan tempat ibadahnya. Tetapi membiarkannya berjalan, juga melelahkan. Melihat satu demi satu rakyat berganti haluan memakai seragam laskar dan ikut berlaku beringas membuat kecut hati rata-rata warga.
 
Pada tahun itu, semua sepakat hengkang. Ada yang bertanya, kemana?  Ada yang menjawab, tidak tahu. Asal pergi saja menjauh dari negeri yang tadinya Warna Warni ternyata menjadi negeri Seragam. Satu demi satu keluar pintu mencari harapan berupa negeri baru. Semua merunduk di bayangan gelap khawatir ada serdadu nyalang mengendap membaui langkah pergi.
 
Pada sebuah pagi yang tiba-tiba sunyi, Negeri Warna Warni itu tiba tiba sepi. Yang terdengar hanya suara teriakan latihan perang-perangan untuk mengintimidasi warganya. Semua dilakukan dalam warna seragam. 
 
Kembalikan negeriku.., kata seseorang. Suaranya nyaris tak terdengar seperti muncul dari balik kubur. Suara siapa?, ada yang membentak. Semua serdadu serentak mengokang senapan. Waspada satu. Ssst…. Diam, diamlah nak, tetaplah merunduk. Tunggu sampai gelap datang kembali dan kita menyelinap lewat semak.
 
Latihan perang dilanjutkan. Suasana sudah kembali sunyi dan sunyi itu mulai dianggap biasa. Bentakan-bentakan aba-aba sudah menjadi seperti paduan suara - mulai terdengar merdu bukan lagi sebagai represi.
 
 
Dan di hari-hari selanjutnya, nilai-nilai berubah.
 
 
 
 
 
 
minmerry's picture

Tanya.

Ferry :
Setelah sekian lama menikmati  kedamaian, lalu pada sebuah tahun yang janggal, seorang penyebar agama datang dari luar. Ia  mengajarkan kekerasan, mengganyang tempat-tempat beribadah agama lain, merusak kedamaian dan mengisi ruang dengan kebencian.
 
"Ia" yang di bold maksudnya siapa? Penyebar agama yang datang dari luar, atau pemuka agama di negeri warna warni?
 
 
__________________

logo min kecil

ferrywar's picture

Ia

 Penyebar agama dari luar itu, tentunya. Kekerasan tadinya bukan budaya lokal, dalam cerpen itu. Thanks, Min :) 
minmerry's picture

Fer, Nanya Lagi... :)

Thanks dah di jawab, Fer!
 
Eh Fer, nanya lagi. Negeri Warna Warni ini maksudnya kaya Sabda Space ya?
 
 
 
__________________

logo min kecil

ferrywar's picture

masyarakat

 Maksudnya semua masyarakat yang mengutamakan pluralisme dan bersatu karena tujuan ideal, Min.
Bisa negara, partai, RW, RT, kelompok panjat tebing, studi grup, milis, organisasi kemasyarakatan, apapun juga.
PlainBread's picture

Kekerasan bukan budaya lokal

"Kekerasan bukan budaya lokal" sepertinya hanya terjadi dalam cerpen atau dalam film seperti Avatar saja. Pada kenyataannya ini seperti koin dengan dua sisi berbeda. Yang satu sisi mengajarkan anti kekerasan, yang sisi satunya lagi mengandung semangat xenophobe.
 
 
ferrywar's picture

cerita

Dalam cerita itu, paham kekerasan datang dari luar, dan menginvasi lalu menguasai. Kekerasan dirasakan karena ada perbedaan nilai antara yang lokal dan pendatang.
okulasi's picture

anda pruralisme?FW

jika orang orang yang mengaku pluralisme itu tidak menyukai orang orang berhaluan keras ( bahkan sampai memojokkan) namanya sudah bukan pluralisme lagi....hanya berlindung dibalik pluralisme....Jadi kenapa orang orang pruralisme gak cari kata kata lain aja.
ferrywar's picture

bukan

 Pluralisme adalah pahamnya. Yang menyukainya disebut pluralis.
Pluralis definisinya, bukan tidak menyukai orang-orang yang berhaluan keras, Pluralis maksudnya, tidak menyukai intoleransi, penyeragaman paksa, penolakan kebebasan berpendapat.
Pluralisme bukan soal keras-lunaknya, melainkan soal kesadaran bahwa manusia bermacam-macam, berbeda-beda, dan membela hak orang untuk berbeda-beda. Di negeri ini yang sering diambil sebagai contoh adalah: Gus Dur.
okulasi's picture

fw : kalu dilanjut berarti kita "ngrasani".....wakakaka

FW :
Pluralis definisinya, bukan tidak menyukai orang-orang yang berhaluan keras, Pluralis maksudnya, tidak menyukai intoleransi, penyeragaman paksa, penolakan kebebasan berpendapat.
 
Bukankah selama ini kaum pluraris selalu mengganggap kurang benar ajaran ajaran agama yang berhaluan keras,ketidak cocokan ini  biasanya diwujudkan dalam bentuk sindiran sindiran, dan yang gak kuat langsung diwujudkan dalam kata kata yang lebih keras. Karena memang agama yang berhaluan keras( fanatik ) tidak menyetujui pluralisme. Jika kita mengakui kebebasan pendapat bukankah para haluan keras termasuk yang suka berperang  dijalan tuhan adalah bagian dari pendapat mereka. Artinya memang menurut para penjihad , pendapat mereka benar, dan jika kaum pluraris tidak menyetujuinya bukankah itu berarti mereka sedang memasung pendapat mereka (baca: orang orang garis keras). dengan demikian bukankah mereka memakai 2 standard.
 
Pluralisme bukan soal keras-lunaknya, melainkan soal kesadaran bahwa manusia bermacam-macam, berbeda-beda, dan membela hak orang untuk berbeda-beda. 
 
okul :
menurut lu para orang beragama berhaluan keras itu kesadarannya bagaimana terhadap kebebasan berpendapat ?
menurut lu kalu lu ngomong kek getu (Pluralisme bukan soal keras-lunaknya, melainkan soal kesadaran ) substansial gak ....hehehehe
gue ngomongin topik bahasan, lu ngomongin tata bahasa..
 
Miyabi's picture

@Okul: universalisme vs primordialisme

Menurut saya pertentangan nilai yg terjadi adalah antara universalisme vs primordialisme.
 
Pluralisme cuma bisa bekerja sama dengannilai-nilai universal. Sementara nilai primordial cuma bisa bekerja sama dengan dirinya sendiri.
 
Contoh paling berharga adalah ketika kapitalisme dan komunisme harus melupakan konflik dan bersama-sama menyelamatkan kemanusiaan universal dari ancaman primordialisme nazi jerman, fasisme italia dan fasisme jepang.
__________________

".... ...."

ferrywar's picture

intro-spek-si

 Tapi primodialisme mengidentifikasi diri sebagai "akulah jalan yang benar" dan lantas bisa menganggap diri memperjuangkan universalisme. 
Jadi masalahnya bergeser pada INTROSPEKSI. 
Introspeksi itulah yang dibutuhkan, baik bagi yang merasa kiri, kanan, atau "tengah". 
Contoh yang tepat bisa dari mana-mana, dari yang jauh soal perang dunia sampai di yang sejengkal depan mata dalam kehidupan sehari hari, seperti terlihat di TV, di internet, di koran, di keluarga, teman, kerabat dll.
Apakah yang menyebut "tuhan maha besar" berarti benar kalau tanpa introspeksi?
Apakah yang menyebut "kamu kafir" berarti seperti apa yang dikatakannya?
 
PlainBread's picture

Sukurlah

Sukurlah hanya cerpen :)
ferrywar's picture

sukron

 Iya. Minimal bisa membuat orang berpikir pikir ini cerpen.. atau bukan...
 
Mungkin bisa menyelip seusap kesadaran untuk ber INTROSPEKSI disitu.
PlainBread's picture

Think too highly of oneself

Bagaimana caranya membuat orang berpikir? Apa karena kita berpikir, hanya kita yang berpikir dan orang lain tidak berpikir?
 
Bagaimana caranya menyelip seusap kesadaran dan introspeksi? Apa karena kita menyadari, bahwa kita yang sudah sadar dan yang lain belum?
 
 
denaappel9's picture

Reply to comment | SABDA Space - Komunitas Blogger Kristen

Always look at the system: YouTube users are indeed there to learn or be amused - never to be directly marketed to. Teach and captivate them precisely and they're going to be attracted to your choices as a sheer byproduct. My website Misty
KEN's picture

ferrywar: Definisi kekerasan itu apa saja?

Apakah berupa kata2 kasar?
 
Kalau membunuh, merampok, memperkosa, dsb sudah pasti disebut kekerasan.
 
Apakah ada bentuk kekerasan2 yang lain, yang tidak nampak oleh kasat mata, namun bila diselidiki, sebenarnya itu adalah kekerasan tanpa wujud?
rogermixtin09's picture

ceritanya agak mirip dengan kisah desa suka-sukanya tonypaolo

Sepertinya blog ini kok ceritanya agak mirip dengan kisah desa suka-sukanya Tony paolo.
Semoga nggak sampai diarak keliling kampung seperti Tony Paulo,ha ha ha ha
lapan's picture

beda jauh kayanya

kalu cerita desa suka suka, penduduknya yang rese. Di negeri warna warni, penduduknya justru adem ayem, malah si penyebar agama dari luar yang rese hehehehe
 
ngomong-ngomong, bisa dijelasin gak fer maksudnya secara literal apaan, gw agak payah soal beginian jadi gw bingung lu lagi ngomongin apa sbnrnya =p
 
paling gak tokoh-tokohnya. kalau negerinya sendiri kan adalah masyarakat. Nah, masyarakat mana ya spesifiknya? Karena kan si penyebar agama ini datang dari luar. Seberapa luar? Maksudnya dari masyarakat lain?
__________________

imprisoned by words...

ferrywar's picture

cerita

 Namanya juga cerita. lokasi masyarakatnya dimana tidak harus disebutkan.
Jadi bisa dimana saja, tergantung pemahaman pembaca.
Secara literal, itu adalah cerita, yang menggambarkan tentang suatu masyarakat yang menghadapi masalah penyeragaman, dominasi penguasa, fasisme, terorisme, dan menjadi menderita karenanya, mengalami represi dan penjajahan akibat pengaruh dari luar yang mempunyai nilai-nilai berbeda.
smile's picture

Ferry

Ferry, anda penulis?
Biasanya menulis diilhami dari apa?
Kalau menurut smile yang tolol ini, biasanya didasari akan pengalaman atau apapun yang dijumpai dalam hidupnya, it's that right?
 
salam
__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

ferrywar's picture

ilham

 Ilham itu muncul seperti tuhan, Smile. Dicari-cari tapi sebetulnya sudah berdiam bersama-sama dengan kita. Dalam keseharian kita. Saya menulis itu tidak menunggu "ilham" itu, hanya "minat", dan dalam sejam dua jadilah.
 
Jadi kalau menurut Smile yang "tolol" sudah berpendapat demikian tepat, bagaimana menurut Smile yang cerdas?.
 
BTW, kata-kata "tolol" sudah terdengar merdukah di negeri ini? Atau puitis? :)
guestx's picture

ferrywar, immanuel ?

sori, mungkin OOT, tp gw bener2 penasaran dgn ini :
 
Ilham itu muncul seperti tuhan, Smile. Dicari-cari tapi sebetulnya sudah berdiam bersama-sama dengan kita. 
 
kalo ini cara pandang elo, boleh tau gimana elo bisa sampai pada 'kesadaran' ini? soalnya, gw (yang keknya beda jalur dengan elo) juga punya 'keyakinan' tentang "Tuhan ada bersama-sama dengan kita (manusia) dan berkediaman di dalam manusia". benar-benar menarik, kalo ternyata kita memang bisa tiba pada 'kesimpulan' yang sama. 
 
 
 
__________________

------- XXX -------

ferrywar's picture

kesimpulan yang sama

 Kesadaran itu muncul dari pemikiran bahwa hanya ada SATU Ketak-berhinggaan. Dan gw yang berhingga ini TENTU berada DIDALAMNYA.
Dan "aku" adalah "aku bersama lingkunganku", ini prinsip yang sejalan dengan yang Kristus ajarkan, Budha ajarkan dan banyak orang bijak ajarkan tentang "aku" yang tidak terpisah dengan "sesama, lingkungan, alam dimana ia berada dst"
Jadi "aku" adalah BAGIAN dari Ketakberhinggaan itu.
Si "aku" menemukan (bagian) ketakberhinggaan itu dalam DIRINYA sendiri.
 
Gw yakin kalau elu mengikuti ajaran Kristus dengan benar, kesimpulan tsb akan SAMA.
Dan memang meskipun "jalur" boleh sama, bisa berliku-liku di kaki dan lereng gunung, tetapi ketika sampai di puncak, ternyata "bertemu" karena puncak itu cuma SATU.
 
Nah, yang di lereng biasanya sibuk dan ribut memaki pejalan lain yang tidak sejalur dengannya. Ia akan terlalu buang enerji untuk berteriak-teriak. Salah salah bisa habis enerjinya untuk sampai ke puncak. Tapi semoga tidak. :)
 
 
hai hai's picture

@guestx, COPY PASTE

Ilham itu muncul seperti tuhan, Smile. Dicari-cari tapi sebetulnya sudah berdiam bersama-sama dengan kita. 

guestx, percuma TANYA si ferrywar. Yang dia tulis itu copy paste doang, sama sekali nggak ORIGINAL. Ajaran itu sering diucapkan oleh orang Zen namun bukan original mereka. Ucapan itu juga sering diucapkan oleh orang Dao namun juga bukan original mereka. Itu sebabnya, bila anda MEMPELAJARI ajaran Zen dan Dao anda tidak akan PERNAH menemukan ALASAN dari kalimat tersebut.

Itu adalah AJARAN Tiongkok kuno. Di dalam Tradisi Tiongkok kuno diajarkan bahwa DAO itu ada di dalam segala sesuatu. Kenapa demikian? Karena DAO adalah BAHAN BAKU penciptaan.

Bila anda nggak percaya bahwa si ferrywar HANYA copy paste dan NGGAK ngerti sama sekali dengan yang DIA kutip, tunggu saja jawabannya.

KENAPA tuhan SUDAH berdiam bersama-sama dengan KITA?

Ha ha ha ha ha ha ha ..... Mengutip kalimat-kalimat DASYAT itu bolah boleh saja namun mbok yao, PAHAMI dulu!

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak