Hati yang Melayani

Wah, kalo gak salah inget, tiga tahun yang lalu, pertama kalinya aku membuka dan pernah menulis di situs ini, dan setelah itu gak pernah lagi . Hari ini, mumpung waktunya agak sedikit longgar, pingin menulis sesuatu. Tapi menulis apa ya? Sempet mikir-mikir bentar, tiba-tiba aku inget beberapa kesaksian yang dulu pernah aku baca, dan sampe sekarang masih kepikiran tentang kesaksian tersebut. Kesaksian-kesaksian yang aku baca adalah kesaksian para anak-anak Tuhan yang mau meninggalkan segala sesuatunya hanya untuk melayani orang-orang yang belum mengenal Tuhan, bahkan ada di antara mereka sampe harus meninggalkan keluarga mereka, kota/negara mereka, pergi ke suatu tempat yang asing (bahasanya saja kadang mereka gak bisa). Kadang-kadang aku berpikir ngapain gitu, dan mengapa ya, kok mereka mau. Padahal merekakan sudah nyaman berada di negara mereka, punya kehidupan/pekerjaan yang baik, punya keluarga dan teman-teman yang mendukung mereka -- semakin di pikir semakin mumet . Yang lebih bikin bingung lagi yang seperti ini: contohnya, di Indonesia sendirikan masih banyak tempat-tempat yang belum terlayani, kok Tuhan malah menyuruh mereka untuk melayani di luar negeri. Ya, benar juga apa yang Alkitab katakan, "jalan dan pikiran Tuhan tidak bisa kita mengerti". Ups, ada lagi (mumpung inget ). Tidak sedikit, mereka yang melayani orang-orang yang belum percaya ini, mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari lingkungan sekitar, mulai dari ancaman, difitnah, rumahnya di rusak, di musuhin sama tetangga, dilecehkan, bahkan ada yang sampe salah satu anggota keluarga mereka yang meninggal karena dianiaya. Tapi toh, hal ini tidak membuat mereka undur, malahan mereka justru semakin giat melayani. Mereka malah berdoa bagi orang-orang yang membenci mereka dan bisa mengasihi serta mengampuni mereka. Kadang-kadang aku mikir, mereka ini hatinya terbuat dari apa ya... Hari ini ketika sedang membaca biografi Bruce Olson, aku menemukan jawabannya: "Karena Salib itulah mereka bisa mengasihi -- bahkan orang-orang yang telah menyakiti mereka".