Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Jika dialog tak terelakkan

mujizat's picture

Shalom.

Saya bersyukur bahwa kami bersaudara: saya, kakak saya dan seorang adik saya merasa mendapat "panggilan" yang sama untuk memperdalam bidang "agama". Ini bagaikan kado terindah buat saya, yang terkadang memikirkan ini menjadi momentum yang cukup mendongkrak ketika sedang berdoa. Bagi kami, memperdalam "ilmu agama" merupakan sesuatu yang menarik, yang terus mendorong kami menggali lebih dalam pengetahuan-pengetahuan penting dalam hal yang rohani.

Saya juga bersyukur bahwa kami tidak terikat dengan masa lalu, melainkan apa yang kami dalami dan kemudian kami beroleh keyakinan dengan sesuatu yang kami peroleh belakangan, itulah yang kami pakai, karena pengetahuan masa lalu tidak selalu berarti benar, agar keselamatan kami tidak bergantung kepada masa lalu, melainkan bergantung kepada hikmat yang dari atas yang kami yakin akan memperolehnya, ketika landasan iman kami adalah sesuatu yang murni: semata-mata menemukan kebenaran yang teruji dengan hati nurani dan juga akal budi.

Oleh kebaikan Tuhan, maka keseriusan dalam hal mencari kebenaran membawa kami kepada pemahaman yang mantap, tidak meragukan, dan kami yakin bahwa di atas keyakinan yang mentap inilah maka kami tidak akan tergoyahkan, semua oleh kebaikan Tuhan dan oleh pertolongan Roh Kudus.

Entah Tuhan yang atur atau apa (saya yakin Tuhan yang atur), beberapa orang yang beragama berseberangan telah "dikirimkan" untuk berdiskusi dengan kami, sebagian secara langsung atau face-to-face, sebagian lagi melalui e-mail.

Puji Tuhan, Dia selalu menyertai kami dengan hikmat-Nya sehingga kami dapat memberikan jawaban yang baik sehingga tidak dapat disanggah oleh "tamu" kami.

Tuhan Yesus pernah berpesan, agar hendaklah kita tidak menyembunyikan pelita di bawah gantang, agar jangan sampai terangnya tidak dapat memancar keluar. Kami memaknai ini sebagai: jangan menyembunyikan kebenaran, tetapi beritakan itu kepada banyak orang, agar setiap orang dapat mengenal kebenaran.

Memang ada resiko yang mungkin dapat mendatangi seorang pemberita kebenaran, itu wajar, karena kami meyakini bahwa Iblis juga tidak akan tinggal diam menyaksikan tawanan-tawanannya dilepaskan satu persatu.

Saat ini adik saya juga sedang terlibat dialog dengan seorang sahabatnya, dan saya melihat itu sebagai sesuatu yang menarik, DI SINI,... atau DISINI.

Itu baru sebagian kesempatan yang diberikan Tuhan kepada keluarga kami, dan kami yakin masih ada pekerjaan panjang yang menghampar di depan kami. Semoga.

Amin.

Salam.

__________________

 Tani Desa