Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Mazmur 11
1 Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Pada TUHAN aku berlindung, bagaimana kamu berani berkata kepadaku: "Terbanglah ke gunung seperti burung!"
2 Sebab, lihat orang fasik melentur busurnya, mereka memasang anak panahnya pada tali busur, untuk memanah orang yang tulus hati di tempat gelap.
3 Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?
4 TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.
5 TUHAN menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan.
6 Ia menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang; angin yang menghanguskan, itulah isi piala mereka.
7 Sebab TUHAN adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.
Kita sering mendengar kutipan Mazmur 11 ayat 3: Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu? Pernyataan yang hebat!
Apabila dasar dihancurkan, bangunan akan runtuh. Yesus juga mengajarkan hal senada, yaitu tentang orang yang membangun di atas pasir, dibandingkan dengan orang yang membangun di atas batu.
Bangunan dengan pondasi pasir roboh dikala angin ribut melanda. Hebat pula kerusakannya. Bayangkan, jika bangunan berpondasi pasir tidak kokoh, apalagi tanpa pondasi.
Pondasi Alkitab sudah diserang habis-habisan. Kitab Kejadian yang membeberkan Allah berikut karya penciptaan-Nya dan awal mula sejarah manusia sampai mereka jatuh ke dalam dosa, memegang kunci keseluruhan Firman Allah. Apabila dicabut, kedatangan Yesus ke dunia dan tujuan-Nya menjadi lelucon belaka.
~.~
Mazmur 11 diawali dengan kata-kata penuh iman: Pada TUHAN aku berlindung [In the LORD {Yahweh} I take refuge].
Berbeda dengan orang-orang di sekelilingnya yang penuh ketakutan dan menganjurkan untuk melakukan apa yang dianggap masuk akal bagi mereka, melarikan diri, ia tetap percaya pada perlindungan Tuhannya.
"Terbanglah ke gunung seperti burung!" (ay. 1) - “Flee like a bird to your mountain?”
Melarikan diri dan meninggalkan Tuhan ketika dalam kesulitan besar bukanlah pilihannya. Meskipun orang jahat begitu bebas, dan serangannya diarahkan kepadanya, lebih baik menghadapi setiap kesulitan bersama Allah, dan bukan sendirian.
Ia tidak undur meskipun orang-orang fasik menyerang secara gelap, bahkan dasar dihancurkan: dua keadaan yang menggambarkan keadaan tanpa harapan. Ia tidak undur juga, ketika orang-orang sampai bertanya: apakah yang dapat dilakukan orang benar itu?
Salah. Sungguh salah. Mereka mengajukan pertanyaan yang salah. Memang dalam keadaan seperti itu, apa yang dilakukan orang benar tidak membuat perbedaan, tetapi ajukanlah pertanyaan yang tepat. Itulah yang ada dalam pikiran Pemazmur. Pikirannya berbeda arah dengan pemikiran orang di sekelilingnya. Ia berpikir tentang apa yang Tuhan akan lakukan dan sanggup lakukan dalam keadaan itu!
~.~
Bacalah ayat 4-7. Itulah jawaban imannya.
Tuhan itulah yang menerbitkan matahari bagi semua orang tanpa peduli ia baik atau jahat. Dia juga menguji orang-orang benar, supaya tampak kecemerlangannya. Bagaimana kita tahu hati Daniel diantara teman sekantornya, kalau dia tidak dihadapkan pada perapian yang menyala? Bagaimana kita tahu hati Nuh diantara tetangga RTnya bila tidak dihadapkan pada air bah? Bagaimana kita tahu hati Ayub di tengah-tengah segala kepunyaannya, kalau dia tidak sakit kusta?
Akhirnya: ...TUHAN adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.***
.:Hendro
For the earth will be full of the knowledge of the glory of the Lord as the sea is covered by the waters.[Hab.2:14 BBE]
- hendro's blog
- Login to post comments
- 5847 reads