Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Mahlan
"Bisa pinjami aku 200 ribu? Aku butuh sekali, hari Rabu pasti kukembalikan. Aku janji," merupakan bunyi SMS yang ditunjukkan oleh Mahlan kepadaku.
Mahlan menunjukkan SMS ini karena ingin mengetahui apakah aku bisa membantu temannya. Ketika membacanya, aku bertanya-tanya untuk apa uang itu, serta sedikit menuduh, merasa uang itu hanya akan digunakan untuk bersenang-senang.
Aku termasuk orang miskin, sehingga Mahlan memutuskan untuk meminjamkan uangnya sendiri. Dan aku benar-benar melupakan SMS ini, sampai beberapa hari kemudian, Mahlan bercerita kalau temannya datang, sekaligus membayar separuh pinjamannya. Ya, Rabu itu, Dewi hanya mampu mengembalikan seratus ribu karena ia hanya punya uang sebanyak itu.
Mahlan menceritakan kepadaku mengapa Dewi harus meminjam uang.
***
Dewi - teman akrab Mahlan sejak SMA. Persahabatan mereka berlanjut terus sampai sama-sama bekerja. Sudah beberapa tahun ayah Dewi sakit, sekarang dua kali seminggu harus cuci darah dengan biaya yang sangat mahal bagi mereka. Tetapi penyakit ayahnya juga bukan makin hari makin membaik, kondisinya makin menurun. Sekarang bahkan mata ayahnya sudah tidak berfungsi lagi
Ayah Dewi seorang PNS yang harus pensiun lebih awal, dengan uang pensiun yang tidak mencukupi untuk cuci darah. Ayah ini memiliki dua anak, Dewi dan kakak lelakinya - kakak yang saat ini bekerja di Cirebon. Ibu Dewi hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa.
Dewi harus berhenti kuliah ketika ayahnya mulai sakit. Dulu ia bekerja di pabrik, tetapi kemudian berhenti karena harus menjaga ayahnya. Sekarang ia memberi les untuk anak-anak SD dan SMP. Hanya itu caranya ia bisa tetap berada di rumah dan mendapatkan uang. Dewi dan ibunya tidak punya pilihan, mereka harus menyiapkan lebih dari satu juta setiap minggu untuk biaya cuci darah. Dulu keluarga dekat masih membantu, tetapi lama kelamaan orang-orang itu sadar kalau mereka sendiri sangat membutuhkan uang. Dengan perasaan sesal dan bersalah orang-orang itu mundur.
Kakak Dewi menikah tahun lalu, dan sekarang istrinya sedang hamil. Ketika menikah, kakaknya berjanji akan membantu orang tuanya, karena gaji dia dan istrinya akan lebih dari cukup. Awal-awal pernikahan, mereka masih mengirimkan uang, tetapi sekarang tidak sesering atau sebanyak dulu, keluarga baru ini juga harus membayar cicilan rumah dan orang hamil juga perlu susu.
Mengumpulkan uang sebesar itu setiap minggu tidak mudah bagi Dewi dan ibunya. Kadang-kadang dengan sangat terpaksa Dewi harus meminjam uang dari teman-temannya. Dan ia harus berusaha untuk mengembalikan uang-uang tersebut, karena ia tidak mau kehilangan kepercayaan. Bahkan Mahlan bercerita kalau Dewi mau pinjam uang dengannya tetapi ia tidak punya uang, Dewi akan mengajaknya ke rumah teman yang lain. Bahkan Mahlan pernah diajak pergi menggadaikan VCD, TV dan HP. VCD ternyata tidak terlalu laku di pegadaian, sehingga mereka harus berputar ke beberapa pegadaian. Tidak semua pegadaian menerima barang elektronik.
Ayahnya cuci darah hari Selasa dan Jum'at. Biasanya Dewi mengantar ayahnya ke RS Jebres kemudian pulang untuk menjemput ibunya. Kalau ingin bekerja di luar, ia harus bisa bekerja di tempat yang mengijinkannya pulang jam 9 untuk mengantar orang tuanya, lalu jam 12 keluar lagi untuk menjemput mereka.
Mereka memilih RS Jebres karena ada Jamsosteknya, sehingga mereka hanya bayar separuh harga, bahkan cuci darahnya kadang-kadang gratis. Tetapi mereka harus tetap membeli obat, sehingga setiap kali ke rumah sakit akan menghabiskan sekitar lima ratusan ribu.
Dulu Dewi pernah meminjam uang dengan semacam tukang kredit, dengan bunga dihitung perminggu. Mahlan berkata bunga itu sangat berat bagi keluarga Dewi. Dan kehidupan mereka sangat berat. Sehingga mereka mulai menjual barang di rumah satu persatu.
Dewi merasa semua ini terlalu berat. Dengan rasa sangat bersalah, ia seringkali berpikir alangkah lebih baik jika ayahnya tidak ada. Tetapi rasa bersalah membuatnya membuang pikiran ini jauh-jauh.
Seringkali ia hanya bisa menitikkan air mata, melihat ayahnya terbaring tidak berdaya di atas tempat tidur. Keadaan ayahnya benar-benar sangat mengiriskan. Dewi hanya bisa berharap, jangan sampai ayahnya meninggal karena ia tidak bisa mengumpulkan uang untuk cuci darah.
Ketika ayahnya jatuh sakit dua tahun lalu, Dewi berharap ayahnya jangan sampai meninggal. Ia merasa belum siap, dan belum berhasil menyenangkan kedua orang tuanya. Sekarang ia harus jujur, keadaan akan lebih baik jika waktu itu ayahnya langsung meninggal. Tetapi sekali lagi, ia segera membuang jauh-jauh pikiran ini. Ia benar-benar merasa sangat jahat.
Ia seringkali bertanya, kenapa harus ia dan ibunya yang mengalami semua ini. Ia melihat orang lain menikmati masa-masa indah dengan keluarga. Tanpa harus memikirkan dimana harus meminjam uang lagi.
Dewi tidak tahu apa yang harus dilakukan lagi. Gelang, kalung, cincin sudah tidak ada. Perabotan rumah juga makin berkurang. Suatu saat, tidak ada lagi yang bisa dijual. Ia bahkan menyadari, suatu saat, tidak seorangpun yang mau meminjami mereka uang.
Seringkali ia memergoki ibunya menangis sedih, menangis karena membiarkan putri mereka berjuang mati-matian. Seringkali Dewi hanya masuk ke kamar ibunya untuk melihat muka perempuan yang penuh penderitaan ini. Ini yang membuatnya tetap bersemangat.
Setelah diam-diam melihat keadaan kedua orang tuanya, melihat muka mereka waktu tidur dalam mimpi buruk, ia akan berkata, ia tidak akan berhenti mengumpulkan cukup uang untuk cuci darah ayahnya dua kali seminggu.
Ia tidak akan pura-pura meratap kalau suatu saat ayahnya dipanggil. Tetapi ia tidak akan membiarkan ayahnya mati karena ia gagal menyiapkan enam ratus ribu rupiah setiap 3 hari.
***
Aku lebih tertarik dengan komenter Mahlan setelah membaca blog ini sebelum aku-posting.
Mahlan berkata, "Kadang aku berpikir, kalau saja Dewi mengenal Yesus, apakah ia akan mendapatkan penghiburan disitu? Aku ingat Dia punya sepupu yang aktif di gereja. Dulu sepupunya ini datang bertiga atau berempat dengan temannya dan mendoakan ayah Dewi. Tetapi setelah sepupunya ini punya cowok, mereka tidak lagi datang untuk berdoa. Kadang-kadang aku berpikir, Dewi dan orang tuanya lebih membutuhkan sesuatu yang nyata seperti uang untuk berobat, bukan sekedar doa."
Aku tidak tahu harus bilang apa-apa. Walaupun tidak menyetujui sepenuhnya komentar tersebut, tetapi aku benar-benar tidak bisa berkata apa-apa.
Kadang-kadang aku berpikir seringkali orang menganggap keberadaan Yesus hanya sebagai penghibur dalam kesulitan, tidak lebih dari itu. Berapa orang menganggap kalau terima Yesus semuanya akan baik-baik saja; kalau terima Yesus penyakit bisa sembuh dan uang mengalir begitu saja. Dan beberapa orang bahkan menganggap orang yang sudah terima Yesus itu sudah menjadi sosok sempurna tanpa cacat.
- anakpatirsa's blog
- 8011 reads
euthanasia...
my ex-lover
desember 1999, kekasih saya waktu itu, donna, jatuh sakit.
dari yang awalnya cuma disangka flu dan kurang darah ternyata makin hari makin buruk. pertengahan desember dia masuk rumah sakit. dan meninggal 12 januari 2000, karena leukimia akut yang entah datang dari mana.
dokter pun speechless. tiga minggu yang sangat melelahkan. menguras semuanya, baik uang maupun tenaga fisik dan mental. sampai dia mati pun saya memilih untuk membohongi dia dengan mengatakan bahwa semuanya akan baik2 saja kalau dia mau makan yang banyak. lambungnya bengkak dan mengeras, jadi dia muntah setiap kali dia makan.
dokter bilang bahwa cuma ada dua pilihan. mau dikasih penahan sakit dan mati pelan2, atau coba dikemoterapi. melihat kondisi fisik donna, dokter bilang bahwa kemungkinan kemo berhasil paling besar cuma sekitar 10%.
seorang kenalan datang dan bilang bahwa dia tahu seorang "pinter" yang bisa bikin donna sembuh.
orang tua donna tinggal mamanya. papanya udah meninggal ketika donna kecil. hubungan donna dan mama nya pun nggak terlalu baik. dua tahun sebelum akhirnya donna meninggal, dia lebih banyak menginap di rumahku dan bergaul sama oma ku.
jadi mamanya "menyerahkan" keputusan ke tanganku. dengan sok keren nya saya bilang gini ke orang tadi, "pak, saya kristen, donna kristen, biarlah Tuhan kami yang menyembuhkan donna. ma'kasih buat infonya".
orang2 gereja dimana donna berjemaat datang dan mendoakan dia. lagu2 rohani selalu terdengar di kamar donna. dan saya ada disampingnya di seluruh proses itu.
dan saya setuju bahwa donna perlu di-kemo.
dan dia meninggal setengah jam setelah kemo pertamanya.
dan saat itu saya merasa kayak ketabrak bus atau truk gandengan tapi masih idup. persetan lah dengan semuanya.
dan saya 'bengong' selama satu tahun dan marah kepada Tuhan selama tiga tahun berikutnya; sampe akhirnya saya cape sendiri dan ikutan 'mati'.
---
[break]
kesimpulannya:
ada perbedaan mendasar antara mengalami dan menonton orang lain mengalami. bila ingin bener2 tau, seseorang harus mengalaminya. abis itu, barulah dia boleh ngomong sesukanya. buat yang belum mengalami, just shut up.
---
[continued]
waktu itu, sempet ada pikiran yang menyalahkan keputusan ku buat tidak memakai jasa "orang pinter" diatas. andai dengan bantuan nya si donna bisa hidup ... hufph ... pikiran itu sempet terngiang2.
tapi nggak bisa lah. semarah2nya aku sama Dia, aku tahu dan percaya bahwa Dia itu Tuhan. suka ga suka, benci ga benci, aku percaya bahwa Si Tolol Berjanggut itu tetep Tuhan. Dia lah penguasa alam semesta sementara aku adalah nobody yang dihadapan Nya hanya selevel dengan batu. hanya karena kebaikan Nya aja maka aku adalah aku.
sedih, kecewa, marah, tapi cinta, connected in a weird way with Him.
dan Dia ga pernah pergi dari ku. Dia diam aja walau ku 'gangguin' abis2an. aku bilang, "OK, katanya Lo akan diem di hati gue? hmm jadi kalo gue berzinah sesukanya Lo pasti ga suka kan? hehehe, watch out You God", dan mulailah "petualangan" bermotif balas dendam ku waktu itu.
stupid, i know. "kalo lagi marah gue ga pake mikir, gimana ntar aja", gitu jawabku ke teman2 ku, setelah 'kemarahanku' hilang.
after a while, terbukti Tuhan bener2 ga pernah pergi dari aku. in a way bikin aku malu hati sendiri.
yang nyebelin biasanya orang2 kristen model temen2 nya ayub. ga tau urusannya tapi langsung maen comment aja. menyitir dari Hai2, mereka seolah ngomong "Jesus is The Answer" sembari ga mau tau apa "question" nya.
---
sorry kepanjangan comment nya, harusnya dibuat blog sendiri kali. tapi dah kadung deh.
ke-enakan bernostalgila, maap yah all
Kalau Tuhan Aja Nggak Peduli
Den, yang sudah mengalami, kemungkinan besar tidak akan mengalaminya lagi, yang belum mengalami, kemungkinan akan mengalaminya. Jadi yang harus banyak ngomong itu yang belum mengalami, supaya setelah ngomong, mereka dapat menjalankan apa yang mereka katakan ketika belum mengalaminya.
Salah satu adik saya, meninggal saat berumur 37 tahun setelah belasan tahun menderita sakit LSE. Itu berarti menurut kriteria dennis saya boleh ngomong. Adik bungsu saya saat ini menderita sakit LSE. Itu juga berarti saya boleh ngomong sesua dengan kriteria hai hai. Hai hai berpendapat:
Kalau Tuhan sendiri tidak peduli, kenapa kita harus frustasi? Kalau Tuhan tidak bertindak, kita hanya bisa menggertak!
Mengzi, hidup + 300 SM menulis:
Mengzi berkata, "Ikan, aku suka. Telapak beruang, aku juga suka. Apabila tidak dapat memperoleh keduanya sekaligus, maka aku akan melepaskan ikan dan mengambil telapak beruang. Hidup, aku suka. Kebenaran, aku juga suka. Apabila tidak dapat memperoleh keduanya sekaligus, maka aku akan melepaskan hidup demi kebenaran. Mengzi VIA:10:1 Gao Zi
Hidup, aku memang menyukainya, namun ada hal yang lebih kusukai dari pada hidup. Itu sebabnya aku tidak berlaku sembarangan untuk mempertahankan hidupku. Mati, aku memang membencinya, namun ada hal yang lebih kubenci dari pada mati. Itu sebabnya aku tidak berlaku sembarangan untuk menghindari kemalangan. Mengzi VIA:10:2 Gao Zi
Menyukai hal lain melebihi kesukaan akan hidup, membenci hal lain melebihi kebencian akan mati, perasaan demikian tidak hanya dimiliki orang-orang bijaksana, karena semua orang memilikinya. Akan tetapi, hanya orang-orang bijaksana yang tetap memelihara perasaan demikian. Mengzi VIA:10:5 Gao Zi
Cinta kasih, itulah hidup manusia. Kebenaran itulah jalan manusia. Kalau jalan itu diabaikan, tidak dijalani, maka hatinya hilang dan tidak tahu bagaimana menemukannya kembali. Ah, sungguh menyedihkan. Mengzi VIA:11:1 Gao Zi
Ada sebuah lagu yang walaupun hafal syairnya namun aku tidak pernah berani menyanyikannya.
Dalam Yesus kita bersaudara
Dalam Yesus kita bersaudara
Dalam Yesus kita bersaudara
Sekarang dan selama-lamanya
Dalam Yesus kita bersaudara
Setiap kali saya harus berbicara kepada orang banyak, saya selalu menyapa sesama orang Kristen:
"Saudara-saudari yang dikasihi Kristus ..."
Saya tidak pernah menyapa dengan kalimat:
"Saudara-saudari yang kekasih di dalam Kristus ..."
Karena untuk saudara-saudaraku aku rela mengorbankan apa saja, bahkan nyawaku bila perlu, sedangkan untuk sesama orang Kristen, kebanyakan aku hanya sanggup "mendukung dalam doa."
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Iman kepada Yesus Kristus
Sore ini, saat sedang memolototin monitor, tiba-tiba muncul new message di Yahoo Messenger saya dengan isi:
myfriend: Mohon doa untuk cicik saya yang di Bandung, yang didiagnosa ada masalah dengan jantung dan harus opname. Dan kami percaya bahwa meski kami tidak mempunyai uang untuk pengobatan, tetapi di dalam BILUR-BILUR Yesus Kristus, SEGALA PENYAKIT DISEMBUHKAN.
Saya langsung teringat dengan blog ini terutama topik kali ini dan bisa melihat perbedaannya. Dari kisah diatas, memang benar akan terasa berat hidup ini jika mengalami hal diatas, tetapi ada penghiburan dan janji dari Yesus Kristus. Jadi seandainya Dewi yang diatas kenal Yesus Kristus dan beriman kepadaNya, saya yakin pasti akan berbeda apa yang dirasakannya. Iman, memberikan kita kekuatan untuk menghadapi segala persoalan hidup dan dari pesan singkat via YM saya, saya percaya bahwa orang yang meminta supaya didoakan mempunyai kekuatan untuk menghadapi semua ini, dan sekiranya Tuhan berkenan maka kata-kata "di dalam BILUR-BILUR Yesus Kristus, SEGALA PENYAKIT DISEMBUHKAN." akan terjadi.
---
Kalpin Erlangga Silaen
http://www.kalpin.us
Kalpin Erlangga Silaen
Blog: http://www.kalpin.us
baik hidup atau mati....
response for 'bin nun'
"Paulus berkata:
Baik hidup atau mati adalah suatu keuntungan bagiku.... karena aku hidup untuk Yesus dan aku mati juga akan disertai Yesus...."
'bin nun',
i have to admit that kematian donna memang adalah suatu moment penting dalam hidup gue dan 'berguna' secara jangka panjang buat gue. ngomong gini terkesan sadis yah? gimana bisa kematian seseorang berguna buat orang lainnya?
well itu karena dalam kemarahan gue karena kematian donna, tanpa sadar gue berubah jadi someone else, a new me. some worse, some better, but i like this new me. everytime i looked back, i can't hardly understand how coward and pathetic i was.
segitu berubahnya sampe gue berpikir bahwa kalo dia idup lagi sekarang, maka hubungan kita ga akan bisa diteruskan. kita ga akan nyambung. dia ga akan tahan dengan my new me. dan mungkin gue akan menganggap dia 'lambat dan rese'. itulah resiko perubahan.
"untuk Dennis: ada Kuasa di dalam Nama-Nya"
honestly, i know this statement is true, but i prefer not to care about it. if He think that i will need any of His help, let God do the talk or action Himself. buat gue yang penting adalah gue percaya ama Dia.
kenapa gue milih begini? karena dua hal sbb:
[1] yang seharusnya beracara adalah Tuhan; dan dia adalah Pribadi; Dia boleh sesukaNya, mau nolong boleh, mau nggak boleh. dan apakah Dia nolong apa nggak, Dia tetep Tuhan. mau selemah apapun Dia di pandangan sebagian manusia, Dia tetep Tuhan. dengan pengertian model gini, ga ada gunanya gue berkoar2 bahwa ada Kuasa di dalam nama-Nya.
[2] orang2 kristen model temen si ayub yang ada di sekeliling gue waktu itu semuanya ngomong kalimat ini. dan ketika donna akhirnya meninggal, mereka ramai2 menghakimi bahwa itu karena donna adalah anggota GKI Guntur di bandung dan bahwa semua GKI itu kekurangan Roh Kudus dan iman.
"denominasi", my brother, you know this issue very well aren't you? sadly, "monyet"2 di atas adalah temen2 dari gereja dimana gue berjemaat saat itu. Elshadday atau GEIS namanya waktu itu, Gereja Elshadday Injil Sepenuh, digembalai K' Nala Widya.
don't get me wrong, Jesus nya pasti ga salah, K'Nala juga mungkin ga salah, tapi end result nya yang adalah 'konselor2 dadakan' itu bikin orang empet.
itulah makanya gue sering bilang, kalo ga tau pasti detil masalahnya, mendingan terus terang aja bilang ga tau or just stay silent. ;-)
"Banyak kematian di dalam hidup saya yang pernah saya alami sendiri ceritanya.... mungkin kau punya Donna.... tapi saya masih punya banyak kisah sedih yang lainnya... dan percaya sama saya... Donna itu bukan ceritamu yang terakhir.... so find your new one... :)"
memang bukan yang terakhir ... tahun 2004 giliran mama gue yang ditinggal oleh oma gue dengan penyakit serupa kayak si donna, leukimia akut yang entah gimana koq bisa muncul. objek nya ga langsung ke gue, cuma secara ga langsung gue nemenin mama dan oma di seluruh prosesnya. yes, everyday people die for whatever cause, jadi pasti bukan cerita yang terakhir.
and yes again, after donna there are many girls in my life. and sekarang lagi settle down ama satu cewek yang udah 2 tahunan ini jalan bareng ma gue.
but donna is special. ke cewek yang manapun setelah dia gue selalu bilang bahwa hati gue ga akan bisa 100% buat cewek itu. ada tempat buat Si Jenggot dan ada small room buat donna, "if you can't live with it, please help yourself, find a new guy. we're not gonna work", itu yang gue selalu bilang di awal2 relationship gue sama cewek yang manapun.
ga adil? tega? hmm ... i'm not Jesus. i'm just me. ;-)
"Mudah sekali mencari kambing hitam ketika kita lagi sedih dan bingung... padahal diri kita sendiri yang kita harus benahi... xaris bilang ..."Mainkan Kartumu"... masalahnya adalah Iman... percuma jika Ibadah Penyembuhan, KKR, Doa Pelepasan, Perjamuan Suci, dan lain-lain....kalau tidak ada Iman dalam hati... kalau kita sendiri tidak benar-benar mengimaninya.... bukan sekedar percaya.... atau berkata saya juga Kristen.... agama tidak akan menyelamatkan-mu... tapi TUHAN ALLAH Yang Hidup pasti!
apa ada yang salah dengan kata-kata saya?"
iman ga bisa diukur oleh manusia. yang bisa cuma Tuhan. dan so far, kalo Dia pun ga pernah ngomong or bertindak apa2, maka gue juga ga akan cari2 masalah. di lain pihak, kalo Dia mau "beracara", gue pun ga bisa nolak. siapakah gue bisa nolak acara Tuhan.
karena itulah gue ga terlalu care dengan salah atau nggak kata2 elo, brother. walau, secara kita ga kenal secara personal in real life, menurut gue gaya lo nasehatin orang itu bener2 sok tau. in a way, reminds me to friends from my old church di atas. but, since i have free from this problem, i think what you did is no one's problem now. :-)
"I'm sorry to hear your story with Donna....
BIG GBU!"
if only you just said this words, without the other words in ur comment, i would truly appreciate it. ;-)
I'm not your friends....
BIG GBU!
enough said jos
"Tuhan beracara kalau manusia mau menyiapkan acaranya... kalau manusia diam saja.... Tuhan akan diam saja...."
lo kebanyakan teori jos, kasihan deh "Tuhan" dalam bayangan lo itu, kebanyakan elo yang ngatur "Dia" daripada "Dia" ngatur elo.
enough said, it's ur life anyway. believe what u want to believe.
Kadang Tuhan Berinisiatif Sendiri
Tuhan tidak selalu diam, meski manusia diam/tidak berusaha, terkadang Tuhan mengambil inisiatif meski manusia diam bahkan lari membelakangiNya. Banyak kisah di Alkitab menggambar hal tersebut:
1. Nabi Yunus, mencoba melarikan diri dari Hadapan Tuhan saat disuruh ke Niniwe
2. Nabi Elia yang diam dan putus asa setelah membunuh nabi-nabi Baal? Dia mesti dibangunkan 2 kali sebelum akhirnya berangkat ke Gunung Allah.
dan masih banyak lagi yang menunjukkan bahwa Tuhan Allah itu adalah Tuhan Allah yang melampaui segala Akal, Budi, Pikiran kita yang bertindak seturut KehendakNya tidak bergantung apakah manusia diam atau berusaha.
---
Kalpin Erlangga Silaen
http://www.kalpin.us
Kalpin Erlangga Silaen
Blog: http://www.kalpin.us
Pas .. Harga Cocok
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
iya... kasihan ya....
BIG GBU!
Wah ... Nego Harganya Alot nih ...
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
come on
siapa bilang cinta itu indah, coba lihat iconnya cinta dengan anak kecil pakai sayap bawa panah (panah asmara, katanya) mana ada sih kalo dipanah indah, ya sakit lah.
ini yang namanya real community sabda space family, dari awal memang si anakpartisa dengan spreinya karakternya begitu, si dennis babi gayanya lain lagi, si jos elang ya memang begitu, si ari_thok kartun cueknya beda lagi, ha ini si frozen ang dengan elmunya yg aneh. dimana-mana pasti keluarga ada berantemnya, tp gw percaya waktu pada nulis komentar dan yang pada baca pasti cengengesan or senyum walau pun sinis tapi minimal senyum lah. tapi ngga sampai berdarah darah seperti kisah temannya daniel
come on, just do it and go for it
Sudah Lama
Ha... ha... ha... sudah lama tidak ada yang berantem
berantem yuk? :-)
huahaha..
serius..gua suka ama blog2 kalian..
kalian ngomong apa adanya..
Gua sih emang ga pernah ngalamin apa yang kalian2 alamin..gua cuman bisa jadi pembaca yang terharu..pengen nangis waktu baca tulisan2 kalian..
Temen gua pernah bilang yang pernah ngalamin hal2 sedih..tapi bukan sampe ada yang mati.."Tuhan mau ngapain juga terserah Tuhan..ibarat orang mau ngamen abis dia nyanyi keras2,mau dikasik duit ato ngga terserah orang yang mau kasik.."
TAPI kalian bener2 keren..gua dapet web ini baru ini iseng2 cari di yahoo..eh ga rugi..gua suka baca tulisan2 kalian..karna inilah yang namanya realitas hidup n kalian ngasik comment bener2 realitas bukan sekedar omong..hehe..
salam kata dari gue..
Gbu
'lam kenal to blablabla :-)
salam kenal 'blablabla' ...
register dong say, terus ngeblog or at least ikutan "berantem" di comment, hehehehe :)
btw, i've to admit that i'm truly blessed by this website. apalagi ama si om jos, biar kadang2 dia suka ngeselin, tapi kalo dia ga ada, gue jadi kangen berat. dan bukan cuma gue aja yang kangen, kita2 yang "hobby berantem" disini semuanya suka kangen2an.
good day all :)
mau tanya..
blablabla
blablabla, di blog ini, gua cuman pernah ketemu si dennis + 20 menit, ketemu mas daniel + 5 jam, kenal si billy joe 23 taonan, ngobrol sama Indonesia saram di telp + 3 menit, sisanya yang kita kenal dari tulisan-tulisannya. Memang, banyak teman-teman yang ngakunya gabung di blog ini, tetapi ketika mereka gabung, masing-masing jadi saling nggak kenal.
Kayaknya situs ini emang disediakan oleh Tuhan lewat pengabdian para Admin Sabda buat orang-orang yang "gimana gitu lho!" Selamat bergabung dech, semoga di masa yang akan datang anda nggak kapok.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
"Memang, banyak teman-teman
"Memang, banyak teman-teman yang ngakunya gabung di blog ini, tetapi ketika mereka gabung, masing-masing jadi saling nggak kenal"
gua bingung ni maksut elu..apalagi yang bawah2nya..weleh2..
gua yang kaga ngerti ato omongannya dalem maknanya ya?
hehehe..
tapi seru ni..kreatif..ekspresi..membangun..smua jadi satu..
as long kita liat dari segi pandangan dewasa..
ini bagus ni buat ngasah iman..pengetahuan..cara berbicara.. karna dunia diluar membutuhkan yang beginian kadang2..hehe..(lho2..gua jadi bingung ngomong kq tambah ga jelas guanya..)
salam kenal buat smuanya..
blablabla juga
Maksudnya gini lho blablabla
Maksudnya gini lho, blablabla, Gua sering bersaksi tentang blog sabdaspace ke teman-teman. Mereka tertarik, lalu masuk sebagai tamu, akhirnya mereka mendaftar sebagai pengguna denan nama macem-macem. Karena nggak tahu nama apa yang mereka pake dan lagi avatar yang dipasang kan bukan photonya, nah, gimana gua bisa kenalin mereka, sedangkan untuk bertanya gengsi, lagian belom tentu dijawab kan?
Di gereja, mustahil elu dapetin yang ada di sabdaspace, di persekutuan juga elu musthil dapetin yang ginian, bahkan di blog-blog Kristen lainnya, elu nggak dapet yang ginian. Nah, bukankah ini cara Tuhan nyediain tempat buat kita? Nah, blog ini bisa eksis karena para pendiri dan para staf Sabdaspace bekerja keras menyediakannya.
Di sini elu bebas berkreasi dan mengungkapkan apa yang elu mau dan yang elu pikir elu tau, kalau gua nggak sepakat, kita bakalan ngomong terus.
Sebelum telanjur, gua ingetin dech, kalau elu nongkrong terus di sini, dijamin ketagihan nongkrong disini terus. Jadi kalau elu ketagihan nongkrong di sini, jangan bilang nggak diingetin ya?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
yup2..
gua suka moto lu "elu ngomong yang lu tau gua mau ngomong ya gua tau,kalo emang ga klop kita ngomong lagi.."(ga nyalin persis soalnya kalo copy paste nti dikiran njiplak,karna gua dah liat policynya..)huahaha
disini gua suka..mbahasnya ga sok rohani..
karna kita emang harus bertindak ga ngomong doank alias iman tanpa perbuatan kosong.. i like2..
Gbu
kalau cewek..
mungkin karena kalian pada cowok semua. kalau cewek, berantem di opini jarang, tapi jambak-jambakan atau cakar-cakaran sering.. (tapi saya nggak termasuk yang begitu,
gbu!
Untung epoh kagak suka ngejambak
Lebih Nyata dari Doa
Anakpartisa nulis:
""Dewi dan orang tuanya lebih membutuhkan sesuatu yang nyata seperti uang untuk berobat, bukan sekedar doa."
Aku tidak tahu harus bilang apa-apa. Walaupun tidak menyetujui sepenuhnya komentar tersebut, tetapi aku benar-benar tidak bisa berkata apa-apa "
Hmmm... terus terang memang sulit yah kalau tidak bisa 'berbuat' sesuatu, dan pada akhirnya hanya bisa berserah dalam doa
"Kita tahu bahwa sampai saat ini seluruh alam mengeluh karena menderita seperti seorang ibu menderita pada waktu melahirkan bayi. Dan bukannya seluruh alam saja yang mengeluh; kita sendiri pun mengeluh di dalam batin kita
...
kita tidak tahu bagaimana seharusnya kita berdoa; Roh itu sendiri menghadap Allah untuk memohonkan bagi kita dengan kerinduan yang sangat dalam sehingga tidak dapat diucapkan"
Roma 8:22-26