Konsumen versus Kontributor dalam Gereja

Terkadang miris lihat orang2 yang mengaku kristen tapi pura2 bodoh ttng persepuluhan, namun dalam hatinya ingin mendapatkan berkat berlimpah2 dari Tuhan

Masih saja pakai dalil, mana ayat alkitab yg mengharuskan persepuluhan harus ke gereja? padahal secara akal sehat, juga mana dalilnya sebagai kalau makan harus bayar? kalau nonton bioskop harus bayar? 

Coba bayangkan kalau anda tidak membayar pajak, darimana negara bisa membangung fasilitas bagi anda? apa bedanya dengan gereja? saudara menikmati ibadah dengan soundsytem bagus, dengan AC nyaman, dengan alat visual bagus, tapi giliran diminta kontribusi 10%, saudara masih bisa beralasan, mana ayat alkitabnya?

Kalau saudara merasa keberatan memberikan persepuluhan ke gereja saudara, coba cek hati saudara, apakah memang saudara ada digereja saudara hanya sebagai konsumen belaka? yang maunya hanya diservice dengan biaya serendah2nya?

Bila soal pemberikan ke fakir miskin, orang ateis macam Bill Gates dan Warren Buffet memberikan triliunan rupiah setiap tahunnya, orang yg tdk mengenal Tuhan saja tahu bahwa ada saatnya seseorang harus berkontribusi kembali dengan uangnya

di alkitab jelas, Tuhan Yesuspun tersentuh dengan seorang janda tua yg memberikan seluruh upahnya 

Markus 12 (44) Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya." 

apakah janda tersebut minta dalil mana ayat alkitab yg mengharuskan memberikan seluruh nafkahnya?

seorang yg tulus memberi, tidak akan berkata 'MANA AYAT ALKITAB YG MENYURUH MEMBERIKAN PERSEPULUHAN KE GEREJA"?

Gereja jelas membutuhkan dana untuk pelayanannya, jika anda memang punya ketulusan dan hati untuk gereja anda tentu tidak sulit bagi anda, menyediakan minimal 10% bagi gereja anda, jika anda berasalan gereja saya sudah megah, hamba Tuhannya naik mobil mewah dsb, kemudian anda alihkan persepuluhan anda ke tempat lain, itu artinya anda tidak konsekuen dengan gereja tsb, anda menjadi penumpang gelap, anda hanya mau menikmati fasilitasnya namun anda tidak mau berkontribusi secara finansial untuk fasilitas yg anda nikmati

Janda tua yg membuat hati Tuhan Yesus tersentuh adalahh SEORANG KONTRIBUTOR, sedang bagi siapa yg berkata "mana ayat alkitab yg menyuruh memberikan persepuluhan ke gereja" punya karakter SEORANG KONSUMEN

seorang konsumen mungkin butuh ayat2 alkitab hanya untuk melakukan pembenaran terhadap sifat kikirnya kepada gereja, dan biasanya dalam segala hal dia pelit, jadi butuh alasan klise seperti "belum didorong Roh Kudus" untuk memberi, butuh konfirmasi ayat alkitab dan peneguhan dari para hamba2 Tuhan, dsb

sedang seorang kontributor seperti janda tua yg memberikan seluruh upahnya sebagai persembahan sering terkesan "konyol", kurang berhikmat, dsb, padahal baginya memberikan seluruhnya adalah kesadaran bahwa Tuhan sudah memberikan segalanya terlebih dahulu, semua ini adalah pemberian Tuhan belaka, jadi kita hanya mengembalikan

lalu apakah saya pernah mempraktekannya?

pernah dalam satu tahun, ketika dalam pemuridan secara intens, saya hanya menikmati 20% dari gaji saya, sisanya 80% saya kontribusikan kepada Gembala saya secara suka rela untuk keperluan pelayanan, karena saya mau berhasil untuk tidak dikuasai uang, saya bisa tetap hidup dengan damai sejahtera dengan 20% gaji saya waktu itu, motivasi saya adalah mencuci hati saya sejernih2 tentang uang (mammon), dan saya ingin jadi kontributor karna jika saya menjadi konsumen terus, kapan saya bisa dewasa secara rohani

dimensi seseorang yang dewasa rohaninya tentu tidak perlu meminta mana ayat yg mengharuskan memberikan persepuluhan, hanya kanak2 rohani yg ribut soal itu semua, karna yang namanya kanak2 masih berpusat pada mengkonsumsi bagi dirinya sendiri, tanpa berpikir menjadi kontributor

yang bisa saya bagikan, bahwa dalam segala sesuatu saya berkelimpahan, Tuhan selalu mencukupi setiap kebutuhan saya tepat pada waktunya, karna Ia tahu bahwa saya sedang membangun diri saya sebagai kontributor, jadi saya pun tahu akhir dari janda yang memberikan seluruh upahnya kepada Tuhan, Tuhan pasti menjaga dan memeliharanya karna hatinya terhubung erat dengan Tuhan

semakin dewasa kerohanian seseorang, semakin intens dan besar kadarnya dalam memberikan untuk gereja, gereja tidak akan bisa berkontribusi di masyarakat bilamana jemaatnya tidak dilatih berkontribusi dari hal2 yg kecil, persepuluhan adalah hal yang kecil, anak2 di usia dini bisa dilatih untuk hal tersebut, disebuah gereja, ada anak kecil yang suka mengambar dan menjualnya kepada jemaat, seluruh uang hasil penjualannya walau tidak seberapa diberikan kepada gembala untuk dana pembangunan gereja, jika anak2 dari kecil dilatih berkontribusi, maka 30 tahun kemudian gereja bisa menghasilkan ratusan bahkan ribuan orang2 seperti Basuki Purnama (AHOK)

mulailah dari sekarang, belum terlambat utk memulainya dari diri anda