Menulis peristiwa sehari-hari yang kita alami itu menyenangkan. Bukan karena kurang kerjaan, tetapi sebagai terapi psikologis yang nyaman. Betapa nyamannya sampai-sampai aku bisa mengekspresikan segala hal dengan bebas, dan tidak ada seorang pun yang mengecamku, meragukanku, memojokkanku, atau menertawakanku. Itulah sekilas pengalaman indahnya menulis buku harian. Seiring berjalannya waktu, buku harian mulai tertumpuk rapi di rak paling atas.
Beralih ke blog, yang sebenarnya tidak sebaik buku harian .. hehe. Bereskpresi apa saja tetap bisa dilakukan, tetapi tak sebebas dulu. Banyak orang suka omong, omong ini itu meski belum tentu paham benar konteksnya .. duh. Blog memang menarik, memberi ruang bebas untuk menulis dan direspons, tetapi tak seindah buku harian yang kesannya memang ekslusif. Sama-sama fungsinya, tetapi tak memiliki "keindahan" yang sama.