Lulus SD dulu baru JADI BINTANG SINETRON

Submitted by Purnomo on

          Mencari dana dan kemudian membagi santunan beasiswa memang susah. Tetapi terlebih susah menyadarkan orang tua siswa pentingnya pendidikan dan pembina karakter anak2nya. Terlebih lagi di pemukiman marginal di mana kawin cerai di antara penduduknya gak kalah cepatnya sama kaum selebritis yang kemudian dijadikan model oleh generasi penerusnya.

Tiga Ribu Rupiah Sejam

Submitted by Purnomo on

           Selama 5 tahun nama nenek ini ada dalam file komputerku sebagai wali 3 siswa SD Tabita di mana hampir seluruh siswanya kami santuni. Dia adalah pengambil santunan yang paling cerewet. Dia bertanya kepada penyalur santunan (PS) apakah aku mau membantu biaya hidupnya. Ketika cucu pertamanya lulus SD dia ngotot minta PS memberinya nomor teleponku karena dia mau minta santunan dilanjutkan ke jenjang SMP.

Aku tak pantas menerima bunga itu

Submitted by Purnomo on

         

             Bulan Agustus 2011 aku diajak orang tua Monik ke Malang menghadiri acara wisudanya. Melihat ia duduk di antara wisudawan aku berusaha menahan air mataku. Ketika akan mengirim uang kepadanya untuk pertama kalinya aku berkata kepada ayahnya, “Tidak ada perjanjian yang mengikat antara aku dan anakmu. Ada uang aku kirim, tak ada uang wassalam.”

Subscribe to beasiswa