Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Bangkit
Shalom, selamat pagi saudaraku. Kemarin kita semua merayakan peringatan hari Pentakosta, atau turunnya Roh Kudus dalam bentuk lidah api ke atas para murid. Pentakosta yang diperingati pada hari ke-50 setelah kebangkitan Yesus, merupakan permulaan gereja perdana. Dalam hubungan ini, izinkan saya menceritakan tentang sebuah film bagus yang baru saya lihat beberapa hari yang lalu. Meskipun film ini bukan tentang Pentakosta, namun memiliki nilai teologis maupun historis yang penting. Film yang berjudul Risen ini memiliki pemeran utama antara lain Joseph Fiennes, dan baru dirilis bulan februari 2016. Kisahnya adalah seputar pencarian tubuh Yesus oleh seorang tribune Romawi bernama Clavius Niger.(2)
Ringkasan
Film ini dibuka secara agak lambat, dengan menampilkan seorang tentara romawi yang berjalan di padang pasir lalu menemukan sebuah rumah kecil. Di sana ia bertemu dengan seseorang yang menanyakan dari mana ia, lalu tentara tersebut yang adalah seorang tribune (kepala pasukan) bernama Clavius Niger menceritakan kisahnya.
Setelah memadamkan pemberontakan Zelot yang dipimpin oleh Barabas, Clavius dipanggil menghadap Pontius Pilatus. Pilatus memberinya tugas untuk segera membunuh Yesus yang sedang disalibkan waktu itu. Ketika Clavius berangkat terjadilah gempa yang membuat dinding-dinding benteng romawi retak, itulah saat Yesus menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa.
Clavius lalu menyuruh seorang tentara untuk menusuk lambung Yesus dengan tombak, sehingga terbukti bahwa Dia sudah mati, sehingga tidak perlu dipatahkan kaki-Nya seperti dua orang yang disalibkan di sebelah kiri kanan-Nya. Lalu seorang yang bernama Yusuf dari Arimathea meminta tubuh Yesus untuk dikuburkan.
Keesokan harinya (sabat), para tua-tua Yahudi datang menghadap Pilatus untuk meminta agar batu penutup kubur Yesus disegel, karena mereka khawatir para murid Yesus akan mencuri mayatNya. Pilatus lalu menugaskan Clavius untuk menyegel batu tersebut.
Minggu pagi, Clavius dipanggil oleh Pilatus yang mendengar kabar bahwa batu penutup kubur tersebut telah terbuka dan tubuh Yesus sudah tidak ada lagi. Pilatus lalu memerintahkan sang tribune untuk menemukan kembali tubuh Yesus yang diduga telah dicuri oleh para murid-Nya.
Lalu mulailah Clavius menyelidiki sejumlah orang, mulai dari para serdadu yang bertugas menjaga, hingga Maria Magdalena dan Bartolomeus, namun ia tidak memperoleh keterangan yang memuaskannya. Sampai akhirnya ia sendiri menemukan para murid sedang berkumpul di ruang atas, dan sungguh mengejutkan baginya, di situ ia juga menjumpai Yesus yang hidup dan segar bugar sedang bercakap-cakap dengan para murid. Clavius sangat kaget dan tidak percaya dengan matanya sendiri, karena ia adalah pemuja dewa Mars, dan kisah kebangkitan merupakan sesuatu yang absurd baginya.
Namun Clavius juga menyaksikan bagaimana Tomas mencucukkan jarinya ke luka di tangan dan lambung Yesus dan dari situ Clavius mulai berubah dari skeptis menjadi percaya. Akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti perjalanan para murid ke Galilea, dan di sana ia dan para murid menyaksikan Yesus terangkat ke surga.
Makna
Kisah ini sungguh menarik tidak saja bagi orang-orang yang selama ini skeptis terhadap historisitas kebangkitan Yesus, baik orang awam maupun para teolog modern yang berusaha melakukan demitologisasi atau rasionalisasi terhadap kisah kebangkitan. Upaya rasionalisasi peristiwa kebangkitan tersebut misalnya berupa gagasan bahwa para murid begitu sedih akan kematian Yesus sehingga mereka mulai membayangkan bahwa Yesus bangkit dari kubur.(1)
Namun rasionalisasi semacam itu adalah fiksi belaka, sebagaimana ditunjukkan dengan baik oleh teolog N.T. Wright, yang menyatakan bahwa rasa percaya diri para murid seperti Petrus dan lain-lain telah hancur saat Yesus ditangkap dan diadili. Dan tidak ada alasan lain yang dapat membuat mereka mau mempertahankan iman kristiani mereka sampai mati, kalau bukan karena mereka menyaksikan sendiri Yesus yang bangkit. (1)
Penutup
Film ini menarik karena mengangkat kisah bangkitnya Yesus dari perspektif kepala pasukan Romawi yang sangat skeptis, artinya mewakili banyak orang pada masa kini yang juga skeptis akan kebangkitan Yesus. Joseph Fiennes memerankan tokoh Clavius Niger dengan gemilang.
Sebagai penutup, memang tidak ada catatan sejarah Romawi atau Yahudi tentang kebangkitan Yesus kecuali dalam Injil, dengan perkecualian adalah catatan sejarawan non-kristen Josephus dalam karyanya Jewish Antiquities 18.3.3 pada tahun 93 M. Ia mencatat 3 hal:(3)
- Yesus disalibkan dalam pemerintahan Pontius Pilatus,
- Yesus bangkit pada hari yang ketiga,
- Yesus adalah Mesias (Christ).
Ketiga hal ini cocok dengan Pengakuan Iman Rasuli yang merupakan panduan iman gereja di seluruh dunia sejak berabad-abad yang lalu.
Versi 1.0: 16 mei 2016, pk. 10:27
VC
Referensi:
(1) Bishop Robert Barron. Risen and the reality of resurrection. Url: https://zenit.org/articles/risen-and-the-reality-of-the-resurrection/
(2) Risen movie. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Risen_(2016_film)
(3) Josephus. The Testimonium Flavianum. Url: http://www.josephus.org/testimonium.htm
Dari seorang hamba Yesus Kristus (Lih. Lukas 17:10)
"we were born of the Light"
Prepare for the Second Coming of Jesus Christ:
http://bit.ly/ApocalypseTV
visit also:
http://sttsati.academia.edu/VChristianto
http://bit.ly/infobatique
- victorc's blog
- Login to post comments
- 6570 reads