Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Tuhan yang rendah hati.

tonypaulo's picture

Tuhan sebagaimana IA ingin dikenali adalah pribadi yang sangat mengagumkan, seorang raja yang rendah hati atau seorang Presiden yang rendah hati, atau seorang negarawan yang rendah hati atau bahkan seorang konglomerat yang rendah hati, itu biasa. Namun Tuhan yang rendah hati? Dan telah menunjukan kerendahan hatinya, itu baru luar biasa sangat, mengapa saya beri kata sangat pada luar biasa?

Karena mungkin baik raja, presiden, negarawan, ataupun konglomerat tetap saja manusia, seberkuasa apapun tak bisa abadi keberkuasaannya, bahkan hanya orang-orang besar yang rendah hatilah yang mendapat tempat dalam setiap hati manusia. Ketika sang Pencipta manusia itu rendah hati, bukan saja nilai-nilai keangungan dan kebesaran TUHAN yang termanifestasi, namun seyogyanya itu menjadi cerminan bagi manusia untuk menyadari kodrat dirinya dan tak boleh tinggi hati.

Menariknya hanya ada satu sejarah (bukan mitos) yang menyampaikan kabar baik ini, bahwa memang Tuhan itu benar-benar Tuhan yang rendah hati, Yesus Kristus nama Nya, walaupun banyak yang tidak mempercayai Nya sebagai Tuhan, bagaimanapun juga IA tetap Tuhan karena IA adalah Tuhan.

Joh 13:13-14

(ITB)  Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.

(KJV)  Ye call me Master and Lord: and ye say well; for so I am.

(ITB)  Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu;

(KJV)  If I then, your Lord and Master, have washed your feet; ye also ought to wash one another's feet.

Dalam terjemahan KJV begitu jelas disebut  Master dan Lord, (tidak ada hubunganya dengan gelar kebangsaan), karena  begitu jelas penekanan yang diberikan bahwa jika AKU yang adalah TUHAN mu mau membasuh kaki mu sebagai seorang pelayan bagi mu maka demikianlah kamu harus atau wajib melakukan yang sama.

TUHAN mana yang begitu rendah hati mau membasuh kaki manusia yang diciptakannya?

Tanpa bermaksud untuk memperbandingkan konsep-konsep keTuhanan yang ada pada agama-agama, tidak ada Tuhan yang seperti itu.
Tidak ada TUHAN yang begitu pengertian Nya kepada manusia yang dalam kapasitas emosi dan egonya memerlukan sentuhan langsung dari TUHAN, dan tanpa basa-basi, tanpa merasa direndahkan TUHAN YESUS membasuh kaki murid-muridnya, padahal kebiasaan cuci kaki itu hanya dilakukan oleh seorang budak.
Bukan tidak perduli dengan reputasi atau image-Nya, Tuhan Yesus membasuh kaki adalah potret mujijat kemanusian yang tidak sering diperhatikan oleh orang percaya, yang sering terluput dari orang percaya bahwa dengan membasuh kaki murid-muridnya yang juga tidak pernah membasuh kaki Tuhan Yesus, TUHAN lah yang mengambil inisiatif untuk menjadi yang rendah hati terlebih dahulu.

Hanya Maria Magdalena satu-satunya manusia yang pernah membasuh kaki Tuhan Yesus dengan minyak narwastu yang sangat mahal itu, ia melakukannya setelah pembelaan dan pengertian Tuhan Yesus kepada dirinya, yang bagi orang banyak adalah sampah masyarakat atau sekedar orang-orang kotor yang tak berarti. Mungkin kalau Maria adalah orang-orang yang merasa “berhutang banyak” tidak ada pernah manusia yang membasuh kaki Tuhan Yesus. namun apa yang harus terjadi memang harus terjadi.

Murid-murid Tuhan Yesus selama bersama Tuhan Yesus, tidak sampai berpikiran untuk membasuh kaki gurunya dan tuannya. Tak ada satupun murid yang berinisiatif walaupun Maria Magadelena sudah memberikan teladan, bahkan Yudas Iskariot dengan sinis menanggapi perbuatan Maria Magdalena sebagai suatu pemborosan. Yohanes dan Petrus yang sangat dekat dengan Tuhan Yesuspun tak tergerak untuk melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Maria Magdalena.

Terkejutlah sangat murid-murid ketika Tuhan Yesus yang adalah TUHAN membasuh kaki mereka, bahkan yang lebih mengharukan lagi kaki Yudas Iskariotpun dibasuh oleh Tuhan Yesus, murid yang tak bergeming juga dari niat penghianatannya. Bisa dibayangkan perasaan Tuhan Yesus ketika membasuh kaki Yudas Iskariot? Yesus yang adalah Tuhan yang menjadi manusia, membasuh kaki orang yang akan menjualnya demi uang? Dan entah apa yang dirasakan oleh Yudas Iskariot ketika kakinya dibasuh oleh orang yang memberikan kesempatan kepadanya untuk menjadi orang-orang yang mulia, mengapa tak bergeming perasaan Yudas Iskariot?
Ketika saya menyadari realitas ini, terus terang hati saya dipenuhi oleh keharuan yang begitu dalam, mengapa Tuhan Yesus masih mau membasuh kaki orang yang menghianati dan menjualnya? Sedemikian dalam kasih Tuhan Yesus kepada manusia, sekalipun manusia itu tidak tahu berterima kasih dan suka berkhianat.

Kasih yang begitu besar dan indah, lewat membasuh kaki murid-murid-Nya Tuhan Yesus tidak melakukan hal itu demi ritual atau sekedar menjadikan teladan, tetapi ada kasih yang begitu mendalam karena Tuhan Yesus membuat sendiri pengakuan ;

Joh 13:7  Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."
Joh 13:8  Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."

Meskipun tak ada satupun murid-murid memahami mengapa Tuhan Yesus membasuh kaki mereka, tapi kerinduan yang mendalam tertangkap jelas pada perkataan Tuhan Yesus "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."

Sedemikian berartinya membasuh kaki bagi Mu Tuhan? sehingga agar untuk mendapat bagian dalam Mu, sampai Engkau harus membasuh kaki murid-murid atau orang-orang yang Engkau kasihi? Tidak cukupkah dengan memeluk setiap murid-murid Mu? atau menuangkan minuman dan menyendokan hidangan ke piring murid-murid Mu? Untuk menunjukan bahwa murid-murid Mu bisa mendapat bagian dalam Engkau?

Mengapa harus sampai mencuci kaki murid-murid Mu Tuhan Yesus?, bukan aku tidak rela, terlalu ajaib dan terlalu dalam untuk ku mengerti kedalaman kasih dan kerinduan Mu. bagiku sebuah totalitas dari kerendahan hati dengan belas kasih yang begitu teramat besar, telah Kau nyatakan TUHAN.

Baru ketika Tuhan Yesus membasuh kaki murid-muridnya IA menjelaskan maksud dari perbuatan-Nya tersebut, sebagai perwujudan untuk memperkenalkan pribadi-Nya yang penuh dengan belas kasih dan kerendahan hati. Meskipun para murid-murid masih tetap tidak mengerti, bahkan murid yang ingin menghianatinya tak bergeming juga dari niatnya

Dulu sekali ketika mengikuti retreat kelulusan katekisasi, pada akhir acara atau acara puncaknya, para peserta diminta untuk duduk dalam formasi U, kemudian suasana hening dan diiringi suara gitar dan senandung pujian, kakak atau abang naposo (pemuda) membasuh kaki kami para peserta retreat tersebut, terus terang hal tersebut sangat menyentuh hati saya, walaupun saya belum mengerti sama sekali mengenai apa maksud semuanya itu, tapi entah kenapa saya begitu tersentuh, dan saya perhatikan teman-teman saya yang nakalnya minta ampun, sama dengan saya, mereka tersentuh ketika para kakak/abang naposo (pemuda) selesai membasuh kaki kami para peserta. Kami diminta untuk membasuh kaki teman kami satu kelompok, saya pun melakukan dengan khusuk bahkan berusaha keras agar tidak ada air mata yang tertumpah karena malu, saya perhatikan teman-teman saya pun demikian. Bagian acara basuh kaki itu meninggalkan kesan yang begitu mendalam dalam hidup saya.

Jadi sebagaimana manusia ketika saya melakukan pembasuhan kaki tersebut ada perasaan yang begitu mendalam mengenai bagaimana saya harus mengasihi dan melayani satu sama lain, mendahulukan satu sama lain, saya tidak bisa membayangkan sebagai TUHAN bagaimana perasaan Tuhan Yesus, disaat perpisahan-Nya menuju kematian Nya, kemudian ditengah itu ada murid yang tetap kekeh dengan penghianatan, ada juga murid yang terlalu minta perhatian lebih dengan meminta Tuhan Yesus mencuci tangan dan kepalanya, demikian campur aduk situasi-situasi kebatinan yang dirasakan oleh Tuhan Yesus.

Namun tetap IA mencuci kaki-kaki murid-murid Nya. IA tetap menyeka kaki demi kaki dengan belas kasih yang sama untuk setiap murid-murid Nya, apapun tingkah lakunya. Karena kasih dan kerendahan hati Tuhan Yesus tidak bergantung kepada situasi dan kondisi tingkah laku murid-murid Nya atau lingkungannya.

Terus terang inilah yang sulit untuk dilakukan oleh saya pribadi, saat ini saya hanya bisa mengasihi berdasarkan situasi-situasi yang ada dan merespon sesuai dengan tingkah laku sekitar saya, karena itu saya mau belajar untuk tidak menjadi rendah hati di lingkungan yang memang memungkinkan untuk saya menjadi rendah hati, sementara dimana lingkungan yang sulit buat saya untuk menjadi rendah hati, saya masih terus menjaga momentum atau memilah-milah kapan saya harus rendah hati, kapan tidak (turn on/off), itu yang menjadi pergumulan saya pribadi, saya merasa itu yang juga banyak dialami oleh orang-orang percaya. Dan saya berjuang waktu lepas waktu agar tidak tergantung situasi untuk tetap konsisten menjadi orang yang rendah hati.

Menjadi rendah hati bukanlah suatu pilihan melainkan perintah dari TUHAN langsung, ada begitu banyak ekspresi ketidaksukaan TUHAN kepada orang yang tinggi hati, sombong dan angkuh, namun begitu jelas ekspresi kesukaan TUHAN (favorable) terhadap orang-orang yang rendah hati dan mengandalkan TUHAN saja, tertuang dalam Alkitab.

Perlahan-lahan aku berkata kepada jiwaku dan hatiku, lihatlah betapa Tuhan mencintai orang yang rendah hati karena IA adalah Tuhan Allah yang rendah hati, karena itu hancurlah batu karang kesombongan, keangkuhan dan ke-aku-an dalam diriku, terleburlah dalam pemurnian api dari tukang periuk. Relakanlah untuk ditempa agar kerendahan hati itu ada dalam jiwaku.

Ada satu pembelajaran yang terpetik dari apa yang Tuhan Yesus lakukan dengan membasuh kaki murid-murid Nya, mengasihi identik dengan kerendahan hati, tanpa kerendahan hati seseorang tidak akan bisa mengasihi, dan semakin seseorang rendah hati, semakin besar ia dapat mengasihi dan menjadi berkat buat banyak orang.

Tidak rendah hati tidak dapat mengasihi, mengampuni memerlukan kerendahan hati, melayani memerlukan kerendahan hati, membimbing memerlukan kerendahan hati, mengajar memerlukan kerendahan hati, bahkan pertobatan dimulai dengan kerendahan hati.

Kerendahan hati bukan sekedar tidak pamer kebisaan, kebendaan atau sebagainya, kerendahan hati adalah ketaatan untuk terus menerus mengalahkan ke-aku-an dalam diri dan mengantikannya dengan apa yang TUHAN inginkan dalam kehidupan kita masing-masing.

Mari bersama belajar untuk semakin rendah hati, dari waktu ke waktu mengenal lebih dan lebih dekat Tuhan, Tuhan sebagaimana IA ingin dikenali adalah pribadi yang sangat mengagumkan, Tuhan yang rendah hati dan Tuhan yang mengasihi sangat.


GBU
 

PlainBread's picture

Maria Magdalena

Hanya Maria Magdalena satu-satunya manusia yang pernah membasuh kaki Tuhan Yesus dengan minyak narwastu yang sangat mahal itu, ia melakukannya setelah pembelaan dan pengertian Tuhan Yesus kepada dirinya, yang bagi orang banyak adalah sampah masyarakat atau sekedar orang-orang kotor yang tak berarti.

Apakah benar Maria MAGDALENA yang membasuh kaki Yesus?

"I'm sorry I didn't tell you about the world"

tonypaulo's picture

Maria yang mana?

nah kalau seperti ini kan sejuk anda bertanya

apakah benar Maria Magdalena yang membasuh kaki Tuhan Yesus

mari kita lihat ayat-ayat berikut

Joh 12:3  Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.

Joh 11:1  Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta.

Joh 11:2  Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya.

Joh 11:3  Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."

apakah Maria yang telah meminyaki dengan minyak Mur, itu adalah sama dengan Maria Magdalena ?

Mat 27:61 
Mary Magdalene, and the other Mary - The mother of James and Joses, Mat_27:56. The mother of our Lord had probably, by this time, been taken home to the house of John. See Joh_19:26, Joh_19:

dalam Alkitab ketahui bahwa nama Miriam (varian dari nama Maria) adalah nama
yang sangat terkenal dalam masyarakat Yahudi. Tidak heran, nama ini juga
cukup sering kita temukan di dalam Alkitab. Itulah sebabnya, jika kita
membaca Alkitab dengan teliti, untuk membedakan Maria yang satu dengan Maria yang lain, maka penulis Alkitab perlu memberi penjelasan-penjelasan setelah nama "Maria" tersebut diberikan. Misalnya, kita dapat menemukan nama "Maria ibu Yesus" (Luk. 1:30-31), "Maria dari Betani" (Yoh.11:1), "Maria ibu
Yakobus", yang diperjelas lagi dengan kalimat "bukan saudara Tuhan kita"
(Mat. 27:56). Selanjutnya, kita juga menemukan nama "Maria istri Kleopas"
(Yoh.19:25), "Maria, ibu Yohanes Markus" (Kis.12:12), dan terakhir adalah
"Maria Magdalena", yang mengacu kepada rumahnya di Magdala (Luk.8:2).

Memang lebih tepat Maria yang meminyaki kaki Tuhan Yesus adalah Maria saudara Martha, namun ada benang merah antara Maria yang tidak disebutkan secara jelas apakah itu Maria Magdalena yang meminyaki kaki Tuhan Yesus, walaupun itu bukan sesuatu yang mutlak

dan anda benar saya terlalu terburu-buru untuk menyatakan bahwa Maria Magdalena yang meminyaki kaki Tuhan Yesus, mungkin saja bukan Maria Magdalena yang meminyaki, mungkin Maria "Lainnya"

ada referensi yang bagus mengenai hal ini

www.sarapanpagi.org/maria-saudara-lazarus-vs-perempuan-lain-yang-mengurapi-yesus-vt2267.html

id.wikipedia.org/wiki/Maria_Magdalena

 

GBU

PlainBread's picture

Maria

Tony:nah kalau seperti ini kan sejuk anda bertanya

PB: Iyalah. Ngapain saya meniru cara anda dalam bertanya di blog saya. Iya kan? :)

TonyPaulo: dan anda benar saya terlalu terburu-buru untuk menyatakan bahwa Maria Magdalena yang meminyaki kaki ...

PB: Cut to the chase. Bukan saya yang benar, tapi orang yang NGAKU mantan konsultan top, berpengaruh, blogger senior, therapist, tukang gosip, yang katanya cuma parsial dan artifisial itu loh :) Dia kok yang terburu2 kalo berpikir dan menulis. TonyPaulo yang selalu memahami soal alkitab gak salah lah. Dia mengerti figuratif, literal, buah pikiran KKG, tau konteks alkitab, esensi, kontruksi, tidak pernah mereduksi, paham substansi, bahkan suka nyamar jadi tukang sayur :)

tonypaulo's picture

apakah hubungannya?

PB: Iyalah. Ngapain saya meniru cara anda dalam bertanya di blog saya. Iya kan? :)

Saya :yup, anda punya cara bertanya, saya punya cara bertanya, tidak perlu saling meniru, sepanjang ada pertukaran  pemahaman bisa berjalan dengan baik dan santun

PB: Cut to the chase. Bukan saya yang benar, tapi orang yang NGAKU mantan konsultan top, berpengaruh, blogger senior, therapist, tukang gosip, yang katanya cuma parsial dan artifisial itu loh :) Dia kok yang terburu2 kalo berpikir dan menulis. TonyPaulo yang selalu memahami soal alkitab gak salah lah. Dia mengerti figuratif, literal, buah pikiran KKG, tau konteks alkitab, esensi, kontruksi, tidak pernah mereduksi, paham substansi, bahkan suka nyamar jadi tukang sayur :)

anda perhatikan baik-baik referensi yang saya berikan?

anda benar saya terlalu terburu-buru untuk menyatakan bahwa Maria Magdalena yang meminyaki kaki ...

bukan berati saya selalu benar dalam menyampaikan sesuatu

tapi saya berhati-hati terhadap YUDAS ISKARIOT MENYESAL = YUDAS ISKARIOT BERTOBAT

sedang anda saja masih banyak meninggalkan pemahaman-pemahaman yang keliru disana sini yang belum anda respon, khususnya buah pikir KKG yang ternyata terbukti

PEMILUKADA diwarnai kerusuhan disana-sini, apa daya analisa anda memprediksikan itu? bahwa memang belum saatnya atau belum ada persiapan? tapi percuma saya ungkapkan panjang lebar, anda saja tidak ingin meneruskan diskusi tersebut bukan?

 

 

 

 

 

PlainBread's picture

Santun? :)

Tony:yup, anda punya cara bertanya, saya punya cara bertanya, tidak perlu saling meniru, sepanjang ada pertukaran  pemahaman bisa berjalan dengan baik dan santun

PB: Santun? Anda lupa komentar2 AWAL anda di blog2 saya? Apakah anda pemegang lisensi hak paten mengartikan kata santun? :)

Tony: anda perhatikan baik-baik referensi yang saya berikan?

anda benar saya terlalu terburu-buru untuk menyatakan bahwa Maria Magdalena yang meminyaki kaki ...

PB: Saya tidak pernah bilang anda terburu2. Anda sendiri yang bilang itu. Untuk hal sepele itu saja anda mesti dikoreksi. Dan anda tidak mau bilang anda salah, tapi bilangnya anda terburu2. Hahahaha. Dan anda mau kotbah soal kerendahan hati? Chew ur own preaching lah :)

Tony, sebelum anda buat blog ini, referensi2 anda itu sudah saya baca. Perdebatan apakah itu Maria Magdalena atau bukan sudah berlangsung bahkan sebelum film Passion of Christ dibuat.

Tony: tapi saya berhati-hati terhadap YUDAS ISKARIOT MENYESAL = YUDAS ISKARIOT BERTOBAT

sedang anda saja masih banyak meninggalkan pemahaman-pemahaman yang keliru disana sini yang belum anda respon, khususnya buah pikir KKG yang ternyata terbukti

PEMILUKADA diwarnai kerusuhan disana-sini, apa daya analisa anda memprediksikan itu? bahwa memang belum saatnya atau belum ada persiapan? tapi percuma saya ungkapkan panjang lebar, anda saja tidak ingin meneruskan diskusi tersebut bukan?

PB: Kalo ngomongin Yudas, gak off topic yah? Hehehe. Dan ini bukan pertama kalinya anda memperlihatkan mentalitas "saya salah, tapi anda juga salah." Kerendahan hati nih yeee :)

Maaf ya Tony, ketika saya bilang kata menyesal di situ berasal dari kata Metanoia, anda berputar2 gak karuan berusaha menjelaskan perbedaan antara menyesal dan pertobatan hahaha. Soal KKG, pilkada, saya sudah bilang bahwa saya sudah membaca komentar anda. Dari situ saya tahu anda cuma banyak omong, anda gak ngerti anda ngomong apa :)

tonypaulo's picture

semakin jauh dan jauh...

PB: Santun? Anda lupa komentar2 AWAL anda di blog2 saya? Apakah anda pemegang lisensi hak paten mengartikan kata santun? :)

tony : mari tunjukan di blogs anda tersebut dimana kekurangan santunan saya?

PB: Saya tidak pernah bilang anda terburu2. Anda sendiri yang bilang itu. Untuk hal sepele itu saja anda mesti dikoreksi. Dan anda tidak mau bilang anda salah, tapi bilangnya anda terburu2. Hahahaha. Dan anda mau kotbah soal kerendahan hati? Chew ur own preaching lah :)

tony : mari tunjukan dimana kesalahan saya, mengenai Maria Magdalena? kan sudah saya berikan referensinya, dan saya tidak sedang berkotbah, just sharing...

PB: Kalo ngomongin Yudas, gak off topic yah? Hehehe. Dan ini bukan pertama kalinya anda memperlihatkan mentalitas "saya salah, tapi anda juga salah." Kerendahan hati nih yeee :)

tony : yang awal bahas diluar konteks, apakah saya? dan apakah ini sekedar lose-lose situation? baiklah saya pahami saja pemahamnan anda lose-lose situation ini

 

PB : Maaf ya Tony, ketika saya bilang kata menyesal di situ berasal dari kata Metanoia, anda berputar2 gak karuan berusaha menjelaskan perbedaan antara menyesal dan pertobatan hahaha. Soal KKG, pilkada, saya sudah bilang bahwa saya sudah membaca komentar anda. Dari situ saya tahu anda cuma banyak omong, anda gak ngerti anda ngomong apa :)

tony : cuma banyak omong? lihat pada respon ini siapa yang banyak omong doang? hitung perkata, sebagaimana anda merasa tahu tentang saya, sayapun sudah tahu kapasitas pemahaman anda

yah...akhirnya ini hanya sesuatu yang semakin jauh dan jauh...

semakin tidak karuan

 

PlainBread's picture

Tony pengen orang lain santun

PB: Santun? Anda lupa komentar2 AWAL anda di blog2 saya? Apakah anda pemegang lisensi hak paten mengartikan kata santun? :)

tony : mari tunjukan di blogs anda tersebut dimana kekurangan santunan saya?

 

Yakin neh? Hehehe. Sini saya tunjukkan:

1. Blog Persepsi, komentar AWAL anda:

Sudahkah anda tinggal dalam Kristus? Sudahkah anda melakukan kehendak Bapa di sorga, kalau anda sudah pernah “berusaha”, anda bisa membedakan dari buahnya, (bukan membedakan buah asli dengan buah plastik)

Apakah anda pendeta saya, yang menanyakan saya sudah tinggal di dalam Kristus? Apakah anda bermimpi bahwa anda adalah rasul Paulus yang menganggap orang2 lain tidak tinggal di dalam Kristus dan tidak melakukan kehendak Bapa di sorga? Dan anda mempertanyakan itu semua hanya dari kata "threesome" yang menurut PIKIRAN anda adalah jorok. Hahahaha.

Tapi apakah threesome adalah sesuatu yang benar, yang mulia dan yang suci untuk dipikirkan?

Cuma orang berpikiran jorok yang menghubungkan threesome dengan sesuatu yang jorok. Kalo anda memang sopan, anda pasti bakal nanya maksud saya apa. Tapi anda udah buru2 berPRASANGKA. Ngomong soal suci, benar, mulia ke orang lain. Kenapa anda gak ngomong depan cermin sebelum melakukannya ke orang lain?

 

2. Blog Neraka, komentar AWAL anda:

Lain kali pak PB, jangan hanya melihat satu sisi saja, biasakan gunakan hati nurani untuk memahami sesuatu, termasuk keberadaan neraka.

Anda beruntung, sebuah blog bukan sebuah rumah. Kalo anda sebagai tamu di rumah saya ngomong seperti itu, saya tidak bisa disalahkan kalo saya siram anda dengan air cucian beras karena sudah lancang dan sok tau. Santun? Hahahaha.

 

3. Blog Aku Malas Menulis, komentar AWAL anda:

Sering sekali saya perhatikan, begitu banyak kata-kata yang “menguap” tanpa ada makna sama sekali, padahal bukankah lebih baik sedikit kata yang bermakna daripada menghamburkan kata-kata “kosong”?

Kaya gitu yang anda bilang santun? Hahahaha.

 

4. Blog Di Balik Pintu, komentar AWAL anda:

Judulnya "Tafsir Gnostik" Hahaha. Kalo bersebrangan dengan sang maha sok tahu si TonyPaulo, labelnya udah disiapin yaitu tafsir gnostik :)

Isinya walaupun off topic dan ngalor ngidul, tapi tetap saya maklumi karena saya liat anda di situ tidak puas perihal dengan kejadian di blog lain.

 

5. Blog Tuhan dengan huruf besar, komentar AWAL anda:

kalo kamu nulis huruf depan nama orang dengan huruf besar tapi Tuhan dengan huruf kecil ? kamu bisa menilai sendiri bagaimana diri kamu :) Itu hanya hal sepele, tp udah bisa mencerminkan siapa diri kamu.

Bukan saja tidak sopan, tapi sok taunya gak ketulungan. Begitu saya balas di situ,"Kalau anda tidak protes Tuhan menjadi manusia, dari besar menjadi kecil, kenapa anda protes penulisan kata Tuhan menjadi tuhan?"  tidak ada balasan. Gpp, saya maklum, namanya juga TonyPaulo :)

 

6. Blog Yesus adalah Batu Sandungan, komentar AWAL anda, isinya kopas gak karuan hahahaha.

 

7. Blog Bisnis Gereja, komentar AWAL anda:

sementara @PB tidak menyampaikan satu resolusi pun

karena itulah menjadi kritikus lebih mudah dibanding menjadi inspirator

Hahahaha. Menjadi pengkritik si kritikus itu yang paling gampang. Makanya sang TonyPaulo gemar melakukannya :)

 

8. Blog Tuhan adalah keset kakiku, komentar AWAL anda, termasuk komentar anda pertama di SS ini:

FIRMAN terkadang memang "pahit"....tapi walaupun "pahit" menuntun ke air yang tenang....

sedang kepahitan dari Tuhan adalah keset kaki ku...sedemikian satir

entah menuntun siapa ke mana?

apa sedemikan pahitkah saudaraku?

Hehehehe. Kalo kata TantePaku, datang ke SS jangan pake iman. Beginilah kalo orang datang ke SS pake iman. Dipikirnya dia konselor, pendeta, rasul, guru, nabi, mesias, yang diutus untuk menyelamatkan umatNya yang terhilang :) Maaf pak TonyPaulo, saya sudah ada di dalam kandang :p

 

Segitu dulu ya. Sudah terlalu panjang. Komentar anda yang lain sengaja saya tidak gubris. Soalnya anda kan seperti orang Farisi. Dijawab A salah, dijawab B juga salah. Dikomen pendek katanya gak paham, dikomen panjang katanya semakin jauh hahaha. Wong motivasinya udah gak baik kok :)

tonypaulo's picture

silahkan menumpahkan semuanya

1. Blog Persepsi, komentar AWAL anda:

Sudahkah anda tinggal dalam Kristus? Sudahkah anda melakukan kehendak Bapa di sorga, kalau anda sudah pernah “berusaha”, anda bisa membedakan dari buahnya, (bukan membedakan buah asli dengan buah plastik)

Apakah anda pendeta saya, yang menanyakan saya sudah tinggal di dalam Kristus? Apakah anda bermimpi bahwa anda adalah rasul Paulus yang menganggap orang2 lain tidak tinggal di dalam Kristus dan tidak melakukan kehendak Bapa di sorga? Dan anda mempertanyakan itu semua hanya dari kata "threesome" yang menurut PIKIRAN anda adalah jorok. Hahahaha.

Tapi apakah threesome adalah sesuatu yang benar, yang mulia dan yang suci untuk dipikirkan?

Cuma orang berpikiran jorok yang menghubungkan threesome dengan sesuatu yang jorok. Kalo anda memang sopan, anda pasti bakal nanya maksud saya apa. Tapi anda udah buru2 berPRASANGKA. Ngomong soal suci, benar, mulia ke orang lain. Kenapa anda gak ngomong depan cermin sebelum melakukannya ke orang lain?

 

pengal sana-sini, rekontruskikan sekenanya...sim sala bim jadi argumen absurd lagi....

ironisnya seperti tidak bisa menahan diri untuk "MENUMPAHKAN" semua...

baca baik komentar saya, bahas dimana saya berkomentar saja yah PB, saya kurang begitu suka kalau terlalu tumpang tindih seperti ini....

kalau ini sekara hasrat anda untuk "menumpahkan" semua, silahkan....

saya memilih untuk membahas dimana tempat seharusnya dibahas saja

maklum saya tidak terbiasa campur aduk dan tidak terkendali seperti in

maafkan saya...

 

PlainBread's picture

@Tony benar kan anda seperti Farisi

Anda tanya, saya jawab. Begitu saya jawab,anda bilang saya memenggal2 dan menumpahkan semuanya. Nanti saya tidak jawab, anda bilang saya tidak bisa jawab atau lari.

Bukankah anda liat pertanyaan saya di atas sebagai komentar awal di blog anda ini, adalah pertanyaan tanpa motif apa2, bahkan anda pun mengakuinya. Silakan BANDINGKAN dengan cara dan isi komentar2 AWAL di blog2 saya.

Tingkah anda menjijikkan, walaupun anda kemas pake yang manis2 baik itu ayat2 maupun kosakata canggih. Wajar jika saya bilang anda punya masalah dengan kejiwaan. Semoga anda mengerti kenapa saya tidak tertarik berkomentar di blog anda, membacanya pun akhirnya saya enggan.

tonypaulo's picture

plain, berdebat dengan tembok ni ye

Anda tanya, saya jawab. Begitu saya jawab,anda bilang saya memenggal2 dan menumpahkan semuanya. Nanti saya tidak jawab, anda bilang saya tidak bisa jawab atau lari.

Bukankah anda liat pertanyaan saya di atas sebagai komentar awal di blog anda ini, adalah pertanyaan tanpa motif apa2, bahkan anda pun mengakuinya. Silakan BANDINGKAN dengan cara dan isi komentar2 AWAL di blog2 saya.

berdebat dengan tembok nih ye?

kok masih lanjut?

inkonsistensi?

loh kok subtansinya tidak ada?

 

Tingkah anda menjijikkan, walaupun anda kemas pake yang manis2 baik itu ayat2 maupun kosakata canggih. Wajar jika saya bilang anda punya masalah dengan kejiwaan. Semoga anda mengerti kenapa saya tidak tertarik berkomentar di blog anda, membacanya pun akhirnya saya enggan.

mungkin menjijikan buat anda, tingkah laku anda buat saya? hmm saya tidak mau mengunakan kata-kata kasar (sarkasme), tapi tingkah laku anda menguatirkan, anda seorang profesional dalam bidang psikologi, harusnya memiliki empati dan daya argumentasi yang baik

tapi sama sekali tidak, argumen anda tidak dengan daya analisa yang baik, sembarangan dan cenderung keluar konteks

dan apa pernah saya berharap anda membaca atau memberikan komentar pada blogs saya?

jangan terlalu kegeeran plain...

kalau anda membacanya enggan? yah bisa saya pahami, kan sekarang buku yang membaca anda kan?

buku kosong atau buku masakan mungkin?

:)