Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Saya Menyesal Ikut Kopdarnas Blogger SS [2]
Selepas Maghrib, acara dilanjutkan dengan mendengarkan paparan tentang seluk-beluk YLSA yang disampaikan sendiri oleh ibu Yulia selaku pimpinan. Suka dan duka dalam mengelola lembaga ini disampaikan dengan menarik oleh pemilik nickname Tutwuri Handayani ini. Pada mulanya, banyak orang yang memandang sebelah mata pada pelayanan di dunia elektronik ini. Namun seiring perkembangan waktu, lembaga ini mulai mendapat pengakuan dari public.
Di sela sessi ini, Noni mengirimkan kabar bahwa sudah tiba di terminal Tawangmangu. Blogger asal Wonosobo ini rela menempuh perjalanan lebih dari 150 km supaya dapat mengikuti Kopdar. Pegawai pemerintah ini mengendarai sepeda motor menuju kota Yogyakarta. Setelah itu melanjutkan perjalanan dengan menumpang bis umum menuju Solo. Sesampa di terminal Tirtonadi Solo, dia masih harus berganti bis menuju Tawangmangu. Sebuah perjuangan yang mengagumkan. Ada apa dengan SS ini sehingga para blogger rela mengatasi semua rintangan demi sebuah Kopdar?
Joli dengan sigap bersiap menjemput Noni, tapi dicegah oleh ibu Yulia. “Bukankah Joli yang dulu sangat menginginkan presentasi ini?” gugat bu Yulia, “kalau Joli yang menjemput apa gunanya presentasi ini?” Tugas penjemputan diserahkan kepada Hai Hai, tapi si rambut Sunsilk ini juga ingin mendengarkan presentasi YLSA. Mandat lalu dilemparkan kepada UFO, tapi akhirnya bergulir ke Daniel. Daniel meminjam sepeda motor tante Paku untuk menjemput Noni.
Langit sudah gelap. Udara dingin mulai menusuk tulang. Kalori yang dibakar untuk menghangatkan badan semakin banyak sehingga perut menjadi lapar. Bagian logistic pun segera bertindak. Joli telah memesan sate kelinci dan wedang ronde. Tanpa harus dikomando, makanan khas Tawangmangu itu telah berpindah ke perut peserta Kopdar.
Tak lama kemudian, rombongan Semarang yang dikomandani oleh I’ik juga tiba di lereng gunung Lawu itu. Di dalam rombongan ini, Clara Anita, blogger dari Salatiga ikut menumpang.
Usai makan malam, giliranku menyampaikan tips-tips menulis. Sebenarnya agak grogi juga harus menggurui suhu-suhu yang terkenal kritis dan berilmu tinggi di internet. Tapi aku berusaha menghibur diri dengan berkata pada diri sendiri, “Aku adalah penulis paling produktif di SS ini. Jangan tunjukkan kalau kamu sedang keder.”
Aku memulai sharing proses kreatif dengan memberikan beberapa trik menulis cepat. Di era internet yang serba cepat ini, kita membutuhkan teknik tertentu supaya dapat menghasilkan tulisan dalam sekejap. Berikutnya, aku beberkan rahasia menggaet perhatian pembaca dengan menghias bagian pertama tulisan yang disebut teras atau lead.
Samuel Franklin melanjutkan acara Kopdar. Blogger asal Jakarta ini membekali peserta tentang pengetahuan dasar HTML. Menggunakan program Kompozer, pemuda berbadan subur ini menunjukkan cara membuat tulisan yang indah, tapi tidak mengacau format yang ada di SS.
Menjelang tengah malam, acara dilanjutkan dengan bincang-bincang santai. Para peserta Kopdar membahas cara untuk meningkatkan kualitas SS. Hai Hai mengusulkan sebuah proyek penulisan buku secara bersama-sama. Pada prinsipnya usulan ini disetujui. Selain itu ada berbagai usulan dari bolgger yang ditujukan kepada admin. Tujuannya adalah untuk membuat SS menjadi lebih baik.
Semakin malam, topic pembicaraan semakin beragam. Peserta mulai membentuk kelompok-kelompok diskusi kecil sesuai dengan minat masing-masing. Hai Hai mulai dikerubungi oleh beberapa“fans”. Aku beringsut mendekati Ari Thok untuk minta diajari Drupal. Mas Guntur Cahyadi dan Cah Angon ikut bergabung dengan kami. Dengan bahasa yang sederhana dan disertai contoh-contoh secara langsung, Ari Thok menjelaskan CMS yang canggih ini secara gamblang. Saya mengikuti pelajaran sambil mengunggah video dan foto acara kopdar tadi siang.
Samuel Franklin berpamitan tidur dan tak lama kemudian terdengar dengkuran, tanda dia telah tertidur dengan damai dan sejahtera. Aku mulai merasa kedinginan. Timbunan lemakku tak cukup kuat membetengi tulang-tulang dari sengatan hawa dingin. Maka aku ambil bantal dan selimut di kamar dan dibawa ke ruang depan, untuk mendengarkan pelajaran berikutnya dari Ari Thok. Namun tanpa sadar, aku telah terkena kutukan bantal. Begitu kepala menyentuh bantal yang empuk, tiba-tiba aku diserang rasa kantuk. Dengan sekuat tenaga aku berusaha memicingkan mata, tetapi kuasa kantuk ini terlalu berat untuk ditahan. Aku lalu mematikan laptop dan mulai terlelap. Sayup-sayup, masih terdengar suara Ari Thok menjelaskan tentang Views. Di kejauhan, suara Hai Hai masih bertenaga, ditingkahi tawa terbahak-bahak. “Orang ini emang nggak ada matinya,” batinku. Sejurus kemudian, aku memasuki dunia mimpi.
Inilah penyesalanku ketiga. Aku tidak dapat belajar Drupal dari Arie Thok secara optimal. Padahal melalui komunikasi di FB sebelumnya, Ari Thok ingin mengajarkan ilmu Drupal dengan memberikan contoh secara langsung.
Penyesalanku yang keempat adalah tidak sempat berbincang-bincang dengan blogger dari Semarang. Sayang sekali mereka harus berpulang, eh maksudku, harus pulang pagi-pagi benar. Bahkan mereka sudah meninggalkan Tawangmangu ketika aku masih tertidur. Semangat mereka sungguh luarbiasa. Bayangkan, mereka menempuh perjalanan ratusan kilometer, untuk ikut kopdarnas. Karena esoknya harus melakukan pelayanan di gereja masing-masing, maka mereka memutuskan untuk segera pulang ketika matahari pun masih terlelap di peraduannya. Ada apa dengan SS ini sehingga para blogger rela tidur di di perjalanan supaya mereka dapat ikut Kopdarnas?
__________________
------------
Communicating good news in good ways
Belum ada user yang menyukai
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- 5436 reads
Induk yang tidak di kenal..
Ni blog penyesalan yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul juga..
Joli dengan sigap bersiap menjemput Noni, tapi dicegah oleh ibu Yulia. “Bukankah Joli yang dulu sangat menginginkan presentasi ini?” gugat bu Yulia, “kalau Joli yang menjemput apa gunanya presentasi ini?”
Halah mosok bu Yulia bilang gitu Wan?
Sudah sejak beberapa waktu yang lalu, banyak orang pikir Joli tahu dan bahkan mereka sering salah dan menyangka Joli bagian "pokok" dari YLSA, mungkin karena nama Joli mirip dengan bu Yulia, sejak dari kopdar ultah pertama, sampai-sampai mesti klarifikasi ke beberapa teman yang salah sangka, lha piye, nggak enak lah numpang tenar nama bu Yulia, lagi pula waktu tahun lalu kopdar ultah pas baru aja posting ttg ini, wah berabe buat bu Yulia.
Ketika beberapa kali kopdar di daerah2 (ceilee...), Joli di tanya tentang YLSA itu apa, dan bagaimana, mesti jawab sesungguhnya Joli tidak banyak tahu, bahkan amat sangat sedikit tahu, karena Joli hanya masuk di Sabdaspace saja, dan mulai belajar chat dan mulai nggak gaptek2 amat juga setelah kenalan dengan kalian, maka tidak seberapa tahu mana2 he.. he..
Waktu survey kopdar pernah ungkap itu ama bu Yulia dan Purnawan juga, dan di jawab kalau mau tau sih sebenarnya gampang tinggal klik menu-menu di SS pasti tahu, walah. ni nyindir nih.. padahal dah Joli cari mana menu YLSA di SS, adanya kan cuma ICN, Teen, dan yang baru blog Sabda. dah itu thok.. lha banyak yg bisa tahu kok, semua pada tahu kok begitu jawab mbak Tut, weleh-weleh dia gak tahu kalau Joli gaptek (ssstt jangan kasih tahu dia ya, biar di kira pinter).. akhirnya emang bisa tahu YLSA lewat mbah GOOGLE BUKAN dari menu2 di SS.
Sama seperti ketika Joli ditanya soal "GRATIS" oleh blogger Bali, Joli juga nggak ngerti, lalu sampaikan ke bu Yulia, dan di jawab loh bukannya di setiap situs ada no rekening? kucari lagi sampai pojok2 tetep gak ada, setelah beberapa waktu kemudian baru muncul di bawah
Maka di Kopdarnas kemarin memang Joli kepingin denger share tentang YLSA bukan untuk Joli thok, tapi supaya para blogger SS juga, bukan hanya merasa nyaman dan at home, menghuni pasar klewer alias SS saja tetapi juga mengenal INDUK nya..
dah nanti lanjut lagi koment nya tentang apa yang ada di balik layar munculnya SS dan romantika sang induk.. sekarang mesti siap2 "golek upo" (mencari sebutir nasi..)
bersambung......
Sanguin&Berlian
Halah mosok bu Yulia bilang gitu Wan?
Itulah ciri khas orang Sanguin ha..ha..ha....
sekarang mesti siap2 "golek upo" (mencari sebutir nasi..)
Lebay deh...kalau cik Joli sudah bukan mencari sebutir NASi melainkan sebutir BERLIAN
------------
Communicating good news in good ways
saya belum beruntung
Saya juga menyesal, tidak bisa mengikuti seluruh acara secara komplit, khususnya karena gak bisa ikut nginep di villa bareng2 dengan semua peserta. Tapi gimana lagi, tugas hari minggu tidak bisa ditinggalkan...
Ya, sudah, semoga kopdar berikutnya saya lebih beruntung :)
Daniel, kirain..
Daniel, kirain menyesal nggak gantiin Joli, bawa mobil turun gunung..
Geli juga sih bila ingat Lonely Girl bisa tiba-tiba ceriwis malam itu, sayangnya Joli nggak ingat apa yang di omongkannya..
saya TAHU YLSA
Sebelum masuk SS tahu YLSA lewat buku seri pembelajaran ALKITAB yang "MINI" sangat membantu dalam membaca ALKITAB.
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
@Purnawan, penyesalan atau bukan?...
Penyesalanku yang keempat adalah tidak sempat berbincang-bincang dengan blogger dari Semarang. Sayang sekali mereka harus berpulang, eh maksudku, harus pulang pagi-pagi benar. Bahkan mereka sudah meninggalkan Tawangmangu ketika aku masih tertidur. Semangat mereka sungguh luarbiasa. Bayangkan, mereka menempuh perjalanan ratusan kilometer, untuk ikut kopdarnas. Karena esoknya harus melakukan pelayanan di gereja masing-masing, maka mereka memutuskan untuk segera pulang ketika matahari pun masih terlelap di peraduannya.
Saya paling terlambat berkomentar tentang KOPDARNAS nih... menghilang begitu saja setelah acara tersebut.
Saya sebenarnya menantikan janji Bapak untuk berbincang2 dengan kami blogger Semarang, tetapi karena melihat waktu yang sepertinya tidak memungkinkan waktu itu. Maka saya langsung memilih kabur dengan naik keatas dan tidur. he he he he...
Saya menyesal? Mungkin iya.. karena saya tidak sempat mengenal dengan baik satupun dari blogger yang hadir di Tawangmangu. Hanya sempat bertegur sapa, dan salaman saja.. jelas itu sangat tidak memadai
Saya menyesal? Iya... dan penyesalan saya adalah karena mengecewakan sahabat2 saya WILG, CAHYADI karena terpaksa mengikuti ritme aktivitas saya yang berkecepatan 100km/jam
Saya menyesal? Iya... karena memilih untuk lebih banyak diam daripada berbicara dan berkomentar. Itu karena kedinginan... dan ... ha ha ha...
Saya menyesal? Iya... karena meninggalkan saudara saya di mobil sendirian... lihat blog tante paku disini
Apakah saya menyesal?
Mungkin iya mungkin juga tidak...
Bingung dah...
Next time ... mungkin kita bisa bertemu lagi...
passion for Christ, compassion for the lost
Penyesalanku berikutnya.....
Aku menunggu-nunggu blok penyesalan kopdarnas ini, karena penyesalanku juga bersambung, ampe ampir lupa kalo punya penyesalan yang belum kutulis, makanya aku nunggu2 blog ini sambil mengingat-ingat soal penyesalan biar hati ini plong kalo udah curhat (deile kayak ABG wae).
Penyesalanku berikutnya :
3. Aku menyesal karena pak Wawan tidak membawa buku2 humornya, padahal aku mengharapkannya eh yg dibawa buku serius semua.
4. Aku menyesal tidak mengetahui lebih dini ada gossip tentang seorang blogger SS yang berhasil menghamili seorang pendeta dengan sukacita.
Berhubung penyesalannya pak Wawan cuma empat, aku juga ikut empat saja, kalo kebanyakan bisa kualat dengan pencetus ide soal sesal menyesal dalam kopdarnas 2009 kemarin ini. Untuk menebus penyesalanku ini, aku akan menulis blog soal Kopdarnas lagi tapi tidak bersambung he he he.......
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
Pesta humor
3. Aku menyesal karena pak Wawan tidak membawa buku2 humornya, padahal aku mengharapkannya eh yg dibawa buku serius semua.
Kalau mau buku humor, beli dong di toko buku supaya aku dapat royalti. Aku sengaja nggak bawa buku humor karena acara kopdar itu sudah melimpah ruah dengan humor. Mungkin dapat dikatakan ada pesta humor di acara itu.
4. Aku menyesal tidak mengetahui lebih dini ada gossip tentang seorang blogger SS yang berhasil menghamili seorang pendeta dengan sukacita.
Ha..ha..ha no comment
------------
Communicating good news in good ways
Ikutan Menyesal Ah
Ikutan menyesal ah, dibilang gak kreatif yo wis ben hehehe :p.
Saya menyesal karena penjelasan saya tentang drupal kruang optimal, semoga tidak terbentuk pandangan bahwa drupal itu sulit. Yah semoga pada gak nyesel deh hehe. Karena memang banyak yang harus dijelaskan, tetapi waktunya sudah tengah malam dan pada ngantuk. Saya akan pakai cara lain untuk mengajarkannya, walo tidak bertemu secara langsung lagi tetapi tetap bisa belajar. Tunggu ya, sabar, sedang dalam proses :D.
Menyesal yang berikutnya karena tidak bisa ngobrol lama dengan blogger asal semarang, cuma semalam itu pun hanya sebentar, terutama sama mbak Iik, yang katanya agak gimana gitu, tetapi setelah bertemu kok lebih banyak diam :p.
Menyesal berikutnya acara bambu gilanya kurang gila, mungkin karena ada cowok jadi2annya, bambu nya gak jadi kesurupan :p.
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
Blog Ari Thok
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
@ari thok, jangan ketipu..
Menyesal yang berikutnya karena tidak bisa ngobrol lama dengan blogger asal semarang, cuma semalam itu pun hanya sebentar, terutama sama mbak Iik, yang katanya agak gimana gitu, tetapi setelah bertemu kok lebih banyak diam :p.
Ha ha haha....
ha ha ha ha...
ha ha ha ha... jangan tertipu ri...
sebenarnya itu penyesalanku berikutnya juga ri...
Tidak bisa menyalurkan 'kegilaan'... karena belum kutemukan 'partner yang tepat' untuk 'gila' kemaren di sana...
jadi mending aku lihatin aja blogger SS satu - satu... sambil diem n cenyum-cenyum cendiri....
ha ha ha... belajar diem n jadi pengamat ternyata asik juga....
hua ha ha ha ha ha....
passion for Christ, compassion for the lost
Saya Menyesal Ikut Kopdarnas Blogger SS
Saya lupa malam itu masuk kamar jam 23, 24 atau 01. Ngantuk datang saya pun pamitan untuk tidur. Ngantuk adalah tamu yagn selalu saya harapkan kedatangannya dan tidur adalah barang mewah bagi saya. Saya terbangun dan melihat dari sela-sela jendela ruang tamu hari masih gelap, saya pun lalu menghabiskan waktu dengan tiduran sambil merenung tentang Taman Eden.
Sudah bertahun tahun saya tidak pernah menghabiskan saat teduh dengan membaca tulisan orang. Bagi saya, saat teduh adalah saat teduh. Membaca tulisan orang lain bukan saat teduh namanya.
Saya keluar kamar ketika hampir jam 07 pagi. Sepi sekali. Hanya ada mas wawan yagn sedang asyk dengan laptopnya. Kami ngobrol sebentar lalu saya kangen minum kopi. Saya bertanya dan mas wawan lebih suka teh. Saya pun mengangkut sekalian piring-piring dan sendok serta gelas dan teko kotor ke belakang. Di atas kompor saya melihat sebuah panci penuh dengan Indomie. Saya lalau mencari tempat untuk meniriskannya dan menaruhnya di meja makan.
Meja makan penuh dengan piring dan gelas kotor. Saya pun mengangkutnya ke tempat cuci piring. Ada piring-piring dan gelas serta sendok di tempatnya dekat tempat cuci piring saya mengangkatnya untuk ditaruh di tempat piring dan gelas satunya lagi yagn dekat meja makan.
Pertama-tama saya membersihkan kompor yagn nampaknya beluum pernah dibersihkan sejak dibeli. Di bawahnya banyak sekali sisa-sisa makanan yagn sudah menjadi kompos. Setelah kompor selesai saya mulai dengan tempat piring dan gelas lalu dilanjutkan dengan piring-piring sendok gelas, panci, wajan. Semua perlengkapan dapur itu nampaknya dibersihkan dengan cara yang salah.
Sendok dan garpu, ketika dibalik nampak dakinya menempel tebal diujung gagang dekat cedokannya. Karena tidak ada scube maka saya menggunakan cara kuno. Saya merebusnya sementara mencuci piring dan gelas. Bagian dalam gelas memang dicuci dengan benar namun bagian luarnya tidak, itu sebabnya di bagian bawah, di antara lekukan banyak sekali dakinya. Panci-panci dan wajannya benar-benar mengerikan. Di sela-sela gagang dan di bawah lisnya dakinya benar-benar tebal.
Sudah lama saya tidak melakukan pekerjaan demikian, Mungkin sudah 10 tahun lebih. Saya menikmatinya. Ketika hampir menyelesaikan semuanya mas wawan berkunjung, mungkin dia nggak sabar karena teh yang saya tawarkan tidak disajikan mungkin dia khawatir saya tidak mengangkat Mie yang dia celup di air panas. Dia pergi ketika tahu mie sudah diangkat.
Saya mengakhiri pekerjaan saya sembil memasak air dengan teko yang menurut saya cling bersih sesuai standard dan membersikan tempat cuci piring. Ketika air mendidih saya menyiramkannya ke dalam saluran pembuangan sambil menahan nafas. Bau berhamburan kelur beersama uap air panas. Saya siram dengan air dingin lalu mengulangi menyiramnya dengan air panas. Tiga kali melakukan hal itu lalu saya merasa puas karena siraman yang terakhir bauh tak sedap tidak megnuap lagi.
Saya gunakan air panas sisa untuk membuat segelas kopi pahit kental dan seteko teh. Lalu saya isi lagi teko hingga penuh dan memasaknya lagi. Saya duduk memperhatikan mas wawan asyk dengan komputernya.
Sambil menikmati kopi panas saya menyesal ikut kopdarnas. Saya menyesal para wanita sudah pulang semuanya. Sehari sebelumnya, saya duduk santai, clara anita menawari kopi tidak lama kemudian kopi tersaji ketika menikmati kopi, mie pun tersaji. Lain kali kalau kopdarnas lagi, para wanita tidak boleh pulang duluan.
Saya menyesal sambil merencanakan untuk pergi ke pasar membeli sayur dan telur serta baso. Mis dengan telur, sayur segar dan tomat serta bakso pasti nikmat rasanya.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak