Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Salah Pola Asuh Dosa Terberat Orangtua!

Josua Manurung's picture


Ada apa dengan orangtua jaman sekarang...
pasangan-pasangan muda...
sukses dalam karir...
sukses dalam keuangan...
mempunyai dua tiga anak yang lucu-lucu...
datang ketika anaknya lulus dari tk...
datang ketika anaknya performance...
bermain bersama... tertawa bersama...
tapi ketika anaknya beranjak dewasa...
mereka seperti sudah lupa punya anak...

beberapa kali gurunya mengingatkan...
anak ini sering kali lupa...
anak ini tidak mengerjakan pr...
anak ini perilakunya sangat memprihatinkan...
anak ini kurang bertanggung jawab...
lalu orangtua menyalahkan guru dan sekolahnya...
sekolah itu tidak bagus...
kenapa anak ku tinggal kelas...
guru-gurunya terlalu galak dan disiplin...
anak-anak ku jadi stress kalau ke sekolah...
mereka maunya guru yang ramah dan manis selalu....
tidak mempermasalahkan bila anaknya salah...

lalu orangtua itu mencari sekolah internasional yang bonafide...
dimana tidak ada hukuman dan konsekuensi...
dimana anaknya akan selalu naik kelas...
bayaran berjuta-juta tidak jadi masalah....
selama anaknya senang dan happy sehabis pulang sekolah...
kalau bisa tidak usah ada pr dan tugas-tugas...
ulangan pun hanya dua bulan sekali...
jadi ketika pulang kerja tidak perlu terbebani....
tidak tahukah guru-guru itu kalau kami ini pekerja...
membanting tulang siang malam...
untuk mencari sebutir berlian bagi keluarga kami...
sudahilah laporan-laporan yang tidak perlu itu...
nanti toh anak-anak kami akan jadi bagus...
seiring dengan berjalannya waktu...
nanti lama-lama mereka juga akan mengerti sendiri...
dan menghormati orangtuanya sebagaimana mestinya...
yeah... speak to my hand...

anak-anak berpikir...
di rumah tidak ada aturan yang ketat...
guru-guruku takut dipecat jika orangtuaku komplain ke sekolah...
orangtuaku sibuk sekali...
aku hanya bertemu setiap pagi ketika mereka antar aku ke sekolah...
jadi aku puas dengan hidupku...
guru di sekolah tidak ada yang berani memarahi jika aku salah...
guru-guru sudah seperti zombie...
mengajar tapi tidak berani mendidik....
aku hanya ingin kesenanganku saja yang terpenting...
main internet berjam-jam...
facebook, twitter, ym, youtube, playstation, ds...
nonton sinetron dan disney channel...
mbak siapkan makanan...
mbak juga ambilkan air minum...
yang penting play lah...
membaca itu kegiatan yang keseribu....
kan di sekolah sudah capek seharian...
itu alasanku yang paling mantap...
jika mama menyuruhku untuk belajar....
dan mereka untungnya percaya begitu saja...
jangan paksa aku...
karena aku akan menangis dan ngambek tidak mau sekolah...

lalu guru pun bertanya kepada orangtua...
apa masalahnya...
anakku itu susah dapatnya loh mister...
10 tahun menunggu baru dapat anak...
kami berdua orangtua pekerja mister...
tolonglah untuk mengerti...
kami baru bercerai mister....
itu akan sangat berat buat dirinya...
cobalah dipahami...
kami tinggal bersama mertua mister...
jadi anak selalu berlindung kepada opa-omanya...
kami sering tidak sepaham mister...
papanya melarang tapi saya berat untuk melarangnya...
karena saya sangat sayang anak itu...
dulu dia sempat sakit parah mister dan hampir mau mati...
jadi kami sangat memanjakannya...
kami bertemu kok setiap sabtu dan minggu...
biasanya kami ke mall... belanja bersama...
yaa... good quality time lah... yang terpenting...

tunggu dulu...
saya sudah pahami semuanya...
berarti anakmu menjadi buruk seperti itu...
karena salah pola asuh...
lebih baik dari pertama...
tidak usah meminta anak kepada TUHAN...
kalau ternyata kalian tidak bisa bertanggung jawab...
kapan kalian mulai mendidiknya...
kapan kalian terakhir membawanya ke Gereja...
kapan kalian berbagi hati tentang masalah dia dan teman-temannya...
kapan terakhir kali  kalian memarahinya...
kapan kalian memujinya karena prestasinya di sekolah...
kapan terakhir kali meluangkan waktu membantunya kerjakan pr...
bukankah anak adalah harta yang paling berharga...
bukankah mereka adalah titipan dari TUHAN ALLAH...

generasi-generasi kita yang akan datang...
dibentuk dari sekarang...
salah pola asuh orangtua...  
membuat anak menjadi pemalas, seenaknya sendiri dan berkarakter buruk...
orangtua sadarkanlah dirimu...
dan mulailah membangun karakter
anakmu...
kiranya TUHAN ALLAH besertamu selalu...

Amsal  13
13:24 Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.

Amsal  17
17:21 Siapa mendapat anak yang bebal, mendapat duka, dan ayah orang bodoh tidak akan bersukacita.

Amsal  17
17:25 Anak yang bebal menyakiti hati ayahnya, dan memedihkan hati ibunya.

Amsal  19
19:18 Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya.

Amsal  20
20:11 Anak-anak pun sudah dapat dikenal dari pada perbuatannya, apakah bersih dan jujur kelakuannya.

Amsal  29
29:15 Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya.

Amsal  29
29:17 Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.



BIG GBU!
jm280510.1850.

__________________

BIG GBU!

alvarez's picture

AJARAN SESAT DOSA TERBERAT NABI PALSU!

Salam kenal sebelumnya hehehehe (untung gak kelupaan kaya biasanya hahaha)

Josua Manurung :

lebih baik dari pertama...
tidak usah meminta anak kepada TUHAN...
kalau ternyata kalian tidak bisa bertanggung jawab...
kapan kalian mulai mendidiknya...
kapan kalian terakhir membawanya ke Gereja...
kapan kalian berbagi hati tentang masalah dia dan teman-temannya...
kapan terakhir kali  kalian memarahinya...
kapan kalian memujinya karena prestasinya di sekolah...
kapan terakhir kali meluangkan waktu membantunya kerjakan pr...
bukankah anak adalah harta yang paling berharga...
bukankah mereka adalah titipan dari TUHAN ALLAH...

Alvarez :

Benar sekali Josua, lebih baik jangan beranak kalau tidak mau mengasuh dan mendidiknya.

Mungkin ini agak oot, tapi banyak juga orang tua yang terlalu mempercayakan anaknya kepada pengajaran di Gereja atau sekolah minggu. Menurut saya, orang tua juga harus ikut mendidik anaknya dalam Tuhan dengan ajaran yang benar sekaligus MENGAWASI AJARAN YANG DIDAPAT ANAKNYA DI GEREJA, karena tidak semua orang di Gereja adalah PASTI orang baik dan pengajarannya benar.

Sebagai seorang anak, tentunya masih belum menganalisa dan meneliti akan apa yang diajarkan. Selain itu anak-anak biasanya masih labil dan NAIF, dimana hal ini akan mengakibatkan anak tersebut percaya total kepada orang yang dianggapnya baik (Pendeta, pengajar gereja, guru SM dll). Ketika anak anda di indoktrinasi ajaran yang salah sejak kecil, hal ini akan dibawanya sampai dewasa bahkan mati. Tentunya hal ini karena masih labilnya anak-anak tersebut. Sedangkan orang yang lebih dewasa saja bisa diindoktrinasi dengan ajaran yang sesat jika memang dasar pemikirannya belum mengetahui mana yang benar atau salah.

Oleh karenanya saya merasa bahwa, selain di bawa ke Gereja untuk mengenal Tuhan, campur tangan orang tua langsung dalam mendidik anaknya lebih penting dibandingkan melepaskan semuanya kedalam tangan orang lain.

Tentu saja akan ada penyesatan, akan tetapi Yesus juga mengingatkan barang siapa yang menyesatkan anak-anak, lebih baik baginya (NABI PALSU) jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu dia dibuang ke lautan. Menurut saya peringatan Yesus ini mengingat bagaimana labilnya anak-anak pada umumnya dan juga banyaknya Nabi Palsu dan Serigala Berbulu Domba yang akan menyamar sebagai salah satu dari kita yang berkeliaran.

Salam

joli's picture

@JM, kena..

hmmm Joli kena tampar ni..

Josua Manurung's picture

maaf... bila terkena... :)

BIG GBU!

__________________

BIG GBU!

smile's picture

Bung Josua dan Alvarez

Bung Josua :

Haloo. bro,...smile mau cerita ringan...

Ketika itu ada dua orang tua yang sedang asik ngobrol,..mereka meributkan masalah sekolah yang berkualitas bagi anak anak mereka tercinta.

Bapak A : saya akan sekolahkan anak saya di sekolah international. Urusan biaya nomor ke seratus..

Bapak B : iya, anda itu kan orang kaya, sedang saya?buat bayar uang SPP aja suka telat dan nunggak sampai 2 bulan...

Bapak A : itulah, makanya anda jangan punya anak dulu sebelum anda punya uang cukup.

Bapak B : sebenarnya saya sungguh mati tidak mau punya anak dulu,..tujuan saya menikah adalah biar bisa ML sama istri saya sekarang...eh...ga taunya si kecil (anakku itu lho) nongol...

Bapak A : dasar gila,....geeerrrrr..

lalu seorang tetangga yang lewat ikut nimbrung dan berkata :

kalau mau mendidik anak itu suruhlah selain belajar juga kegereja bagi yang beragaman kristen atau katholik, bagi yang islam ya ke mesjid...Jangan cuma sekolah terus mentalnya jadi bobrok ga kenal (T)uhan.

Bapak A : ah, itukan bisa dilakukan seminggu sekali, kenapa harus repot?

Bapak B : iya juga, yang penting jangan sampai tidak kenal sama sekali...

lalu tetangga yang nimbrung itu sambil pergi berkata, susah kalau jadi bapak, ga mau ngerasain jadi anak....

Bapak a dan bapak B saling pandang....!@!$#@%#^%$# lalu berteriak : anak juga ga mau ngerasain jadi bapak....weeeeee.........

* *  * * * * *

Alvarez : Mungkin ini agak oot, tapi banyak juga orang tua yang terlalu mempercayakan anaknya kepada pengajaran di Gereja atau sekolah minggu. Menurut saya, orang tua juga harus ikut mendidik anaknya dalam Tuhan dengan ajaran yang benar sekaligus MENGAWASI AJARAN YANG DIDAPAT ANAKNYA DI GEREJA, karena tidak semua orang di Gereja adalah PASTI orang baik dan pengajarannya benar.

 

Bro Alva... : karena tidak semua orang di Gereja adalah PASTI orang baik dan pengajarannya benar. ......."apalagi orang diluar Gereja.....hihihii......

 

sincerely,
smile

*Penakluk sejati adalah orang yang mampu menaklukkan dirinya sendiri*

 

 

 

 

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

Josua Manurung's picture

betul Smile... kita memang harus ke Gereja... :)

BIG GBU!

__________________

BIG GBU!

PlainBread's picture

Ardi Rizal

Kemaren sempat kasih topik soal Andi Rizal di parenting class, khusus buat couples yang punya anak di luar nikah.

Saya tanya sama mereka, kasus Andi Rizal ini apakah salah asuh? Kalo salah asuh, apakah ini salah orang tua, salah budaya sekitar, atau salah siapa? Atau tidak salah sama sekali? Kalo salah, apakah kesalahan yang terjadi, neglect atau abuse?

 

Gak jarang, orang tua melakukan/tidak melakukan sesuatu buat anaknya bukan karena mereka salah melakukannya, tapi justru karena gak tau kalo itu salah. Saya pernah liat ada seorang laki2 yang hobbynya ngegampar pacarnya (dia sering gonta ganti pacar). Sewaktu ditanya kenapa dia sering begitu, dia bilang karena dia liat ayahnya sering melakukan yang sama ke ibunya, dan dia liat itu efektif karena ibunya langsung diam begitu digampar. Jadi dia dapat impresi bahwa kalo si pasangan wanita macam2, tinggal digampar aja.

Begitu juga gak jarang ortu yang memanjakan anaknya, sampe dibelikan ini itu dll. Dan alasan beberapa dari mereka adalah "Karena dulu saya susah, saya gak mau anak saya ini susah seperti saya." Jadi sering kali karena mereka tidak tahu, hanya belajar dari pengalaman, belajar dari generasi terdahulu.

 

 

 

One man's rebel is another man's freedom fighter

KEN's picture

JM: Saya suka kalimat yang ini

tidak usah meminta anak kepada TUHAN...
kalau ternyata kalian tidak bisa bertanggung jawab...

 

Plus saya tambahkan dengan satu pertanyaan penting kepada orang tua:

Hai para orang tua, kapan anak-anakmu meminta kau untuk melahirkan mereka? Kapan?

unyil's picture

tidak pernah minta

kalo bisa minta, pasti gw tulis kriteria anak yg gw ingini.. salah satunya ialah: SELALU menghormati orang tua.

__________________

Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan.

smile's picture

Ken : sekedar banyolan

 

tidak usah meminta anak kepada TUHAN...
kalau ternyata kalian tidak bisa bertanggung jawab...

Plus saya tambahkan dengan satu pertanyaan penting kepada orang tua:

Hai para orang tua, kapan anak-anakmu meminta kau untuk melahirkan mereka? Kapan?

 

Ken,...ada sebuah banyolan yang menyangkut statemen dari kent, sebenarnya sudah saya tuliskan dalam komen diatas, ini saya petikkan lagi....

 

Ketika itu ada dua orang tua yang sedang asik ngobrol,..mereka meributkan masalah sekolah yang berkualitas bagi anak anak mereka tercinta.

Bapak A : saya akan sekolahkan anak saya di sekolah international. Urusan biaya nomor ke seratus..

Bapak B : iya, anda itu kan orang kaya, sedang saya?buat bayar uang SPP aja suka telat dan nunggak sampai 2 bulan...

Bapak A : itulah, makanya anda jangan punya anak dulu sebelum anda punya uang cukup.

Bapak B : sebenarnya saya sungguh mati tidak mau punya anak dulu,..tujuan saya menikah adalah biar bisa ML sama istri saya sekarang...eh...ga taunya si kecil (anakku itu lho) nongol...

Bapak A : dasar gila,....geeerrrrr..


Ketika seorang anak berkata kepada orang tua nya : Saya tidak minta dilahirkan !!!!

Orang tua anak tersebut menjawab : siapa juga yang mau melahirkan kamu, orang kita lagi asik asik berhubungan sex, eh, kamu malah nongol...saya juga tidak bertujuan melahirkanmu!

Sekedar banyolan Ken,..semoga tidak merasa tersinggung...karena menyangkut pertanyaan anda....

 

sincerely,
smile

*Penakluk sejati adalah orang yang mampu menaklukkan dirinya sendiri*

 

 

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

Josua Manurung's picture

jangan jadi orangtua yang sayangnya sayang monyet... :)

ada pepatah mengatakan biarkan anakmu merasa susah agar dia bisa menghargai hidup...

orangtua yang mendidik anak berdasarkan pengalamannya masa lampau itu bagus...

dia akan belajar bagaimana orangtuanya dulu mendidik dia dalam hal yang benar.... dia akan ikuti... itu orangtua yang bijak...

jika dia mengikuti ajaran orangtuanya yang mengatakan memukuli dan menampari anak itu wajar... itu tidak benar....

lalu orangtua jaman sekarang merasa dulu orangtuanya tidak sanggup membelikan dia apa-apa... lalu sekarang dia memanjakan anaknya sebebas-bebasnya.... belikan handphone sampai 5... anaknya merengek sedikit di mall minta mainan dibelikan... anaknya mengata-ngatai orangtuanya bodoh di depan orang lain tidak dimarahi atau ditegur.... anaknya memarahi orangtuanya karena tidak menepati janji untuk pergi ke mall dan menangis sejadi-jadinya.... dibiarkan saja....

ini sungguh tidak cocok jadi orangtua....

sayangnya hanya hanya sayang monyet saja...

bila tidak tahu bagaimana cara mendidik anak... belajar dari orangtuamu dulu... dan orangtua lain yang kau anggap bijak... bukan dari sesama orangtua sekarang yang bingung juga mendidik anaknya...

 

BIG GBU!

__________________

BIG GBU!

PlainBread's picture

Apakah seseorang tahu bahwa dia tidak tahu?

bila tidak tahu bagaimana cara mendidik anak... belajar dari orangtuamu dulu... dan orangtua lain yang kau anggap bijak... bukan dari sesama orangtua sekarang yang bingung juga mendidik anaknya...

Bagaimana seseorang bisa tahu bahwa dirinya tidak tahu? 

Satu2nya cara yah diberitahu.

 

Apakah JM sudah menjadi orang tua? Kalo sudah, coba buat list, apa saja yang anda sudah lakukan benar untuk anak anda. Dan perhatikan, apa saja yang anda belum lakukan dengan benar untuk anak anda, atau apa yang anda akui salah perbuat sebagai orang tua.

Orang tua walaupun merupakan wakil Tuhan di dunia buat anak2nya, tetap adalah BUKAN Tuhan. Orang tua bisa salah, bahkan sering salah.

Saya sendiri bukan penganut PERFECT family atau PERFECT parents, karena buat saya yang namanya disfunctional family justru adalah benar2 family.

One man's rebel is another man's freedom fighter

Josua Manurung's picture

setuju... :)

BIG GBU!

__________________

BIG GBU!

Hannah's picture

Jangan salahkan mama papa

Smile mungkin becanda dalam komentarnya tapi dia ada benarnya..

Bapak a dan bapak B saling pandang....!@!$#@%#^%$# lalu berteriak : anak juga ga mau ngerasain jadi bapak....weeeeee.........

Fenomena kedua ortu bekerja itu banyak kali karena tuntutan ekonomi.

Fenomena anak di rumah main ma pembokat dan gak ada yg mendidik dgn benar krn kedua ortu bekerja setiap hari dr pagi sampai malam karena tuntutan ekonomi.

Fenomena kedua ortu memanjakan anak banyak kali karena merasa bersalah karena kedua ortu harus sama2 bekerja karena tuntutan ekonomi sampai gak bisa punya cukup waktu untuk turun tangan langsung mendidik anak.

Ortu bisa salah karena ortu juga masih manusia yg biarpun mungkin punya maksud yg mulia tapi sering kali tanpa mereka sadari mereka sudah menggunakan cara yg kurang tepat atau kurang ideal untuk mencapainya.

Pembentukan karakter anak gak 100% tanggung jawab ortu saja tapi juga tanggung jawab anak itu sendiri.
Ari gene anak2 cepet gede karena kecenderungan budaya generasi sekarang dan perkembangan teknologi informasi yg membuat pola pikir anak2 sekarang lebih dewasa jika dibanding dgn anak2 yg seumuran generasi 10-20 thn yg lalu.
Daya tangkap anak dalam masa pertumbuhannya sangat peka. Anak bukan cuma belajar dari ortu tapi dari semua orang yg berinteraksi dengannya sampai hal2 yg cuma dilihatnya dari jauh (misalnya dari tontonan, internet sampai melihat tetangga).

Gw pribadi melihatnya kalo ortu terlalu campur tangan, anak malah akan jadi kurang berkembang karakternya dan jadi sempit cara berpikirnya karena terbiasa dengan ortu yang men-sortir ajaran apa yg 'benar', bacaan apa yg baik dllsb. Jadi anak gak bisa menentukan dengan kesadarannya sendiri apa yg 'benar', baik, pantas dllsb.

Dari yg gw liat yg paling penting mungkin untuk menanamkan nilai2 kemanusiaan pada diri anak sejak dini dan mengajar anak untuk menyadari bahwa dia adalah anggota masyarakat dan dia memiliki tanggung jawab. Dengan begitu sedari dini anak sudah dilatih untuk menyadari bahwa semua tindakannya memiliki konsekuensi karena dia gak cuma bertanggung jawab ke Tuhan, ortu atau dirinya saja tapi juga ke masyarakat. Anak jadi akan mikir 2x seblum bertindak karena dia akan mempertimbangkan konsekuensi dari tindakannya.

"When all think alike, no one is thinking very much." - Walter Lippmann

__________________

“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi

Josua Manurung's picture

setuju :)

BIG GBU!

__________________

BIG GBU!

alvarez's picture

@Jousa Manurung, Setuju atau Tidak?

Salam Damai Sejahtera saudara JM
Maafkan saya sebelumnya, tapi saya perhatikan dalam blog anda ini hanya koment saya saja yg tidak anda tanggapi, baik setuju atau tidak.
Saya memang memiliki keterbatasan sehingga salah satu blogger di SS yaitu Nabi Kiem sering kali tidak mau merespon komentar saya dikarenakan kurang penting dan basi.

BIG GBU!

Josua Manurung's picture

saya takut...

saya takut... kalau saya jawab... kau akan menganggap aku sparing partner berdebatmu... hehehe...

tapi saya setuju pendapatmu di atas... kalau saya tidak setuju saya akan memaki-makimu... pagi, siang dan malam... hehe...

kalau kau tidak terima... kita ketemu di mana... lalu bunuh-bunuhan...

itu lebih bagus drpd debat kusir toh...

sampai lupa pekerjaan dan nyapu rumah... ;)

BIG GBU!

__________________

BIG GBU!

alvarez's picture

@JM, koq guru kayak gini?

he.he.he.he.
Bisa aja nih Pak Guru

Josua Manurung's picture

baru kali ini kan ketemu guru macam gini... :)

dari kecil itu saya badung sekali...

kaki saya pernah dijahit gara-gara manjat nako... :)

smp badung nya minta ampun...

sma lebih badung lagi....

mahasiswa saya jadi anak jalanan di sudirman...

makanya saya kenal juga orang badung kaya kamu... :)

saya ahli menghadapi anak badung...

kalau engkoh hai pelatih anjing badung...

saya pelatih anak badung...

hahaha...

BIG GBU!

__________________

BIG GBU!

smile's picture

Bung JM : Mantan Anak Badung

Bung JM...

Jika anda mengatakan anda badung....saya percaya...
Jika anda mengatakan anda pelatih anak badung, saya pun pecaya...
Karena anda sudah melalui masa badun itu, dan sekarang anda menjadi orang yang jauh lebih sabar dari masa lalu anda dulu.

Saya percaya setiap omongan anda, karena saya percaya pada manusia.Jika saya tidak percaya pada omongan anda, berarti saya tidak percaya terhadap manusia,kalau saya tidak percaya terhadap manusia, kepada siapa lagi saya bisa percaya tentunya.

Mungkin anda bisa melatih anak badung karena anda telah mengalami kebadungan itu terlebih dahulu,..demikian juga kalau anda ingin menjadi guru, tentunya anda harus menjadi murid terlebih dahulu, dan cara ampuh untuk menjadi guru adalah menyelami jiwa muridnya, bukan hanya memaksakan kehendak terhadap muridnya, bukankah begitu? itu hanya pemikiran saya...

 

sincerely,
smile

*Penakluk sejati adalah orang yang mampu menaklukkan dirinya sendiri*

 

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

Kiem's picture

Jika Tuhan menganggap kita anak (ayat tambahan)

Salam Damai Sejahtera Lae Josua & all

Sama halnya kalau Tuhan MASIH menganggap kita sebagai anak, maka Tuhan menghajar kita juga :

Ibrani 12 : 5 - 11

12:5 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;

12:6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."

12:7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?

12:8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.

12:9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?

12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.

12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

12:12 Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;

Semoga komentar ini bermanfaat

Tuhan Yesus memberkati

Josua Manurung's picture

ah... lae lumban...

komentar begini lebih banyak manfaatnya...

BIG GBU!

__________________

BIG GBU!

minmerry's picture

Sims City

Dulu Min penggemar permainan Sims City. Ada versinya. Dalam Sims city ini, kita bisa maen satu karakter dari bekerja, menjalani hidup sehari hari, makan, istirahat, pacaran, liburan hingga menikah. Dan semua benar benar seperti kehidupan manusia. (Min ga pernah "kerja" saat maen game ini, uangnya ga habis habis karena tahu kode rahasiannya, diajarin.)

Nah... Saat tokoh di game sudah pacaran, dia akan melamar tokoh wanitanya dan menikah. Trus mereka punya anak. Lalu waktu berlalu akan makin cepat, kerja, dll. Walo di game, tokoh papa dan mama itu akan kehabisan waktu. Lalu, jika terlalu terlantar, maka baby-nya akan diambil ama petugas sosial.

Min maen sampe baby-nya dibw ama petugas sosial, ditengah malam pula lho. Bener bener parah. Itu baru di game, kalo beneran...wuaaahhhhh. U know what i mean.

 

logo min kecil

__________________

logo min kecil

Samuel Franklyn's picture

@minmerry: The Sims

Nama gamenya salah tuh. Yang benar The Sims. Sepertinya kamu main yang versi pertama kalau yang versi kedua maka karakternya bisa jadi tua dan mati juga. Ini memang game legendaris. Kalau kamu sampai kehabisan waktu mengurus bayi dan bayinya diambil petugas sosial maka itu artinya kamu memang kurang perhatian sama si bayi. Soalnya si bayi untuk jadi dewasa dalam The Sims cuma butuh siklus waktu 3 hari.

Pelajaran dari game tersebut bisa diterapkan dalam kehidupan nyata. Anak salah asuh penyebab utamanya adalah orang tua tidak menyediakan waktu untuk memperhatikan anaknya. Sayangnya dalam kehidupan nyata nggak selalu ada petugas sosial yang mengambil anak dari orang tua yang nggak bertanggung jawab.

minmerry's picture

SF, betul betul betul *ipinstyle*

SF, cover CD gamenya tertulis dengan gede "Sims City" ar... Hahaha. Dunno nih ternyata salah. Maklum, mungkin dipinjemin cd bajakan, hahaha. Thanks udah benerin.

Bener tuh, Min ga tahu kalo pas dalam game, babynya bisa diambil lho pas itu. Jadi pas di ambil, shock banget. Padahal tuh di game. Hahaha.

Min ga sambung lagi setelah punya baby. Seingat Min karena ga dipinjemin lagi CD sambungan untk gamenya dan sibuk maen Harry Potter. 

Gamenya bener bener menarik. Buat Min yang paling menarik adalah pas menghancurkan rumah lalu membangun dari awal, rasanya puassss banget. Trus bisa seSUKA SUKAnya bangun tuh rumah. Haha. Pernah Min bikin toiletnya jauhhhh banget, trus ngakak pas tokoh gamenya kebelet dan pipis di celana saking jauhnya tuh toilet. Dan jadi tahu gimana cara efektifnya membangun sebuah rumah.

 

 

logo min kecil

__________________

logo min kecil

PlainBread's picture

Bayi mati demi virtual baby di online game

Kemaren baca berita pasangan suami istri yang kecanduan online/virtual game (Prius online, kayanya mirip Sims gitu deh) diseret ke pengadilan gara2 bayi mereka mati kelaparan gak keurus.

Bayi real mati, bayi virtual yang dikasih makan supaya bisa dapet magical powers malah hidup. Ironis.

http://www.examiner.com/x-39728-Tech-Buzz-Examiner~y2010m5d30-South-Kore...

 

 

One man's rebel is another man's freedom fighter