Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Racun Universalisme: Sebuah Tanggapan Terhadap Ajaran Vantillian

Adrina's picture

<p>Paham Universalisme sebenarnya telah ada sekitar abad kedua. Origen (185-254) seorang tokoh gereja, adalah orang yang mengajarkan tentang hal ini. Ia adalah seorang yang cerdas dan sangat menguasai filsafat Yunani. Dalam usia 18 tahun, ia telah menjadi kepala disebuah sekolah Alkitab dan memiliki karya tulis sekitar enam-ribuan buah. Origen adalah seorang yang saleh, tetapi sayang dia memiliki pandangan teologis yang salah dan digolongkan sebagai bidat. Dalam doktrin keselamatan, ia berpandangan bahwa Allah itu kasih adanya, karena kasih inilah sehingga Allah tidak mungkin menghukum manusia. Sebab itu pada akhirnya semua orang baik yang percaya atau tidak, akan diselamatkan <em>(Sumber bacaan: Apakah Universalisme itu?, Pdt.Paulus Daun M.Div. M.Th).</em></p>
<p>Unitarian, merupakan salah satu kelompok ajaran yang juga memiliki paham &lsquo;Universalisme&rsquo;. Kelompok ini meyakini Pluralisme agama dan menghormati beragam kepercayaan yang ada. &nbsp;</p>
<p>Di Indonesia, ajaran seperti ini disebut sebagai &lsquo;Kristen Tauhid&rsquo;. Mereka percaya bahwa setiap orang dapat memperoleh keselamatan. Sikap yang jujur terhadap hati nurani dan kebebasan setiap manusia untuk meyakini suatu kepercayaan (iman) secara bertanggung jawab merupakan hal dasar yang dianut oleh seorang Kristen Tauhid. Ajaran ini, meyakini / menerima baik Alkitab maupun Alqur&rsquo;an.</p>
<p>Doktrin Universalisme pada intinya mengajarkan bahwa pada akhirnya, semua manusia akan diselamatkan / masuk surga.</p>
<p>Berikut ini saya akan menanggapi sebuah ajaran yang ditulis oleh seorang yang &lsquo;bernama&rsquo; Vantillian, salah seorang Bloger di &lsquo;Sabda Space&rsquo;. Tulisannya diberi judul &lsquo;Allah yang SATU bagi semua bangsa---pandangan seorang Vantillian&rsquo;. Silahkan para pembaca menilai, apakah tulisan ini termasuk dalam kategori Universalisme atau bukan.</p>
<p>Selamat membaca!</p>
<p><strong>Allah yang SATU bagi semua bangsa---pandangan seorang Vantillian</strong><br />
By Vantillian - Posted on Januari 18th, 2010</p>
<p><strong><br />
</strong></p>
<p>Blog ini akan secara umum membahas hubungan antara penyataan Allah di dalam sejarah manusia. Apakah Allah menyatakan DiriNya kepada bangsa Israel saja dan bukan kepada bangsa lain juga? Apakah Allah yang disembah secara tunggal oleh berbagai aliran agama mengindikasikan Allah yang sama? Bolehkah kita menyatakan Allah yang disembah oleh umat Muslim dan Yahudi adalah Allah yang sama juga disembah oleh orang Kristen? Seandainya tidak sama, apakah Allah yang mereka sembah adalah berhala? Saya sudah pernah menyinggung sedikit tentang wahyu umum dan khusus disini dan disini. Mengapa kita harus membahasnya lagi? Karena pengertian ini penting untuk menyatukan hubungan antara APA yang dinyatakan dalam ALKITAB dengan APA yang terjadi dalam sejarah bangsa-bangsa. Apakah PENYATAAN Allah tidak cukup bagi bangsa-bangsa sehingga wahyu Allah adalah HANYA untuk dipahami bangsa Israel?</p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>Tanggapan Adrina:</strong></span></font></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Satu hal yang perlu dicamkan: Apa yang dinyatakan dalam Alkitab harus menjadi dasar / acuan utama yang harus diyakini oleh semua orang percaya, dan bukan pada kenyataan yang ada!</span></font></p>
<p><strong><br />
</strong>Roma 3:29 Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain!<br />
Roma 3:30 Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman.<br />
Roma 3:9 Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa,<br />
Roma 3:10 seperti ada tertulis: &quot;Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.<br />
&nbsp;<br />
Bangsa Israel menjadi bangsa pilihan Allah adalah untuk menjadi saluran penyataan Allah. Allah harus memilih suatu bangsa untuk memelihara wahyuNya secara lengkap dan bertahap. Pada akhirnya melalui bangsa pilihan, Allah menyatakan puncak wahyuNya, yaitu diriNya sendiri. Ini adalah kenyataan yang sulit diterima oleh bangsa Israel sekalipun. Mengapa Allah tidak memberikan PETUNJUK keselamatan saja? Mengapa Allah BISA dan HARUS datang ke dunia sebagai manusia? Karena pola pikir demikian, maka bangsa Israel sangat memelihara ketaatan kepada firman Allah. Bangsa Israel sangat mendewakan peraturan Taurat. Inilah satu-satunya jalan keselamatan. Melalui HUKUM. Tetapi ternyata Wahyu Allah bukan berpuncak pada loh batu yang mematikan, tetapi terletak pada roh yang menghidupkan. Kenyataan yang paling memilukan adalah bahkan bangsa Israel juga menindas kebenaran wahyu Allah. Kristus yang diutus bahkan disalibkan oleh bangsa Israel sendiri. Kita mungkin akan berpikir betapa bodohnya dan gobloknya bangsa Israel karena sudah menjadi bangsa pilihan Allah. Tetapi sejarah manusia menunjukkan, bahwa wahyu Allah akan selalu ditindas dan diingkari oleh SEMUA bangsa di dunia. Wahyu Allah juga akan ditindas oleh bangsa Tiongkok maupun bangsa Indonesia bahkan jika Allah menjadikan kedua bangsa ini bangsa pilihan yang meneruskan wahyu Allah. Apa maksud penjelasan ini? Penjelasan ini akan membuat kita mengerti mengapa setiap bangsa di dunia ini sama di mata Allah. Kita akan mengerti bahwa ketika Allah sedang berkarya di dalam sejarah bangsa Israel, Allah tidak tinggal diam di dalam sejarah bangsa lain. <strong>Bangsa lain berjalan menurut penyataan umum Allah, yaitu hukum Taurat yang tertulis dalam hati mereka. Bangsa Israel berjalan menurut penyataan khusus Allah, yaitu hukum taurat yang tertulis dalam loh batu. Kedua-duanya adalah FAKTA dan BUKTI bahwa Wahyu Allah tidak terbatas kepada bangsa Israel.</strong> Allah menyatakan diri kepada satu bangsa Israel adalah untuk melestarikan FirmanNya sehingga pada akhirnya akan menjadi penuntun bagi semua bangsa. Wahyu umum dan khusus tidak boleh dipertentangkan, karena saling melengkapi. Wahyu khusus perlu didefinisikan karena berkenaan dengan puncak pewahyuan Allah. Wahyu khusus perlu dibedakan karena akan menjadi standar bagi setiap respon manusia terhadap wahyu umum Allah. Firman Allah (Alkitab) adalah standar wahyu khusus yang akan menjadi penilai dan hakim bagi semua umat manusia.<br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>Tanggapan Adrina:</strong></span></font><br />
<font color="#ff0000"><br />
<span style="color: rgb(255, 0, 0);">Kata &lsquo;wahyu&rsquo; (Yunani=Apokalupsis) berarti &ldquo;penyingkapan&rdquo;. &lsquo;Wahyu&rsquo;, menunjukkan bahwa Allah menyingkapkan / membukakan diri-Nya sendiri kepada manusia. Tanpa Allah mewahyukan diri-Nya, manusia tidak akan mengenal-Nya. Wahyu, ada yang umum (alam semesta dan hati nurani) dan ada yang khusus (Kitab Suci dan Yesus Kristus). Wahyu umum memberikan kesadaran bahwa Allah itu ada, Maha Kuasa, pencipta dan sebagainya, tetapi wahyu ini tidak cukup untuk memberikan keselamatan (bdk Mzm 19:2; 104:24). Dibutuhkan wahyu khusus, dimana Allah menyatakan diri-Nya sendiri dalam Kristus, sehingga HANYA lewat penebusan-Nya, manusia dapat diselamatkan.</span><br />
</font><br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Saya setuju bahwa wahyu Allah &ldquo;tidak terbatas&rdquo; hanya kepada bangsa Israel, tetapi&nbsp; itu tidaklah berarti bahwa semua bangsa-bangsa non Israel juga PASTI menerima keselamatan! </span></font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Roma 3:29-30 mengajarkan bahwa, baik orang Yahudi maupun non Yahudi dapat diselamatkan / dibenarkan hanya karena IMAN!</span></font><br />
<br />
<strong><br />
</strong>Wahyu khusus adalah wahyu yang DIPAHAMI secara khusus dan DITARIK dari pernyataan Wahyu umum. Wahyu Allah tidak pernah tidak sempurna. Meskipun wahyu Allah dalam sejarah dinyatakan secara progresif dan akumulatif, tetapi penyataan Allah telah CUKUP dan JELAS bagi setiap zaman bangsa-bangsa. Bangsa Israel pada PL tidak akan pernah bisa protes kepada Allah mengapa Kristus tidak datang pada zaman Abraham. Bangsa Tiongkok juga tidak akan pernah protes kepada Allah mengapa Yesus tidak dinyatakan dalam kebangsaan Tiongkok melainkan melalui bangsa Yahudi. Wahyu Allah telah jelas dan nyata bagi manusia sehingga manusia tidak akan bisa berdalih. Wahyu Allah telah jelas bahwa itu semuanya akan menjadi hakim sekaligus penyelamatan dalam sejarah manusia. Wahyu Allah mengindikasikan bahwa di dalam sejarah manusia, Allah tidak pernah berpangku tangan. Wahyu Allah menyatakan keadilan sekaligus kasih Allah. Wahyu Allah menyatakan sifat penghukuman sekaligus penyelamatan dari Allah. Wahyu Allah akan bermuara pada Anugerah dan Keadilan. Anugerah Allah akan dimengerti melalui Wahyu Allah. Setiap manusia merasakan di dalam hatinya suatu kebutuhan akan diselamatkan. Setiap manusia di dalam hatinya ketika melakukan kejahatan, akan menuduh dirinya sendiri. Setiap manusia dalam lubuk hatinya terdalam, tahu, suatu saat semua perbuatan mereka akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah/Langit/Thian/Dewa. <strong>Lalu setelah manusia tahu dan ingin bertobat, apakah Allah tidak akan menyelamatkan manusia? <u>Inilah mengapa konsep anugerah khusus reformed sangat penting untuk dipahami. Allah memilih manusia untuk diselamatkan. </u>Bukan manusia yang memilih Allah. Di setiap zaman bangsa-bangsa sebelum Kristus datang ke dalam dunia, </strong><u><strong>Allah telah menetapkan bahwa keselamatan adalah berdasarkan pilihan, BUKAN berdasarkan respon manusia terhadap wahyu Allah</strong></u>. Wahyu Allah adalah dasar untuk mengerti anugerah Allah. Tetapi tidak pernah menggantikan pengertian anugerah Allah. Meskipun demikian, wahyu tentang anugerah keselamatan selalu bergema dalam SELURUH wahyu Allah. Setiap manusia akan dihakimi berdasarkan standar wahyu Allah. Setiap manusia juga akan diselamatkan berdasarkan standar anugerah Allah. Tidak ada manusia yang terlalu baik sehingga wajib diselamatkan Allah. Tidak ada manusia yang terlalu jahat sehingga bisa menghindar dari anugerah Allah.<br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>Tanggapan Adrina:</strong></span></font><br />
<span style="color: rgb(255, 0, 0);"><br />
</span><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Penulis blog ini memang secara sengaja telah mengurangi atau memfitnah ajaran Calvinisme dengan mengajarkan bahwa konsep keselamatan yang dianut oleh kaum Calvinis adalah HANYA melalui Predestinasi (pemilihan dari Allah), bukan pada respon / tindakan dari manusia untuk PERCAYA pada Kristus. </span></font><br />
<font color="#ff0000"><br />
<span style="color: rgb(255, 0, 0);">Dalam diskusi dengannya beberapa waktu lalu, saya sudah berkali-kali mengatakan bahwa mereka telah melakukan fitnah terhadap Calvinisme dan telah memberi dasar Kitab Sucinya, tetapi mereka tetap &lsquo;ngotot&rsquo; mempertahankan dirinya. Oleh karena itu, saya memandang perlu untuk memberikan beberapa pandangan dari para ahli teologia Reformed (termasuk Calvin sendiri) terhadap hal ini, yang saya ambil dari buku Pdt. Budi Asali M.Div yang berjudul &lsquo;Calvinisme yang difitnah&rsquo; (hanya terjemahannya saja).</span></font><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><br />
</span><br />
<font color="#0000ff"><u><strong>Calvin:</strong></u> &ldquo; <strong>Pemilihan hanya dimengerti dan dikenali dalam Kristus saja</strong>. ... Karena itu, mereka yang Allah adopsi sebagai anak-anakNya dikatakan telah dipilih bukan dalam diri mereka sendiri tetapi dalam KristusNya (Ef 1:4)&rdquo; - &lsquo;Institutes of the Christian Religion&rsquo;, Book III, Chapter XXIV, no 5.</font></p>
<p><font color="#0000ff"><u><strong>Robert L. Dabney:</strong></u> &ldquo; Tindakan Allah dalam membentuk ketetapanNya tidak di-syaratkan pada apapun yang akan dilakukan oleh makhluk ciptaanNya. Dalam pengertian yang lain, banyak hal-hal yang ditetapkan yang bersyarat; seluruh rencana Allah merupakan kesatuan yang bijaksana, menghubungkan cara / jalannya dengan tujuannya, dan menghubung-kan sebab dengan akibatnya. Memperhatikan pada setiap akibat, terjadinya hal itu disyaratkan pada adanya penyebab, dan dibuat begitu tergantung oleh ketetapan Allah sendiri. <strong>Tetapi sementara kejadian yang ditetapkan itu bersyarat,</strong> tindakan Allah dalam membentuk ketetapan itu tidak bersyarat, pada apapun yang akan terjadi dalam waktu; karena dalam kasus dari setiap kejadian, ketetapanNya menetapkan terjadinya penyebabnya maupun akibatnya. Dan ini sama benarnya tentang kejadian-kejadian dalam rencanaNya yang tergantung pada tindakan bebas dari agen yang bebas&rdquo;- &lsquo;Lectures in Systematic Theology&rsquo;, hal 218-219.</font></p>
<p><font color="#0000ff">Dabney menambahkan lagi:</font></p>
<p><font color="#0000ff">&ldquo; Kesesatan dari orang Arminian dalam hal ini adalah seperti telah ditunjukkan;<strong> mencampuradukkan persyaratan dari hal-hal yang ditetapkan dengan persyaratan dari ketetapan ilahi</strong>&rdquo; - &lsquo;Lectures in Systematic Theology&rsquo;, hal 222.</font></p>
<p><font color="#0000ff"><u><strong>R. C. Sproul</strong></u><strong>:</strong> &ldquo; <strong>Kita harus hati-hati membedakan antara syarat-syarat yang diperlukan untuk keselamatan dan syarat-syarat yang diperlukan untuk pemilihan.</strong> ... Ada segala macam persyaratan yang harus dipenuhi supaya seseorang diselamatkan. <strong>Yang terutama dari mereka adalah bahwa kita harus mempunyai iman kepada Kristus. Pembenaran adalah oleh iman. Iman adalah persyaratan yang diperlukan</strong>. Jelasnya, doktrin Reformed tentang Predestinasi meng-ajarkan bahwa semua orang pilihan memang dibawa kepada iman. Allah memastikan bahwa persyaratan yang perlu untuk keselamatan dipenuhi&rdquo; - &lsquo;Chosen By God&rsquo;, hal 155.</font></p>
<p><font color="#0000ff"><br />
<u><strong>Arthur W. Pink:</strong></u> &ldquo;Adalah tidak benar bahwa karena Allah telah memilih orang tertentu untuk keselamatan, bagaimanapun juga ia akan diselamatkan, apakah ia percaya atau tidak: Kitab Suci tidak pernah menggambarkannya seperti itu. Allah yang sama yang mempredestinasi-kan akhir / tujuannya, <strong>juga menetapkan cara / jalannya;</strong> Allah yang sama yang &lsquo;memilih kepada keselamatan&rsquo;, <strong>menetapkan bahwa Ren-canaNya harus diwujudkan melalui pekerjaan Roh dan kepercayaan pada kebenaran&rdquo;</strong> - &lsquo;The Sovereignty of God&rsquo;, hal 52.</font></p>
<p><font color="#0000ff"><br />
<u><strong>B.B. Warfield</strong></u><strong>:</strong> &ldquo; Tidak ada golongan yang manapun, baik golongan pilihan maupun yang diluar pilihan, rencana / tujuan Allah dilaksanakan<strong> tanpa kerja sama dari aktivitas orangnya</strong>&rdquo; - &lsquo;Biblical and Theological Studies&rsquo;, hal 302.</font></p>
<p><br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Sekarang bandingkan dengan fitnahan dari Vantillian dan Hai hai terhadap hal ini:</span></font><br />
<br />
<strong>Vantillian:</strong> &ldquo;Predestinasi adalah doktrin utama dari sendi reformed khususnya dalam doktrin keselamatan. Allah memilih manusia untuk diselamatkan. <u>Tidak ada TINDAKAN maupun TANGGUNG JAWAB manusia dalam keseluruhan keselamatan yang telah direncanakan oleh Allah</u>. Allah telah menetapkan bahwa orang pilihanNya yang akan percaya kepadaNya. <u>Mengajarkan bahwa keselamatan mempunyai DUA SISI yaitu sisi Allah dan sisi Manusia namun mengaku reformed adalah hal yang paling memalukan yang pernah saya baca</u>.&rdquo;<br />
<br />
&ldquo;Di dalam keselamatan, manusia sama sekali TIDAK BISA bertanggung jawab. <u>Adalah merupakan hal yang menggelikan bahwa ada blogger yang mengaku reformed namun memiliki pandangan keselamatan bahwa manusia bertanggung jawab untuk percaya supaya selamat</u>. <strong><u>Percaya bukan syarat/sebab anda akan masuk surga</u></strong>. Percaya tidak menyebabkan anda dipilih. Percaya adalah tanda bahwa anda telah dipilih. <u>Tidak ada sudut pandang manusia dalam SELURUH doktrin keselamatan reformed</u>.&rdquo; (Sumber: Blog Vantillian yang berjudul &lsquo;Predestinasi, Keselamatan dan Penginjilan---Pandangan seorang Vantillian).<br />
<br />
<strong>Hai hai:</strong> &ldquo;Adrina, <u>HANYA ada satu teolog TOLOL&nbsp; yang mengaku dirinya Reformed sejati yang mangajarkan dan meyakini Doktrin PREDESTINASI sambil meyakini dan mengajarkan bahwa TINDAKAN percaya adalah SYARAT untuk diselamatkan</u>. Anda sudah tahu siapa NAMA teolog tersebut bukan? Ha ha ha ha ha .... Perlukah saya menyebutkannya bagi anda? Adrina, JANGAN GE ER, mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, anda sama sekali tidak memiliki KUALIFIKASI untuk disebut TEOLOG. Ha ha ha ha ha ..... Teolog yang saya maksud adalah Pdt. Budi Asali MDiv.&rdquo; (Sumber: Blog Adrina,<a href="../../../../../../../sekali_selamat_tetap_selamat"> Sekali Selamat Tetap Selamat </a>) <br />
<font color="#ff0000"><br />
<span style="color: rgb(255, 0, 0);">Dalam hal ini, saya telah membantah tuduhan mereka dengan memberikan dasar Kitab Suci, dan bahkan menantang mereka untuk memberikan contoh tulisan dari para teolog Reformed tentang fitnahan yang mereka lakukan itu, tetapi mereka sama sekali tidak melakukannya, namun TETAP menyebarkan fitnah! Hal ini membuktikan bahwa Vantillian dan Hai hai bukanlah seorang Kristen sejati yang mau belajar dan tunduk pada Firman Tuhan. </span></font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Selanjutnya, saya mulai menangkap &lsquo;sinyal&rsquo; kesesatan dari tulisan Vantillian ini, dalam kata-katanya sebagai berikut: <font color="#000000"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><strong><em>&ldquo;Allah telah menetapkan bahwa keselamatan adalah berdasarkan pilihan, <u>BUKAN berdasarkan respon manusia terhadap wahyu Allah.</u>&rdquo;</em></strong></span></font><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><strong><em>.</em></strong></span> Kalimat yang saya garis bawahi ini, menunjukkan bahwa RESPON manusia terhadap wahyu Allah, tidak dapat menyelamatkan manusia itu sendiri. Kalau melihat dari konteks yang ada, kelihatannya yang dimaksudkan adalah wahyu khusus. Menurutnya, wahyu khusus adalah Alkitab (termasuk Taurat dan Yesus Kristus). </span></font><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><br />
</span><br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Kalau dikatakan bahwa respon manusia terhadap wahyu Allah tidak dapat menyelamatkan manusia, lalu mengapa ada banyak ayat-ayat Alkitab yang justru menganjurkan atau mengajak manusia untuk meresponi Injil agar percaya pada Kristus demi pengampunan dosa dan hidup yang kekal (Yoh 3:16,18,36; Kis 10:43; 16:31)? Bukankah respon manusia terhadap Kitab Suci dengan CARA percaya pada Yesus, merupakan hal yang sangat penting / harus dilakukan, agar manusia itu selamat? </span></font></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">A</span><span style="color: rgb(255, 0, 0);">nehnya, setelah Vantillian mengajarkan hal ini, dia kemudian membuat blog baru: '</span></font><em><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Predestinasi, Keselamatan dan Penginjilan----Pandangan seorang Vantillian' </span></font></em><span style="color: rgb(255, 0, 0);">&nbsp; dan berkata: &ldquo;Keselamatan menurut Alkitab <u><strong>HANYA bisa melalui Iman</strong></u> kepada Allah yang menyatakan diriNya&rdquo;. Bukankah dia sedang mengkontradiksinya dengan pernyataannya sebelumnya? Disini dia justru menekankan bahwa manusia HARUS PERCAYA pada Kristus, kalau mau selamat! Apakah berarti tindakan PERCAYA pada Yesus bukanlah merupakan respon terhadap wahyu Allah?&nbsp; Sungguh aneh bin ajaib!</span><br />
<br />
&nbsp;<br />
Roma 2:12 Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat.<br />
Roma 2:13 Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.<br />
Roma 2:14 Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.<br />
Roma 2:15 Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.<br />
Roma 2:16 <em><strong>Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.<br />
&nbsp;</strong></em><br />
<strong>Puncak Penyataan Wahyu Allah adalah dalam Diri Kristus. Semua kepercayaan adalah RESPON manusia terhadap wahyu Allah. Apa yang disembah oleh agama lain baik dalam bentuk monotheisme dan politheisme adalah GAMBARAN dari respon terhadap WAHYU KEESAAN dan KETRI-TUNGGALAN Allah sendiri</strong>. Allah menyatakan diri sebagai Allah yang Esa dan Pribadi yang banyak. Allah menyatakan Diri dalam bentuk Satu dan Banyak.<br />
<strong><br />
</strong><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>Tanggapan Adrina:</strong></span></font><br />
<font color="#ff0000"><br />
<span style="color: rgb(255, 0, 0);">Disini semakin jelas kesesatannya: Vantillian mengatakan bahwa semua agama/kepercayaan adalah RESPON terhadap wahyu Allah (Kristus) dan bahkan Allah Tritunggal. <u>Menurut saya, ini adalah pernyataan yang paling bodoh didunia! </u>Tidak ada agama manapun juga yang mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya pada Allah Tritunggal selain Kristen. Pada saat mereka menyembah Allah, mereka tidak memaksudkannya untuk menyembah Kristus atau Allah Tritunggal. Mereka menyembah Allah menurut &lsquo;konsep&rsquo; mereka sendiri. Dalam hal ini, tentunya mereka telah salah mengenal Allah! Tujuan yang paling utama dalam Kitab Suci adalah untuk menyatakan Kristus! Dalam Alkitab, manusia disadarkan akan dosa-dosanya dan hanya lewat PENEBUSAN Kristus, dosanya diampuni dan berhak menerima hidup yang kekal.</span></font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Semua agama dan kepercayaan lain selain Kristen, tidak menuntut manusia untuk datang pada Kristus. Lalu, bagaimana mungkin dikatakan bahwa semua agama / kepercayaan adalah respon terhadap Kristus dan Allah Tritunggal? </span></font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Agama / kepercayaan lain manapun juga, BUKAN respon terhadap wahyu Allah!</span></font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Vantillian jelas ingin mengarahkan pikiran pembaca untuk meyakini bahwa ternyata Allah (Yesus Kristus) yang disembah orang Kristen, itu sama dengan Allah sesembahan agama yang lain. Kalau sudah punya pikiran seperti ini, berarti semua penganut agama manapun juga, bisa masuk surga. Hal ini tentunya telah menentang banyak ayat dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Yesus adalah SATU-SATUNYA jalan menuju surga (Yoh 14:6; Kis 4:12). </span><br />
</font><br />
<strong><br />
</strong>Selama ini orang Kristen selalu mengharamkan bahwa Allah/Thian/Dewa yang disembah agama lain adalah berhala atau roh-roh jahat. Atau Iblis yang menjelma menjadi dewa. <br />
<font color="#ff0000"><br />
<span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>Tanggapan Adrina:</strong></span></font><br />
<font color="#ff0000"><br />
<span style="color: rgb(255, 0, 0);">Orang Kristen mana yang mengatakan hal itu? Apakah anda sudah adakan poling / jajak pendapat untuk hal ini? Apakah semua orang Kristen mengatakan hal ini? Jangan memfitnah lagi&nbsp; boss!</span></font><br />
<strong><br />
</strong></p>
<p><strong>Tetapi bahkan Paulus sendiri mengaitkan konsep &ldquo;allah yang tidak dikenal&rdquo; dengan Allah Pencipta yang tercatat dalam wahyu Firman. Paulus menghubungkan pengenalan orang Atena terhadap wahyu yang samar-samar dengan wahyu umum dan khusus dari Allah.</strong> Setiap bangsa mempunyai konsep ada Pribadi/Keberadaan yang MahaTinggi yang tidak bisa dikenal dan dijangkau oleh manusia. Kita mengenal kata Thian yang disembah orang tionghoa juga sebagai Allah yang tidak dikenal. Kita mengenal kata Tao sebagai sebuah Jalan yang tidak dikenal. Kita mengenal kata Hyang Widhi dalam hindu sebagai Tuhan yang esa.<br />
&nbsp;<br />
Kisah 17:22 Paulus pergi berdiri di atas Areopagus dan berkata: &quot;Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa.<br />
Kisah 17:23 Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.<br />
Kisah 17:24 Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia,<br />
Kisah 17:25 dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.<br />
Kisah 17:26 Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka,<br />
Kisah 17:27 supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing.<br />
Kisah 17:28 Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.<br />
Kisah 17:29 Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.<br />
Kisah 17:30 Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat.<br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>Tanggapan Adrina:</strong></span></font><br />
&nbsp;<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Apa dasarnya anda katakan bahwa konsep &ldquo;allah yang tidak dikenal&rdquo; berkaitan dengan Allah pencipta yang tercatat dalam Firman Allah? Atas dasar apa, anda beranggapan bahwa Paulus menghubungkan pengenalan orang Atena itu terhadap wahyu yang samar-samar dengan wahyu umum dan khusus dari Allah? Apakah &lsquo;Thian&rsquo;, &lsquo;Tao&rsquo; dan &lsquo;Hyang Widhi&rsquo;, adalah bentuk pengenalan yang samar-samar terhadap wahyu Allah (Yesus Kristus)? Kalau memang Thian, Tao dan Hyang widhi, sebenarnya menunjuk pada Yesus, saya TANTANG anda supaya menyuruh orang Kong Hu Cu, Hindu, Budha, Islam dan sebagainya menyembah Yesus serta mengakui-Nya sebagai Tuhan. Kalau mereka mau, saya akan beri anda Rp. 1.000.000!</span></font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Kis 17:23, telah anda SALAH tafsirkan! Perlu diketahui, kota Atena adalah kota yang dipenuhi oleh banyak BERHALA (ayat 16). Orang-orang Atena menyembah banyak dewa-dewa.</span><br />
</font><br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Kis 17:16&nbsp; &ldquo;Sementara Paulus menantikan mereka di Atena, sangat sedih hatinya karena ia melihat, bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala.&rdquo; </span></font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Ada seorang penafsir yang mengatakan bahwa sekalipun patung berhala / dewa-dewa diseluruh Yunani digabungkan menjadi satu, maka itu tidak bisa mengalahkan patung berhala yang ada di Atena. Bahkan lebih mudah bertemu dengan seorang &lsquo;dewa&rsquo; di Atena dibandingkan dengan seorang manusia. &nbsp;</span></font><br />
<font color="#ff0000"><br />
<span style="color: rgb(255, 0, 0);">Sekalipun kota ini merupakan pusat ilmu pengetahuan / filsafat, tetapi mereka adalah penyembah berhala (&lsquo;allah yang tidak dikenal&rsquo;). Dan karena itu, mereka sebenarnya telah SALAH dalam mengenal Allah! Sungguh aneh bin ajaib kalau ada orang yang mengatakan bahwa berhala / patung yang disembah orang Atena itu, ada kaitannya dengan Allah pencipta langit dan bumi, bahkan merupakan pengenalan yang samar-samar terhadap wahyu Allah!?</span></font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Selanjutnya, melihat keadaan kota Atena yang seperti ini, Paulus justru merasa sedih dan memberitakan Injil pada mereka (ayat 17-18). Ia lalu menggunakan / memanfaatkan tulisan yang ada disebuah mezbah: <em>&lsquo;kepada allah yang tidak dikenal&rsquo;</em>, sebagai &lsquo;jembatan&rsquo; untuk mengajarkan Allah yang benar kepada mereka (ayat 25-29). Paulus menyuruh mereka bertobat dan percaya pada Yesus yang telah dibangkitkan dan yang akan menjadi hakim di akhir zaman.</span></font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><strong><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Jadi, Paulus tidak memaksudkan bahwa&nbsp; penyembahan orang Atena terhadap &lsquo;allah yang tidak dikenal&rsquo; itu, menunjuk pada / sama dengan Allah pencipta langit dan bumi, apalagi dengan mengatakan bahwa pengenalan orang Atena tersebut merupakan wahyu yang SAMAR-SAMAR terhadap wahyu Allah (Yesus Kristus). Penafsiran seperti ini adalah penafsiran yang kacau balau, hanya dibuat-buat dan tidak sesuai dengan konteks yang ada!</span></strong></font><strong><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><br />
</span></strong><br />
<strong><br />
</strong>Setiap agama memiliki kitab suci masing-masing. <strong>Apakah kitab suci agama lain menunjukkan bahwa itu adalah wahyu umum Allah yang tidak mungkin salah?</strong> Kitab suci tidak bisa menyelamatkan manusia. Demikian juga Taurat. Meskipun Hukum taurat, kitab para nabi merupakan kitab otoritas dari wahyu khusus Allah, tetapi tidak dapat menyelamatkan. <strong>Manusia ketika berespon terhadap wahyu Allah, muaranya adalah kitab suci dan agama-agama.<br />
</strong><br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>Tanggapan Adrina:</strong></span></font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Siapa yang bilang kitab suci agama-agama lain adalah respon terhadap wahyu Allah? Jangan asal omong!</span><br />
</font><br />
<u><strong>Vantillian:</strong></u><strong> Tetapi respon manusia tidak akan menyelamatkannya. Bahkan untuk percaya kepada Yesus, Allah tidak memperhitungkan respon manusia. </strong><br />
<span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong><br />
</strong><font color="#ff0000"><strong>Tanggapan Adrina:</strong></font></span><br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Disinilah letak &lsquo;kehebatan&rsquo; dari seorang Vantillian, dia berusaha sedikit demi sedikit untuk memasukkan &lsquo;racun&rsquo; yang mematikan bagi para pembaca sekalian. Setelah mengajarkan bahwa respon manusia terhadap wahyu Allah tidak bisa menyelamatkan manusia, dia lalu memberi dasar Kitab Suci dalam Kisah para rasul untuk menunjukkan bahwa allah yang disembah oleh orang Tionghoa, Hindu, dsb, sebenarnya merupakan respon terhadap wahyu Allah (Alkitab dan Yesus Kristus). Ini berarti Allah dari agama-agama lain juga SAMA dengan Allah orang Kristen (Yesus Kristus). Tujuan dari ajaran-nya ini, sebenarnya ingin menunjukkan bahwa pada akhirnya, semua orang dalam agama apapun, bisa masuk surga. Apakah ini ajaran Alkitab? Omong kosong!</span></font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Vantillian lalu menebar &lsquo;racun&rsquo; yang lain dengan mengatakan bahwa tanggapan / respon manusia untuk percaya pada Yesus, tidak dapat menyelamatkannya. Bagi saya, hal ini merupakan suatu keanehan yang tiada taranya, yang pernah saya baca! </span></font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Bandingkan dengan pernyataannya yang lain:</span></font><br />
<br />
&ldquo;Mengajarkan bahwa <strong>keselamatan mempunyai DUA SISI yaitu sisi Allah dan sisi Manusia namun mengaku reformed adalah hal yang paling memalukan </strong>yang pernah saya baca.&rdquo;<br />
<br />
&nbsp;&ldquo;<strong>Di dalam keselamatan, manusia sama sekali TIDAK BISA bertanggung jawab</strong>. Adalah merupakan <strong>hal yang menggelikan bahwa ada blogger yang mengaku reformed namun memiliki pandangan keselamatan bahwa manusia bertanggung jawab untuk percaya supaya selamat. </strong><u><strong>Percaya bukan syarat/sebab anda akan masuk surga.</strong></u> Percaya tidak menyebabkan anda dipilih. Percaya adalah tanda bahwa anda telah dipilih. <strong>Tidak ada sudut pandang manusia dalam SELURUH doktrin keselamatan reformed</strong>.&rdquo; (Sumber: Blog Vantillian yang berjudul &lsquo;Predestinasi, Keselamatan dan Penginjilan---Pandangan seorang Vantillian).<br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Bukankah ketika manusia mengambil keputusan untuk percaya pada Kristus, itu menunjukkan adanya respon manusia terhadap Allah? Jikalau tanpa adanya respon tersebut, apakah manusia bisa selamat</span>?<br />
</font><br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Kalau Allah memang tidak memperhitungkan respon manusia dalam hal percaya pada Yesus, lalu mengapa Allah sendiri justru memerintahkan manusia untuk percaya pada Yesus agar beroleh pengampunan dosa dan hidup yang kekal?</span></font><br />
<font color="#ff0000"><br />
<span style="color: rgb(255, 0, 0);">Kalau dikatakan bahwa respon manusia terhadap wahyu Allah (Yesus Kristus), tidak dapat menyelamatkan manusia, maka itu akan bertentangan dengan banyak ayat dalam Alkitab, yang justru mengajak / memerintahkan orang untuk percaya pada Yesus jika ingin diselamatkan. Dan ketika orang tersebut meresponinya dengan cara percaya pada Kristus, orang tersebut pasti beroleh hidup yang kekal / diselamatkan. </span></font><br />
<br />
<strong><br />
Kis 10:43</strong>&nbsp; <font color="#0000ff"><strong><span style="color: rgb(0, 0, 255);">&quot;Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa <u>barangsiapa percaya kepada-Nya</u>, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya.&quot; </span></strong></font><br />
<strong><br />
Yoh 3:16&nbsp;</strong> <font color="#0000ff"><span style="color: rgb(0, 0, 255);"><strong>Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, <u>supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya</u> tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. </strong></span></font><br />
&nbsp;<br />
<strong>Yoh 3:18</strong>&nbsp; <font color="#0000ff"><u><span style="color: rgb(0, 0, 255);"><strong>Barangsiapa percaya kepada-Nya</strong></span></u><span style="color: rgb(0, 0, 255);"><strong>, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.</strong></span></font><br />
<br />
<strong>Yoh 3:36</strong>&nbsp; <font color="#0000ff"><u><strong><span style="color: rgb(0, 0, 255);">Barangsiapa percaya kepada Anak</span></strong></u><strong><span style="color: rgb(0, 0, 255);">, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.&quot; </span></strong></font><br />
<br />
<strong>Yoh 11:25&nbsp;</strong> <font color="#0000ff"><span style="color: rgb(0, 0, 255);"><strong>Jawab Yesus: &quot;Akulah kebangkitan dan hidup; <u>barangsiapa percaya kepada-Ku,</u> ia akan hidup walaupun ia sudah mati.&rdquo; </strong></span><br />
</font><br />
<strong>Yoh 6:47</strong>&nbsp; <font color="#0000ff"><strong><span style="color: rgb(0, 0, 255);">Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya <u>barangsiapa percaya</u>, ia mempunyai hidup yang kekal. </span></strong></font><br />
<strong><br />
Kis 16:31</strong>&nbsp; <font color="#0000ff"><strong><span style="color: rgb(0, 0, 255);">Jawab mereka: &quot;<u>Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus</u> dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.&quot; </span></strong></font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Ayat-ayat ini jelas menuntut manusia untuk &lsquo;meresponi&rsquo; Kristus, jika ingin diselamatkan. Ini menjelaskan bahwa manusia HARUS DATANG kepada Kristus dulu, baru bisa diselamatkan. Gimana caranya? Manusia itu HARUS PERCAYA pada Tuhan Yesus Kristus. Tanpa hal ini, tidak ada jalan untuk pengampunan dosa dan tidak ada jalan untuk beroleh keselamatan.</span><br />
</font><br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Rom 10:13-14&nbsp; Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? </span></font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Percaya pada Kristus adalah RESPON manusia terhadap Injil / Kitab Suci. Saat manusia meresponi berita Injil tersebut dengan CARA percaya pada-Nya, manusia itu diselamatkan. Lalu apakah berarti respon manusia ini, tidak bisa membawa mereka ke surga?</span></font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><strong><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Teologia Reformed percaya pada 2 hal: Manusia diselamatkan hanya karena Anugerah Allah / Sola Gratia (Ef 2:8-9; Rom 3:24) dan hanya karena iman / Sola Fide (Gal 2:16; Rom 3:25,28). Dari sudut Allah, manusia ditetapkan / dipilih untuk diselamatkan. Tetapi dari sudut manusia, manusia itu sendiri harus datang pada Kristus dan&nbsp; percaya pada-Nya. Kedua hal ini diajarkan oleh Kitab Suci, dan harus diyakini oleh semua orang Kristen. </span></strong><u><strong><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Tidak percaya pada kedua hal ini, sama dengan tidak percaya pada Kitab Suci! </span></strong><br />
</u></font><br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Jadi, adalah omong kosong kalau dikatakan respon manusia terhadap Wahyu Allah (Yesus Kristus), tidak dapat menyelamatkan manusia itu sendiri. </span><br />
</font><font color="#ff0000"><br />
<span style="color: rgb(255, 0, 0);">Saya yakin, sebetulnya Vantillian memang sengaja memfitnah / mengkambing hitamkan ajaran Calvinisme, hanya untuk mendukung ajaran &lsquo;Universalisme&rsquo;-nya itu. Bagi saya, tindakan Vantillian dan Hai hai cs, yang dengan gigih menolak bahwa &lsquo;PERCAYA&rsquo; bukanlah cara / syarat untuk beroleh selamat, tidaklah mengherankan, karena itu memang adalah salah satu paham yang dianut oleh kaum Universalist.</span></font><br />
<u><strong><br />
</strong></u>Lalu apakah bedanya kitab suci agama lain dengan Alkitab? <strong>Bedanya Alkitab adalah wahyu Allah, tetapi kitab suci lainnya adalah respon manusia terhadap wahyu. Apakah respon manusia SELALU PASTI salah dalam memahami wahyu Allah? Jawabannya adalah tidak</strong>. Karena itu, kita hendaknya tidak meremehkan ajaran agama lain. <strong>Respon manusia dalam bentuk kitab suci terhadap wahyu Allah tidak seluruhnya salah</strong>, karena itu jejak-jejaknya dapat ditemukan dalam sejarah bangsa. <br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>Tanggapan Adrina:</strong></span></font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Kitab suci agama-agama lain, BUKAN respon terhadap wahyu Allah (Alkitab)! Mengapa? Karena Alkitab dengan kitab suci agama manapun juga, sangat BERTOLAK BELAKANG! Agama-agama lain (kitab suci lain), sama sekali TIDAK menganjurkan pemeluknya untuk percaya pada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta menyembah-Nya. Hal tersebut hanya ada dalam Alkitab! Adalah suatu ketolollan tingkat tinggi, kalau menyamakan antara Alkitab dengan kitab suci agama lainnya! &nbsp;</span></font><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><br />
</span><br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Kalau dikatakan bahwa respon manusia melalui kitab suci lain terhadap wahyu Allah tidak selalu salah, berarti menunjukkan bahwa pemeluk agama lain ada kemungkinan untuk diselamatkan!</span></font><br />
<strong><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><br />
</span></strong><font color="#ff0000"><strong><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Bagi saya, tak perlu orang mengatakan dengan terang-terangan bahwa: &ldquo;Pemeluk agama-agama lain pasti bisa diselamatkan&rdquo;, cukup hanya dengan mengatakan &ldquo;Agama lain ada kemungkinan untuk selamat&rdquo;, ini sudah merupakan ajaran SESAT!&nbsp;&nbsp;</span></strong>&nbsp; &nbsp;</font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Disini semakin jelas bahwa Vantillian memang sedang akan mengarahkan / menggiring para pembaca, untuk mengikuti ajaran SESAT-nya itu!</span></font><br />
<br />
<strong> Kita harus memahami ini dengan baik karena sering ini menjadi dasar perdebatan serius antara umat beragama.</strong> Kita bertanya seberapa superior kepercayaan saya dibandingkan dengan anda? Kita sering bersikap menjadi bangsa Israel kembali dalam menjaga ketat Firman yang telah disampaikan. Kita lupa bahwa kita juga seperti bangsa lain. Kebenaran harus disampaikan dan ditegakkan, bukan dengan dasar bahwa kita benar, kalian salah. <br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>Tanggapan Adrina:</strong></span></font><br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><br />
Apakah hanya dengan dasar untuk menghindari perdebatan antar umat beragama, lalu anda rela membuang kebenaran Kitab Suci? Omong kosong! Orang yang tidak menjadikan Alkitab sebagai SATU SATUNYA Firman Tuhan, BUKANLAH orang Kristen! Dia pasti Kristen &lsquo;jadi-jadian&rsquo;!</span></font><br />
&nbsp;</p>
<p>Tetapi dengan dasar : kita semua salah, dan Allah benar. Penginjilan bukan bertujuan memberitahukan : agama saya benar, agama anda salah. <strong>Penginjilan bertujuan memberitahukan : semua agama dan respon kita telah gagal, hanya Allah yang benar.</strong></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>Tanggapan Adrina:</strong></span></font></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Bandingkan dengan pernyataannya yang lain dalam tulisan yang berjudul: &lsquo;Predestinasi, Keselamatan dan Penginjilan---Pandangan seorang Vantillian&rsquo;</span></font><br />
<br />
<strong><u>Vantillian:</u></strong> <em>&ldquo;Penginjilan Kristen BUKAN mengabarkan kekristenan sebagai agama yang paling benar. Penginjilan Kristen BUKAN mengabarkan arogansi bahwa kita benar, anda salah. <strong>Penginjilan BUKAN bertujuan mengKRISTENkan seseorang. Penginjilan Kristen adalah menyatakan bahwa kita semua gagal, hanya Allah yang benar. Penginjilan Kristen menyatakan bahwa perbuatan manusia gagal, semuanya tergantung pada anugerah Allah</strong>.&rdquo;</em><br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Kalau penginjilan hanya bertujuan untuk memberitahu &ldquo;semua agama dan respon kita telah gagal dan hanya Allah yang benar&rdquo;, lalu bagaimana mungkin orang yang diberitakan Injil itu, bisa percaya pada Kristus? &lsquo;Allah&rsquo; yang mana yang benar? Siapakah Allah itu? Kalau penginjilan Kristen hanya menyatakan bahwa semuanya tergantung pada anugerah Allah, apakah itu bisa disebut sebagai penginjilan?</span></font><br />
<br />
<strong>Mat 28:19-20</strong> <font color="#0000ff"><strong><span style="color: rgb(0, 0, 255);">&ldquo;Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa <u>murid-Ku</u> dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.&quot; </span></strong><br />
</font><br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Tuhan Yesus memerintahkan kita untuk menjadikan semua bangsa MURID-NYA. Kata-kata &lsquo;jadikan murid&rsquo; adalah kata PERINTAH! Kita bukan hanya duduk diam, menunggu Allah mempertobatkan manusia secara langsung, atau hanya bersikap pasrah karena adanya predestinasi, tetapi kita harus pergi memberitakan Injil Kristus. <strong>Menjadikan murid berarti &lsquo;mengajak&rsquo; orang untuk PERCAYA pada Yesus (menjadi pengikut Kristus) </strong>dan bukan hanya sekedar mengatakan &ldquo;hanya Allah yang benar&rdquo; atau mengatakan &ldquo;semua tergantung pada anugerah Allah&rdquo;. Murid Kristus adalah mereka yang mengikut dan meneladani-Nya. </span></font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><strong><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Injil adalah &lsquo;kabar baik&rsquo;. Kabar baik tentang Yesus Kristus yang mati dikayu salib untuk memikul dosa manusia, sehingga bagi mereka yang percaya pada-Nya, diberi hidup yang kekal</span></strong><span style="color: rgb(255, 0, 0);">. Kalau isi dari pemberitaan Injil tidak seperti ini, apakah orang bisa mengambil keputusan untuk percaya pada Kristus? Pemberitaan Injil yang tidak bertujuan seperti ini, BUKANLAH penginjilan, tapi PEMBODOHAN!</span></font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Inilah penginjilan yang palsu, ala Universalisme yang diciptakan oleh salah seorang penganutnya yang bernama Vantillian!</span></font><br />
&nbsp;<br />
<strong><br />
</strong>Roma 3:25 Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.<br />
Roma 3:26 Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.<br />
&nbsp;<br />
Pengertian akan puncak pewahyuan Allah dalam diri Yesus harus diwartakan kepada setiap bangsa. Bahwa Terang yang sesungguhnya, telah datang ke dalam dunia. Semua Terang dalam kitab suci merujuk kepada datangnya Tuhan Yesus. Puncak penantian dan pemenuhan kebutuhan keselamatan telah hadir di dalam dunia.<strong> Berita Injil inilah yang seharusnya kita beritakan, </strong><u><strong>karena melalui Injil, kita diselamatkan oleh iman. </strong><br />
</u><br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>Tanggapan Adrina:</strong></span></font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Setelah mengatakan bahwa <u>respon </u>manusia terhadap wahyu Allah tidak dapat menyelamatkan manusia tersebut dan bahwa penginjilan bertujuan memberitahukan : semua agama dan respon kita telah gagal, hanya Allah yang benar, disini dia lalu membuat pernyataan baru yang justru MENENTANG pernyataannya ini.</span></font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Kalau respon manusia terhadap Alkitab dan Yesus Kristus tidak dapat menyelamatkan manusia, lalu mengapa anda katakan bahwa <u>melalui Injil kita dapat diselamatkan OLEH iman?</u> Bukankah tanpa manusia beriman / percaya pada Yesus, dia tidak dapat diselamatkan? Lalu mengapa juga anda katakan &lsquo;percaya&rsquo; bukan syarat agar selamat? </span></font><br />
<span style="color: rgb(255, 0, 0);"><br />
</span><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Kalau dikatakan semua agama dan respon kita telah gagal, lalu mengapa anda katakan melalui Injil (Kitab Suci <u>agama</u> Kristen) kita dapat diselamatkan? Bukankah respon manusia tersebut tidak gagal?</span></font><br />
<span style="color: rgb(255, 0, 0);"><br />
</span><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Setelah mengatakan bahwa respon manusia dalam bentuk kitab suci terhadap wahyu Allah <u>tidak seluruhnya salah</u>, lalu mengapa anda katakan <u>semua agama dan respon kita telah gagal</u>? </span></font><br />
<span style="color: rgb(255, 0, 0);"><br />
</span><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Inilah salah satu tulisan yang sangat tidak bermutu, karena didalamnya terdapat kontradiksi yang tidak mungkin diharmoniskan satu dengan yang lainnya. </span><br />
</font><br />
<u><strong><br />
</strong></u>Wahyu khusus inilah sebagai puncak segala wahyu Allah, termasuk jejak-jejak respon manusia terhadap wahyu Allah. Menuduh agama lain menyembah berhala atau setan bukan cara yang tepat untuk memberitakan injil kerajaan Allah. Meremehkan kitab suci agama lain sambil menghakimi kepercayaan agama lain juga bukan cara yang tepat dalam penginjilan Kristen. Kita percaya hanya ada SATU Allah bagi semua bangsa dan agama manapun. Tidak ada allah lain. Yang ada hanyalah allah buatan manusia. yang ada hanyalah penindasan manusia terhadap kebenaran Allah. Allah yang tidak dikenal oleh agama lain tetapi disembah adalah Allah yang SATU yang telah mewahyukan Diri dalam diri Yesus Kristus.<br />
<font color="#ff0000"><br />
<span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>Tanggapan Adrina:</strong></span></font><br />
<br />
<strong>Yoh 14:6</strong>&nbsp; <font color="#0000ff"><strong><span style="color: rgb(0, 0, 255);">Kata Yesus kepadanya: &quot;Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.&rdquo; </span></strong><br />
</font><br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Tidak ada jalan lain selain HANYA melalui Yesus kita dapat diselamatkan. Yesus Kristus sebagai Tuhan dan satu-satunya Juruselamat, hanya diberitakan dalam Alkitab (Kristen)! Agama-agama lain sama sekali tidak menyatakan-Nya apalagi menyembah-Nya. Mereka jelas telah salah dalam mengenal Allah. &lsquo;Menyamakan&rsquo; Allah yang disembah orang Kristen (Yesus Kristus) dengan Allah yang disembah oleh agama lain (ternyata mereka juga menyembah Yesus), adalah merupakan suatu ketolollan tingkat tinggi</span>! <br />
</font><strong><br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Yesus adalah SATU SATUNYA jalan menuju surga! Anda tidak akan mendapatkan hal ini dalam agama lain selain dalam Kitab Suci Kristen! Dengan PERCAYA pada-Nya, menyebabkan saudara diselamatkan. Tidak percaya pada-Nya, membuat saudara binasa!</span></font></strong></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Saudaraku Pniel berkata: </span><strong><span style="color: rgb(255, 0, 0);">&ldquo;Carilah Kristus di agama-agama non kristen, maka anda PASTI tidak akan menemukan Kristus melainkan non Kristus!&rdquo;</span></strong></font></p>
<p>Penginjilan harus dimulai dengan pemahaman akan wahyu dan anugerah Allah. <strong>Karena kalau tidak, maka hanya akan menimbulkan sikap eksklusivitas bahwa : saya selamat, anda binasa</strong>.<br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>Tanggapan Adrina:</strong></span></font></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Gimana kalau saya katakan: Hai hai dan Vantillian akan binasa / masuk neraka kalau tidak bertobat dan percaya pada Tuhan Yesus Kristus dengan sungguh-sungguh! Apakah berarti saya salah? Apakah ini yang disebut dengan sikap eksklusivisme?</span></font></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Perhatikan ayat-ayat berikut:</span></font></p>
<p><strong>1 Yoh 5:11-12</strong>&nbsp; <font color="#0000ff"><strong><span style="color: rgb(0, 0, 255);">&ldquo;Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; <u>barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup</u>.&rdquo; </span></strong></font></p>
<p><strong>Yoh 3:18&nbsp;</strong> <font color="#0000ff"><strong><span style="color: rgb(0, 0, 255);">&ldquo;Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; <u>barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman</u>, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.&rdquo; </span></strong></font></p>
<p><strong>Yoh 3:36</strong>&nbsp;<strong><span style="color: rgb(0, 0, 255);"> </span><font color="#0000ff"><span style="color: rgb(0, 0, 255);">&ldquo;Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi <u>barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya</u>.&quot; </span></font></strong></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Ayat-ayat ini mengatakan bagi mereka yang tidak percaya PASTI DIHUKUM / BINASA. Anda berdua telah memenuhi hal tersebut. Lalu apakah salah, jika saya katakan kalian akan binasa kalau tidak bertobat? Ketika saya mengatakan hal ini, itu tidak menunjukkan bahwa saya sedang bersikap eksklusif, tetapi justru sebaliknya saya menginginkan agar kita (saya, anda dan Hai hai) akan ada bersama-sama di surga. Ini BUKAN sikap yang sombong atau menunjukkan sikap eksklusivisme, tetapi justru tindakan yang berkenan dihadapan Tuhan! </span></font></p>
<p><strong><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Saya kira ini bukan hanya berlaku bagi Vantillian dan Hai hai, tapi bagi semua orang dalam agama dan kepercayaan manapun juga (termasuk Kristen), jika saudara tidak mengambil keputusan untuk PERCAYA pada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka jangan pernah bermimpi untuk masuk surga! Itu hanyalah harapan yang sia-sia belaka, yang pada akhirnya akan&nbsp; menghantar saudara pada kebinasaan tanpa akhir dalam neraka, selama-lamanya!</span></font></strong></p>
<p>Bukankah Rasul Paulus sudah meninggalkan kerangka pikir penginjilan dan teladannya dalam Kisah Para Rasul pasal 17 di atas? Karena sesungguhnya hampir semua kepercayaan/agama mendasarkan kepada Tuhan yang Esa/Banyak. Allah yang satu dan banyak inilah yang telah mewahyukan diri kepada manusia. Allah yang satu telah menjadi objek sesembahan hampir semua agama di dunia. Allah yang satu itulah yang kita beritakan. Yesus sebagai Satu Juruselamat inilah yang kita beritakan. Bukan keeksklusifan bahwa saya benar dan anda salah. Yesus adalah Allah yang telah mewahyukan dan menggenapi wahyuNya. Bukan anda, bukan saya, bukan agama manapun.<br />
<br />
<font color="#ff0000"><strong><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Tanggapan Adrina : </span></strong></font></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Saya sangat senang dengan kata-kata penutup dari Vantillian ini, karena semakin meneguhkan bahwa dia adalah seorang penganut Universalisme, dimana pada akhirnya semua orang dalam agama apapun juga, akan diselamatkan! Vantillian secara terang-terangan telah mengajarkan bahwa Tuhan Yesus yang kita beritakan SAMA dengan Allah semua agama. Dengan kata lain, bagi dia, penganut agama lainpun bisa selamat karena ternyata mereka juga menyembah Allah yang sama dengan yang disembah orang Kristen.</span></font></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Saat diskusi dengannya diblognya ini, dia kemudian memberi pernyataan yang lebih jelas:</span></font></p>
<p><em><u><strong>Vantillian: </strong></u>&ldquo;Yesus adalah Pencipta dan Penyelamat satu-satunya. Tidak semua orang mendengar nama Yesus. <strong>Ada yang tidak mendengar namun selamat</strong>. Ada yang mendengar namun binasa. <strong>Bukan masalah percaya atau tidak, tetapi apakah DIPILIH atau tidak</strong>.&rdquo;</em></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Kata-katanya ini jelas telah menentang Rom 10:13-14, yang menjelaskan bahwa tanpa manusia mendengar nama Yesus dan percaya pada-Nya, mereka tidak akan diselamatkan!</span></font></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Vantillian, anda jangan berpura-pura mengakui Yesus sebagai satu Juruselamat, kalau sebenarnya anda tidak mengakuinya! Kalau memang anda mengakui-Nya sebagai satu-satunya Juruselamat dunia, lalu mengapa anda katakan bahwa Yesus yang di beritakan orang Kristen itu SAMA dengan Allah semua agama? Bukankah berarti penganut agama lain juga bisa selamat / masuk surga karena Allah yang mereka sembah SAMA dengan Allah yang disembah orang Kristen??? </span></font></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Apakah menurut anda mereka juga menyembah TUHAN Yesus? Silahkan tanya ke Islam, Hindu, Budha, Konghucu, dsb, apakah mereka memang menyembah Yesus sebagai Allah??? </span></font></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Sekali lagi saya tekankan: Injil adalah &lsquo;kabar baik&rsquo;, kabar baik tentang apa? Tentang Yesus Kristus yang mati dikayu salib, menebus / memikul dosa manusia, sehingga barangsiapa yang percaya pada-Nya, PASTI beroleh hidup yang kekal dan tidak akan dihukum. Inilah inti dari pemberitaan Injil! Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat HANYA&nbsp; diberitakan dalam Kristen. Agama lain, sama sekali tidak memberitakannya. Jadi, adalah kebodohan tingkat tinggi, kalau menyamakan Yesus Kristus yang disembah oleh orang Kristen dengan Allah yang disembah oleh agama lain!</span></font></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Saya begitu heran, dengan pengertiannya yang kacau balau seperti ini, si Vantillian dengan &lsquo;gagah berani&rsquo; mengatakan sudah percaya pada Kristus dan sudah selamat? Omong kosong! Iman yang benar adalah iman yang percaya bahwa Yesus adalah Allah dan SATU-SATUNYA pengantara (Juruselamat) untuk mencapai surga. Tanpa iman yang seperti ini, Mustahil manusia bisa sampai ke surga!</span></font></p>
<p>&nbsp;</p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>Kesimpulan dan penutup</strong></span></font></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Dari tulisan Vantillian ini, saya dapat menyimpulkan beberapa hal:</span></font></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">1.&nbsp;&nbsp; &nbsp;Percaya pada Yesus (respon manusia), bukanlah cara / syarat untuk diselamatkan. </span></font></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">2.&nbsp;&nbsp; &nbsp;Allah yang disembah oleh orang Kristen (Yesus Kristus), sama dengan Allah agama-agama lainnya.</span></font></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">3.&nbsp;&nbsp; &nbsp;Keselamatan bukan hanya terdapat dalam Kristen saja, tetapi juga pada agama-agama lainnya.</span></font></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Ajaran seperti ini bisa diindikasikan sebagai UNIVERSALISME, yang pada akhirnya dapat menyebabkan semua orang diselamatkan. </span></font><br />
<br />
<font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Sekarang bandingkan dengan KLAIM Kitab Suci dibawah ini:</span></font><br />
<br />
<strong>Yoh 14:6&nbsp;</strong><span style="color: rgb(0, 0, 255);"> </span><font color="#0000ff"><span style="color: rgb(0, 0, 255);"><strong>Kata Yesus kepadanya: &quot;Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.&rdquo; </strong></span></font><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong><br />
</strong></span><br />
<strong>Kis 4:12</strong>&nbsp; <font color="#0000ff"><strong><span style="color: rgb(0, 0, 255);">&ldquo;Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.&quot; </span></strong></font></p>
<p><font color="#ff0000"><u><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Kedua ayat ini paling tidak, menegaskan 2 hal: </span></u></font></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>1.&nbsp;&nbsp; &nbsp;Yesus Kristus adalah SATU SATUNYA jalan menuju surga.</strong></span></font></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>2.&nbsp;&nbsp; &nbsp;Agama dan kepercayaan manapun di seluruh dunia ini (termasuk agama Kristen), tidak dapat memberi keselamatan bagi para pemeluknya.</strong></span></font></p>
<p><font color="#ff0000"><u><strong><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Karena Yesus satu satunya Juruselamat, maka diluar Dia TIDAK ADA keselamatan! Dengan kata lain, ayat ini sedang berkata bahwa saudara HARUS DATANG pada Yesus jika ingin selamat!</span></strong></u></font></p>
<p><font color="#ff0000"><u><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Konsekwensi dari ajaran ini:</span></u></font></p>
<p><font color="#ff0000"><u><strong><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Semua manusia tanpa terkecuali HARUS menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, jika ingin masuk surga!</span></strong></u></font></p>
<p><font color="#ff0000"><strong><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Dengan demikian, UNIVERSALISME adalah ajaran SESAT!!! Orang yang percaya / berpegang pada ajaran ini, dapat dikategorikan sebagai BIDAT!<br />
Karna ajaran ini bertentangan dengan Alkitab, maka kita harus menolaknya mentah-mentah!</span></strong></font></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Perlu saudara ketahui, ajaran ini telah berkembang dimana-mana, bahkan telah merasuk dalam gereja Kristen.&nbsp; Semua orang percaya harus menyadarinya dan seharusnya membentengi diri dengan Firman Tuhan. Giatlah belajar Alkitab, carilah gereja yang betul-betul mengajarkan Firman Tuhan dengan benar, agar kita tidak mudah diombang ambingkan oleh berbagai tipu daya iblis / ajaran sesat yang semakin hari semakin berkembang dengan pesatnya.</span></font></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Vantillian, saya menjuluki anda sebagai <em><strong>&lsquo;serigala berbulu domba&rsquo;! </strong></em>Tulisanmu ini, sepintas lalu kelihatan bagus dan bisa mempesona para pembaca karena kata-katanya yang &lsquo;indah&rsquo; apalagi disertai dengan dasar &lsquo;Kitab Suci&rsquo;. Tetapi sebetulnya isinya adalah <strong>&lsquo;racun&rsquo;</strong> yang mematikan yang dapat membawa orang ke <strong>NERAKA!</strong> Inilah yang saya sebut sebagai <strong>&lsquo;RACUN&nbsp; UNIVERSALISME&rsquo;</strong>. </span></font></p>
<p><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Bagi mereka yang mengerti Kitab Suci, tulisan ini hanya bisa dinilai NOL besar, karena sama sekali tidak sesuai bahkan bertentangan dengan ajaran Alkitab yang sesungguhnya.</span></font></p>
<p><font color="#ff0000"><strong><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Saya menganjurkan anda untuk BERTOBAT! Datanglah pada Kristus, akuilah Dia sebagai Tuhan dan satu satunya Juruselamat dalam hidup anda, demi pengampunan dosa dan hidup yang kekal.</span></strong></font></p>
<p><br />
<span style="color: rgb(255, 0, 0);"><br />
</span><font color="#ff0000"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Tuhan memberkati.</span></font></p>
<p>&nbsp;</p>

kasjim's picture

  @Adrina... saya adalah

<p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>@Adrina... saya adalah seorang pengikut Yesus dari keluarga non Kristen, spt ko Hai Hai, seorang Tiong&nbsp; Hua Kristen, dari umur 8 thn saya sudah ikut ikutan kegereja karena sekolah mengharuskan, sampai hari ini umur saya 43 thn. Yg ingin saya tanyakan dalam proses kristenisasi dalam hidup saya bukankah saya yg memutuskan utk menjadi pengikut Yesus, dan saya juga dapat menolak mengikutNya kalau saya merasa tidak cocok dgn ajaranNya?</p><p>Yg ingin saya tanyakan:</p><p>1. Apakah Tuhan yg memilih saya atau saya yg memilih Tuhan Yesus ?</p><p>2. Jika Tuhan yg berperan seratus persen dalam proses pemilihan semua orang yg percaya kepadaNya, mengapa Dia tidak memilih orang tua saya yg akhirnya meninggal dunia dgn agama nenek moyangnya?</p><p>3. Pada saat Tuhan Yesus masih ada dibumi, pernahkah Dia mengecam agama lain sebagai ajaran sesat yg tidak akan membawa keselamatan? </p><p>Terima kasih atas jawabannya</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>semua sia-sia</p>

__________________

semua sia-sia

Adrina's picture

@Kasjim, Allah berdaulat secara mutlak.

@Adrina... saya adalah seorang pengikut Yesus dari keluarga non Kristen, spt ko Hai Hai, seorang Tiong  Hua Kristen, dari umur 8 thn saya sudah ikut ikutan kegereja karena sekolah mengharuskan, sampai hari ini umur saya 43 thn. Yg ingin saya tanyakan dalam proses kristenisasi dalam hidup saya bukankah saya yg memutuskan utk menjadi pengikut Yesus, dan saya juga dapat menolak mengikutNya kalau saya merasa tidak cocok dgn ajaranNya?
 

Jika anda menolak-Nya setelah 'percaya' pada-Nya, anda bukan termasuk orang pilihan-Nya.

 

Yg ingin saya tanyakan:

1. Apakah Tuhan yg memilih saya atau saya yg memilih Tuhan Yesus ?

1Tes 1:4-5 - "Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu. Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu".

2Tes 2:12-13 - "supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan. Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai".

Yoh 15:16 - "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memi-lih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam namaKu, diberikanNya kepadamu".

Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa pemilihan itu adalah dari pihak Tuhan. Sebelum manusia itu sendiri ada, Ia telah menetapkan / memilih orang-orang tertentu untuk diselamatkan dan yang lain binasa. Tetapi, adanya ajaran seperti ini, tidaklah menyebabkan kita bersikap pasrah pada keadaan, dengan hanya menyerahkan segala sesuatunya pada Tuhan. Dari pihak manusia, dia harus bertindak / mengambil keputusan untuk percaya pada Kristus!

Kedua hal ini diajarkan oleh Kitab Suci! Jadi kalau ada orang yang menolak salah satu diantaranya, dia sama dengan tidak percaya pada Alkitab.

2. Jika Tuhan yg berperan seratus persen dalam proses pemilihan semua orang yg percaya kepadaNya, mengapa Dia tidak memilih orang tua saya yg akhirnya meninggal dunia dgn agama nenek moyangnya?

Kata ‘memilih’, tentunya berarti ada yang dipilih dan ada yang tidak dipilih. Ketika Allah memilih, itu tidak berarti Dia memilih SEMUA manusia. Pemilihan itu bersifat tertentu. Kaum Reformed percaya bahwa ketika Allah memilih manusia tertentu untuk diselamatkan, Dia melakukan itu berdasar pada kehendak / kedaulatan-Nya semata dan itu tidak tergantung pada manusia itu sendiri. Kita tidak pernah bisa protes pada Allah, mengapa sahabat, anak, orang tua kita yang telah meninggal sebelum percaya pada-Nya tidak dipilih? Sekali lagi, Allah melakukan semuanya itu HANYA berdasar pada kehendak-Nya semata.

3. Pada saat Tuhan Yesus masih ada dibumi, pernahkah Dia mengecam agama lain sebagai ajaran sesat yg tidak akan membawa keselamatan?

Yoh 3:16  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Dalam Alkitab, ada begitu banyak ayat-ayat yang menunjukkan dengan gamblang bahwa tanpa manusia percaya pada Yesus, dia tidak mungkin bisa selamat! Yoh 3:16 merupakan salah satu diantaranya. Yesus sebagai Allah dan Juruselamat, HANYA diberitakan di Kristen. Agama-agama lain, tidak menyatakan / mengajarkan seperti ini. Hal ini menunjukkan bahwa melalui agama / kepercayaan apapun juga selain Kristen, MUSTAHIL menemukan jalan keselamatan!

Terima kasih atas jawabannya

Terima kasih sudah bergabung disini.

kasjim's picture

2. Jika Tuhan yg berperan

2. Jika Tuhan yg berperan seratus persen dalam proses pemilihan semua orang yg percaya kepadaNya, mengapa Dia tidak memilih orang tua saya yg akhirnya meninggal dunia dgn agama nenek moyangnya?

Kata ‘memilih’, tentunya berarti ada yang dipilih dan ada yang tidak dipilih. Ketika Allah memilih, itu tidak berarti Dia memilih SEMUA manusia. Pemilihan itu bersifat tertentu. Kaum Reformed percaya bahwa ketika Allah memilih manusia tertentu untuk diselamatkan, Dia melakukan itu berdasar pada kehendak / kedaulatan-Nya semata dan itu tidak tergantung pada manusia itu sendiri. Kita tidak pernah bisa protes pada Allah, mengapa sahabat, anak, orang tua kita yang telah meninggal sebelum percaya pada-Nya tidak dipilih? Sekali lagi, Allah melakukan semuanya itu HANYA berdasar pada kehendak-Nya semata.

@Adrina, terima kasih atas jawabannya, untuk poin 1 dan 3 saya mulai sedikit memahaminya, namun untuk poin 2 jawaban Adrina membuat saya berteriak protes kepada Tuhan, setelah saya merenungi jawabannya saya merasa Dia tidak adil, mengapa mesti ada yg diselamatkan dan ada yg dibiarkan binasa, kalau orang tua saya binasa bukankah Dia dapat saya persalahkan karena kebinasaan orang tua saya atas kehendakNya? Bagaimana Tuhan dalam yoh 3:16 mengaku mengasihi dunia (termasuk orang tua saya) dapat membiarkan orang tua saya binasa? Bukan atas kehendak orang tua saya memilih kepercayaan nenek moyang tetapi Tuhan yg tidak berkehendak memilihnya? Sebab kalau orang tua saya dipilih Tuhan mereka pasti masuk Kristen. Maaf, Adrina, hal ini telah bertahun tahun saya gumuli namun tidak mendapat jawaban, terima kasih untuk kesediaan Adrina untuk meladeni pertanyaan bodoh ini...

 

 

semua sia-sia

__________________

semua sia-sia

Adrina's picture

@Kasjim, Allah tetap adil.

@Adrina, terima kasih atas jawabannya, untuk poin 1 dan 3 saya mulai sedikit memahaminya, namun untuk poin 2 jawaban Adrina membuat saya berteriak protes kepada Tuhan, setelah saya merenungi jawabannya saya merasa Dia tidak adil, mengapa mesti ada yg diselamatkan dan ada yg dibiarkan binasa, kalau orang tua saya binasa bukankah Dia dapat saya persalahkan karena kebinasaan orang tua saya atas kehendakNya?

Memang ada banyak orang yang protes terhadap ajaran Predetinasi dengan mengatakan bahwa Allah tidak adil. Sebenarnya untuk menjawabnya gampang saja: Apa sebab anda katakan Dia tidak adil? Apa 'keberadaan' anda yang sangat-sangat terbatas itu, sudah cukup untuk bisa protes pada Allah yang Maha 'segalanya'?

Sobat, adanya doktrin Predestinasi (pemilihan tanpa syarat), tidak menyebabkan Allah tidak adil. Coba anda bayangkan: kalau seandainya semua dipilih untuk masuk surga ata semua ditetapkan untuk binasa, apakah itu membuktikan bahwa Allah adil?

Ketika manusia berdosa, maka Allah akan menghukumnya, saat dia percaya, Allah beri hidup yang kekal. Apakah berarti Allah tidak adil? Kalau Dia tidak menghukum orang berdosa (yang tidak percaya), itu justru menunjukkan Dia tidak adil.

Adanya Predestinasi justru membuktikan bahwa Allah adil!

Bagaimana Tuhan dalam yoh 3:16 mengaku mengasihi dunia (termasuk orang tua saya) dapat membiarkan orang tua saya binasa? Bukan atas kehendak orang tua saya memilih kepercayaan nenek moyang tetapi Tuhan yg tidak berkehendak memilihnya? Sebab kalau orang tua saya dipilih Tuhan mereka pasti masuk Kristen.

Dalam memaham Alkiab, kita tak boleh asal mengambil kesimpuan. Kata 'dunia' pada ayat tersebut bukan menunjuk pada semua manusia. Maaf, sebentar akan saya jawab lebih detail lagi, soalnya listrik ditempatku lagi padam.

Maaf, Adrina, hal ini telah bertahun tahun saya gumuli namun tidak mendapat jawaban, terima kasih untuk kesediaan Adrina untuk meladeni pertanyaan bodoh ini...

Tidak ada kata terlambat untuk belajar Firman Tuhan.

 

semua sia-sia

Saya menunggu respon anda.

 

kasjim's picture

@Adrina: terima kasih atas

@Adrina: terima kasih atas jawabannya

 

semua sia-sia

__________________

semua sia-sia

Adrina's picture

@Kasjim, Yoh 3:16

Yoh 3:16

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Kata 'dunia' pada ayat ini, tak bisa ditafsirkan menunjuk pada semua manusia. Mengapa? Karna kalau demikian, hal itu akan bertentangan dengan kata-kata "supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal".

Kalau ini menunjuk pada semua manusia, lalu mengapa Alkitab mencatat: hanya mereka yang percaya saja yang akan beroleh hidup kekal?

kata 'dunia' pada ayat itu ada, untuk menunjukkan bahwa Allah tidak hanya mengasihi orang Yahudi saja, tetapi juga bagi setiap orang yang percaya pada-Nya.

 

 

 

PlainBread's picture

Begitu besar kasih Allah akan sebagian orang

Kata 'dunia' menurut saya sebaiknya ditafsirkan sebagai dunia. Kalo anak kalimat kedua mengatakan bahwa yang percaya saja yang tidak binasa, itu tidak mengubah bahwa kata 'dunia' bukan berarti sebagian manusia saja. Kalo memang benar seperti itu, berarti Yesus salah memilih kata. Dengan pemikiran anda, seharusnya Yesus berkata seperti ini: Karena begitu besar kasih Allah akan sebagian orang, sehingga Allah mengaruniakan anakNya yang tunggal sehingga sebagian orang tersebut tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.

Kasih Allah adalah universal, dan menjadi exclusive tergantung dari respons si manusia. Sama seperti matahari dan hujan, Allah memberikannya untuk semua orang (Mat 5:45). Tapi apakah orang akan menikmati matahari atau hujan, itu adalah pilihan orang tersebut.

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Pniel's picture

totem proparte

Yoh.3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

PB : Kata 'dunia' menurut saya sebaiknya ditafsirkan sebagai dunia. Kalo anak kalimat kedua mengatakan bahwa yang percaya saja yang tidak binasa, itu tidak mengubah bahwa kata 'dunia' bukan berarti sebagian manusia saja. Kalo memang benar seperti itu, berarti Yesus salah memilih kata. Dengan pemikiran anda, seharusnya Yesus berkata seperti ini: Karena begitu besar kasih Allah akan sebagian orang, sehingga Allah mengaruniakan anakNya yang tunggal sehingga sebagian orang tersebut tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.

Kasih Allah adalah universal, dan menjadi exclusive tergantung dari respons si manusia. Sama seperti matahari dan hujan, Allah memberikannya untuk semua orang (Mat 5:45). Tapi apakah orang akan menikmati matahari atau hujan, itu adalah pilihan orang tersebut.

Hi Bro, ijinkan saya menjawab keberatan anda ini.

Kata 'dunia' disini tidak mungkin diartikan sebagai mana arti aslinya (dunia). Kenapa? karena kata tersebut ada dalam konteks kalimat, dan tidak berdiri sendiri/terlepas darinya. Disana dikatakan 'kasih Allah' yang dikaitkan dengan keselamatan yang Ia karuniakan melalui Anak-Nya yang tunggal. 'Kasih Allah' ini jelas berkaitan dengan keselamatan, dan bukannya dalam pengertian anugerah/kasih umum, seperti matahari, hujan, rejeki, dll.

Kalau Yesus hendak memaksudkan 'sebagian orang' kenapa Ia menggunakan kata 'dunia' dan bukannya 'sebagian orang' ? Inilah yang disebut dengan TOTEM PROPARTE = pengungkapan keseluruhan obyek padahal yang dimaksud sebagian.

Ada beberapa kasus di Alkitab yang menyatakan model pengungkapan totem proparte ini, salah satunya :

Lukas 2:1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.

'semua orang di seluruh dunia' artinya adalah semua orang yg ada didalam wilayah kekaisaran Romawi.

Satu lagi :

Kisah Para Rasul 17:6 Tetapi ketika mereka tidak menemukan keduanya, mereka menyeret Yason dan beberapa saudara ke hadapan pembesar-pembesar kota, sambil berteriak, katanya: "Orang-orang yang mengacaukan seluruh dunia telah datang juga ke mari,

'Seluruh dunia' artinya adalah wilayah/daerah dimana orang Yahudi berada.

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

PlainBread's picture

Kosmos

Kata dunia yang dipake di situ adalah kosmos.

Kosmos (dari lexicon) bisa berarti seluruh dunia, bisa berarti seluruh bangsa/negara, bisa berarti orang Yahudi, bisa juga berarti orang2 non-Yahudi.

Saya percaya kosmos di situ adalah seluruh dunia dalam arti literal, karena amanat agung Yesus yang memerintahkan murid2Nya untuk menyebarkan Injil ke seluruh dunia, bukan hanya kepada sebagian orang.

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Adrina's picture

@PB, Kata 'Dunia'

Kata 'dunia' menurut saya sebaiknya ditafsirkan sebagai dunia. Kalo anak kalimat kedua mengatakan bahwa yang percaya saja yang tidak binasa, itu tidak mengubah bahwa kata 'dunia' bukan berarti sebagian manusia saja. Kalo memang benar seperti itu, berarti Yesus salah memilih kata. Dengan pemikiran anda, seharusnya Yesus berkata seperti ini: Karena begitu besar kasih Allah akan sebagian orang, sehingga Allah mengaruniakan anakNya yang tunggal sehingga sebagian orang tersebut tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.

Kasih Allah adalah universal, dan menjadi exclusive tergantung dari respons si manusia. Sama seperti matahari dan hujan, Allah memberikannya untuk semua orang (Mat 5:45). Tapi apakah orang akan menikmati matahari atau hujan, itu adalah pilihan orang tersebut.

 

Kata dunia yang dipake di situ adalah kosmos.

Kosmos (dari lexicon) bisa berarti seluruh dunia, bisa berarti seluruh bangsa/negara, bisa berarti orang Yahudi, bisa juga berarti orang2 non-Yahudi.

Saya percaya kosmos di situ adalah seluruh dunia dalam arti literal, karena amanat agung Yesus yang memerintahkan murid2Nya untuk menyebarkan Injil ke seluruh dunia, bukan hanya kepada sebagian orang.

 

Tanggapan Adrina:

Yoh 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Ada beberapa point yang perlu diperhatikan dalam ayat ini: “Kasih Allah”, “dunia” dan “hidup kekal bagi orang yang percaya”.

Allah adalah kasih, dan karena Dia adalah kasih, maka itu diwujudkan dengan memberikan Anak-Nya (Yesus Kristus) bagi dunia.

Kata ‘dunia’ (Yunani=Kosmos), mempunyai banyak arti seperti: bumi, semua manusia, semua orang percaya, dsb.

Perlu anda tahu, yang saya diskusikan dengan Kasjim adalah persoalan Predestinasi (pemilihan). Dia menafsirkan bahwa semua orang dikasihi oleh Allah sehingga pasti akan selamat / tidak binasa.

Menurut saya paling tidak ada 2 tafsiran tentang Yoh 3:16:

1.    Ketika Allah mengutus Anak-Nya ke dunia, Dia mempunyai tujuan agar Anak-Nya itu mati dikayu salib untuk menebus dosa manusia. Yang menjadi pertanyaannya adalah: Apakah Yesus mati untuk semua orang atau hanya untuk sebagian orang saja? Kalau Dia mati untuk semua orang, lalu mengapa ada yang binasa / masuk neraka? Kalau memang Yoh 3:16 kata ‘dunia’ ditafsirkan bahwa kasih Allah menunjuk pada semua orang, sehingga semua pasti selamat, lalu mengapa ada yang binasa? Kasih Allah disini, dihubungkan dengan orang percaya yang akan diselamatkan.

2.    Ayat ini, menunjuk pada tawaran Injil / keselamatan bagi semua orang. Keselamatan memang disampaikan bagi dunia (semua orang), tetapi hanya orang yang percaya yang akan menerimanya.

Mengenai persoalan ‘kasih Allah’, saya ingin mengutip satu ayat:

Rom 9:13-16
“Seperti ada tertulis: ‘Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau’, jika demikian apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada Musa: ‘Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati’ jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.”

Allah memang tidak harus mengasihi SEMUA orang di dunia ini. Dia mau mengasihi kepada siapa saja yang ingin dikasihi-Nya. Itu tidak tergantung pada apapun yang ada dalam manusia itu sendiri.

PlainBread's picture

@Adrina Ular Tembaga

Sama seperti Abraham mengorbankan Ishak, demikian juga Bapa mengaruniakan AnakNya yang tunggal. Sama seperti Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada tiang, demikian juga Yesus mati terkutuk pada sebuah tiang.

Apakah karena Musa membuat ular tembaga di tiang, lantas semua orang yang terkena gigitan ular bakal langsung sembuh? Menurut yang tertulis, tidak. Cuma orang yang memandang tiang itu saja yang akan hidup.

Jadi 2 poin yang anda tuliskan sebagai 2 tafsiran sebenarnya bukan 2 tafsiran, tapi merupakan pertanyaan (poin pertama) dan jawaban (point kedua). Dan kedua poin yang anda katakan sebagai 2 tafsiran tersebut dua2nya memperlihatkan bahwa Allah memang mengasihi dunia, bukan mengasihi sebagian orang (menurut konteks Yoh 3:16).

Memang benar Allah berhak mengasihi siapa saja yang Dia ingin kasihi, tapi kalau Yesus berfirman bahwa "begitu besar kasih Allah akan dunia ini", masakan kita tetap memaksa bahwa kata 'dunia' di situ artinya bukan dunia? Itulah kemurahan hati Allah, yang memang tidak bisa ditawar2 dan ditafsir2kan.

Allah memang mengasihi Yakub dan membenci Esau, atau bisa ditarik lebih jauh: Mengasihi Daud daripada Saul, Mengasihi Habel daripada Kain, Mengasihi Rut daripada Naomi, mengasihi Lea daripada Rahel. Tapi Allah memang mengasihi dunia. Kok bisa, di satu sisi pilih kasih, di sisi lain malah tidak pilih kasih? Ya bisa. Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Itulah yang saya gambarkan sebagai 2 sisi mata uang.

 

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Adrina's picture

@PB, Silahkan tunjukkan konteksnya.

Sama seperti Abraham mengorbankan Ishak, demikian juga Bapa mengaruniakan AnakNya yang tunggal. Sama seperti Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada tiang, demikian juga Yesus mati terkutuk pada sebuah tiang.

Apakah karena Musa membuat ular tembaga di tiang, lantas semua orang yang terkena gigitan ular bakal langsung sembuh? Menurut yang tertulis, tidak. Cuma orang yang memandang tiang itu saja yang akan hidup.

Ya, demikian juga dengan keselamatan cuma mereka yang percaya yang akan selamat.

Jadi 2 poin yang anda tuliskan sebagai 2 tafsiran sebenarnya bukan 2 tafsiran, tapi merupakan pertanyaan (poin pertama) dan jawaban (point kedua). Dan kedua poin yang anda katakan sebagai 2 tafsiran tersebut dua2nya memperlihatkan bahwa Allah memang mengasihi dunia, bukan mengasihi sebagian orang (menurut konteks Yoh 3:16).

Saya belum melihat anda menunjukkan konteksnya. Silahkan anda tunjukkan konteks yang ada? Point pertama, saya sedang menafsirkan kata kasih Allah pada 'dunia', jadi itu bukan hanya pertanyaan.

Memang benar Allah berhak mengasihi siapa saja yang Dia ingin kasihi, tapi kalau Yesus berfirman bahwa "begitu besar kasih Allah akan dunia ini", masakan kita tetap memaksa bahwa kata 'dunia' di situ artinya bukan dunia? Itulah kemurahan hati Allah, yang memang tidak bisa ditawar2 dan ditafsir2kan.

Silahkan anda beri alasannya sesuai konteks yang ada? (Beri dasar kitab sucinya).

Allah memang mengasihi Yakub dan membenci Esau, atau bisa ditarik lebih jauh: Mengasihi Daud daripada Saul, Mengasihi Habel daripada Kain, Mengasihi Rut daripada Naomi, mengasihi Lea daripada Rahel. Tapi Allah memang mengasihi dunia. Kok bisa, di satu sisi pilih kasih, di sisi lain malah tidak pilih kasih? Ya bisa. Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Itulah yang saya gambarkan sebagai 2 sisi mata uang.

Kalau karena kasih Allah pada dunia, sehingga mengharuskan Dia menyelamatkan semua manusia, apa itu benar? Dalam persoalan keselamatan, saya yakin 'kasih-Nya' hanya bagi orang pilihan-Nya. Tetapi 'kasih' secara jasmani (persoalan kehidupan sehari-hari), Dia mengasihi semua orang. Misalnya: memberi hujan, rejeki, itu dilakukan-Nya bukan hanya bagi yang percaya, tapi juga bagi yang tidak dipilih.

 

PlainBread's picture

Adrina: Premis benar, kesimpulan salah. Tapi premis yang dibuang

Adrina: Saya belum melihat anda menunjukkan konteksnya. Silahkan anda tunjukkan konteks yang ada? Point pertama, saya sedang menafsirkan kata kasih Allah pada 'dunia', jadi itu bukan hanya pertanyaan.

Ini yang anda tulis di post anda:

Menurut saya paling tidak ada 2 tafsiran tentang Yoh 3:16:

1.    Ketika Allah mengutus Anak-Nya ke dunia, Dia mempunyai tujuan agar Anak-Nya itu mati dikayu salib untuk menebus dosa manusia. Yang menjadi pertanyaannya adalah: Apakah Yesus mati untuk semua orang atau hanya untuk sebagian orang saja? Kalau Dia mati untuk semua orang, lalu mengapa ada yang binasa / masuk neraka? Kalau memang Yoh 3:16 kata ‘dunia’ ditafsirkan bahwa kasih Allah menunjuk pada semua orang, sehingga semua pasti selamat, lalu mengapa ada yang binasa? Kasih Allah disini, dihubungkan dengan orang percaya yang akan diselamatkan. (PB: Anda bilang, ini adalah point tafsiran anda mengenai soal dunia. Disisipi dengan pertanyaan anda yang saya garis bawah).

2.    Ayat ini, menunjuk pada tawaran Injil / keselamatan bagi semua orang. Keselamatan memang disampaikan bagi dunia (semua orang), tetapi hanya orang yang percaya yang akan menerimanya. (PB: Point ini anda bilang sebagai tafsiran kedua. Apa yang saya lihat di sini hanyalah lanjutan dari point 1, tidak ada perbedaan, bahkan menjawab pertanyaan yang ada di point 1. Jadi bukan tafsiran yang kedua, melainkan hanya terusan poin pertama atau jawaban atas pertanyaan di poin pertama).

Adrina: Silahkan anda beri alasannya sesuai konteks yang ada? (Beri dasar kitab sucinya).

Sudah saya katakan seperti respons saya ke Pniel, bahwa Yesus memerintahkan murid2Nya mengabarkan Injil ke seluruh dunia. Ini saya kutipkan ayat2 yang berisikan Injil dan hubunganya dengan "dunia":

Mark 16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

Mark 14:9 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."

Mat 24:14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."

Rom 3:19 Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah.

Kol 1:6 yang sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia, demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.

Rom 10:18 Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Memang mereka telah mendengarnya: "Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi."

Please tell me, apakah anda mau menyanggah bahwa kata "dunia" di ayat2 tersebut bukan berarti dunia yang sebenarnya? Saya harap tidak. Saya mengerti sekali kalo kata kosmos di New Testament bisa diartikan macam2. Tapi please jangan berhenti di situ, melainkan tentukan bagaimana kita menentukan arti yang mana yang harus kita gunakan. Yaitu tentunya dalam konteks. Dari ayat2 di atas yang sehubungan dengan Injil dan keselamatan, terlihat jelas bahwa keselamatan adalah bentuk nyata terkuat kasih Allah yang bersifat universal.

Adrina: Kalau karena kasih Allah pada dunia, sehingga mengharuskan Dia menyelamatkan semua manusia, apa itu benar? Dalam persoalan keselamatan, saya yakin 'kasih-Nya' hanya bagi orang pilihan-Nya. Tetapi 'kasih' secara jasmani (persoalan kehidupan sehari-hari), Dia mengasihi semua orang. Misalnya: memberi hujan, rejeki, itu dilakukan-Nya bukan hanya bagi yang percaya, tapi juga bagi yang tidak dipilih.

Kesalahan anda di sini adalah terlalu terburu2 melompat kepada kesimpulan. Premis pertama anda: "Kalau karena kasih Allah pada dunia .." adalah benar, tapi kesimpulan dari premis pertama anda bahwa "..., sehingga mengharuskan Dia menyelamatkan semua manusia", adalah terlalu kesimpulan atau asumsi yang terlalu cepat. Karena terburu2 melompat, anda menganggap bahwa premis pertama anda adalah salah. Sehingga anda membuat kesimpulan yang lain, bahwa "dunia" yang dimaksud di situ bukan dunia dalam arti sebenarnya, bahwa kasih Allah tidak bersifat universal. Bukankah agak disayangkan karena kesimpulan anda terburu2 atau terlalu cepat, anda malah menyalahkan premis yang sudah benar dari awal.

Misalnya seperti ini: - Seorang guru yang baik peduli dengan seluruh murid2Nya, lalu apakah guru tersebut mengharuskan bahwa semua murid akan naik kelas? Terlepas dari bagaimana caranya murid2 naik kelas (yang mungkin anda akan pikir bertolak belakang dengan anugerah Allah vs usaha murid naik kelas), yang pasti pada kenyataannya tidak semua murid harus naik kelas bukan? 

Kesalahpahaman kita berpikirlah yang membuat asumsi/kesimpulan yang keliru. Apakah kalo Tuhan mengasihi semua orang, lantas Tuhan harus menyelamatkan semua orang? Apakah kalo guru peduli dengan seluruh murid, apakah guru harus me-naik-kelas-kan semua murid? Jawabannya adalah: Tidak.

Gantian saya yang bertanya hehehe:

Ef 1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Berdasarkan Ef 1:4, Apakah kalo seseorang beriman bahwa dia terpilih, itu artinya bahwa orang yang tidak terpilih patut dilempar ke neraka?  Bukankah terpilih atau tidaknya seseorang merupakan inisiatif Tuhan? Tuhan yang bagaimana yang tidak memilih seseorang masuk surga, lalu memasukkan orang tersebut ke neraka?

Sepertinya anda seorang reformed. Biasanya seorang reformed akan menjawab pertanyaan saya tersebut dengan ayat ini:

 

Ef 4:19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.

Kalo memang mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu, bukankah mereka yang tidak menyerahkan diri kepada hawa nafsunya adalah mereka yang berbuat baik? Lalu apakah Allah memilih orang berdasarkan perbuatan baik orang tersebut? Benarkah demikian?

Bagaimana mungkin Allah yang memilih manusia sebelum dunia diciptakan, bisa juga tidak memilih orang lain dengan cara menyerahkan orang tersebut kepada hawa nafsunya bahkan sebelum orang tersebut berbuat jahat (karena pemilihan / ketidakpilihan sudah ditentukan sebelum dunia diciptakan)? Jadi berputar ke pertanyaan awal saya, bagaimana Allah bisa memilih manusia sebelum dunia diciptakan untuk masuk surga, thus tidak memilih manusia lain untuk masuk neraka? Dengan kata lain, bagaimana mungkin seseorang bisa dihukum (ditentukan masuk neraka) sementara orang tersebut belum dilahirkan (karena sebelum dunia dijadikan, sudah tidak terpilih)?

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

sandman's picture

@PB simplenya..

Kalau Allah itu sutradara, dia bikin jalan ceritanya dulu baru tentukan pemainnya atau tentukan pemainnya baru buat jalan ceritanya. Kira-kira begitu yah maksud kamu?

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

Adrina's picture

@PB, Anda belum memberikan jawaban berdasar konteks.

Ini yang anda tulis di post anda:

Menurut saya paling tidak ada 2 tafsiran tentang Yoh 3:16:

1.    Ketika Allah mengutus Anak-Nya ke dunia, Dia mempunyai tujuan agar Anak-Nya itu mati dikayu salib untuk menebus dosa manusia. Yang menjadi pertanyaannya adalah: Apakah Yesus mati untuk semua orang atau hanya untuk sebagian orang saja? Kalau Dia mati untuk semua orang, lalu mengapa ada yang binasa / masuk neraka? Kalau memang Yoh 3:16 kata ‘dunia’ ditafsirkan bahwa kasih Allah menunjuk pada semua orang, sehingga semua pasti selamat, lalu mengapa ada yang binasa? Kasih Allah disini, dihubungkan dengan orang percaya yang akan diselamatkan. (PB: Anda bilang, ini adalah point tafsiran anda mengenai soal dunia. Disisipi dengan pertanyaan anda yang saya garis bawah).

Pertanyaan itu hanya untuk menjelaskan / memperjelas, supaya kita bisa lebih memahaminya. Setelah saya jelaskan, maka saya menyimpulkan bahwa kasih Allah disini, harus dihubungkan dengan orang percaya / pilihan yang akan diselamatkan. Apakah salah jika sebelum menyimpulkan saya beri penjelasan dulu?

2.    Ayat ini, menunjuk pada tawaran Injil / keselamatan bagi semua orang. Keselamatan memang disampaikan bagi dunia (semua orang), tetapi hanya orang yang percaya yang akan menerimanya. (PB: Point ini anda bilang sebagai tafsiran kedua. Apa yang saya lihat di sini hanyalah lanjutan dari point 1, tidak ada perbedaan, bahkan menjawab pertanyaan yang ada di point 1. Jadi bukan tafsiran yang kedua, melainkan hanya terusan poin pertama atau jawaban atas pertanyaan di poin pertama).

Point pertama menjelaskan bahwa kasih Allah pada 'dunia', menunjuk pada orang percaya yang akan menerima keselamatan. Point kedua, berbicara tentang tawaran keselamatan bagi semua orang (dunia). Apamemang dua hal itu sama?  

Adrina: Silahkan anda beri alasannya sesuai konteks yang ada? (Beri dasar kitab sucinya).

Sudah saya katakan seperti respons saya ke Pniel, bahwa Yesus memerintahkan murid2Nya mengabarkan Injil ke seluruh dunia. Ini saya kutipkan ayat2 yang berisikan Injil dan hubunganya dengan "dunia":

Mark 16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

Mark 14:9 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."

Mat 24:14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."

Rom 3:19 Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah.

Kol 1:6 yang sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia, demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.

Rom 10:18 Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Memang mereka telah mendengarnya: "Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi."

Please tell me, apakah anda mau menyanggah bahwa kata "dunia" di ayat2 tersebut bukan berarti dunia yang sebenarnya? Saya harap tidak. Saya mengerti sekali kalo kata kosmos di New Testament bisa diartikan macam2. Tapi please jangan berhenti di situ, melainkan tentukan bagaimana kita menentukan arti yang mana yang harus kita gunakan. Yaitu tentunya dalam konteks. Dari ayat2 di atas yang sehubungan dengan Injil dan keselamatan, terlihat jelas bahwa keselamatan adalah bentuk nyata terkuat kasih Allah yang bersifat universal.

Saya belum melihat anda menafsirkan Yoh 3:16 berdasarkan konteks yang ada, tetapi justru 'melarikan diri' ketempat yang lain.

Ini konteks yang ada:

1) Yoh 3:16, 'Kasih Allah', itu dihubungkan dengan persoalan keselamatan. Kasih Allah memang untuk 'dunia', tapi bukan untuk semua orang. Mengapa? Karena bagian akhirnya berkata: "Supaya setiap orang yang percaya pada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal". Ini menunjukkan yang tidak percaya akan binasa! Adalah aneh kalau kata dunia = seluruh manusia. Kalau Dia mengasihi semua orang, berarti semua orang pasti selamat, lalu mengapa ada yang binasa?

2) Yoh 3:17 "Sebab Allah mengutus Anak-Nya kedalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia" Kata 'dunia' pada ayat ini, jelas menunjuk pada orang percaya / orang pilihan. Merupakan keanehan tingkat tinggi kalau Allah memberikan Anak-Nya bagi semua manusia, untuk tidak menghakimi semua manusia, sehingga semua manusia pasti selamat!? Lalu neraka jadi kosong? Apa rencana Allah bisa batal?

Adrina: Kalau karena kasih Allah pada dunia, sehingga mengharuskan Dia menyelamatkan semua manusia, apa itu benar? Dalam persoalan keselamatan, saya yakin 'kasih-Nya' hanya bagi orang pilihan-Nya. Tetapi 'kasih' secara jasmani (persoalan kehidupan sehari-hari), Dia mengasihi semua orang. Misalnya: memberi hujan, rejeki, itu dilakukan-Nya bukan hanya bagi yang percaya, tapi juga bagi yang tidak dipilih.

Kesalahan anda di sini adalah terlalu terburu2 melompat kepada kesimpulan. Premis pertama anda: "Kalau karena kasih Allah pada dunia .." adalah benar, tapi kesimpulan dari premis pertama anda bahwa "..., sehingga mengharuskan Dia menyelamatkan semua manusia", adalah terlalu kesimpulan atau asumsi yang terlalu cepat. Karena terburu2 melompat, anda menganggap bahwa premis pertama anda adalah salah. Sehingga anda membuat kesimpulan yang lain, bahwa "dunia" yang dimaksud di situ bukan dunia dalam arti sebenarnya, bahwa kasih Allah tidak bersifat universal. Bukankah agak disayangkan karena kesimpulan anda terburu2 atau terlalu cepat, anda malah menyalahkan premis yang sudah benar dari awal.

Yang saya maksud dengan kata 'sehingga' itu = berarti. Jadi, kalau karena kasih Allah pada dunia (seluruh manusia), sehingga / berarti mengaharuskan Allah menyelamatkan semua orang. Apa itu benar (menurut Kitab Suci)? Kesimpulan yang bagaimana yang terburu-buru? Premis pertama salah? Memang salah, karena kalau Allah mengasihi seluruh dunia (semua manusia), Dia pasti akan menyelamatkan semua orang. Hal ini salah, karena akan menimbulkan ajaran Universalisme. Ini jelas adalah ajaran sesat!

Misalnya seperti ini: - Seorang guru yang baik peduli dengan seluruh murid2Nya, lalu apakah guru tersebut mengharuskan bahwa semua murid akan naik kelas? Terlepas dari bagaimana caranya murid2 naik kelas (yang mungkin anda akan pikir bertolak belakang dengan anugerah Allah vs usaha murid naik kelas), yang pasti pada kenyataannya tidak semua murid harus naik kelas bukan? 

Kesalahpahaman kita berpikirlah yang membuat asumsi/kesimpulan yang keliru. Apakah kalo Tuhan mengasihi semua orang, lantas Tuhan harus menyelamatkan semua orang? Apakah kalo guru peduli dengan seluruh murid, apakah guru harus me-naik-kelas-kan semua murid? Jawabannya adalah: Tidak.

Ilustrasi yang anda gunakan untuk menggambarkan kesimpulan saya, salah! Mengapa? Ini sama sekali tak cocok untuk menggambarkan keselamatan dari Tuhan.

Keselamatan: Telah ditetapkan Tuhan sebelum manusia ada, dan itu pasti terjadi. Hanya mereka yang dipilih yang akan selamat.

Naik kelas: Tidak diketahui sebelum murid tersebut bersekolah. Kalau guru tak tahu apa bisa dia memastikannya? Tentunya yang naik kelas adalah mereka yang pintar, yang bisa menyelesaikan ujian dengan baik.

Yang saya katakan bukan "apakah" tapi "sehingga" atau "berarti". Itu merupakan konsekwensi dari kasih Allah bagi semua orang. Anda jangan suka memelintir / memplesetkan tulisan orang.

 

Gantian saya yang bertanya hehehe:

Ef 1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Berdasarkan Ef 1:4, Apakah kalo seseorang beriman bahwa dia terpilih, itu artinya bahwa orang yang tidak terpilih patut dilempar ke neraka?  

Ya !

Bukankah terpilih atau tidaknya seseorang merupakan inisiatif Tuhan?

Ya!

Tuhan yang bagaimana yang tidak memilih seseorang masuk surga, lalu memasukkan orang tersebut ke neraka?

Tuhan yang saya percaya berdasarkan pada Kitab Suci!

Sepertinya anda seorang reformed. Biasanya seorang reformed akan menjawab pertanyaan saya tersebut dengan ayat ini:

Ef 4:19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.

Kalo memang mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu, bukankah mereka yang tidak menyerahkan diri kepada hawa nafsunya adalah mereka yang berbuat baik? Lalu apakah Allah memilih orang berdasarkan perbuatan baik orang tersebut? Benarkah demikian?

Saya bukanlah seorang Reformed yang akan gunakan ayat ini untuk menjawab pertanyaan anda.

Bagaimana mungkin Allah yang memilih manusia sebelum dunia diciptakan, bisa juga tidak memilih orang lain dengan cara menyerahkan orang tersebut kepada hawa nafsunya bahkan sebelum orang tersebut berbuat jahat (karena pemilihan / ketidakpilihan sudah ditentukan sebelum dunia diciptakan)? Jadi berputar ke pertanyaan awal saya, bagaimana Allah bisa memilih manusia sebelum dunia diciptakan untuk masuk surga, thus tidak memilih manusia lain untuk masuk neraka? Dengan kata lain, bagaimana mungkin seseorang bisa dihukum (ditentukan masuk neraka) sementara orang tersebut belum dilahirkan (karena sebelum dunia dijadikan, sudah tidak terpilih)?

Emang konsep 'Allah' yang seperti apa yang ada dalam (maaf) otak anda? Menurut anda apa definisi dari Allah itu? Apakah Allah yang maha sempurna tak bisa melakukan hal itu?

Saya percaya pada Allah yang Maha sempurna /Maha Kuasa. Gimana dengan 'Allah'anda???

 

Pniel's picture

@PlainBread, beda ...

PB : Kata dunia yang dipake di situ adalah kosmos.

Kosmos (dari lexicon) bisa berarti seluruh dunia, bisa berarti seluruh bangsa/negara, bisa berarti orang Yahudi, bisa juga berarti orang2 non-Yahudi.

Saya percaya kosmos di situ adalah seluruh dunia dalam arti literal, karena amanat agung Yesus yang memerintahkan murid2Nya untuk menyebarkan Injil ke seluruh dunia, bukan hanya kepada sebagian orang.

Seharusnya anda menjustifikasi pendapat anda terhadap ayat tsb dari konteks kalimat ayat tsb, bukan malah berlari ke ayat lain dengan membawa permasalah kata yang sama. Saya pun bisa mengutip puluhan ayat lain yang mendukung penggunaan majas totem pro parte, tetapi untuk apa karena ini bukan menyelesaikan permasalahan tetapi membawa permasalahan yang sama ke tempat lain. Argumentasi yang berputar. Kecuali anda mengangkat (sebagai dukungan) ayat lain yang menjelaskan atau membenarkan pengertian anda dalam keseluruhan konteks Yoh.3:16.

Yohanes.3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Pniel wrote : Kata 'dunia' disini tidak mungkin diartikan sebagai mana arti aslinya (dunia). Kenapa? karena kata tersebut ada dalam konteks kalimat, dan tidak berdiri sendiri/terlepas darinya. Disana dikatakan 'kasih Allah' yang dikaitkan dengan keselamatan yang Ia karuniakan melalui Anak-Nya yang tunggal. 'Kasih Allah' ini jelas berkaitan dengan keselamatan, dan bukannya dalam pengertian anugerah/kasih umum, seperti matahari, hujan, rejeki, dll.

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

PlainBread's picture

@Injil dan dunia

Saya sudah menyampaikan ayat2 lain, yang tentu saja erat berhubungan, dengan Injil dan dunia. Kalo kata dunia di dalam Yoh 3:16 diartikan sebagai "sebagian orang", berarti kita haru konsisten bahwa ayat2 lain yang berhubungan dengan Injil dan seluruh dunia juga harus diartikan bahwa dunia di situ artinya bukan literal dunia tapi hanya sebagian orang.

Tapi kenyataannya murid2 Yesus pergi mengabarkan injil ke seluruh dunia, secara literal. Bukan sebagian orang, bukan bangsa tertentu, tapi benar2 ke seluruh dunia sampai ke ujung2 bumi.

Saya mengerti bahwa anda berusaha mengartikan 'dunia' di Yoh 3:16 dengan anak kalimat di situ "setiap orang yang percaya tidak binasa". Tapi kalo diartikan seperti itu, artinya murid2 Yesus kebablasan ketika mereka benar2 pergi ke seluruh dunia. Karena menurut pemikiran anda, Yesus tidak bermaksud untuk menawarkan Injil ke seluruh dunia, melainkan hanya sebagian orang. Mengenai masalah respons orang terhadap Injil, menerima atau menolak, itu another different story.

Saya mengerti anda gemar dengan majas totem pro parte, tapi itu tidak menjawab apa2. Karena harus ada alat ukur mana yang literal, mana yang majas. Karena tidak semua pake gaya bahasa, tidak semua pake literal. Menyamaratakan semuanya akan mengacaukan makna semantik atau linguistik. Dan saya sudah berikan alat ukur yang saya pakai untuk menentukan mana majas dan mana literal.

Kalo anda percaya bahwa dunia di situ artinya sebagian orang, anda harus memakai alat ukur yang sama untuk menjelaskan ayat2 ini bahwa dunia bukan artinya dunia secara literal.

 

 

 

 

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Pniel's picture

@PlainBread, hermeneutik

PB : Saya sudah menyampaikan ayat2 lain, yang tentu saja erat berhubungan, dengan Injil dan dunia. Kalo kata dunia di dalam Yoh 3:16 diartikan sebagai "sebagian orang", berarti kita haru konsisten bahwa ayat2 lain yang berhubungan dengan Injil dan seluruh dunia juga harus diartikan bahwa dunia di situ artinya bukan literal dunia tapi hanya sebagian orang.

Tidak ada suatu keharusan bahwa kalau saya menafsirkan kata 'dunia' di Yoh.3:16 sbg 'sebagian orang/orang yg percaya' maka saya harus menerapkan itu di ayat2 lain. Justru kalau menerapkan keharusan yang anda paksakan tsb maka itu tandanya kita tidak mau tahu terhadap apa yang FT sampaikan kepada kita sesuai konteksnya, dan ternyata juga orang yang membuat rumus keharusan tsb juga adalah orang yang sama-sama tak mau tahunya.

PB : Tapi kenyataannya murid2 Yesus pergi mengabarkan injil ke seluruh dunia, secara literal. Bukan sebagian orang, bukan bangsa tertentu, tapi benar2 ke seluruh dunia sampai ke ujung2 bumi.

Kata 'dunia' yg ada di amanat agung tsb harus diartikan juga sebagai 'seluruh/semua bangsa' dan bukannya bumi atau non manusia. Dan saya tidak menentang penafsiran ini. Malah saya sudah mengutarakan pendapat saya ini dua hari sebelum komentar saya ini.

Pniel wrote : Keselamatan memang DITAWARKAN kepada semua orang (universal), tetapi hanya yang benar2 percaya saja yang MENDAPATKANNYA (eksklusive). (Dikirimkan oleh Pniel pada Sen, 2010-02-08 17:49)

PB : Saya mengerti bahwa anda berusaha mengartikan 'dunia' di Yoh 3:16 dengan anak kalimat di situ "setiap orang yang percaya tidak binasa". Tapi kalo diartikan seperti itu, artinya murid2 Yesus kebablasan ketika mereka benar2 pergi ke seluruh dunia. Karena menurut pemikiran anda, Yesus tidak bermaksud untuk menawarkan Injil ke seluruh dunia, melainkan hanya sebagian orang. Mengenai masalah respons orang terhadap Injil, menerima atau menolak, itu another different story.

Saya menafsirkannya dengan melihat KESELURUHAN konteks Yoh.3:16, yaitu bhw kasih Allah itu DIHUBUNGKAN dengan mengaruniakan Anak-Nya yg tunggal (Yesus Kristus), ini jelas menunjukkan bhw 'kasih Allah' yang dimaksud BUKAN dalam konteks anugerah/kasih umum TETAPI anugerah/kasih khusus, yaitu keselamatan. Dan ini memang cocok kalau dikaitkan dengan keseluruhan kalimat sesudahnya, yaitu 'barangsiapa yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal'. Anugerah khusus Allah ini tidak Ia berikan ke semua orang di seluruh dunia, melainkan hanya kepada mereka yang percaya kepadaNya. Kalau anda mau konsekuen dgn teori anda bhw 'dunia' disana berarti 'seluruh/semua orang' tentunya universalisme adalah satu-satunya kesimpulannya.

PB : Saya mengerti anda gemar dengan majas totem pro parte, tapi itu tidak menjawab apa2.

Saya tidak gemar ber-majas totem pro parte. Anda telah menuduh saya yg tidak benar!

Akhirnya perjalanan anda yang semula hanya untuk jalan-jalan telah menghantar anda menuju kepada pro dan kontra. Semoga anda bisa menyikapinya dengan bijak.

PB : Karena harus ada alat ukur mana yang literal, mana yang majas. Karena tidak semua pake gaya bahasa, tidak semua pake literal. Menyamaratakan semuanya akan mengacaukan makna semantik atau linguistik. Dan saya sudah berikan alat ukur yang saya pakai untuk menentukan mana majas dan mana literal.

Anda sudah memberikan alat ukur mana yang majas dan mana yang literal? mana? Apa hanya karena dalam satu topik (tdk dalam satu konteks kalimat) 'Injil dan dunia' lantas anda mengklaim bhw itu adalah alat ukur nya tanpa memperdulikan konteks kalimatnya? Saya tdk pernah menjumpai rumus spt yg anda buat ini di dalam penafsiran Alkitab (hermeneutik). Anda belajar rumus ini darimana?

Kalau 'Injil' yang anda maksudkan adalah PEMBERITAAN/PEKERJAAN PEWARTAAN INJIL, maka saya setuju bhw itu harus dilakukan untuk semua bangsa di dunia (universal), TETAPI berita di Yoh.3:16 bukan berbicara masalah itu, tetapi berbicara lebih dalam lagi, yaitu ESENSI/BERITA/INTI INJIL, yaitu keselamatan yang Ia karuniakan kepada mereka yang percaya kepadaNya. Dan saya mengakui bhw itu bersifat ekslusive.

Saya ingatkan kembali BERULANG2 KALI dengan menulis kalimat ini yg saya tulis dua hari yang lalu :

Pniel wrote : Keselamatan memang DITAWARKAN kepada semua orang (universal), tetapi hanya yang benar2 percaya saja yang MENDAPATKANNYA (eksklusive). (Dikirimkan oleh Pniel pada Sen, 2010-02-08 17:49)

Saya sudah memberikan alat ukur yang jauh lebih obyektif dan benar yg berlaku di semua bidang penafsiran terhadap suatu kata dalam suatu kalimat, yaitu dengan memperhatikan konteksnya.

Pniel wrote : Kata 'dunia' disini tidak mungkin diartikan sebagai mana arti aslinya (dunia). Kenapa? karena kata tersebut ada dalam konteks kalimat, dan tidak berdiri sendiri/terlepas darinya. Disana dikatakan 'kasih Allah' yang dikaitkan dengan keselamatan yang Ia karuniakan melalui Anak-Nya yang tunggal. 'Kasih Allah' ini jelas berkaitan dengan keselamatan, dan bukannya dalam pengertian anugerah/kasih umum, seperti matahari, hujan, rejeki, dll.

PB : Kalo anda percaya bahwa dunia di situ artinya sebagian orang, anda harus memakai alat ukur yang sama untuk menjelaskan ayat2 ini bahwa dunia bukan artinya dunia secara literal.

Apa yang anda tulis diatas bukanlah tolak ukur penafsiran yang benar. Silahkan pakai tolak ukur saya untuk menafsirkan Alkitab :

"kata tersebut ada dalam konteks kalimat, dan tidak berdiri sendiri/terlepas darinya"

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

PlainBread's picture

Yoh 3:16? Lihat "dunia" di Yoh 3:17. Benar, Yoh 3:17

Pniel: Tidak ada suatu keharusan bahwa kalau saya menafsirkan kata 'dunia' di Yoh.3:16 sbg 'sebagian orang/orang yg percaya' maka saya harus menerapkan itu di ayat2 lain. Justru kalau menerapkan keharusan yang anda paksakan tsb maka itu tandanya kita tidak mau tahu terhadap apa yang FT sampaikan kepada kita sesuai konteksnya, dan ternyata juga orang yang membuat rumus keharusan tsb juga adalah orang yang sama-sama tak mau tahunya.

Kata 'dunia' yg ada di amanat agung tsb harus diartikan juga sebagai 'seluruh/semua bangsa' dan bukannya bumi atau non manusia. Dan saya tidak menentang penafsiran ini. Malah saya sudah mengutarakan pendapat saya ini dua hari sebelum komentar saya ini.

Keselamatan memang DITAWARKAN kepada semua orang (universal), tetapi hanya yang benar2 percaya saja yang MENDAPATKANNYA (eksklusive). (Dikirimkan oleh Pniel pada Sen, 2010-02-08 17:49)

Saya berpendapat bahwa ayat2 yang memiliki satu nafas, harus diletakkan semuanya di atas meja. Adrina di postnya bahkan berkata bahwa kata "sehingga" di Yoh 3:16 harus diartikan sebagai "berarti". Buat saya itu pemaksaan.

Kalo ada sesuatu yang umum, lalu memiliki output sebagai sesuatu yang khusus, itu adalah hal yang lumrah. Jangan karena outputnya bersifat khusus atau gak kena ke semua orang, lantas input atau premis awalnya diartikan sebagai khusus juga atau gak ke semua orang. Ada ratusan dan ribuan contoh di dunia mengenai hal ini (input: umum ---> output: khusus).

Kalo anda berpendapat bahwa Keselamatan memang ditawarkan ke semua orang, kenapa anda bersikeras bahwa Yoh 3:16 kata "dunia" di situ artinya bukan dunia secara literal?

Pniel: Saya menafsirkannya dengan melihat KESELURUHAN konteks Yoh.3:16, yaitu bhw kasih Allah itu DIHUBUNGKAN dengan mengaruniakan Anak-Nya yg tunggal (Yesus Kristus), ini jelas menunjukkan bhw 'kasih Allah' yang dimaksud BUKAN dalam konteks anugerah/kasih umum TETAPI anugerah/kasih khusus, yaitu keselamatan. Dan ini memang cocok kalau dikaitkan dengan keseluruhan kalimat sesudahnya, yaitu 'barangsiapa yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal'. Anugerah khusus Allah ini tidak Ia berikan ke semua orang di seluruh dunia, melainkan hanya kepada mereka yang percaya kepadaNya. Kalau anda mau konsekuen dgn teori anda bhw 'dunia' disana berarti 'seluruh/semua orang' tentunya universalisme adalah satu-satunya kesimpulannya.

Sekali lagi saya bilang: Input yang umum bisa mengakibatkan output yang khusus. Tapi jangan karena outputnya khusus, lalu diartikan bahwa inputnya juga khusus alias tidak umum.

Pniel: Saya tidak gemar ber-majas totem pro parte. Anda telah menuduh saya yg tidak benar!

Akhirnya perjalanan anda yang semula hanya untuk jalan-jalan telah menghantar anda menuju kepada pro dan kontra. Semoga anda bisa menyikapinya dengan bijak.

Saya bilang begitu karena anda berulang kali menekankan soal majas totem pro parte. Itu bukan tuduhan tapi asumsi dengan dasar yang saya lihat. Saya tidak menuduh siapa2. Lagipula gemar akan majas itu bukan kriminal atau tindkan dosa, jadi saya tidak menuduh anda macam2. Jangan takut, saya tidak akan terikat masuk kelompok mana atau bela ini dan bela itu. Buat saya, pemikiran saya adalah tanggung jawab saya. Saya gak suka maen gank atau menuduh macam2. Kalo pun itu anda anggap sebagai tuduhan, saya minta maaf.

Mengenai kehadiran saya di sini, tenang saja, saya seorang eclecticist. Buat saya soal mesti pro ini atau mesti kontra ini adalah sesuatu seperti tombol switch on and off, bisa diatur kapan saja. Tidak mesti harus on terus atau harus off terus. Itu jaman2 high school atau kuliah di mana mesti berdebat bak seorang kusir.

Pniel :Anda sudah memberikan alat ukur mana yang majas dan mana yang literal? mana? Apa hanya karena dalam satu topik (tdk dalam satu konteks kalimat) 'Injil dan dunia' lantas anda mengklaim bhw itu adalah alat ukur nya tanpa memperdulikan konteks kalimatnya? Saya tdk pernah menjumpai rumus spt yg anda buat ini di dalam penafsiran Alkitab (hermeneutik). Anda belajar rumus ini darimana?

Saya sudah bilang:

1. Semua ayat yang memiliki nafas sama harus diletakkan ke atas meja.

2. Saya justru memperhatikan konteks, makanya saya bilang output yang khusus tidak selalu berasal dari input yang khusus. Yoh 3:16 adalah contohnya. Makanya saya contohkan analogi seorang guru yang baik ingin semua muridnya lulus, tapi tidak berarti dia harus memaksakan bahwa semuanya akan lulus. Respons setiap murid akan kepedulian guru tsb akan menentukan lulus tidaknya si murid.

Kepedulian guru = Kasih Allah = Input umum

Tidak semua murid naik kelas = Hanya yang percaya yang selamat = Output khusus

Tapi ini hanya analogi, jangan ditarik ke yang jauh2 seperti yang sudah Adrina lakukan sampe dibanding2kan soal yang lain. Tempatkan analogi sebagai analogi, bukan sebagai core issue.

3. Kalo anda perhatikan Yoh 3:16 maka ayat tersebut berlanjut kepada Yoh 3:17. Anda mau bicara konteks? Jangan hanya per ayat tapi juga ayat2 lain yang ada di pasal yang sama:

Yoh 3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Yesus mengulangi lagi 2 kali kata "dunia", kata yang sama di ayat sebelumnya. Menurut anda, apakah Yesus hanya menghakimi "sebagian orang" atau "dunia secara literal"? Apakah Yesus akan datang di akhir jaman menjadi hakim sebagian orang, atau hakim seluruh dunia beserta segenap manusia di dalamnya? Anda harus konsisten. Jangan bilang kata "dunia" di Yoh 3:16 sebagai "sebagian orang", lalu ayat berikutnya sebagai literal.

 

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Pniel's picture

@PlainBread, pemberitaan dan berita/isi.

PB : Saya berpendapat bahwa ayat2 yang memiliki satu nafas, harus diletakkan semuanya di atas meja. Adrina di postnya bahkan berkata bahwa kata "sehingga" di Yoh 3:16 harus diartikan sebagai "berarti". Buat saya itu pemaksaan.

Kenapa anda tidak lihat dan kutip post saya ini yg menjelaskan mengenai apa yg anda maksud dgn nafas yg sama ternyata berbeda ?

Pniel wrote : Kalau 'Injil' yang anda maksudkan adalah PEMBERITAAN/PEKERJAAN PEWARTAAN INJIL, maka saya setuju bhw itu harus dilakukan untuk semua bangsa di dunia (universal), TETAPI berita di Yoh.3:16 bukan berbicara masalah itu, tetapi berbicara lebih dalam lagi, yaitu ESENSI/BERITA/INTI INJIL, yaitu keselamatan yang Ia karuniakan kepada mereka yang percaya kepadaNya. Dan saya mengakui bhw itu bersifat ekslusive.

Apakah ada persamaan antara PEMBERITAAN dengan BERITA/ISI ?

PEMBERITAAN memang universal, tetapi BERITA/ISI berlaku eksklusive. Saya sudah katakan ini berkali2.

PB : Kalo ada sesuatu yang umum, lalu memiliki output sebagai sesuatu yang khusus, itu adalah hal yang lumrah. Jangan karena outputnya bersifat khusus atau gak kena ke semua orang, lantas input atau premis awalnya diartikan sebagai khusus juga atau gak ke semua orang. Ada ratusan dan ribuan contoh di dunia mengenai hal ini (input: umum ---> output: khusus).

Sesuai konteksnya saya sudah membuktikan bhw ayat ini menunjukkan pada istilah yang khusus, yaitu kasih Allah yang berkenaan dengan keselamatan, bukan common grace (matahari, hujan) spt yg anda maksudkan dimana tidak ada dukungan sama sekali di ayat ini, kecuali harus berlari2 ke ayat yg sama sekali tidak ada korelasinya (Matius.5:45). Justru kalau mau mengkaitkan 'kasih Allah' diayat ini yg berkenaan dgn keselamatan  maka harus ambil ayat yg berhubungan spt :

Rom 9:13-16 “Seperti ada tertulis: ‘Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau’, jika demikian apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada Musa: ‘Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati’ jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.”

Kecuali anda bisa buktikan bhw kasih Allah disini bukan masalah keselamatan, maka tesis saya gugur.

PB : Kalo anda berpendapat bahwa Keselamatan memang ditawarkan ke semua orang, kenapa anda bersikeras bahwa Yoh 3:16 kata "dunia" di situ artinya bukan dunia secara literal?

Saya sudah jelaskan ini. Silahkan dipelajari kembali.

PB : Saya sudah bilang:

1. Semua ayat yang memiliki nafas sama harus diletakkan ke atas meja.

2. Saya justru memperhatikan konteks, makanya saya bilang output yang khusus tidak selalu berasal dari input yang khusus. Yoh 3:16 adalah contohnya. 

Saya sudah menjawabnya bhw :

1. Sama2 Injil tetapi yang satu adalah PEMBERITAAN sedangkan yang lain BERITA/ISI. PEMBERITAAN memang universal/untuk semua bangsa, tetapi BERITA /ISI itu ekslusive karena berlaku efektif bagi yang percaya.

2. Kalau anda memperhatikan konteks, SEHARUSNYA anda perhatikan bhw 'kasih Allah' disana bukan kasih secara umum yg dinikmati semua orang didunia tetapi kasih khusus yg Ia berikan kepada mereka yang percaya kepadaNya.

PB : Makanya saya contohkan analogi seorang guru yang baik ingin semua muridnya lulus, tapi tidak berarti dia harus memaksakan bahwa semuanya akan lulus. Respons setiap murid akan kepedulian guru tsb akan menentukan lulus tidaknya si murid.

 

Kepedulian guru = Kasih Allah = Input umum

Tidak semua murid naik kelas = Hanya yang percaya yang selamat = Output khusus

Tapi ini hanya analogi, jangan ditarik ke yang jauh2 seperti yang sudah Adrina lakukan sampe dibanding2kan soal yang lain. Tempatkan analogi sebagai analogi, bukan sebagai core issue.

Kenapa Adrina menarik jauh2 analogi anda? karena analogi ini tdk cocok dgn kasus di Yoh.3:16. Kalau anda mengangkat analogi ke permukaan, salahkah jika seseorang mempermasalahkan analogi anda dgn anda menuduhnya sbg pengalihan terhadap core issue?

Saya akan berikan analogi yg jauh lebih cocok dgn ayat di Yoh.3:16.

Karena kasihnya kepada anaknya, maka Ibu rela mati demi keselamatan anaknya.

Kasih ibu = kasih Allah = input

Keselamatan anak = keselamatan mereka yang percaya padaNya = output.

Nah, bagaimana Bro, lebih cocok mana analogi anda dengan analogi saya dikaitkan dgn Yoh.3:16 ?

PB : 3. Kalo anda perhatikan Yoh 3:16 maka ayat tersebut berlanjut kepada Yoh 3:17. Anda mau bicara konteks? Jangan hanya per ayat tapi juga ayat2 lain yang ada di pasal yang sama:

 

Yoh 3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Yesus mengulangi lagi 2 kali kata "dunia", kata yang sama di ayat sebelumnya. Menurut anda, apakah Yesus hanya menghakimi "sebagian orang" atau "dunia secara literal"? Apakah Yesus akan datang di akhir jaman menjadi hakim sebagian orang, atau hakim seluruh dunia beserta segenap manusia di dalamnya? Anda harus konsisten. Jangan bilang kata "dunia" di Yoh 3:16 sebagai "sebagian orang", lalu ayat berikutnya sebagai literal.

Terima kasih untuk pemberian ayat sesudah ayat 16. Saya memang berdiskusi sambil bekerja, jadi hanya ayat yang nyangkut di otak saya saja yang saya samber, agar tdk terlalu menyita banyak waktu untuk mikir.

Ayat 17 justru mendukung tesis saya bhw kata 'dunia' yg ke-2 (kata dunia yg-1 berarti bumi) menunjuk kepada 'sebagian orang', Kata sesudahnya 'melainkan untuk menyelamaykannya oleh Dia' menjelaskan hal tsb.

Kalau anda berasumsi bhw 'dunia' (yg ke-2) disini berarti 'semua orang' bukankah ini berarti universalisme ?

Argumen anda selanjutnya sungguh menggelikan saya bhw kedatangan Yesus yang pertama di ayat 17 anda kaitkan dgn kedatangan Yesus yg kedua kali. Bisakah anda justifikasi bagaimana anda bisa melakukan lompatan sangat jauh dari penafsiran spt ini?

Pertanyaan saya lagi untuk anda, bagaimana anda menafsirkan kata 'dunia' yg-1 ? apakah itu berarti 'semua orang' ? Anda harus konsisten thdp rumus anda ini 'ayat2 yg memiliki nafas yg sama'.

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

PlainBread's picture

@ Pniel Anugerah dan Universalisme

Saya mengerti akan konsep anugerah umum dan anugerah khusus. Diajarkan bertahun2 di gereja tanpa ada yang mempertanyakan. Semua menelannya bulat2. Manusia berusaha menginterpretasikan bahwa anugerah ada 2, yaitu umum dan khusus. Saya tersenyum setiap kali mendengarkan pengajaran atau kotbah seperti itu.

Saya tidak akan memperpanjang diskusi dengan anda, selain karena capek merespons setiap paragraph dan membelah setiap kalimat (yang buat saya akan melahirkan kecendrungan nitpicking), buat saya perbedaan akan berakhir dengan perbedaan. Seringkali saya tidak membalas argumen seseorang bukan karena tidak bisa menjawab, tapi karena merasa itu buang2 waktu dan berakhir pada perdebatan yang melebar seperti yang saya sering liat di website ini.

Casenya awal diskusi kita adalah seperti ini:

- Orang melihat bahwa Tuhan memberikan anugerah ke seluruh dunia, lalu kenapa cuma orang yang percaya yang diselamatkan? (Yoh 3:16)

Ada 2 pilihan:

1. Anugerah adalah penawaran. Seperti cerita Yesus soal undangan pesta kerajaan, tapi tidak semuanya datang. Anugerah adalah undangan. Anugerah bukan berarti kalo Allah bermaksud menyelamatkan seluruh dunia, itu artinya Allah harus memasukkan seluruh dunia ke sorga. Cara berpikir seperti itu dalam melihat Yoh 3:16 adalah flawed alias keliru menurut saya. Kenapa keliru? Karena seperti yang saya bilang, anugerah adalah penawaran. Ketika penawaran dipaksakan menjadi suatu keharusan, di situlah Allah dipaksakan untuk mengikuti imajinasi manusia bahwa Allah harus menyelamatkan seluruh dunia. Padahal kegagalan bukan ada di pihak Allah, karena Allah sudah menawarkan. Kegagalan berada di pihak penerima penawaran, karena Allah sudah melakukan bagianNya.

2. Untuk menghindarkan terjadinya pemikiran beberapa orang bahwa Allah gagal (seperti di poin 1), itu artinya harus diartikan bahwa kata dunia di situ artinya bukan literal, melainkan sebagian orang. Dengan demikian Allah tidak gagal karena maksud awal anugerahnya memang untuk sebagian orang, bukan untuk seluruhnya. Alternatif kedua ini untuk menghindari pandangan bahwa Allah memberikan janji yang harus Dia kerjakan buat seluruh dunia, bukan penawaran. Akibatnya anugerah yang mengandung pengawaran berbelok menjadi keharusan.

Mengenai anda membedakan antara pengabaran Injil dan isi injil, itu saya liat karena anda berpikir seperti nomor 2:

Kalo Allah memang menjanjikan (bukan menganugerahkan) untuk menyelamatkan dunia, kenapa seluruh dunia gak masuk sorga? Pertanyaan yang tidak pernah terjawab karena pertanyaannya mengandung kekeliruan yang mendasar. Flawnya ada di situ. Allah tidak pernah menjanjikan bahwa Dia akan menyelamatkan seluruh dunia. Allah memberikan penawaran keselamatan dengan 1 kondisi, yaitu orang harus percaya. He did His part. Ketika orang tidak memenuhi kondisi tersebut, kegagalan bukan berada di pihak Allah, tapi pada orang yang menolak untuk memenuhi kondisi yang ada sebagai bagian dari penawaran (baca: anugerah) Allah. 

Soal anda melabel bahwa ini universalisme, anda keliru. Universalisme adalah seperti pemikiran yang ada di poin 2, bahwa Allah harus menyelamatkan seluruh umat manusia. Universalisme tidak berbicara soal anugerah sebagai penawaran, tapi anugerah sebagai keharusan, sehingga para universalists berpikir bahwa seluruh umat manusia harus masuk sorga. Memandang anugerah sebagai keharusan tentu saja mengundang tanda tanya besar.

Universalisme tidak bisa dijawab dengan konsep "anugerah umum dan anugerah khusus". Flaw yang ada bukan dipecahkan dengan membuat another flaw, tapi harus ditunjukkan di mana flawnya. Kesalahan beberapa orang bahwa Yoh 3:16 diartikan "Allah memberikan Yesus buat dunia, jadi Allah harus menempatkan seluruh umat manusia di sorga" adalah keliru. Anugerah bukan keharusan, tapi penawaran. Tapi lebih keliru lagi adalah dengan membuat pemecahan dengan berkata bahwa "dunia di situ artinya sebagian orang". Secara sekilas atau temporary mungkin akan menghindari pemikiran bahwa Allah tidak gagal, bahwa Allah memenuhi janji-Nya. Tapi flaw awal tidak terpecahkan: Bahwa anugerah sedari awal memang bukan janji atau keharusan, tapi merupakan penawaran yang penerimaannya tergantung dari respons orang tersebut.

 

 

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Pniel's picture

PlainBread, Undangan dan Paksaan.

PB : Saya mengerti akan konsep anugerah umum dan anugerah khusus. Diajarkan bertahun2 di gereja tanpa ada yang mempertanyakan. Semua menelannya bulat2. Manusia berusaha menginterpretasikan bahwa anugerah ada 2, yaitu umum dan khusus. Saya tersenyum setiap kali mendengarkan pengajaran atau kotbah seperti itu.

Apakah anda sudah mengadakan survey atau melihat sendiri bhw semua orang hanya 'mengangguk-angguk' (tanda pasrah) ketika diberi pelajaran demikian dan tdk mempertanyakannya sama sekali? Apakah anda hendak melabeli bhw semua orang yg menerima hal itu adalah orang bodoh yang hanya bisa menelan bulat2 sehingga anda memberikan senyuman monalisa? Apakah ada yang salah jika seseorang menerima pengajaran demikian?

PB : Saya tidak akan memperpanjang diskusi dengan anda, selain karena capek merespons setiap paragraph dan membelah setiap kalimat (yang buat saya akan melahirkan kecendrungan nitpicking), buat saya perbedaan akan berakhir dengan perbedaan. Seringkali saya tidak membalas argumen seseorang bukan karena tidak bisa menjawab, tapi karena merasa itu buang2 waktu dan berakhir pada perdebatan yang melebar seperti yang saya sering liat di website ini.

Sejauh ini saya tidak pernah berdiskusi melebar kemana2. Justru andalah yang telah melakukan hal ini dan saya berulangkali mengingatkan anda untuk kembali ke ayat yg menjadi permasalahannya.

OK, terserah anda. Saya menghargai respon anda apapun motivasi anda melakukan ini. Pertanyaan saya akan tetap jadi pertanyaan yg belum terpecahkan bagi siapa saja yang mencoba membuat premis bhw kata 'dunia' di Yoh.3:16 adalah 'semua orang'. Dan juga setiap pertanyaan yang blm terjawab akan tetap menjadi PR abadi.

Kalau saya pribadi, saya cenderung fight sampai titik akhir pertandingan sampai saya mendapati kebenaran. Lawan debat saya yg kalah atau saya yang kalah, atau kedua-duanya melebur menghasilkan suatu kesimpulan baru yang berbeda dgn yg sebelumnya dipegang oleh masing2 pihak. Saya tdk menganggap perdebatan/diskusi sebagai hal yg membuang waktu karena perdebatan adalah hal yang lumrah dari suatu aktivitas makhluk yg berakal budi, selain juga pernyataan ini akan menyerang saya sendiri karena ternyata saya adalah orang yg bodoh karena telah membuang waktu. Yesus, para nabi dan para rasul pun juga seringkali melakukan perdebatan dan mereka tdk menganggap itu sbg buang2 waktu.

PB : Casenya awal diskusi kita adalah seperti ini:

- Orang melihat bahwa Tuhan memberikan anugerah ke seluruh dunia, lalu kenapa cuma orang yang percaya yang diselamatkan? (Yoh 3:16)

Ada 2 pilihan:

1. Anugerah adalah penawaran. Seperti cerita Yesus soal undangan pesta kerajaan, tapi tidak semuanya datang. Anugerah adalah undangan. Anugerah bukan berarti kalo Allah bermaksud menyelamatkan seluruh dunia, itu artinya Allah harus memasukkan seluruh dunia ke sorga. Cara berpikir seperti itu dalam melihat Yoh 3:16 adalah flawed alias keliru menurut saya. Kenapa keliru? Karena seperti yang saya bilang, anugerah adalah penawaran. Ketika penawaran dipaksakan menjadi suatu keharusan, di situlah Allah dipaksakan untuk mengikuti imajinasi manusia bahwa Allah harus menyelamatkan seluruh dunia. Padahal kegagalan bukan ada di pihak Allah, karena Allah sudah menawarkan. Kegagalan berada di pihak penerima penawaran, karena Allah sudah melakukan bagianNya.

2. Untuk menghindarkan terjadinya pemikiran beberapa orang bahwa Allah gagal (seperti di poin 1), itu artinya harus diartikan bahwa kata dunia di situ artinya bukan literal, melainkan sebagian orang. Dengan demikian Allah tidak gagal karena maksud awal anugerahnya memang untuk sebagian orang, bukan untuk seluruhnya. Alternatif kedua ini untuk menghindari pandangan bahwa Allah memberikan janji yang harus Dia kerjakan buat seluruh dunia, bukan penawaran. Akibatnya anugerah yang mengandung pengawaran berbelok menjadi keharusan.

Wouw…tunggu dulu! Anda jangan memaksakan suatu kesimpulan dari argument lawan dengan diam-diam tetap memaksakan penafsiran anda sendiri tentang Yoh.3:16. Saya tahu bhw anda memasukkan ide anda sebelumnya yg telah saya bantah bhw Yoh.3:16 ini adalah tentang penginjilan dgn berasumsi bhw undangan adalah anugerah Allah didalam penginjilan, lalu dengan logika ini anda membuat kesimpulan dari argument lawan.

Berhubung disini anda sudah mengangkat suatu perumpamaan di Alkitab tentang Undangan perjamuan, maka saya harus tanggapi itu agar tidak terjadi input satu arah yang tidak benar. Kalau anda perhatikan dengan seksama di Lukas.14:16-24, di ayat 23 dikatakan :

Lukas.14:23 Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.

Kalau anda berpendapat bhw ‘undangan’ adalah anugerah, bagaimana dengan ‘pemaksaan’ ? Apakah ‘pemaksaan’ juga adalah anugerah? Ataukah itu harus ditafsirkan lain? Silahkan dijelaskan SESUAI dengan konteksnya dan keseluruhan pengajaran Alkitab!

PB : Mengenai anda membedakan antara pengabaran Injil dan isi injil, itu saya liat karena anda berpikir seperti nomor 2:

Kalo Allah memang menjanjikan (bukan menganugerahkan) untuk menyelamatkan dunia, kenapa seluruh dunia gak masuk sorga? Pertanyaan yang tidak pernah terjawab karena pertanyaannya mengandung kekeliruan yang mendasar. Flawnya ada di situ. Allah tidak pernah menjanjikan bahwa Dia akan menyelamatkan seluruh dunia. Allah memberikan penawaran keselamatan dengan 1 kondisi, yaitu orang harus percaya. He did His part. Ketika orang tidak memenuhi kondisi tersebut, kegagalan bukan berada di pihak Allah, tapi pada orang yang menolak untuk memenuhi kondisi yang ada sebagai bagian dari penawaran (baca: anugerah) Allah.

Ada dua jenis pemanggilan Allah kepada manusia untuk datang kepadaNya, yaitu :

1.    External calling (ec). Allah memanggil setiap orang untuk datang kepadaNya melalui panggilan luarNya didalam penginjilan. Allah memakai semua sarana dan prasarana yang ada untuk menggemakan InjilNya. Tidak semua yang Allah panggil melalui ec/penginjilan datang kepadaNya karena ternyata berita Injil didengar oleh telinga2 yang sudah tuli dan hati yang buta karena dosa.

2.    Internal calling (ic). Allah memanggil setiap domba2Nya melalui panggilan secara pribadi dengan menghidupkan mereka dari kematian rohani. Dan ketika mereka hidup secara rohani, Allah memanggil mereka datang kepada Kristus. Panggilan Allah ini mampir ke telinga dan hati orang2 yang telah Ia lahir barukan. Dan setiap domba2Nya menanggapi panggilan ini karena mereka mendengar suaraNya (bandingkan : Yoh.10:1-14, Yohanes  6:44). Ic ini begitu efektifnya sehinga tidak ada seorangpun yang sanggup menolaknya. Kalau mau disamakan, ie ini bisa disamakan dengan pemanggilan kebangkitan Tuhan terhadap orang2 mati (Yoh.5:28-29).

Sesuai TEKS Yoh.3:16, Allah mengasihi setiap domba2Nya dan Ia mengutus AnakNya yang tunggal untuk mati menggantikan mereka agar mereka beroleh hidup yang kekal. Kasih Allah ini selalu efektif dan berhasil mencapai tujuannya dengan bekerja melalui ic.

PB : Soal anda melabel bahwa ini universalisme, anda keliru. Universalisme adalah seperti pemikiran yang ada di poin 2, bahwa Allah harus menyelamatkan seluruh umat manusia. Universalisme tidak berbicara soal anugerah sebagai penawaran, tapi anugerah sebagai keharusan, sehingga para universalists berpikir bahwa seluruh umat manusia harus masuk sorga. Memandang anugerah sebagai keharusan tentu saja mengundang tanda tanya besar.

Universalisme tidak bisa dijawab dengan konsep "anugerah umum dan anugerah khusus". Flaw yang ada bukan dipecahkan dengan membuat another flaw, tapi harus ditunjukkan di mana flawnya. Kesalahan beberapa orang bahwa Yoh 3:16 diartikan "Allah memberikan Yesus buat dunia, jadi Allah harus menempatkan seluruh umat manusia di sorga" adalah keliru. Anugerah bukan keharusan, tapi penawaran. Tapi lebih keliru lagi adalah dengan membuat pemecahan dengan berkata bahwa "dunia di situ artinya sebagian orang". Secara sekilas atau temporary mungkin akan menghindari pemikiran bahwa Allah tidak gagal, bahwa Allah memenuhi janji-Nya. Tapi flaw awal tidak terpecahkan: Bahwa anugerah sedari awal memang bukan janji atau keharusan, tapi merupakan penawaran yang penerimaannya tergantung dari respons orang tersebut.

Yohanes.3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Konsekuensi Universalisme adalah jika kata ‘dunia’ diatas diartikan sbg semua orang tanpa terkecuali maka kasih Allah yang menyelamatkan melalui Anak-Nya yang tunggal itu berlaku juga untuk semua orang karena disana dikatakan ‘kasih Allah akan dunia ini’. Ini juga yang mendasari pemikiran Origen bhw karena Allah kasih maka pada akhirnya Ia akan memasukkan semua manusia ke surga.

Sembari anda menolak ide anugerah, anda juga sedang meneguhkan ide tersebut dgn tetap mengutarakan anugerah versi lain. Apa bedanya? Anda belum menjawab keberatan saya terhadap perumpamaan yang anda angkat mengenai Undangan Perjamuan. Apakah ‘paksaan’ adalah suatu anugerah? Ataukah itu harus diartikan lain? Silahkan justifikasi!

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

PlainBread's picture

@Pniel: Nitpicking, Universalisme, dan Paksaan

Pniel: Kalau saya pribadi, saya cenderung fight sampai titik akhir pertandingan sampai saya mendapati kebenaran. Lawan debat saya yg kalah atau saya yang kalah, atau kedua-duanya melebur menghasilkan suatu kesimpulan baru yang berbeda dgn yg sebelumnya dipegang oleh masing2 pihak. Saya tdk menganggap perdebatan/diskusi sebagai hal yg membuang waktu karena perdebatan adalah hal yang lumrah dari suatu aktivitas makhluk yg berakal budi, selain juga pernyataan ini akan menyerang saya sendiri karena ternyata saya adalah orang yg bodoh karena telah membuang waktu. Yesus, para nabi dan para rasul pun juga seringkali melakukan perdebatan dan mereka tdk menganggap itu sbg buang2 waktu.

Saya tidak pernah bilang bahwa debat atau diskusi adalah buang2 waktu. Yang saya bilang adalah cara debat tertentu yang saya anggap buang2 waktu. Anda tau istilah "nitpicking" tentunya. To pick nit, mengeluarkan nit satu demi satu, seluruh detail dibahas, setiap hal diteliti sampe ke akar2nya. Cara mengkritisi dengan menggunakan nitpicking dianggap sebagai "Minute, trivial, unnecessary, and unjustified criticism or faultfinding" (American Heritage Dictionary).

Yesus, murid2, Paulus suka diskusi dan debat, tapi mereka gak pernah nitpicking. Yang sering nitpicking justru orang2 Farisi, karena mereka punya tujuan untuk mencari kesalahan Yesus dan murid2Nya, sampe metik bulir gandum di hari sabat pun dikritisi sama mereka. Yah iya, wong tujuannya untuk cari kesalahannya. Gimana pun caranya, sampe sedetail2nya dan sekecil2nya, mesti dapet kesalahan. Itulah nitpicking.

Pniel: Kalau anda berpendapat bhw ‘undangan’ adalah anugerah, bagaimana dengan ‘pemaksaan’ ? Apakah ‘pemaksaan’ juga adalah anugerah? Ataukah itu harus ditafsirkan lain? Silahkan dijelaskan SESUAI dengan konteksnya dan keseluruhan pengajaran Alkitab!

Wah pertanyaan dan permintaannya seperti ujian di sekolah, pake tanda seru hahaha.

Baiklah saya jawab:

Pemaksaan di ayat tersebut memakai kata "anagkazo". Kata tersebut bisa berarti pemaksaan, tapi bisa juga lebih lembut atau ringan artinya dari pemaksaan, misalnya permintaan yang agak keras (to compel), atau dorongan (to urge). Saya sih gak melihat di situ artinya sebagai pemaksaan. Kenapa? Kalo dipaksa berarti universalisme donk. Anda bukan penganut universalisme, kan? Hahaha. Lalu anda juga mungkin sebaiknya merenung, kenapa baru dipaksanya setelah ada orang2 yang menolak. Kenapa gak dipaksa dari awal saja sama yang dikasih undangan biar rumah sang tuan penuh? Dengan menjawab pertanyaan2 ini, anda akan mengerti bahwa itu memang bukan paksaan. Kalau anda liat secara konteks, juga bakal terlihat bahwa itu bukan paksaan. Kata 'harus' pada "rumahku harus penuh" tidak ada di dalam bahasa aslinya.

Pniel: Konsekuensi Universalisme adalah jika kata ‘dunia’ diatas diartikan sbg semua orang tanpa terkecuali maka kasih Allah yang menyelamatkan melalui Anak-Nya yang tunggal itu berlaku juga untuk semua orang karena disana dikatakan ‘kasih Allah akan dunia ini’. Ini juga yang mendasari pemikiran Origen bhw karena Allah kasih maka pada akhirnya Ia akan memasukkan semua manusia ke surga.

Saya bukan Origen. Origen berpendapat begitu karena dia mengira bahwa anugerah harus dipaksakan. Origen mengira kalau kasih Allah akan dunia ini otomatis akan menyebabkan seluruh manusia masuk sorga. Sayangnya karena anda [mungkin] percaya kata Oregon, seperti yang saya bilang kepada Adrina, kesimpulannya yang salah, tapi kenapa premisnya yang sudah benar malah dibuang. Makanya saya kasih tau alternatif lain lagi:

1. Allah mengasihi dunia

2. Allah mengaruniakan anakNya yang tunggal

3. Supaya setiap orang percaya hidup kekal

Anda melihat point 3 dan point 1 bertentangan, lalu anda mengganti premis satu di kata dunia menjadi kata 'sebagian orang'. Padahal seluruh poin tersebut benar semuanya. Yang tidak benar adalah cara mengambil kesimpulan atau interpretasinya. Itulah sebabnya saya katakan: Input umum tidak selalu menghasilkan output umum. Contohnya ada banyak di hidup sehari2, mulai dari soal guru dan kenaikan kelas, sampai soal pemilihan umum. Output bahwa tidak semua murid naik kelas dan tidak semua rakyat nyoblos pas pemilu, membuktikan bahwa Input umum bisa menghasilkan output khusus. Apakah anda mau bilang guru cuma peduli sama murid yang naik kelas? Apakah anda cuma mau bilang bahwa UU NKRI cuma memperbolehkan yang datang saja ke bilik buat nyoblos? Tentu tidak. Jangan karena outputnya khusus, lalu dikira bahwa inputnya berarti harus khusus juga ("sebagian orang"). Anda juga mencontohkan seorang Ibu yang berkorban supaya anaknya selamat. Apakah kalo si Ibu berkorban, si anak sudah pasti selamat? Belum tentu. Ibu sudah melakukan bagiannya. Tinggal si anak yang juga melakukan bagiannya.

Karena ketakutan akan universalisme, makanya kata dunia di situ ditelikung supaya tidak terlihat sebagai universalisme. Padahal dengan mengartikan kata dunia di situ sebagai dunia secara literal, tidak akan menyebabkan jatuh kepada paham universalisme kalau paham bahwa kasih Allah akan dunia ini tidak mengharuskan bahwa seluruh manusia akan selamat. Kata kuncinya adalah "Mengaruniakan". Kata aslinya adalah 'didomi' yaitu memberi. Pihak A memberi sesuatu kepada B, pihak B tidak harus menerimanya. Semoga anda tidak akan berpikir lagi soal "paksaan" di perumpaan Yesus. Hehehehe.

 


The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Pniel's picture

@PlainBread, saya ini miskin dan bodoh :)

PB : Saya tidak pernah bilang bahwa debat atau diskusi adalah buang2 waktu. Yang saya bilang adalah cara debat tertentu yang saya anggap buang2 waktu. Anda tau istilah "nitpicking" tentunya. To pick nit, mengeluarkan nit satu demi satu, seluruh detail dibahas, setiap hal diteliti sampe ke akar2nya. Cara mengkritisi dengan menggunakan nitpicking dianggap sebagai "Minute, trivial, unnecessary, and unjustified criticism or faultfinding" (American Heritage Dictionary).

Yesus, murid2, Paulus suka diskusi dan debat, tapi mereka gak pernah nitpicking. Yang sering nitpicking justru orang2 Farisi, karena mereka punya tujuan untuk mencari kesalahan Yesus dan murid2Nya, sampe metik bulir gandum di hari sabat pun dikritisi sama mereka. Yah iya, wong tujuannya untuk cari kesalahannya. Gimana pun caranya, sampe sedetail2nya dan sekecil2nya, mesti dapet kesalahan. Itulah nitpicking.

Sebelumnya saya tdk tahu istilah nitpicking karena saya adalah orang kampung yg miskin (tunawisma atau istilah Jawanya ’mbambung’ dan tdk punya komputer) dan bodoh (ga punya gelar/title apapun) yang tdk terlalu mengerti istilah yang ‘wah’ spt anda, sampai anda mengutarakan istilah tsb, lalu saya cari artinya di kamus baruslah saya mengerti apa maksud anda dgn istilah tsb. Tetapi untungnya saya masih punya hati dan pikiran untuk mengerti FT. Sepertinya anda lulusan luar negeri/terdidik dgn pola pendidikan luar negeri/tinggal diluar negeri ya? Tolong ajari saya yang miskin dan bodoh ini. :)

Apakah cara debat saya nitpicking atau istilah itu anda pakai untuk melabeli saya karena anda sudah capek merespon saya (??) ataukah malah anda sendiri yg telah melakukan nitpicking ? Saya sendiri tak mau terjebak dgn istilah yg anda angkat ke permukaan ini, sama seperti anda juga tak mau terjebak dgn istilah paradoks dan kontradiksi, khan? :)

PB : Wah pertanyaan dan permintaannya seperti ujian di sekolah, pake tanda seru hahaha.

Baiklah saya jawab:

Pemaksaan di ayat tersebut memakai kata "anagkazo". Kata tersebut bisa berarti pemaksaan, tapi bisa juga lebih lembut atau ringan artinya dari pemaksaan, misalnya permintaan yang agak keras (to compel), atau dorongan (to urge). Saya sih gak melihat di situ artinya sebagai pemaksaan. Kenapa? Kalo dipaksa berarti universalisme donk. Anda bukan penganut universalisme, kan? Hahaha. Lalu anda juga mungkin sebaiknya merenung, kenapa baru dipaksanya setelah ada orang2 yang menolak. Kenapa gak dipaksa dari awal saja sama yang dikasih undangan biar rumah sang tuan penuh? Dengan menjawab pertanyaan2 ini, anda akan mengerti bahwa itu memang bukan paksaan. Kalau anda liat secara konteks, juga bakal terlihat bahwa itu bukan paksaan. Kata 'harus' pada "rumahku harus penuh" tidak ada di dalam bahasa aslinya.

Santai aja Bro, saya memakai tanda seru bukan berarti saya marah kepada anda atau menganggap anda bawahan saya yang saya suruh2 seenaknya atau saya tdk berlaku sopan thdp anda. Tanda seru sama seperti tanda baca lainnya. Itu cuma bentuk imperative yang meminta jawaban dari anda. Kalau anda tak mau menjawab, ya tak apa-apa. Toh PR tetap akan menjadi PR, khan? Atau apakah menurut anda sebaiknya tanda seru dihilangkan dari perbendaharaan huruf2 didunia? Kalau anda tak suka dengan tanda seru, saya akan hilangkan itu dari tulisan saya kepada anda. Maafkan saya kalau tanda seru itu tdk emmbuat anda nyaman.

Kata paksaan ada dalam bahasa aslinya dan telah anda kutip yaitu ‘anagkazo’. Seandainya-pun anda mereduksinya dengan mengambil arti yang lebih lembut atau ringanpun tetap itu tidak menghilangkan arti bhw ‘anagkazo’ bukan hanya sekedar suatu undangan tetapi compel atau urge. Dicerita itu dikatakan ‘memaksa’ karena orang2 miskin , cacat, buta dan lumpuh biasanya malu atau sungkan untuk datang ke pesta perjamuan orang kaya, makanya mereka harus dipaksa datang ke pesta perjamuan tsb. Kenapa mereka ga dipaksa dari awal? Cerita diatas bukan diceritakan tanpa sebab. Perumpamaan diatas diceritakan oleh Tuhan Yesus untuk menyindir orang2 Farisi yg notabene adalah bangsa Israel, bangsa pilihan Allah. Mereka sebenarnya diundang datang ke pesta perjamuan Allah (keselamatan) tetapi karena mereka menolaknya maka bangsa2 lainlah yang menerima anugerah itu.

Menanggapi kata ‘harus’, seandainya kata itu tdk ada tetap tdk merubah arti kalimat ‘supaya rumahku (harus) penuh’.

Mengenai penjelasan lengkap mengenai arti kata ‘paksa’, saya akan memberikan kutipan dari tulisan Pdt.Budi Asali,M.Div sbb :

Dalam ay 23 ada kata ‘paksa’. Ini tidak bisa dijadikan dasar untuk berkata bahwa dalam Pemberitaan Injil kita boleh betul-betul memaksa seseorang secara fisik. Tetapi bagaimanapun dalam arti tertentu memang ada unsur pemaksaan dalam Pemberitaan Injil. Apa unsur pemaksaannya?
•    Pemberitaan Injil adalah suatu perintah untuk datang dan percaya kepada Yesus.
•    Pemberitaan Injil mengandung suatu ancaman bagi yang menolak.
•    Dalam Pemberitaan Injil ada desakan untuk percaya kepada Yesus!

Paksaan ini menunjukkan kesungguhan Allah dalam menyelamatkan! Ini justru menunjukkan kasih Allah! Demikian pula kalau ada orang kristen yang ‘memaksa‘ (terus mendesak) saudara untuk percaya kepada Yesus, jangan menganggap itu sebagai tindakan yang menyebalkan! Itu justru merupakan bukti bahwa orang kristen itu mengasihi saudara dan ingin supaya saudara diselamatkan!

PB : Saya bukan Origen. Origen berpendapat begitu karena dia mengira bahwa anugerah harus dipaksakan. Origen mengira kalau kasih Allah akan dunia ini otomatis akan menyebabkan seluruh manusia masuk sorga. Sayangnya karena anda [mungkin] percaya kata Oregon, seperti yang saya bilang kepada Adrina, kesimpulannya yang salah, tapi kenapa premisnya yang sudah benar malah dibuang. Makanya saya kasih tau alternatif lain lagi:

1. Allah mengasihi dunia

2. Allah mengaruniakan anakNya yang tunggal

3. Supaya setiap orang percaya hidup kekal

Anda melihat point 3 dan point 1 bertentangan, lalu anda mengganti premis satu di kata dunia menjadi kata 'sebagian orang'. Padahal seluruh poin tersebut benar semuanya. Yang tidak benar adalah cara mengambil kesimpulan atau interpretasinya. Itulah sebabnya saya katakan: Input umum tidak selalu menghasilkan output umum. Contohnya ada banyak di hidup sehari2, mulai dari soal guru dan kenaikan kelas, sampai soal pemilihan umum. Output bahwa tidak semua murid naik kelas dan tidak semua rakyat nyoblos pas pemilu, membuktikan bahwa Input umum bisa menghasilkan output khusus. Apakah anda mau bilang guru cuma peduli sama murid yang naik kelas? Apakah anda cuma mau bilang bahwa UU NKRI cuma memperbolehkan yang datang saja ke bilik buat nyoblos? Tentu tidak. Jangan karena outputnya khusus, lalu dikira bahwa inputnya berarti harus khusus juga ("sebagian orang"). Anda juga mencontohkan seorang Ibu yang berkorban supaya anaknya selamat. Apakah kalo si Ibu berkorban, si anak sudah pasti selamat? Belum tentu. Ibu sudah melakukan bagiannya. Tinggal si anak yang juga melakukan bagiannya.

Saya akan kutip kembali ayat yg menjadi kontroversi antara anda dan saya ini :

Yoh.3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal

Saya tidak akan mem-fragment kalimat diatas menjadi bagian per bagian yang akan melepaskannya dari teks yg utuh dan integral. Kenapa? Karena kalimat diatas saling bersambung satu sama lain dengan hubungan sebab akibat. Ingat , saya sudah menuliskannya sebelumnya : “kata tersebut ada dalam konteks kalimat, dan tidak berdiri sendiri/terlepas darinya”. Saya akan kembali dan kembali menjelaskannya sehingga arti dari kalimat tersebut sesuai dgn konteksnya.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal

Kenapa Allah mengaruniakan AnakNya yang tunggal? Karena kasihNya kepada dunia.
Disini ada alasan yang agung dan mulia bhw pengutusan Yesus kedalam dunia untuk mati menebus dosa bukanlah tanpa sebab. Hal yang mendorong terjadinya inkarnasi adalah kasih Allah. Disini ada frasa ‘kasih Allah’ dikaitkan dengan penganugerahan Yesus dan ini berkenaan dengan keselamatan, bukan common grace spt yang anda maksudkan sebelumnya. Yesus mati untuk menebus dosa. Apakah Yesus mati bagi semua orang didunia? Kalau Yesus mati bagi semua orang didunia, tentulah dosa semua orang didunia telah tertebus dan semua orang masuk ke dalam sorga. Nyatanya tdk semua manusia tertebus dosannya. Yesus hanya memperdamaikan umatNya dengan Allah. Hal ini dinyatakan jelas di kalimat sesudahnya dimana masih dalam konteks pembicaraan dalam satu kalimat.

supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal

Yesus mati supaya setiap orang yang percaya kepadaNya, ya HANYA mereka yang percaya kepadaNya yang beroleh hidup yang kekal. Ada suatu frasa yang aneh di tengah2 kalimat diatas, yaitu ‘tidak binasa’. Kenapa frasa ini muncul? Kita bisa mengambil kesimpulan dari teks2/kalimat diatas, bahwa tanpa kematian Kristus maka dosa2 umatNya tdk akan tertebus dan mereka pasti binasa, walaupun mereka percaya kepada Allah. Allah itu adil sehingga setiap dosa sekecil apapun itu harus mendapat hukuman. Standar kebenaran Allah adalah diriNya sendiri dan hukuman yang setimpal dgn satu dosa adalah neraka. Walaupun ada orang yg percaya kepada Allah (dlm pengertian percaya yg benar) tanpa kematian Kristus, dosa2 mereka tetap akan mendapat hukuman di neraka. Pertanyaannya adalah bagaimana dengan orang2 pada zaman PL (Perjanjian Lama)? Orang2 pada zaman PL pun dibenarkan karena iman kepada Allah dengan suatu tindakan taat kepada firmanNya dengan melakukan semua ceremonial PL yang mengacu kepada Kristus yang akan datang, spt : korban bakaran, korban keselamatan, dll. Itu semua bayangan (type) dari apa yang akan datang, sedangkan wujudnya (antitype) adalah Kristus. Jadi bisa dikatakan bhw orang2 PL percaya dan beriman kepada Kristus yang akan datang, yang tdk mereka kenal secara intelektual namun mereka kenal secara iman melalui tindakan mereka mentaati ceremonial Taurat.

Sejauh ini penjelasan saya Alkitabiah, kecuali anda bisa menunjukkan dimana ketidak-Alkitabiah-annya, maka gugurlah klaim saya.

Nah, bagaimana dengan penjelasan anda yang memfragmentkan kalimat yg utuh dan integral menjadi potongan2 beberapa ide dengan menghilangkan beberapa kata2 didalamnya menjadi suatu penjelasan yang logis dan Alkitabiah ?

PB : Karena ketakutan akan universalisme, makanya kata dunia di situ ditelikung supaya tidak terlihat sebagai universalisme. Padahal dengan mengartikan kata dunia di situ sebagai dunia secara literal, tidak akan menyebabkan jatuh kepada paham universalisme kalau paham bahwa kasih Allah akan dunia ini tidak mengharuskan bahwa seluruh manusia akan selamat. Kata kuncinya adalah "Mengaruniakan". Kata aslinya adalah 'didomi' yaitu memberi. Pihak A memberi sesuatu kepada B, pihak B tidak harus menerimanya. Semoga anda tidak akan berpikir lagi soal "paksaan" di perumpaan Yesus. Hehehehe.

Hendaknya pemikiran anda dibalik menjadi : bukan universalisme-lah yg menyebabkan kata ‘dunia’ ditafsirkan menjadi ‘sebagian orang’ tetapi karena memang teks aslinya dan keseluruhan pengajaran FT mengatakan demikian. Universalisme bukan merupakan penyebab penafsiran melainkan akibat logis dari salah tafsir.

Oops..hampir lupa. Saya juga ikut ketawa ah ...hehehehe.... :)

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

hai hai's picture

@Pniel, PUJI TUHAN!

Pniel: Sebelumnya saya tdk tahu istilah nitpicking karena saya adalah orang kampung yg miskin (tunawisma atau istilah Jawanya ’mbambung’ dan tdk punya komputer) dan bodoh (ga punya gelar/title apapun) yang tdk terlalu mengerti istilah yang ‘wah’ spt anda, sampai anda mengutarakan istilah tsb, lalu saya cari artinya di kamus baruslah saya mengerti apa maksud anda dgn istilah tsb. Tetapi untungnya saya masih punya hati dan pikiran untuk mengerti FT. Sepertinya anda lulusan luar negeri/terdidik dgn pola pendidikan luar negeri/tinggal diluar negeri ya? Tolong ajari saya yang miskin dan bodoh ini. :)

Pniel: Apakah cara debat saya nitpicking atau istilah itu anda pakai untuk melabeli saya karena anda sudah capek merespon saya (??) ataukah malah anda sendiri yg telah melakukan nitpicking ? Saya sendiri tak mau terjebak dgn istilah yg anda angkat ke permukaan ini, sama seperti anda juga tak mau terjebak dgn istilah paradoks dan kontradiksi, khan? :)

Pniel, PUJI TUHAN! Anda mulai bersikap JUJUR dan ksatria dengan mulai mengakui kekurangan sendiri. Jangan putus asa kawan, bila anda terus membina diri, saya yakin cepat atau lambat akan sedikit lebih PINTER. Batu aja ditetesin air bolong, masak SIFAT TOLOL alias BODOH dan KAMPUNGAN anda tidak terkikis habis bila anda rajin membina diri?

Berikut ini adalah beberapa nasehat dari orang tua, baiklah saya akan menuliskannya bagi anda. Itung-itung suport dari saya:

kalau SUDAH tahu diri TOLOL dan KAMPUNGAN jangan YAK-YAK-O!

Bila DIAJARIN jangan BEBAL.

Kalau nggak ngerti ketika diajarin jangan KURANG AJAR.

Bila membandel, awas lho Pniel, anda bisa makin TOLOL dan Kampungan.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Pniel's picture

@Hai, kesanggupanku adalah pekerjaan Allah.

II Korintus 3:5 ...kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.

Glory to God!

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

hai hai's picture

@Plianbread, Berbelas Kasihan Pada Pniel

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3:16

Plaibbread, cobalah untuk berbelas kasihan sedikit kepada Pniel. anggaplah yang dia ajarkan benar. Lalu bertanyalah kepadanya, Siapakah yang dimaksudkan dengan SETIAP orang yang percaya kepada-Nya?

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

matahari's picture

@ kasjim : Allah Maha Adil

Dear Kasjim...

Tuhan tidak menetapkan agar sebagian orang masuk surga dan sebagian lainnya masuk neraka.  Faham yang disampaikan oleh Adrina tersebut disebut dengan Predestinasi, namun jangan anda terburu-buru percaya begitu saja oleh apa yang dia sampaikan, karena substansi kebenarannya perlu diuji dulu.  Faham tersebut bertolak belakang dng Faham Freewill yg dicetuskan oleh Armenius.  Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, namun masing-masing meyakini bahwa apa yg dipegangnyalah yang benar, dan yang lain sesat.

Ketika manusia jatuh dalam dosa, semuanya tercemar dan harus dihukum, yaitu harus masuk neraka.  Namun karena Kasih Tuhan yang begitu besarnya, Dia bertekad untuk menyelamatkan manusia dari neraka.  Cara Tuhan untuk menyelamatkan manusia dari neraka adalah dengan mati, untuk menebus harga maut yg seharusnya diperuntukkan bagi manusia berdosa, namun telah digantikanNya, sehingga kini, manusia boleh menerima kembali Freewill nya.  Sewaktu manusia masih berdosa (belum ditebus oleh Tuhan Yesus) maka Will (kehendak)nya sudah tidak Free (bebas) lagi, krn manusia PASTI masuk neraka.  Namun semenjak Tuhan Yesus menebus dosa manusia, maka Will manusia itu menjadi Free lagi karena manusia sudah bisa memilih, dia mau ke surga, atau tetap melanjutkan perjalanannya ke neraka.  Bagaimana caranya manusia agar dapat memilih surga?

Yoh 3:16

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Apakah dengan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat berarti kita berjasa atas keselamatan kita? Jawabnya : Tidak, karena bilamana Tuhan Yesus tidak mati terlebih dahulu untuk menebus dosa-dosa kita, maka kepercayaan kita seperti apapun dan perbuatan kita seperti apapun tidak akan pernah membawa kita ke surga.  Dengan demikian kita sebut bahwa keselamatan kita itu semata-mata hanyalah anugerah dari Tuhan (sola gracia). 

Apakah dengan demikian kita bisa mengatakan bahwa yang menentukan ke surga atau ke nerakanya itu manusia? jawabnya: ya dan tidak.  Ya, karena kita yang harus memilih, mau percaya dan ikut Tuhan Yesus atau tidak.  Tidak, karena tanpa pengorbanan Tuhan Yesus mati disalib, kita tidak akan pernah dapat ke surga.  Jadi ada bagian keselamatan yang dikerjakan oleh Tuhan, dan ada tanggungjawab yang menjadi bagian manusia.  Namun tidak berarti bahwa manusia punya peranan dalam karya keselamatan.  Karya keselamatan tersebut 100% mutlak dikerjakan oleh Tuhan Yesus melalui kematiannya di kayu salib.  Bagian kita bukan terlibat dalam karya keselamatan tersebut, namun bagian kita HANYA lah MENERIMA apa yang sudah Tuhan Yesus sediakan bagi kita.

Orang yang hanya menerima tersebut tidak layak untuk menyombongkan diri bahwa dirinya berjasa, karena dia hanya menerima anugerah. 

Dari sejak semula (sebelum dunia dijadikan) Tuhan telah mengetahui persisnya seperti apa yang akan terjadi kelak, bila manusia dibiarkan Tuhan berjalan sendiri sesuai freewillnya.  Karena Tuhan tahu bahwa semua manusia pasti binasa, maka Tuhan membuat rencana baru untuk menyelamatkan manusia.  Ketika skenario itu dilihat Tuhan dalam keMahaTahuanNya... maka Dia tahu siapa saja yg bakal menerima anugerahNya, dan siapa saja yg tidak.  Dan akhirnya Dia melibatkan diriNya secara luarbiasa demi untuk menyelamatkan manusia secara maksimal, dan untuk itu Dia perlu terlibat dalam banyak urusan manusia, tanpa harus melanggar freewill manusia itu sendiri.  Dari sinilah Tuhan memanggil banyak orang untuk datang kepadaNya, tapi rupanya tidak semua orang yang dipanggilNya mau datang kepadaNya.  Dari sinilah juga Tuhan memilih sebagian orang untuk menggenapkan rencanaNya.  Memilih disini tidak selalu bisa diartikan dengan "memilih untuk diselamatkan", namun lebih tepat "memilih untuk dilibatkan dalam proyeknya Tuhan".  Apakah ketika manusia itu dipilih Tuhan untuk dilibatkan dalam proyeknya, manusia itu tetap punya freewill, jawabnya: Ya, karena Tuhan tidak mungkin memaksa manusia sebab Dia sendiri yg telah memberi kehendak bebas kepada manusia, tentu tidak mungkin Dia mencabut apa yang sudah Dia berikan begitu saja.

Lalu, apakah yang dipilih Tuhan pasti selamat, dan yang tidak dipilih pasti binasa? Jawabnya:

Yoh 3:16

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

 

Demikianlah saudara Kasjim, awal dan akhir perjalanan pilihan kita mau ke surga atau ke neraka akhirnya kembali kepada Yohanes 3:16.

Semoga bermanfaat.

kasjim's picture

@Matahari, terima kasih atas

@Matahari, terima kasih atas jawabannya,  yg memberikan saya sudut pandang baru tentang keselamatan.

 

semua sia-sia

__________________

semua sia-sia

josia_sembiring's picture

@ All...

Sebenarnya semua manusia (berdosa, tidak berdosa, bangsat, bejat, terkutuk dll) diperbolehkan masuk ke Surga dan dekat dengan TUHAN.

Hanya karena Kasih TUHAN lah makanya TUHAN tidak memperbolehkan manusia dekat2 dengan Dia atau masuk surga. Mengapa???

Karena TUHAN tahu bahwa manusia itu akan binasa apabila dekat dengan Dia. Mengapa binasa?? Karena hakekat TUHAN yang kudus dan mulia sedangkan manusia berdosa.

Solusinya apa? Solusinya adalah menyelesaikan hutang2 dahulu (seperti perumpamaan TUHAN). Harus kudus dan benar. Caranya ya harus dibenarkan, karena ga ada yang bisa benar selain dibenarkan. Kalau dalam dunia ekonomi, hutang itu diputihkan.

Jikalau ternyata misalnya ada manusia yang tidak kudus mau menemui TUHAN di Sorga, saya percaya pasti bahwa TUHAN akan melarang manusia itu karena Kasih-Nya supaya manusia itu tidak binasa dan satu hal lagi pasti manusia itu sendiri juga akan sadar dan tahu diri, tidak akan mau dekat2 dengan TUHAN.

Jadi sekarang, apakah keselamatan itu untuk semua orang atau sebagian orang yang dipilih???

Jawabnya adalah untuk semua orang. Karena dengan engkau dijauhkan TUHAN dari hadirat-Nya pun membuktikan Kasih-nya yang luar biasa. Tujuannya agar engkau tidak binasa oleh kemuliaannya.

 

Salam Hormat

 

Josia Sembiring

Adrina's picture

@Josia,

Solusinya apa? Solusinya adalah menyelesaikan hutang2 dahulu (seperti perumpamaan TUHAN). Harus kudus dan benar. Caranya ya harus dibenarkan, karena ga ada yang bisa benar selain dibenarkan. Kalau dalam dunia ekonomi, hutang itu diputihkan.

Saya setuju. Kita dibenarkan karna IMAN pada 'darah-Nya'.

Jikalau ternyata misalnya ada manusia yang tidak kudus mau menemui TUHAN di Sorga, saya percaya pasti bahwa TUHAN akan melarang manusia itu karena Kasih-Nya supaya manusia itu tidak binasa dan satu hal lagi pasti manusia itu sendiri juga akan sadar dan tahu diri, tidak akan mau dekat2 dengan TUHAN.

Manusia yang tidak kudus (belum dibenarkan), mau kesurga, Tuhan larang? Ya, jelas mereka tak bisa masuk. Tapi ada yang tak 'tahu diri', karena ketidakpercayaan mereka.

Jadi sekarang, apakah keselamatan itu untuk semua orang atau sebagian orang yang dipilih???

Jawabnya adalah untuk semua orang. Karena dengan engkau dijauhkan TUHAN dari hadirat-Nya pun membuktikan Kasih-nya yang luar biasa. Tujuannya agar engkau tidak binasa oleh kemuliaannya.

Tawaran keselamatan memang untuk semua orang, tapi hanya yang dipilih yang akan menerimanya.

Kalau Tuhan memang menghendaki semua selamat, maka akan membuat Firman-Nya (Alkitab), menjadi kacau balau / kontradiksi.

 

 

josia_sembiring's picture

@ adrina

Yohanes 3:16

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini....dst"

Yang beroleh hidup yang kekal dan tidak binasa adalah orang yang percaya kepadaNya. Bagaimana dengan orang yang tidak percaya???

Tidak ada penjelasan kecuali di ayat selanjutnya yaitu berbicara masalah hukuman. Hukumannya adalah menjauhi Terang. Menjauhi Terang adalah menjauhi TUHAN.

Apakah disebutkan bahwa yang tidak percaya pasti binasa??? Tidak sama sekali. Yang tidak percaya pasti menjauhi Terang, atau tidak akan bersatu dengan Terang.

Bagi saya, jauh dari terang, terpisah dari TUHAN di kegelapan, jauh lebih tersiksa daripada dihukum di neraka dibakar namun didampingi TUHAN Yesus.

Jadi menurut saya, keselamatan itu untuk semua manusia. Dunia disini menurut pemikiran saya adalah semua manusia.

Kasih TUHAN itu totalitas kepada semua manusia baik itu jahat maupun benar. TUHAN mengasihi dunia ini artinya dia mengasihi semua manusia, bukan mengasihi sebagian manusia.

Jadi menurut saya, dipilih sebelum dunia ini dijadikan tidak berarti bahwa yang tidak dipilih tidak selamat, karena TUHAN mengasihi semua manusia.

Saya tidak mau berspekulasi mengatakan yang tidak dipilih tidak akan selamat, karena saya tidak menemukan FIRMAN TUHAN seperti itu. Bisakah Bu Adrina memberi ayat-nya???

 

Salam Hormat

 

Josia Sembiring

 

Adrina's picture

@Josia, Saya tantang anda ke neraka!

Yohanes 3:16

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini....dst"

Yang beroleh hidup yang kekal dan tidak binasa adalah orang yang percaya kepadaNya. Bagaimana dengan orang yang tidak percaya???

Tidak ada penjelasan kecuali di ayat selanjutnya yaitu berbicara masalah hukuman. Hukumannya adalah menjauhi Terang. Menjauhi Terang adalah menjauhi TUHAN.

Apakah disebutkan bahwa yang tidak percaya pasti binasa??? Tidak sama sekali. Yang tidak percaya pasti menjauhi Terang, atau tidak akan bersatu dengan Terang.

Lalu anda artikan apa kata 'binasa' pada ayat diatas? Dikatakan bahwa: "Supaya setiap orang yang percaya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" Kata 'binasa' jelas menunjuk pada 'tidak beroleh hidup yang kekal.' Kata 'binasa'merupakan kontras dari kata 'hidup yang kekal' Dengan kata lain: yang percaya akan hidup kekal tapi yang tidak percaya tidak dapat hidup kekal (ini yang disebut binasa). [Bdk ayat 17 dan 18]

Bagi saya, jauh dari terang, terpisah dari TUHAN di kegelapan, jauh lebih tersiksa daripada dihukum di neraka dibakar namun didampingi TUHAN Yesus.

Anda katakan yang tidak percaya = menjauhi terang, maksudnya apa? Lihat ayat 19, kata 'kegelapan' bisa diartikan sebagai 'ketidak benaran' / dosa. Orang percaya akan datang pada terang / kebenaran, tapi yang tidak percaya akan menjauhi terang itu. Jadi ini bicara tentang ciri-ciri orang percaya dan non percaya.

Jauh dari terang lebih tersiksa ketimbang dibakar di neraka, karena didampingi Tuhan Yesus? Wah berarti enak dong di neraka? Sekarang saya tantang anda untuk 'cuekin' saja Tuhan Yesus, tak usah percaya, apaanda mau masuk neraka???

Jadi menurut saya, keselamatan itu untuk semua manusia. Dunia disini menurut pemikiran saya adalah semua manusia.

Kasih TUHAN itu totalitas kepada semua manusia baik itu jahat maupun benar. TUHAN mengasihi dunia ini artinya dia mengasihi semua manusia, bukan mengasihi sebagian manusia.

Konteks kata 'kasih Allah' pada Yoh 3:16, berhubungan dengan keselamatan, jadi Dia tak mungkin menyelamatkan semua orang. Mengapa? Karena Dia juga adakan neraka bagi orang yang tak mau percaya.

Jadi menurut saya, dipilih sebelum dunia ini dijadikan tidak berarti bahwa yang tidak dipilih tidak selamat, karena TUHAN mengasihi semua manusia.

Saya tidak mau berspekulasi mengatakan yang tidak dipilih tidak akan selamat, karena saya tidak menemukan FIRMAN TUHAN seperti itu. Bisakah Bu Adrina memberi ayat-nya???

Ada banyak ayatnya, diantaranya:

2Tim 2:10 "Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supayamereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal."

Dengan kata lain ayat ini menjelaskan bahwa yang tidak dipilih, tidak akan mendapat keselamatan.

 

josia_sembiring's picture

@ Adrina, Bukan orang pilihan tapi orang yang tidak dipilih

Maaf Bu Adrina, anda tidak menjawab pertanyaan terakhir saya. Anda hanya memberikan informasi mengenai orang2 yang dipilih TUHAN bukan orang yang tidak dipilih.

Bisa dikasih Firman TUHAN di Alkitab mengenai orang2 yang tidak dipilih.

Semisal contoh :

" TUHAN berfirman, Orang2 yang tidak dipilih akan binasa di neraka kekal selamanya"

Saya akan kasih contoh logika matematika :

Premis 1 : TUHAN memilih sebagian manusia untuk diselamatkan sebelum dunia dijadikan

Premis 2 : Adrina ternyata selamat

Kesimpulan :  Adrina pasti dipilih TUHAN

Menurut anda kesimpulannya benar apa tidak????

hehehehe....

Menurut anda Apakah TUHAN mampu menyelamatkan manusia tanpa terlebih dahulu memilihnya?

Semua konsep yang anda berikan adalah tentang orang2 pilihan bukan orang2 yang tidak dipilih.

Tolong kasih Firman TUHAN tentang orang2 yang tidak dipilih (predestinasi)

 

Salam Hormat

 

Josia Sembiring

 

 

Adrina's picture

@Josia, ini ayatnya....

Maaf Bu Adrina, anda tidak menjawab pertanyaan terakhir saya. Anda hanya memberikan informasi mengenai orang2 yang dipilih TUHAN bukan orang yang tidak dipilih.

Bisa dikasih Firman TUHAN di Alkitab mengenai orang2 yang tidak dipilih.

Semisal contoh :

" TUHAN berfirman, Orang2 yang tidak dipilih akan binasa di neraka kekal selamanya"

Semua konsep yang anda berikan adalah tentang orang2 pilihan bukan orang2 yang tidak dipilih.

Tolong kasih Firman TUHAN tentang orang2 yang tidak dipilih (predestinasi)

 

Adrina:

2Tim 2:10 "Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supayamereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal."

Sebetulnya ayat ini sudah cukup jelas. Orang yang dipilih, selamat. Konsekwensinya berarti yang tidak dipilih pasti tidak selamat.

Tetapi baiklah, ini salah satu contoh ayat tentang penetapan binasa:

Yoh 17:12 "Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci."

Ayat ini menunjukkan bahwa 'kebinasaan' seseorang sudah ditetapkan Allah. Mereka adalah orang yang tidak dipilih.

Gimana pak Josia?

 

Saya akan kasih contoh logika matematika :

Premis 1 : TUHAN memilih sebagian manusia untuk diselamatkan sebelum dunia dijadikan

Premis 2 : Adrina ternyata selamat

Kesimpulan :  Adrina pasti dipilih TUHAN

Menurut anda kesimpulannya benar apa tidak????

hehehehe....

Ya.

Menurut anda Apakah TUHAN mampu menyelamatkan manusia tanpa terlebih dahulu memilihnya?

Pertanyaan anda salah!

 

 

josia_sembiring's picture

@ Adrina

Hahahhaa...

Lagi-lagi bu Adrina tidak mengerti konsep LOGIKA dan bahasa.

TUHAN menciptakan pikiran dan logika untuk dipakai bukan untuk didiamkan

Logika matematika anda ternyata tidak seperti yang saya pikirkan.

Mengenai ayat yang anda berikan kepada saya pun tidak menjawab pertanyaan saya.

Berikut ayat yang anda kasih ke saya :

Yoh 17:12 "Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci."

 

Di ayat tersebut disebutkan " selain daripada dia yang telah ditentukan untuk binasa"   ..

Kalimat itu tidak menjelaskan orang yang tidak dipilih pasti binasa. 

Satu hal lagi, Bu Adrina mengambil ayat itu tapi sepertinya bu Adrina tidak tahu makna ayat itu. Coba Bu Adrina baca Yohanes 17 secara keseluruhan sehingga tahu makna ayat itu.

Kata Mereka pada ayat itu me-refer kepada Murid2 Yesus selain YUDAS ISKARIOT. Sedangkan dia yang telah ditentukan untuk binasa merefer kepada YUDAS ISKARIOT.

Satu lagi, bahwa tidak ada pertanyaan yang salah, jadi tolong jawab pertanyaan terakhir saya ini :

Menurut anda Apakah TUHAN mampu menyelamatkan manusia tanpa terlebih dahulu memilihnya?

Satu lagi, Tolong kasih ayat yang benar2 tegas mengatakan bahwa orang yang tidak dipilih pasti binasa. Karena ini menyangkut hidup kekal.

 

 

Adrina's picture

@ Josia, Gunakan logika anda....

Hahahhaa...

Lagi-lagi bu Adrina tidak mengerti konsep LOGIKA dan bahasa.

TUHAN menciptakan pikiran dan logika untuk dipakai bukan untuk didiamkan

Logika matematika anda ternyata tidak seperti yang saya pikirkan.

Jangan hanya tertawa mas, saya sudah menjawabnya. Silahkan anda bantah jawaban saya dengan benar.

Mengenai ayat yang anda berikan kepada saya pun tidak menjawab pertanyaan saya.

Di ayat tersebut disebutkan " selain daripada dia yang telah ditentukan untuk binasa"   ..

Kalimat itu tidak menjelaskan orang yang tidak dipilih pasti binasa. 

Loh, orang yang ditetapkan binasa, adalah pasti bukan orang yang dipilih untuk selamat. Anda punya 'pikiran' tidak?

Satu hal lagi, Bu Adrina mengambil ayat itu tapi sepertinya bu Adrina tidak tahu makna ayat itu. Coba Bu Adrina baca Yohanes 17 secara keseluruhan sehingga tahu makna ayat itu.

Kata Mereka pada ayat itu me-refer kepada Murid2 Yesus selain YUDAS ISKARIOT. Sedangkan dia yang telah ditentukan untuk binasa merefer kepada YUDAS ISKARIOT.

Ya, Yudas Iskariot, adalah orang yang tidak dipilih (ditetapkan binasa). Jadi apa saya salah mengerti?

Satu lagi, Tolong kasih ayat yang benar2 tegas mengatakan bahwa orang yang tidak dipilih pasti binasa. Karena ini menyangkut hidup kekal.

2Tim 2:10 "Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supayamereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal."

Sebetulnya ayat ini sudah cukup jelas. Orang yang dipilih, selamat. Konsekwensinya berarti yang tidak dipilih pasti tidak selamat.

Tetapi baiklah, ini salah satu contoh ayat tentang penetapan binasa:

Yoh 17:12 "Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci."

Ayat ini menunjukkan bahwa 'kebinasaan' seseorang sudah ditetapkan Allah. Mereka adalah orang yang tidak dipilih.

Pak Josia, anda punya logika tidak? Tolong digunakan, jangan didiamkan.

josia_sembiring's picture

@ Bu Adrina Logika Matematika...

Saya sudahi diskusi ini. Saya merasa sudah cukup tahu bagaimana kualitas bu Adrina :)) Harapan saya, Bu Adrina mau meluangkan diri belajar Logika Matematika. Dulu saya memmpelajarinya di SMP dan SMA.

Komentar2 anda ke saya dan ke PlainBread telah membuktikan anda belum paham dengan logika matematika.

Saya kasih tahu aja contohnya :

Premis 1 : Semua orang yang Selamat pasti menerima Yesus Kristus

Premis 2 : Si Simon Selamat

Kesimpulan : Si Simon pasti menerima Yesus Kristus   ( Benar )

 

Premis 1 :  Semua orang yang menerima Yesus pasti selamat

Premis 2 :  Si Simon Selamat

Kesimpulan : Si Simon pasti menerima Yesus (Salah)

 

Premis 1 : Semua orang yang tidak menerima Yesus pasti tidak selamat

Premis 2 : Si Simon Tidak Selamat

Kesimpulan : Si Simon pasti Tidak menerima Yesus (Salah)

Premis 1 : Semua orang yang tidak selamat pasti tidak menerima Yesus

Premis 2 : Si Simon tidak selamat

Kesimpulan : Si Simon pasti tidak menerima Yesus (Benar)

 

Bung Plainbread mungkin bisa menambahi... (hihihi)

Thanks Bu Adrina atas diskusinya...

Adrina's picture

@Josia, Logika anda...

Komentar2 anda ke saya dan ke PlainBread telah membuktikan anda belum paham dengan logika matematika.

Saya kasih tahu aja contohnya :

Premis 1 : Semua orang yang Selamat pasti menerima Yesus Kristus
Premis 2 : Si Simon Selamat
Kesimpulan : Si Simon pasti menerima Yesus Kristus   ( Benar )
 
Premis 1 :  Semua orang yang menerima Yesus pasti selamat
Premis 2 :  Si Simon Selamat
Kesimpulan : Si Simon pasti menerima Yesus (Salah)
 
Premis 1 : Semua orang yang tidak menerima Yesus pasti tidak selamat
Premis 2 : Si Simon Tidak Selamat
Kesimpulan : Si Simon pasti Tidak menerima Yesus (Salah)

Premis 1 : Semua orang yang tidak selamat pasti tidak menerima Yesus
Premis 2 : Si Simon tidak selamat
Kesimpulan : Si Simon pasti tidak menerima Yesus (Benar)
 
Bung Plainbread mungkin bisa menambahi... (hihihi)
Thanks Bu Adrina atas diskusinya...

Anda menganggap kwalitas dan logika saya payah. Ok, sekarang kita uji bersama.

Ini contoh logika yang anda berikan pada saya dan jawaban yang saya berikan:

Saya akan kasih contoh logika matematika :

Premis 1 : TUHAN memilih sebagian manusia untuk diselamatkan sebelum dunia dijadikan

Premis 2 : Adrina ternyata selamat

Kesimpulan :  Adrina pasti dipilih TUHAN

Menurut anda kesimpulannya benar apa tidak????
hehehehe....

Ya.

Setelah saya menjawab Ya, anda justru tertawa terbahak-bahak. Ok, tak ada yang larang anda tertawa, tapi apa memang tertawa anda itu sudah benar?

Perhatikan ini:

Premis 1 : TUHAN memilih sebagian manusia untuk diselamatkan sebelum dunia dijadikan (Disini, Allah sudah memutuskan / menetapkan orang-orang tertentu yang akan selamat).

Premis 2 : Adrina ternyata selamat (Adrina ternyata SUDAH  selamat, berarti SUDAH masuk surga. Jadi Adrina sudah berada di surga).

Kesimpulan :  Adrina pasti dipilih TUHAN (Karena SUDAH disurga, Adrina pasti adalah orang yang dipilih Tuhan).

Setelah saya menjawab YA! Anda langsung menertawakan jawaban saya. Coba anda baca kembali ‘logika’ yang sudah anda beri pada saya, apa memang jawaban saya salah? Apakah anda bukannya menertawakan diri anda sendiri? Bukankah justru ‘logika’ anda yang payah / tidak berkwalitas?

Gimana mas Josia?

Saya sudahi diskusi ini. Saya merasa sudah cukup tahu bagaimana kualitas bu Adrina :)) Harapan saya, Bu Adrina mau meluangkan diri belajar Logika Matematika. Dulu saya memmpelajarinya di SMP dan SMA.

Gimana kalau anda jawab dulu ? Siapa tahu logika saya memang tidak berkwalitas.

josia_sembiring's picture

@ adrina

kata kuncinya di sebagian...

hahahaha...

Adrina's picture

@Matahari, Apa rencana Allah bisa batal?

<p>Tuhan tidak menetapkan agar sebagian orang masuk surga dan sebagian lainnya masuk neraka.&nbsp;&nbsp;Faham yang disampaikan oleh Adrina tersebut disebut dengan Predestinasi, <strong>namun jangan anda terburu-buru percaya begitu saja oleh apa yang dia sampaikan, karena substansi kebenarannya perlu diuji dulu. </strong>&nbsp;Faham tersebut bertolak belakang dng Faham Freewill yg dicetuskan oleh Armenius.&nbsp; Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, namun masing-masing meyakini bahwa apa yg dipegangnyalah yang benar, dan yang lain sesat.</p><p><font color="#ff0000">Matahari, lalu anda tafsirkan seperti apa ayat ini: </font></p><p>Eph 1:4-5&nbsp; <font color="#0000ff"><span style="color: rgb(0, 0, 255);">&ldquo;Sebab di dalam Dia Allah telah <strong>memilih</strong> kita sebelum dunia dijadikan, <strong>supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya</strong>. Dalam kasih Ia telah <strong>menentukan</strong> kita dari semula oleh Yesus Kristus <strong>untuk menjadi anak-anak-Nya</strong>, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,&rdquo; </span></font></p> <p>Kis 13:48&nbsp;<span style="color: rgb(0, 0, 255);"> </span><font color="#0000ff"><span style="color: rgb(0, 0, 255);">&ldquo;Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; <strong>dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya</strong>.&rdquo; </span></font></p><p>1Th 5:9&nbsp;<span style="color: rgb(0, 0, 255);"> <font color="#0000ff">&ldquo;Karena <strong>Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita</strong>.&rdquo; </font><br /></span><br />2Th 2:12-13&nbsp; <font color="#0000ff"><span style="color: rgb(0, 0, 255);">&ldquo;supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan. Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, <strong>sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan </strong>dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.&rdquo; </span></font></p><p>Ketika manusia jatuh dalam dosa, semuanya tercemar dan harus dihukum, yaitu harus masuk neraka. &nbsp;Namun karena Kasih Tuhan yang begitu besarnya, Dia bertekad untuk menyelamatkan manusia dari neraka. &nbsp;Cara Tuhan untuk menyelamatkan manusia dari neraka adalah dengan mati, untuk menebus harga maut yg seharusnya diperuntukkan bagi manusia berdosa, namun telah digantikanNya, sehingga kini, manusia boleh menerima kembali Freewill nya.&nbsp; <strong>Sewaktu manusia masih berdosa (belum ditebus oleh Tuhan Yesus) maka Will (kehendak)nya sudah tidak Free (bebas) lagi, krn manusia PASTI masuk neraka. &nbsp;Namun semenjak Tuhan Yesus menebus dosa manusia, maka Will manusia itu menjadi Free lagi karena manusia sudah bisa memilih, dia mau ke surga, atau tetap melanjutkan perjalanannya ke neraka</strong>.&nbsp; Bagaimana caranya manusia agar dapat memilih surga?</p> <p><font color="#ff0000"><strong>Yoh 3:16</strong></font></p> <p><font color="#0000ff"><strong>Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.</strong></font></p><p><font color="#ff0000">Anda katakan saat masih berdosa kehendaknya sudah tidak bebas, namun sejak Yesus menebus dosa manusia, kehendaknya menjadi bebas lagi karena bisa memilih: kesurga atau ke neraka.</font> <font color="#ff0000">Apa yang anda maksudkan bahwa Yesus menebus semua manusia, sehingga kehendak mereka menjadi bebas, karena bisa memilih kesurga atau ke neraka?</font></p><p><u><strong>Dari sejak semula (sebelum dunia dijadikan) Tuhan telah mengetahui persisnya seperti apa yang akan terjadi kelak,</strong></u> bila manusia dibiarkan Tuhan berjalan sendiri sesuai freewillnya.&nbsp; Karena Tuhan tahu bahwa semua manusia pasti binasa, maka Tuhan membuat rencana baru untuk menyelamatkan manusia. &nbsp;Ketika skenario itu dilihat Tuhan dalam keMahaTahuanNya... maka <u><strong>Dia tahu siapa saja yg bakal menerima anugerahNya, dan siapa saja yg tidak.</strong> </u>&nbsp;Dan akhirnya Dia melibatkan diriNya secara luarbiasa demi untuk menyelamatkan manusia secara maksimal, dan untuk itu Dia perlu terlibat dalam banyak urusan manusia, tanpa harus melanggar freewill manusia itu sendiri. &nbsp;Dari sinilah Tuhan memanggil banyak orang untuk datang kepadaNya, tapi rupanya tidak semua orang yang dipanggilNya mau datang kepadaNya.</p><p><font color="#ff0000">Kalau Allah sudah tahu siapa-siapa yang bakal percaya / menerima anugerahnya, lalu mengapa Dia perlu menetapkan keselamatan seseorang? </font></p><p>Dari sinilah juga <strong>Tuhan memilih sebagian orang untuk menggenapkan rencanaNya.&nbsp; </strong>Memilih disini tidak selalu bisa diartikan dengan &quot;memilih untuk diselamatkan&quot;, namun lebih tepat &quot;memilih untuk dilibatkan dalam proyeknya Tuhan&quot;.&nbsp; Apakah ketika manusia itu dipilih Tuhan untuk dilibatkan dalam proyeknya, manusia itu tetap punya freewill, jawabnya: Ya, karena Tuhan tidak mungkin memaksa manusia sebab Dia sendiri yg telah memberi kehendak bebas kepada manusia, tentu tidak mungkin Dia mencabut apa yang sudah Dia berikan begitu saja.</p><p><font color="#ff0000">Kalau Allah telah memilih sebagian orang untuk menggenapkan rencananya, lalu apakah rencana Tuhan itu bisa dibatalkan?</font></p> <p>Lalu, apakah yang dipilih Tuhan pasti selamat, dan yang tidak dipilih pasti binasa? Jawabnya:</p> <p><font color="#ff0000"><strong>Yoh 3:16</strong></font></p> <p><font color="#0000ff"><strong>Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.</strong></font></p> <p><font color="#ff0000">Apa manusia bisa membatalkan rencana pemilihan-Nya atas manusia? Ayat yang anda gunakan untuk mendukung argumentasi anda, tak cocok.</font></p>

alvarez's picture

Blog yang Bagus

Wah blog yang bagus banget nih, kalau boleh tau Adrina berasal dari mana dan dari suku apa? saya memang tidak setuju dengan universalisme.

jesusfreaks's picture

@adrina : yohanes 10

Kisah gembala yang baik. Menyatakan ada 2 jenis domba.
Domba sang gembala DAN domba yang lain.

Domba sang gembala, KENAL dan MENDENGAR suara gembala.

Domba yang lain, HANYA MENDENGAR.

Bagaimana menurut kamu, siapakah yang dimaksud dengan domba2 tsb ?

<p>
Jesus Freaks,
</p>
<p>
&quot;Live X4J, Die As A Martyr&quot;
</p>
<p>
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS &amp; DALAM YESUS KRISTUS-
</p>

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

Adrina's picture

@JF, Domba yang lain...

Dalam Yohanes 10, ‘domba sang Gembala’ adalah mereka yang mengikut dan mendengar / taat pada-Nya. Domba yang lain (ayat 16), menunjuk pada orang-orang yang pada saat itu belum percaya. Tetapi anehnya, mengapa mereka sudah disebut sebagai ‘domba’? Tentunya ini jelas berhubungan dengan persoalan Predestinasi. Domba yang lain itu adalah mereka yang telah dipilih Allah, yang pada saatnya nanti akan percaya pada-Nya.

PlainBread's picture

2 sisi mata uang

<p>Buat saya, banyak hal di dalam kekristenan yang merupakan 2 hal kontradiksi, seperti 2 sisi pada sebuah koin.</p><p>Apakah Allah immanent, ataukah transcendent?</p><p>Apakah Yesus manusia, ataukah Tuhan?</p><p>Apakah free will benar, ataukah predestinasi yang benar?</p><p>Apakah kasih Allah universal, ataukah Allah pilih kasih?</p><p>Apakah manusia penuh dosa, ataukah manusia berharga di mata-Nya?</p><p>Apakah ketertiban adalah hasil dari Roh, ataukah Roh bisa menyebabkan chaos?</p><p>Apakah kebaikan datang dari Tuhan, sementara suatu bencana tidak bisa datang dari Tuhan?</p><p>Sungguh asik jika berdebat untuk memilih apakah sisi A atau sisi B yang merupakan kebenaran, tapi kalau sebuah koin berputar terus, sebenarnya cuma bikin orang pusing melihatnya. </p><p>Sayangnya memang susah membuat sebuah koin bisa berdiri, supaya kedua sisinya juga bisa dilihat.</p><p><em>The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread</em></p>

Pniel's picture

@PlainBread, makhluk ruang dan waktu.

<p>Saya lebih senang menyebutnya sebagai paradoks. Itulah paradoks iman kita. </p><p>Kita adalah manusia ruang dan waktu yang sedang mencoba mengamat-amati pekerjaan Allah yang tak terbatas. Kita tidak dapat melihat segala sesuatunya dengan hanya sekali pandang pada waktu dan tempat yang sama. Kita tidak dapat melihat dua sisi pada sekeping uang logam pada waktu dan tempat yang sama. Kita harus bergeser tempat dan waktu untuk bisa melihat kedua sisinya.</p><p>Ada waktu untuk mengetahui bhw Allah itu imanent sehingga hati kita dihiburkan bhw Ia bersama dengan kita. Disaat lain kita perlu juga mengetahui bhw Ia adalah transcendent sehingga kita memuji akan kebesaranNya yang tak terbatas.</p><p>You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.</p>

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

PlainBread's picture

Paradox

Paradoxa, paradoxum, contradictory, yah banyak deh labelnya. Saya tidak begitu suka label karena orang seringkali membeli sesuatu karena label bukan karena isi. Tapi saya setuju bahwa hal2 tersebut merupakan paradox atau kontradiksi.

Sebenarnya kita bisa melihat dua sisi mata uang, karena tidak harus secara bersamaan, bukan? Toh kita bukan mahluk omnipresent. Kita bisa bertukar tempat dengan orang lain yang berada di sisi lain, untuk mendapatkan obyektifitas akan kedua sisi mata uang. Atau kita bisa saja minta orang di sisi lain bercerita tentang sisi yang dia alami.

Ketika seorang Petrus mendapat wahyu bahwa Injil adalah untuk bangsa2 lain non-Yahudi, apakah murid2 Yesus yang selama itu percaya bahwa Mesias adalah untuk orang Yahudi harus berbantahan bahwa Petrus sesat, meracuni, takabur, bego, tolol, tegar tengkuk, tidak mau belajar, sombong, seperti babi kembali ke kubangan, dll segala macam makian a la surgawi dikeluarkan? Tentu tidak.

Apa yang saya alami bahwa Allah adalah jauh, dan apa yang anda alami bahwa Allah adalah dekat, misalnya, ternyata saling melengkapi. Mesias buat orang Yahudi? Benar. Mesias buat orang non-Yahudi? Benar juga.

Kita bisa kutip ayat2 alkitab soal Allah memilih orang2 tertentu untuk masuk dalam panggilan-Nya. Namun kita juga bisa mengutip ayat2 lain bahwa kasih Allah adalah universal, bukan saja kasih atau berkat yang umum, bahkan keselamatan yang ditawarkan oleh Allah di dalam Yoh 3:16 atau dalam 2 Pet 3:9 juga universal. Jadi mana yang salah? Apakah ekslusive, ataukah universal? Dua2nya ternyata benar.

Apakah Allah memilih atau kita memilih? Ada ayat2 yang mengatakan bahwa Allah memilih kita. Tapi ada juga ayat2 yang mengatakan bahwa kita harus memilih, misalnya apakah kita harus memilih berkat atau kutuk. Bahkan Yosua berkata "hari ini aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN". Well, jadi mana yang salah, apakah Allah memilih atau kita memilih? Dua2nya benar. It takes two to tango.

Apakah Allah esa? Betul, bahkan Yesus menyatakannya. Tapi kenapa kristen bilang Allah adalah tiga? Memang tiga. Satu benar, dan tiga pun benar. 

Jadi kalau anda mengalami sesuatu dan saya tidak, bukan berarti anda salah atau saya yang salah. Bisa jadi anda berada di sisi lain dari sisi saya padahal sisi kita berdua saling complimentary, di sebuah mata uang.

Saya jadi teringat Ahmad Deedat, salah satu pengajar muslim yang gemar menggunakan ayat2 alkitab untuk menyerang kekristenan. Jurus dia itu menarik, yaitu nitpicking. Ayat2 yang dia pilih adalah ayat2 tertentu. Saya tahu bahwa dia tahu kalau ada ayat2 lain yang kalau dipakai, akan bisa meruntuhkan interpretasi dia yang keliru atas kekristenan. Tapi karena dia tahu, toh dia tetap menggunakan hanya ayat2 tertentu untuk mencapai tujuannya.

Lucunya, kita (atau saya, supaya tidak ada yang merasa tersinggung) seringkali memakai jurus2 a la Ahmad Deedat, yaitu memakai hanya ayat2 tertentu, supaya pendapat dan prinsip kita bisa kita pertahankan. Saya bisa berteriak keras kalau Yesus adalah manusia, dan ada ayat2nya. Tapi dengan saya cuek terhadap ayat2 yang mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan pemilik kuasa di sorga dan di bumi, itu artinya saya tidak fair atau mungkin memang tidak mau tahu.

Jadi untuk membuat sebuah mata uang berdiri, memang membutuhkan orang lain yang berada di sisi lain. Biarkan dia bercerita tentang apa yang dia dapat dan apa yang dia alami, mungkin akan menambah atau melengkapi apa yang kita tahu dan apa yang sudah kita alami.

Otherwise, mungkin kita akan seperti orang2 buta yang mengamati gajah. Yang satu bilang hidungnya panjang dan besar, yang satu lagi bilang telinganya besar, yang satunya bilang badannya yang besar. Dan semuanya saling berdebat bahwa pendapat merekalah yang benar, yang lain sesat. Orang buta bisa dimaklumi, karena mereka buta. Tapi kita?

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Pniel's picture

Realita kita.

PB : Paradoxa, paradoxum, contradictory, yah banyak deh labelnya. Saya tidak begitu suka label karena orang seringkali membeli sesuatu karena label bukan karena isi. Tapi saya setuju bahwa hal2 tersebut merupakan paradox atau kontradiksi.

Paradoks bukanlah kontradiksi. Kontradiksi adalah hal yang jelas bertentangan dan tidak mungkin bisa diharmoniskan. Dengan kata lain kontradiksi adalah suatu kemustahilan. Paradoks seringkali dimungkinkan untuk menghasilkan sebuah jawaban.

PB : Sebenarnya kita bisa melihat dua sisi mata uang, karena tidak harus secara bersamaan, bukan? Toh kita bukan mahluk omnipresent. Kita bisa bertukar tempat dengan orang lain yang berada di sisi lain, untuk mendapatkan obyektifitas akan kedua sisi mata uang. Atau kita bisa saja minta orang di sisi lain bercerita tentang sisi yang dia alami.

Kalau orang lain dan kita adalah sama2 bukan makhluk omnipresent, bagaimana yang terbatas bisa memahami yang tidak terbatas? Hanya ketika kita menundukkan diri dibawah otoritas kitab suci dan melihat segalanya dari sudut pandang Allah saja, kita akan dapat memecahkan dilemma dua sisi dari sekeping mata uang logam. Yang satu bagian kita, yang lain milik Allah, itulah realita kita.

PB : Ketika seorang Petrus mendapat wahyu bahwa Injil adalah untuk bangsa2 lain non-Yahudi, apakah murid2 Yesus yang selama itu percaya bahwa Mesias adalah untuk orang Yahudi harus berbantahan bahwa Petrus sesat, meracuni, takabur, bego, tolol, tegar tengkuk, tidak mau belajar, sombong, seperti babi kembali ke kubangan, dll segala macam makian a la surgawi dikeluarkan? Tentu tidak.

Studi kasus ini hanya cocok untuk diambil jika kita tidak sama didalam memandang segala sesuatu dari sisi yang benar, yaitu bagaimana Allah memandangnya dan bagaimana kita menyikapinya.

PB : Apa yang saya alami bahwa Allah adalah jauh, dan apa yang anda alami bahwa Allah adalah dekat, misalnya, ternyata saling melengkapi. Mesias buat orang Yahudi? Benar. Mesias buat orang non-Yahudi? Benar juga.

FT tidak hanya berhenti di situ (kesukuan) saja, tetapi melanjutkannya dengan suatu kondisi bahwa Ia adalah Mesias bagi setiap orang yang percaya kepadaNya.

Roma  10:12 Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.

Keterangan : ‘berseru’ disini tidak dalam arti asal sebut, tetapi percaya dan mengimaninya dalam kehidupan.

PB : Kita bisa kutip ayat2 alkitab soal Allah memilih orang2 tertentu untuk masuk dalam panggilan-Nya. Namun kita juga bisa mengutip ayat2 lain bahwa kasih Allah adalah universal, bukan saja kasih atau berkat yang umum, bahkan keselamatan yang ditawarkan oleh Allah di dalam Yoh 3:16 atau dalam 2 Pet 3:9 juga universal. Jadi mana yang salah? Apakah ekslusive, ataukah universal? Dua2nya ternyata benar.

Tetapi semuanya itu tidak setara dan dalam pengertian yang sama bukan?
Keselamatan memang DITAWARKAN kepada semua orang (universal), tetapi hanya yang benar2 percaya saja yang MENDAPATKANNYA (eksklusive).

PB : Apakah Allah memilih atau kita memilih? Ada ayat2 yang mengatakan bahwa Allah memilih kita. Tapi ada juga ayat2 yang mengatakan bahwa kita harus memilih, misalnya apakah kita harus memilih berkat atau kutuk. Bahkan Yosua berkata "hari ini aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN". Well, jadi mana yang salah, apakah Allah memilih atau kita memilih? Dua2nya benar. It takes two to tango.

Ya.Untuk ini, mungkin ayat ini bisa kita renungkan bersama :

Yohanes 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Filipi.2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.

PB : Apakah Allah esa? Betul, bahkan Yesus menyatakannya. Tapi kenapa kristen bilang Allah adalah tiga? Memang tiga. Satu benar, dan tiga pun benar.

Inipun tidak dalam relasi yang sama bukan? Saya percaya dengan ortodoksi iman Kristen bhw Allah kita adalah esa dalam hakekat dan tiga dalam pribadi.

PB : Jadi kalau anda mengalami sesuatu dan saya tidak, bukan berarti anda salah atau saya yang salah. Bisa jadi anda berada di sisi lain dari sisi saya padahal sisi kita berdua saling complimentary, di sebuah mata uang.

Benar, dengan syarat bahwa anda dan saya sama-sama menundukkan diri dibawah otoritas Allah yang tak terbatas dan mengakui keterbatasan kita sebagai manusia yang tak akan mungkin mengenal Dia tanpa Ia mewahyukan diriNya kepada kita.

PB : Lucunya, kita (atau saya, supaya tidak ada yang merasa tersinggung) seringkali memakai jurus2 a la Ahmad Deedat, yaitu memakai hanya ayat2 tertentu, supaya pendapat dan prinsip kita bisa kita pertahankan. Saya bisa berteriak keras kalau Yesus adalah manusia, dan ada ayat2nya. Tapi dengan saya cuek terhadap ayat2 yang mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan pemilik kuasa di sorga dan di bumi, itu artinya saya tidak fair atau mungkin memang tidak mau tahu.

Jadi untuk membuat sebuah mata uang berdiri, memang membutuhkan orang lain yang berada di sisi lain. Biarkan dia bercerita tentang apa yang dia dapat dan apa yang dia alami, mungkin akan menambah atau melengkapi apa yang kita tahu dan apa yang sudah kita alami.

Ya…adalah suatu kontradiksi jikalau kita (Ahmed Deedat...anda ataupun saya) mengakui bhw kita adalah makhluk ruang dan waktu yang terbatas tetapi kita tetap merasa diri bisa melihat segala sesuatunya tanpa menundukkan diri kepada FT yang mengetahui segala sesuatu. Ironi.

PB : Jadi untuk membuat sebuah mata uang berdiri, memang membutuhkan orang lain yang berada di sisi lain. Biarkan dia bercerita tentang apa yang dia dapat dan apa yang dia alami, mungkin akan menambah atau melengkapi apa yang kita tahu dan apa yang sudah kita alami.

Otherwise, mungkin kita akan seperti orang2 buta yang mengamati gajah. Yang satu bilang hidungnya panjang dan besar, yang satu lagi bilang telinganya besar, yang satunya bilang badannya yang besar. Dan semuanya saling berdebat bahwa pendapat merekalah yang benar, yang lain sesat. Orang buta bisa dimaklumi, karena mereka buta. Tapi kita?

Masalahnya - telah anda angkat- yaitu bagaimana kalau yang melihat sisi2  dari suatu keping mata uang adalah orang buta?

Justifikasi kebenaran tidaklah ditentukan bagaimana subyektifitas kita (termasuk saya) melihat kebenaran tetapi bagaimana kebenaran itu berbicara kepada kita dan kita mau mendengarnya dan mengamininya. Ini dibutuhkan kerendahan hati kita bahwa kita adalah makhluk yang terbatas dan membutuhkan tuntunan dari Allah yang tak terbatas untuk kita mengenal kebenaran.

II Korintus.10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

Lagipula manusia yang diluar Kristus, Alkitab gambarkan sebagai

Roma.3:10 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.
3:11 Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.
3:12 Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak

Bagaimanakah kita bisa mengharapkan manusia seperti itu sebagai complimentary untuk mengenal kebenaran? Sampai kita dibebaskan oleh kebenaran dan merdeka didalamnya, kita akan selalu gagal didalam melihat dua sisi sekeping mata uang.

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

matahari's picture

@PlainBread

Semua yang anda sampaikan diatas tepat.

Karenanya mari kita masuki dimensi tersebut, siapa tahu kelak mata uang tersebut bisa berdiri dan kita bisa melihat kedua sisinya.  Mungkin inilah yg disebut rahasia Allah yang disingkapkan di akhir jaman.

Saya pribadi mengamati doktrin predestinasi memang terdapat kelemahan sekaligus kelebihan.  Demikian pula dng doktrin freewill.  Namun tatkala coba diharmoniskan, mereka akan berteriak bahwa kita sesat, dng argumen bahwa dua kubu ekstrim yg bertentangan tidak mungkin bersepakat dan menghasilkan warna baru "abu-abu" dan tidak pantas disebut kebenaran.

Jadi, bagi kita yang sudah mulai mengintip dimensi baru dan memahami hakekat mata uang yang anda sebutkan diatas, ada baiknya mulai menjejakkan kaki untuk menggali dan siap menerima penyingkapan atas semua "misteri" yang telah berabad-abad tidak pernah menghasilkan konklusi.

Soli Deo Gloria

jesusfreaks's picture

@plainbread : SUPRA RASIONAL

Saya sangat suka dengan koment paradox kamu.
Kalau kita bicara tentang TUHAN, baik diriNYA, kehendakNYA apapun yang berasal daripadaNYA, kalau kita mau rendah hati, TIDAK MUNGKIN kita menjangkaunya, karena melampaui AKAL dan PIKIRAN, suprarasional.

Yang bisa kita lakukan terlebih dahulu adalah MENGIMANINYA.

Salam kenal ya.
Welcome to the jungle.

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

PlainBread's picture

Paradox dan Kontradiksi

Banyak para teolog mencoba memisahkan antara paradox dan kontradiksi. Mereka menganggap bahwa:

paradox = sepertinya bertentangan padahal tidak.

Kontradiksi = benar2 bertentangan, tidak bisa tidak.

Definisi tersebut memang dipegang di dalam ilmu pengetahuan. Sayangnya, para teolog lupa bahwa di dalam kekristenan, pakem tersebut tidak berlaku lagi. Aristoteles pernah bilang "Seseorang gak bisa bilang A adalah B dan juga bilang A bukan B". Itulah kali pertama ketika istilah kontradiksi diperkenalkan. Logically, dia benar.

Tapi banyak sekali di dalam kekristenan, paradox dan kontradiksi bercampur aduk. Karena Yesus memberikan ruang lebih lagi di situ. Ketika Dia bilang, "Aku di dalam Bapa, dan Bapa di dalam Aku", mana yang pantas, paradox atau kontradiksi? Bagi yang tidak percaya, itu adalah kontradiksi. Bagi yang percaya, itu adalah paradox.

Makanya saya gak mau terjebak dalam label atau permainan kata2 "paradox" atau "kontradiksi".

Selain supranatural, Allah juga natural. Selain transcendent, Allah juga immanent. Jadi sebenarnya kita bisa menjangkau Allah, kalau Allah membiarkan DiriNya dijangkau. Untungnya, Dia menjangkau kita lebih dahulu. Soal iman, kita memakai itu hanya karena Allah selain immanent, juga transcendent. Iman dibutuhkan karena Dia tidak kelihatan (Definisi Iman di kitab Ibrani). Malaikat gak butuh iman untuk melihat Dia.

Thanks for welcoming me in the jungle, I thought ini pasar klewer hehehe.

See you on the other side!

 

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Pniel's picture

Kontradiksi dan Paradoks.

PB : Definisi tersebut memang dipegang di dalam ilmu pengetahuan. Sayangnya, para teolog lupa bahwa di dalam kekristenan, pakem tersebut tidak berlaku lagi.

Kenapa rumus tsb tidak berlaku di teologi? Apakah logika ilmu pengetahuan dan teologi ada di ranah yg berbeda? apakah kalau kontradiksi di ilmu pengetahuan maka itu belum tentu kontradiksi di teologi? Begitu pula mengenai paradoks, apa kalau paradoks di ilmu pengetahuan maka belum tentu paradoks di teologi? ataukah itu hanya terletak pada persepsi penalaran/logika orangnya saja? Berikan justifikasi anda!

PB : Tapi banyak sekali di dalam kekristenan, paradox dan kontradiksi bercampur aduk. Karena Yesus memberikan ruang lebih lagi di situ. Ketika Dia bilang, "Aku di dalam Bapa, dan Bapa di dalam Aku", mana yang pantas, paradox atau kontradiksi? Bagi yang tidak percaya, itu adalah kontradiksi. Bagi yang percaya, itu adalah paradox.

Apakah kontradiksi dan paradoks di tentukan oleh kepercayaan dan bukan oleh logika? Dengan kata lain paradoks dan kontradiksi adalah sesuatu yg subyektif?

"Aku didalam Bapa dan Bapa didalam Aku", ini harus ditafsirkan sesuai konteksnya

Yohanes 10:38 tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa."

Arti dari frasa underline adalah bhw segala apa yang Yesus lakukan itu semua sama dengan apa yang Bapa perintahkan. Disana Ia mengkaikan kesatuannya dgn Bapa untuk memberikan argumen kepercayaan kepada orang2 Yahudi yg menganggap Ia gila dan kerasukan setan (ayat 19&20)

Sebagai tambahan, saya akan mengutipkan tulisan dari Pdt.Budi Asali,M.Div sbb :

Satu hal yang harus diperhatikan adalah: dalam ay 36b Yesus berkata: “karena Aku berkata: ‘Aku Anak Allah’”. Ini aneh! Mengapa Ia tidak berkata: “karena Aku berkata: ‘Aku dan Bapa adalah satu’”? Bukankah kata-kata ‘Aku dan Bapa adalah satu’ yang dipersoalkan di sini?

Juga dalam ay 38b, Yesus berkata: “Supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa”. Ini juga aneh! Mengapa Ia tidak berkata: “Supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Aku dan Bapa adalah satu”?

Jawabannya: jelas karena ketiga kalimat itu: yaitu:

·        Aku dan Bapa adalah satu (ay 30).

·        Aku adalah Anak Allah (ay 36b).

·        Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa (ay 38b  bdk. Yoh 14:8-11).

maksudnya adalah sama! Semuanya menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah sendiri!

Sumber : http://www.golgothaministry.org/yohanes/yohanes-10_22-42.htm

PB : Makanya saya gak mau terjebak dalam label atau permainan kata2 "paradox" atau "kontradiksi".

Anda telah ada disana sejak pernyataan anda ini :

PB wrote : Buat saya, banyak hal di dalam kekristenan yang merupakan 2 hal kontradiksi, seperti 2 sisi pada sebuah koin. (Dikirimkan oleh PlainBread pada Sen, 2010-02-08 14:46)

Jadi apakah sekarang anda hendak keluar darinya??

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

PlainBread's picture

@Pniel: Paradoxos Contradicere

Pniel: Kenapa rumus tsb tidak berlaku di teologi? Apakah logika ilmu pengetahuan dan teologi ada di ranah yg berbeda? apakah kalau kontradiksi di ilmu pengetahuan maka itu belum tentu kontradiksi di teologi? Begitu pula mengenai paradoks, apa kalau paradoks di ilmu pengetahuan maka belum tentu paradoks di teologi? ataukah itu hanya terletak pada persepsi penalaran/logika orangnya saja? Berikan justifikasi anda!

Karena ilmu pengetahuan belum / tidak sempurna.

Pniel: Apakah kontradiksi dan paradoks di tentukan oleh kepercayaan dan bukan oleh logika? Dengan kata lain paradoks dan kontradiksi adalah sesuatu yg subyektif?

Karena logika tidak sempurna.

PB : Makanya saya gak mau terjebak dalam label atau permainan kata2 "paradox" atau "kontradiksi".

Pniel: Anda telah ada disana sejak pernyataan anda ini :

PB wrote : Buat saya, banyak hal di dalam kekristenan yang merupakan 2 hal kontradiksi, seperti 2 sisi pada sebuah koin. (Dikirimkan oleh PlainBread pada Sen, 2010-02-08 14:46)

Pniel: Jadi apakah sekarang anda hendak keluar darinya??

Saya ada di sana, tapi saya tidak terjebak. Setidaknya berusaha tidak terjebak.

Salah satu hal terbesar yang menyebabkan istilah kontradiksi menjadi ada, ialah kata Aristoteles yang seperti saya bilang, "Seseorang gak mungkin bilang A = B, tapi juga berkata bahwa A bukan B". Saya beri contohnya, tapi yang anda serang malah contohnya, bukan esensinya. Firman bersama2 dengan Allah, tapi Firman adalah Allah. Yesus menjadi manusia, tapi Logos adalah Yesus adalah Allah. And so on and so on.

Anda bisa saja menjelaskan dengan berbagai pemahaman teologi tingkat kemahiran yang luar biasa, tapi bukan itu maksud saya.

Anda tau Api dan es, bukan? Menurut logika, api dan es gak bisa bersatu. Berkontradiksi satu sama lainnya Tapi menurut ilmu kimia, ada yang namanya methane hydrate. Bahan bakar terbungkus es, tersimpan ratusan meter di bawah lautan. 

Anda tentu tau bahwa sebelum tahun 1600-an, cahaya masih diperdebatkan apakah itu partikel atau gelombang. Saat itu, konsep cahaya sebagai partikel dan konsep cahaya sebagai gelombang adalah kontradiksi. Tapi tidak lagi di jaman sekarang. Cahaya sudah dianggap sebagai partikel DAN gelombang.

Dan saya bisa kasih contoh2 lain lagi. Tapi tentunya anda bisa cari sendiri.

"Kontradiksi" adalah terperangkap dalam logika. Karena memang bermain di dalam logika. Permasalahannya, logika tidak sempurna, pengetahuan tidak sempurna. Dan akan terus berkembang.

Ketika kita memisahkan kontradiksi dan paradox, itu sebenarnya berusaha memisahkan dan membedakan dua atau lebih hal dengan keterbatasan kita. Kontradiksi dianggap berbeda dengan paradox, karena kontradiksi berusaha memperlihatkan bahwa kedua hal bertentangan alias tidak mungkin. Ketidakmungkinan mostly diukur dengan science atau logika. Padahal sejarah membuktikan bahwa apa yang dulu tidak mungkin, sekarang mungkin. Sejarah akan berulang. Apa yang sekarang tidak mungkin, di masa depan akan mungkin. Apa yang manusia anggap tidak mungkin, adalah mungkin bagi Allah.

Semoga anda mengerti kenapa saya memakai kata "paradox" dan "kontradiksi" secara sembarangan dengan sengaja. Karena buat saya memang tidak ada bedanya, hanya permainan kata saja.

 


The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Pniel's picture

@PlainBread, iman dan logika

PB : Karena ilmu pengetahuan belum / tidak sempurna.....Karena logika tidak sempurna....

 "Kontradiksi" adalah terperangkap dalam logika. Karena memang bermain di dalam logika. Permasalahannya, logika tidak sempurna, pengetahuan tidak sempurna. Dan akan terus berkembang.

Belum/tidak sempurna tidak berarti salah. Belum/tidak sempurna bukan berarti tidak bisa dipercaya. Belum/tidak sempurna berarti masih ada hal yg belum bisa dijangkau. Saya percaya bhw kalau ilmu pengetahuan menyatakan bhw 1+1+1=3 maka alam teologia pun juga menyatakan demikian. Misal : Pribadi Allah Bapa + Pribadi Allah Anak + Pribadi Allah Roh Kudus. Ada berapa Pribadi? tentunya logika matematika kita akan jalan dan menjawab : ada tiga Pribadi. Tetapi apakah kekristenan menyembah tiga Allah? Tidak. kata "Allah" bukan menunjuk kepada Pribadi tetapi hakekat. Jadi ketika ditanya ada berapa Allah yg orang Kristen sembah? saya akan jawab 1 Allah. Ini hanya contoh/sample/analogi saja. Saya harap kalau anda mau mendiskusikan contoh saya ini, lebih baik dibuat TS/blog tersendiri agar tdk OOT.

Satu hal yang perlu anda tahu bahwa teologi tidak membuang/meniadakan logika atau ilmu pengetahuan, melainkan meneguhkannya dengan menyerahkan sebagian yg tdk ia ketahui kepada iman. Iman berusaha mencari pengertian/pengetahuan. Itulah yang dikatakan di II Petrus.1:5-8.

PB : Ketika kita memisahkan kontradiksi dan paradox, itu sebenarnya berusaha memisahkan dan membedakan dua atau lebih hal dengan keterbatasan kita. Kontradiksi dianggap berbeda dengan paradox, karena kontradiksi berusaha memperlihatkan bahwa kedua hal bertentangan alias tidak mungkin. Ketidakmungkinan mostly diukur dengan science atau logika. Padahal sejarah membuktikan bahwa apa yang dulu tidak mungkin, sekarang mungkin. Sejarah akan berulang. Apa yang sekarang tidak mungkin, di masa depan akan mungkin. Apa yang manusia anggap tidak mungkin, adalah mungkin bagi Allah.

Setidaknya hukum mendasar yang dikatakan oleh Aristoteles adalah benar. Dan saya percaya segala kebenaran, kalau memang itu benar-benar benar maka itu adalah kebenaran Allah.

Kebanyakan apa yang dianggap sbg kontradiksi di Alkitab sebenarnya adalah ketidaktahuan atau ketidakmengertian hati dan pikiran kita terhadapnya, bukan disebabkan oleh adanya logika. Saya sudah tanggapi keberatan anda yg menganggap kalimat "Aku didalam Bapa dan Bapa didalam Aku" ternyata bukanlah kontradiksi melainkan kita sendiri yang tdk tahu/mengerti frasa demikian karena tdk melihat konteksnya.

PB : Semoga anda mengerti kenapa saya memakai kata "paradox" dan "kontradiksi" secara sembarangan dengan sengaja. Karena buat saya memang tidak ada bedanya, hanya permainan kata saja.

 

Istilah itu bukan permainan kata tetapi merupakan hukum logika. Kalau ada seseorang yg sengaja mempermainkan hukum logika itu, ya anda tinggal test aja apakah orang tsb sedang bermain2 ataukah dia sungguhan. Kalau ada seseorang advokat yg sedang mempermainkan hukum perundang2an yg ada, masakan kita menyalahkan hukumnya/undang2nya dan bukannya orangnya???

Hehehe.... :)

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

smile's picture

PB : Mereka meniru kita

Salam Kenal PB :

Saya jadi teringat Ahmad Deedat, salah satu pengajar muslim yang gemar menggunakan ayat2 alkitab untuk menyerang kekristenan. Jurus dia itu menarik, yaitu nitpicking. Ayat2 yang dia pilih adalah ayat2 tertentu. Saya tahu bahwa dia tahu kalau ada ayat2 lain yang kalau dipakai, akan bisa meruntuhkan interpretasi dia yang keliru atas kekristenan. Tapi karena dia tahu, toh dia tetap menggunakan hanya ayat2 tertentu untuk mencapai tujuannya.

Lucunya, kita (atau saya, supaya tidak ada yang merasa tersinggung) seringkali memakai jurus2 a la Ahmad Deedat, yaitu memakai hanya ayat2 tertentu, supaya pendapat dan prinsip kita bisa kita pertahankan. Saya bisa berteriak keras kalau Yesus adalah manusia, dan ada ayat2nya. Tapi dengan saya cuek terhadap ayat2 yang mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan pemilik kuasa di sorga dan di bumi, itu artinya saya tidak fair atau mungkin memang tidak mau tahu.

Smile : PB,..yang jelas Ahmad dedat itu justru belajar dari kita yang suka menggaLin alquran seenak kita, dan mengartikannya depan orang moslem,menurut pemahaman kita dari ayat ayatnya yang kita penggal..... makanya dia pun balas dendam dengan melakukan hal yang sama terhadap kita...

Yang menyedihkannya,..seperti yang anda bilang...kita memang ahli menggal,..ga mau baca keseluruhan,..( Abis lamaaaaaaaa.......dan panjaaaaaaaang,,...)...Jadi kadang TERLENA,....

 

Peace...

 

smiLe LOVE JeSuS CHRisT

 

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

Adrina's picture

@PB, Belajar dan berdoa.

Sungguh asik jika berdebat untuk memilih apakah sisi A atau sisi B yang merupakan kebenaran, tapi kalau sebuah koin berputar terus, sebenarnya cuma bikin orang pusing melihatnya.

Sayangnya memang susah membuat sebuah koin bisa berdiri, supaya kedua sisinya juga bisa dilihat.

Anda ada benarnya. Perdebatan teologis yang terus menerus dan tak kunjung ada kata sepakat, 'bisa' membuat orang pusing. Tapi menurut saya, yang pusing adalah mereka yang tak mau belajar Alkitab dengan sungguh-sungguh. Dengan belajar dan disertai DOA pada Allah Sang empunya Hikmat itu, saya yakin kita bisa memahaminya.

 

 

 

mama nia's picture

@Adrina: OLEH vs KARENA

Syalom Adrina,

Ef 2:8-9  Sebab KARENA kasih karunia kamu diselamatkan OLEH iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu; jangan ada orang yang memegahkan diri.

Adrina said:

Teologia Reformed percaya pada 2 hal: Manusia diselamatkan hanya karena Anugerah Allah / Sola Gratia (Ef 2:8-9; Rom 3:24) dan hanya karena iman / Sola Fide (Gal 2:16; Rom 3:25,28). Dari sudut Allah, manusia ditetapkan / dipilih untuk diselamatkan. Tetapi dari sudut manusia, manusia itu sendiri harus datang pada Kristus dan  percaya pada-Nya. Kedua hal ini diajarkan oleh Kitab Suci, dan harus diyakini oleh semua orang Kristen. Tidak percaya pada kedua hal ini, sama dengan tidak percaya pada Kitab Suci!

Mama nia said:

Adrina, saya tidak pernah belajar secara khusus mengenai Teologi Reformed, jadi saya tidak tahu dengan tepat arti dari Sola Gratia dan Sola Fide. Jadi saya akan menganalisanya berdasarkan penjelasan anda dlm blog anda ini.

Di atas anda mengatakan bhw Teologi Reformed percaya pada 2 hal: manusia diselamatkan hanya KARENA Anugerah Allah / Sola Gratia dan hanya KARENA iman / Sola Fide.

Analisa saya:

Ada 2 (dua) kata KARENA, berarti ada 2 (dua) SEBAB manusia diselamatkan yaitu KARENA Anugerah Allah dan KARENA iman, benarkah demikian?

Coba kita perhatikan Ef 2:8-9, di situ dikatakan bhw Sebab KARENA kasih karunia kamu diselamatkan OLEH iman. Disitu dikatakan bhw manusia diselamatkan OLEH iman BUKAN manusia diselamatkan KARENA iman.

OLEH iman berarti MELALUI iman dan kita tahu bhw iman adalah Anugerah Allah. Jadi hanya ada 1 (satu) SEBAB (KARENA) manusia diselamatkan. Manusia diselamatkan hanya KARENA Anugerah Allah MELALUI iman. Iman dianugerahkan kepada umat pilihan Allah (yg sudah ditetapkan utk selamat) shg umat pilihan Allah memiliki iman (beriman). Ketika umat pilihan Allah mendengar berita Injil maka mereka menjadi percaya karena mereka telah dianugerahi iman. Jadi mereka diselamatkan KARENA Anugerah Allah MELALUI iman.

Dengan demikian, maka 2 (dua) pernyataan Vantillian di bawah ini menurut saya tidak kontradiksi.

“Allah telah menetapkan bahwa keselamatan adalah berdasarkan pilihan, BUKAN berdasarkan respon manusia terhadap wahyu Allah.

“Keselamatan menurut Alkitab HANYA bisa melalui Iman kepada Allah yang menyatakan diriNya”

Adrina, gimana menurut anda?.....santai aja ya diskusinya...hehehe

 

 

 

Adrina's picture

@Mama Nia, coba hilangkan "OLEH"

Ef 2:8-9  Sebab KARENA kasih karunia kamu diselamatkan OLEH iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu; jangan ada orang yang memegahkan diri.

Mama nia said:

Adrina, saya tidak pernah belajar secara khusus mengenai Teologi Reformed, jadi saya tidak tahu dengan tepat arti dari Sola Gratia dan Sola Fide. Jadi saya akan menganalisanya berdasarkan penjelasan anda dlm blog anda ini.

Di atas anda mengatakan bhw Teologi Reformed percaya pada 2 hal: manusia diselamatkan hanya KARENA Anugerah Allah / Sola Gratia dan hanya KARENA iman / Sola Fide.

Analisa saya:

Ada 2 (dua) kata KARENA, berarti ada 2 (dua) SEBAB manusia diselamatkan yaitu KARENA Anugerah Allah dan KARENA iman, benarkah demikian?

Ya, ada 2: Dari sudut Allah dan sudut manusia.

Coba kita perhatikan Ef 2:8-9, di situ dikatakan bhw Sebab KARENA kasih karunia kamu diselamatkan OLEH iman. Disitu dikatakan bhw manusia diselamatkan OLEH iman BUKAN manusia diselamatkan KARENA iman.

OLEH iman berarti MELALUI iman dan kita tahu bhw iman adalah Anugerah Allah. Jadi hanya ada 1 (satu) SEBAB (KARENA) manusia diselamatkan. Manusia diselamatkan hanya KARENA Anugerah Allah MELALUI iman. Iman dianugerahkan kepada umat pilihan Allah (yg sudah ditetapkan utk selamat) shg umat pilihan Allah memiliki iman (beriman). Ketika umat pilihan Allah mendengar berita Injil maka mereka menjadi percaya karena mereka telah dianugerahi iman. Jadi mereka diselamatkan KARENA Anugerah Allah MELALUI iman.

Anda membedakan kata "karena" dengan "oleh". Sekarang saya tanya gimana kalau kata "oleh iman" pada Ef 2:8-9 dihilangkan, Jadi manusia tak usah BERIMAN pada Allah, apa memang TETAP bisa selamat?

Dengan demikian, maka 2 (dua) pernyataan Vantillian di bawah ini menurut saya tidak kontradiksi.

“Allah telah menetapkan bahwa keselamatan adalah berdasarkan pilihan, BUKAN berdasarkan respon manusia terhadap wahyu Allah.

“Keselamatan menurut Alkitab HANYA bisa melalui Iman kepada Allah yang menyatakan diriNya”

Adrina, gimana menurut anda?

"Hanya bisa melalui iman" menunjukkan tindakan aktif dari manusia untuk DATANG / PERCAYA pada Yesus, saat mendengar berita Injil (ini yang disebut respon).

Jadi kedua kalimat Vantillian tersebut kontradiksi.

.....santai aja ya diskusinya...hehehe

kapan saya tidak "santai" dengan anda... :)

 

mama nia's picture

@Adrina: hubungan iman dan anugerah Allah

Syalom Adrina,

Ya, ada 2: Dari sudut Allah dan sudut manusia.

Anda membedakan kata "karena" dengan "oleh". Sekarang saya tanya gimana kalau kata "oleh iman" pada Ef 2:8-9 dihilangkan, Jadi manusia tak usah BERIMAN pada Allah, apa memang TETAP bisa selamat?

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman.

Manusia selamat karena kasih karunia Allah / karena Anugerah Allah. Anugerah apa yang Allah berikan? IMAN! Tidak ada Anugerah Allah yg lain yg melaluinya manusia diselamatkan kecuali melalui (oleh) Iman.

Jadi apa hubungan antara Iman dan Anugerah Allah? Iman adalah Anugerah Allah. Anugerah yg Allah berikan adalah Iman. Tidak beriman = tidak mendapatkan anugerah Allah = tidak dipilih Allah. Dipilih Allah = mendapatkan Anugerah Allah = beriman.

Jadi bisakah manusia beriman tanpa anugerah Allah? Tidak bisa. Adakah anugerah Allah yg lain yg melaluinya manusia diselamatkan selain melalui (oleh) iman? Tidak ada.

Jadi mungkinkah Iman dihilangkan shg yg ada hanya Anugerah Allah?Tidak mungkin, karena tidak ada iman = tidak ada anugerah Allah.

Apakah manusia diselamatkan karena anugerah Allah (sudut Allah) dan karena Iman (sudut manusia)? Tidak, karena tidak mungkin manusia bisa beriman tanpa anugerah Allah.

Jadi, hanya ada satu sebab (karena)manusia diselamatkan yaitu hanya karena anugerah Allah melalui iman.

Thanks.

Adrina's picture

@Mama nia, Beriman adalah syarat

Coba kita perhatikan Ef 2:8-9, di situ dikatakan bhw Sebab KARENA kasih karunia kamu diselamatkan OLEH iman. Disitu dikatakan bhw manusia diselamatkan OLEH iman BUKAN manusia diselamatkan KARENA iman.

OLEH iman berarti MELALUI iman dan kita tahu bhw iman adalah Anugerah Allah. Jadi hanya ada 1 (satu) SEBAB (KARENA) manusia diselamatkan. Manusia diselamatkan hanya KARENA Anugerah Allah MELALUI iman. Iman dianugerahkan kepada umat pilihan Allah (yg sudah ditetapkan utk selamat) shg umat pilihan Allah memiliki iman (beriman). Ketika umat pilihan Allah mendengar berita Injil maka mereka menjadi percaya karena mereka telah dianugerahi iman. Jadi mereka diselamatkan KARENA Anugerah Allah MELALUI iman.

Adrina:

Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia yang saya miliki, kata ‘Karena’ dan ‘Oleh’ memiliki arti sbb:

Karena: “ p Hal, asal mula yang menjadi sebab atau alasan; sebab lantaran; disebabkan oleh.”

Oleh: “ p Kata perangkai untuk menyatakan: penunjuk pelaku dalam kalimat pasif; sebab; karena; akibat; kepada, menyatakan hubungan, keluarga; pada, bagi, untuk; dengan; perolehan; barang apa yang didapat, pendapatan, hasil; oleh-oleh: buah tangan; kata depan yang dipergunakan untuk menandai pelaku; bagi (untuk).”

Mama nia, setelah membaca arti dari kedua kata itu, gimana kesimpulan anda?

Adrina: Anda membedakan kata "karena" dengan "oleh". Sekarang saya tanya gimana kalau kata "oleh iman" pada Ef 2:8-9 dihilangkan, Jadi manusia tak usah BERIMAN pada Allah, apa memang TETAP bisa selamat?

Mama nia: Jadi mungkinkah Iman dihilangkan shg yg ada hanya Anugerah Allah?Tidak mungkin, karena tidak ada iman = tidak ada anugerah Allah.

Adrina: Kalau kata-kata ‘oleh iman’ tak bisa dihilangkan, bukankah berarti manusia HARUS ber-iman dulu baru bisa selamat? Jadi, bukankah IMAN / PERCAYA adalah SYARAT agar manusia diselamatkan?

Mama nia: Apakah manusia diselamatkan karena anugerah Allah (sudut Allah) dan karena Iman (sudut manusia)? Tidak, karena tidak mungkin manusia bisa beriman tanpa anugerah Allah.

Adrina: Yang beriman adalah manusia BUKAN Allah! Jadi, bukankah beriman / percaya adalah ‘sesuatu’ yang ditinjau dari sudut manusia? Anugerah keselamatan adalah pemberian Allah BUKAN pemberian manusia! Jadi, bukankah anugerah keselamatan adalah ‘sesuatu’ yang ditinjau dari sudut Allah?

Mama nia, saya belum menjelaskan lebih detail tentang Efesus 2:8-9. Silahkan anda jawab dulu argumentasi saya diatas.

 

Huanan's picture

@Adriana;@Mama Nia

Menurutku Iman tanpa perbuatan adalah sia2. Iman + perbuatan= anugerah keselamatan.
 
Ada istilah yg mengatakan bahwa:  manusia berusaha tapi Tuhan yang menentukan (Menetapkan). Bukankah yang dimaksud berusaha disini adalah Iman dan perbuatan kita ? dan selanjutnya keputusan terakhir tetap berada di tangan Tuhan. apakah kita berhak ditetapkan untuk diselamatkan atau tidak. Iman yg saya maksud disini adalah percaya pada Yesus Kristus sebagai juru selamat.  Bagaimana menurut pendapat kalian ?

GBU

__________________

Huanan

Adrina's picture

@Huanan, Selamat HANYA oleh IMAN

Menurutku Iman tanpa perbuatan adalah sia2.

Benar, Iman harus dibuktikan lewat perbuatan baik, tapi perbuatan baik tak bisa menyelamatkan.

Iman + perbuatan= anugerah keselamatan.

Ef 2:8-9 "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu; jangan ada orang yang memegahkan diri."

Ayat ini menjelaskan bahwa keselamatan itu diperoleh karena pemberian Allah / anugerahnya oleh IMAN kita pada-Nya. Hal itu BUKAN karena usaha, pekerjaan atau perbuatan baik kita!

Keselamatan hanya bisa diperoleh saat kita PERCAYA pada Tuhan Yesus Kristus. Perbuatan baik sama sekali tidak punya ANDIL dalam keselamatan manusia. Jika anda berbuat baik dengan tujuan untuk masuk surga, itu adalah sia-sia belaka! Anda justru akan ada di 'tempat lain'!


Ada istilah yg mengatakan bahwa:  manusia berusaha tapi Tuhan yang menentukan (Menetapkan). Bukankah yang dimaksud berusaha disini adalah Iman dan perbuatan kita ?

'Berusaha' dalam konteks apa? Kalau bicara keselamatan, TAK ADA USAHA dari kita untuk bisa selamat.

dan selanjutnya keputusan terakhir tetap berada di tangan Tuhan. apakah kita berhak ditetapkan untuk diselamatkan atau tidak. Iman yg saya maksud disini adalah percaya pada Yesus Kristus sebagai juru selamat.  Bagaimana menurut pendapat kalian ?

Keputusan Allah SUDAH Dia tetapkan sebelum manusia itu ada didunia. Predestinasi sudah ada sebelum dunia ini dijadikan.

 

Huanan's picture

@Adriana :3 pertanyaan

Maaf Adriana ada 3 hal saya hendak tanyakan:
 
1. Apakah mereka yg berasal dari agama lain mendengar nama Tuhan Yesus tapi tidak percaya bahwa yesus adalah Tuhan dan Juru selamat sudah pasti binasa ? andaikata demikian berarti ratusan juta atau mungkin bahkan milyaran manusia setelah meninggal mereka akan masuk neraka.
 
2. Kalao seperti yg Vatillian bilang :” Bukan masalah percaya atau tidak, tetapi apakah DIPILIH atau tidak.”. bukankah ini berarti bahwa Tuhan memilih bukan hanya yang dari agama Kristen saja untuk diselamatkan ?
 
3. Apakah Tuhan memilih atau menetapkan manusia untuk diselamatkan berdasarkan: agama dan percaya pada Yesus kristus ?
 
GBU
__________________

Huanan

Adrina's picture

@Huanan, 3 jawaban

Maaf Adriana ada 3 hal saya hendak tanyakan:

1. Apakah mereka yg berasal dari agama lain mendengar nama Tuhan Yesus tapi tidak percaya bahwa yesus adalah Tuhan dan Juru selamat sudah pasti binasa ? andaikata demikian berarti ratusan juta atau mungkin bahkan milyaran manusia setelah meninggal mereka akan masuk neraka.
 
Mereka yang mendengar nama Yesus tapi tak mau percaya sebagai Tuhan dan Juruselamat, pasti binasa. Memang banyak yang 'dipanggil', tetapi sedikit yang 'dipilih', jadi kalau memang akan ada banyak orang di neraka, bagi saya 'no problem' (siapa suruh tak mau percaya). Makanya menjadi tugas kita yang telah percaya untuk memberitakan Injil.
 
2. Kalao seperti yg Vatillian bilang :” Bukan masalah percaya atau tidak, tetapi apakah DIPILIH atau tidak.”. bukankah ini berarti bahwa Tuhan memilih bukan hanya yang dari agama Kristen saja untuk diselamatkan ?
 
Allah memilih siapa saja yang dikehendakinya. Agama Kristen (setahu saya) adalah satu-satunya agama yang menyatakan Yesus sebagai Tuhan dan satu-satunya juruselamat! Hal ini tidak diberitakan di agama manapun selain Kristen. Jadi agama lain tak mungkin bisa mendapatkan jalan keselamatan itu. Tetapi bukan berarti pemeluk agama lain PASTI bukan termasuk yang tidak dipilih, kalau mereka bertobat dan percaya pada Yesus, mereka juga termasuk yang dipilih.
 
3. Apakah Tuhan memilih atau menetapkan manusia untuk diselamatkan berdasarkan: agama dan percaya pada Yesus kristus ?
 
Bukan berdasarkan agama, tetapi berdasarkan IMAN pada Yesus Kristus.

 

alvarez's picture

@adrina, Nenek Moyangmu

Hallo adrina, nenek moyang kamu serta JF, PNIEL & DETA pasti nggak selamet dan masuk neraka bareng-bareng karena Nenek Moyang kalian bukan orang Israel dan bukan beragama Kristen.

Adrina's picture

@ Alvarez, Nenek moyang yang mana?

Siapa yang anda maksud dengan nenek moyang kami? Apakah opa / oma kami? Orang tua dari ortu kami? Atau generasi sebelumnya? Atau yang mana?

Bagi nenek moyang kami yang tidak mau percaya pada Yesus sampai mereka mati, mereka pasti binasa.

Kok cuma nenek moyang kami? Gimana dengan nenek moyang anda, Hai hai, Samuel F dan Vantillian?

alvarez's picture

Ya NENEK MOYANG KAMU Adrina, JF, PNIEL dan DETA

Adrina : Siapa yang anda maksud dengan nenek moyang kami? Apakah opa / oma kami? Orang tua dari ortu kami? Atau generasi sebelumnya? Atau yang mana?

alvazez : nenek moyang kamu, JF, PNIEL & DETA yang bukan keturunan Israel, yang belum mendengar tentang Yesus, yang belum masuk Agama Kristen, dari jaman penciptaan sampai saat ini. Buanyak banget ya yang udah kalian masukin ke neraka jahanam hahaha

Adrina : Bagi nenek moyang kami yang tidak mau percaya pada Yesus sampai mereka mati, mereka pasti binasa.

alvazez : thanks buat pengumuman mengenai nasib nenek moyang kamu, JF, PNIEL & DETA tanpa malu-malu. Pasti banyak banget ya yang belum pernah mendengar tentang Yesus apalagi masuk agama kristen.

Adrina : Kok cuma nenek moyang kami? Gimana dengan nenek moyang anda, Hai hai, Samuel F dan Vantillian

alvazez : tentu saja cuman nenek moyang kalian, sebab kami tidak pernah menghakimi nenek moyang kami sendiri. Cuman kalian kan yang berkata nenek moyang kalian nggak selamat?

Bisa dikatakan kami tidak tahu apakah mereka selamat atau tidak, semuanya kami serahkan pada Kasih Tuhan, jadi bisa selamat bisa tidak.

Sedangkan kamu Adrina, JF, PNIEL & DETA sudah menetapkan bahwa mereka PASTI masuk NERAKA HA HA HA HA

Adrina's picture

Alvazez, Tertawalah sepuasmu....

 

alvazez : nenek moyang kamu, JF, PNIEL & DETA yang bukan keturunan Israel, yang belum mendengar tentang Yesus, yang belum masuk Agama Kristen, dari jaman penciptaan sampai saat ini. Buanyak banget ya yang udah kalian masukin ke neraka jahanam hahaha

'Biarin aja', siapa suruh tak mau percaya pada apa yang dikatakan Kitab Suci / Yesus.

alvazez : thanks buat pengumuman mengenai nasib nenek moyang kamu, JF, PNIEL & DETA tanpa malu-malu. Pasti banyak banget ya yang belum pernah mendengar tentang Yesus apalagi masuk agama kristen.

Gimana dengan nasib anda???

alvazez : tentu saja cuman nenek moyang kalian, sebab kami tidak pernah menghakimi nenek moyang kami sendiri. Cuman kalian kan yang berkata nenek moyang kalian nggak selamat?

Makanya baca Alkitabnya, jangan hanya di taruh di 'lemari'.

Bisa dikatakan kami tidak tahu apakah mereka selamat atau tidak, semuanya kami serahkan pada Kasih Tuhan, jadi bisa selamat bisa tidak.

Tidak tahu selamat atau tidak sama dengan tidak tahu Kitab Suci benar atau tidak!

Sedangkan kamu Adrina, JF, PNIEL & DETA sudah menetapkan bahwa mereka PASTI masuk NERAKA HA HA HA HA

??? Tertawalah sepuasmu......

 

 

alvarez's picture

Ya NENEK MOYANG KAMU Adrina. PNIEL & JF

Adrina, JF, PNIEL & DETA sudah menetapkan bahwa NENEK MOYANG mereka PASTI masuk NERAKA HA HA HA HA

Adrina's picture

@Alvarez, Gimana dengan anda?

alvazez : thanks buat pengumuman mengenai nasib nenek moyang kamu, JF, PNIEL & DETA tanpa malu-malu. Pasti banyak banget ya yang belum pernah mendengar tentang Yesus apalagi masuk agama kristen.

Adrina, JF, PNIEL & DETA sudah menetapkan bahwa NENEK MOYANG mereka PASTI masuk NERAKA HA HA HA HA

Gimana dengan nasib anda???

Apa akan sama dengan nenek moyang kami?

 

alvarez's picture

Tidak sama dengan NENEK MOYANG ADRINA, PNIEL CS

Adrina : Gimana dengan nasib anda???

Apa akan sama dengan nenek moyang kami?

alvazez : saya akan menyerahkan nasib saya di tangan Yesus Kristus, bukan ditangan kamu, jadi pasti laen la yao dengan nenek moyang kalian HA HA HA HA

Adrina's picture

Alvarez, Abu abu ?

 

alvazez : saya akan menyerahkan nasib saya di tangan Yesus Kristus, bukan ditangan kamu, jadi pasti laen la yao dengan nenek moyang kalian HA HA HA HA

mama nia's picture

@Adrina: manusia tdk bs memilih

Syalom Adrina,

Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia yang saya miliki, kata ‘Karena’ dan ‘Oleh’ memiliki arti sbb:

Karena: “ p Hal, asal mula yang menjadi sebab atau alasan; sebab lantaran; disebabkan oleh.”

Oleh: “ p Kata perangkai untuk menyatakan: penunjuk pelaku dalam kalimat pasif; sebab; karena; akibat; kepada, menyatakan hubungan, keluarga; pada, bagi, untuk; dengan; perolehan; barang apa yang didapat, pendapatan, hasil; oleh-oleh: buah tangan; kata depan yang dipergunakan untuk menandai pelaku; bagi (untuk).”

Mama nia, setelah membaca arti dari kedua kata itu, gimana kesimpulan anda?

Adrina, saya tidak bisa menyimpulkan apa2, silahkan anda menulis pemahaman anda Ef 2:8-9.

Kalau kata-kata ‘oleh iman’ tak bisa dihilangkan, bukankah berarti manusia HARUS ber-iman dulu baru bisa selamat? Jadi, bukankah IMAN / PERCAYA adalah SYARAT agar manusia diselamatkan?

Adrina, iman adalah anugerah Allah, yang memampukan manusia utk mengambil tindakan percaya. Jadi, percaya adalah tanda orang beriman. Orang beriman = orang pilihan Allah. Jadi, percaya adalah tanda orang pilihan Allah.

Yang beriman adalah manusia BUKAN Allah! Jadi, bukankah beriman / percaya adalah ‘sesuatu’ yang ditinjau dari sudut manusia? Anugerah keselamatan adalah pemberian Allah BUKAN pemberian manusia! Jadi, bukankah anugerah keselamatan adalah ‘sesuatu’ yang ditinjau dari sudut Allah?

Adrina, emang benar, yang beriman adalah manusia, tetapi manusia tidak bisa memilih utk beriman atau tidak beriman karena iman adalah anugerah Allah. Allah menganugerahkan iman hanya kepada umat pilihanNya. Jadi, hanya ada 1(satu) sebab (karena) manusia diselamatkan yaitu hanya karena Anugerah Allah melalui iman.

Thanks

Adrina's picture

@Mama nia, Sisi manusia saja

Mama nia, setelah membaca arti dari kedua kata itu, gimana kesimpulan anda?

Adrina, saya tidak bisa menyimpulkan apa2, silahkan anda menulis pemahaman anda Ef 2:8-9.

Loh, anda membedakan kata 'Karena' dengan 'Oleh', saya lalu memberi arti kedua kata itu menurut kamus, lalu mengapa anda tak mau menanggapinya? Saya tunggu tanggapan anda.

Kalau kata-kata ‘oleh iman’ tak bisa dihilangkan, bukankah berarti manusia HARUS ber-iman dulu baru bisa selamat? Jadi, bukankah IMAN / PERCAYA adalah SYARAT agar manusia diselamatkan?

Adrina, iman adalah anugerah Allah, yang memampukan manusia utk mengambil tindakan percaya. Jadi, percaya adalah tanda orang beriman. Orang beriman = orang pilihan Allah. Jadi, percaya adalah tanda orang pilihan Allah.

Mama nia, jangan berputar-putar disitu terus. Saya mengerti hubungan iman dengan anugerah Allah, tapi saat ini saya sedang bicara dalam sisi manusianya (jadi tak usah singgung persoalan anugerah). Kalau 'oleh iman' tak bisa dihilangkan, bukankah berarti manusia HARUS beriman dulu baru bisa selamat? Bukankah manusia HARUS datang dulu pada Kristus? Bukankah IMAN adalah SYARAT? Silahkan dijawab.

Yang beriman adalah manusia BUKAN Allah! Jadi, bukankah beriman / percaya adalah ‘sesuatu’ yang ditinjau dari sudut manusia? Anugerah keselamatan adalah pemberian Allah BUKAN pemberian manusia! Jadi, bukankah anugerah keselamatan adalah ‘sesuatu’ yang ditinjau dari sudut Allah?

Adrina, emang benar, yang beriman adalah manusia, tetapi manusia tidak bisa memilih utk beriman atau tidak beriman karena iman adalah anugerah Allah. Allah menganugerahkan iman hanya kepada umat pilihanNya. Jadi, hanya ada 1(satu) sebab (karena) manusia diselamatkan yaitu hanya karena Anugerah Allah melalui iman.

Mama nia, kita adalah manusia BUKAN Allah. Urusan kita adalah PERCAYA padanya, urusan-Nya adalah memberi keselamatan. Kalau kita bicara sebagai manusia, jangan gunakan alasan yang ditinjau dari sisi Tuhan. Silahkan anda tanggapi sisi manusianya saja.

mama nia's picture

@Adrina: manusia hanya merespon

Syalom Adrina,

Loh, anda membedakan kata 'Karena' dengan 'Oleh', saya lalu memberi arti kedua kata itu menurut kamus, lalu mengapa anda tak mau menanggapinya? Saya tunggu tanggapan anda.

Adrina, saya emang membedakan kata 'Karena dengan Oleh' dan saya sudah menjelaskan arti masing2 yaitu Karena = Sebab dan Oleh = Melalui, bagi saya jelas, 'Oleh' tdk sama dgn 'Karena'. Jadi silahkan anda membantah pendapat saya dengan mengutarakan pendapat anda yg anda simpulkan dari kamus.

Mama nia, jangan berputar-putar disitu terus. Saya mengerti hubungan iman dengan anugerah Allah, tapi saat ini saya sedang bicara dalam sisi manusianya (jadi tak usah singgung persoalan anugerah). Kalau 'oleh iman' tak bisa dihilangkan, bukankah berarti manusia HARUS beriman dulu baru bisa selamat? Bukankah manusia HARUS datang dulu pada Kristus? Bukankah IMAN adalah SYARAT? Silahkan dijawab.

Mama nia, kita adalah manusia BUKAN Allah. Urusan kita adalah PERCAYA padanya, urusan-Nya adalah memberi keselamatan. Kalau kita bicara sebagai manusia, jangan gunakan alasan yang ditinjau dari sisi Tuhan. Silahkan anda tanggapi sisi manusianya saja.

Adrina, jika anda mengerti hubungan Iman dengan Anugerah Allah, lalu mengapa anda msh bicara soal sisi manusia? Sisi manusia yg mana? Apakah beriman adalah upaya manusia (sisi manusia)? Walaupun manusia yg beriman tapi bukankah manusia tidak bs memilih utk beriman atau tidak beriman?

Adrina, saya tidak mengakui adanya peran manusia dlm hal keselamatan. Manusia hanya merespon (percaya) karena ada iman dan iman adalah anugerah Allah. Jadi tidak ada sisi manusianya, yang ada hanya karena anugerah Allah melalui iman. Kalo tidak ada sisi manusianya, lalu apa yg mau dibahas?

Thanks.

 

 

Adrina's picture

@Mama nia, Bukankah respon = sisi manusia?

Adrina, saya emang membedakan kata 'Karena dengan Oleh' dan saya sudah menjelaskan arti masing2 yaitu Karena = Sebab dan Oleh = Melalui, bagi saya jelas, 'Oleh' tdk sama dgn 'Karena'. Jadi silahkan anda membantah pendapat saya dengan mengutarakan pendapat anda yg anda simpulkan dari kamus.

Bukankah berarti anda sudah menentang arti menurut kamus itu?

Mama nia, jangan berputar-putar disitu terus. Saya mengerti hubungan iman dengan anugerah Allah, tapi saat ini saya sedang bicara dalam sisi manusianya (jadi tak usah singgung persoalan anugerah). Kalau 'oleh iman' tak bisa dihilangkan, bukankah berarti manusia HARUS beriman dulu baru bisa selamat? Bukankah manusia HARUS datang dulu pada Kristus? Bukankah IMAN adalah SYARAT? Silahkan dijawab.

Mama nia, kita adalah manusia BUKAN Allah. Urusan kita adalah PERCAYA padanya, urusan-Nya adalah memberi keselamatan. Kalau kita bicara sebagai manusia, jangan gunakan alasan yang ditinjau dari sisi Tuhan. Silahkan anda tanggapi sisi manusianya saja.

Adrina, jika anda mengerti hubungan Iman dengan Anugerah Allah, lalu mengapa anda msh bicara soal sisi manusia? Sisi manusia yg mana? Apakah beriman adalah upaya manusia (sisi manusia)? Walaupun manusia yg beriman tapi bukankah manusia tidak bs memilih utk beriman atau tidak beriman?

Mama nia anda seorang manusia atau Allah? Kalau anda seorang manusia, lalu mengapa tak mau meninjau sesuatu dari sisi manusia itu sendiri?

Contoh: Allah sudah menetapkan rejeki seseorang karena Dia sumber berkat itu, lalu apakah berarti karena Allah sumber berkat lalu anda tak mau bekerja untuk mendapatkan uang?

Kalau anda tak mau tinjau dari sisi manusia, coba anda tak usah bekerja, apa bisa dapat duit? Apa anda bisa membiayai kehidupan anda?

Adrina, saya tidak mengakui adanya peran manusia dlm hal keselamatan. Manusia hanya merespon (percaya) karena ada iman dan iman adalah anugerah Allah. Jadi tidak ada sisi manusianya, yang ada hanya karena anugerah Allah melalui iman. Kalo tidak ada sisi manusianya, lalu apa yg mau dibahas?

Bukankah respon manusia dengan PERCAYA pada Yesus adalah sisi manusia itu sendiri?

Coba anda bahas tentang itu.

hai hai's picture

@Pniel & Adrina, Kosmos Artinya Dunia

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yoh.3:16

Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu. Yohanes 17:6 

Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu Yohanes 17:9

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.Lukas 2:1

Tetapi ketika mereka tidak menemukan keduanya, mereka menyeret Yason dan beberapa saudara ke hadapan pembesar-pembesar kota, sambil berteriak, katanya: "Orang-orang yang mengacaukan seluruh dunia telah datang juga ke mari, Kisah Para Rasul 17:6

Yohanes bukan Lukas. Baik Yohanes maupun Lukas punya gaya menulis sendiri-sendiri. Menggunakan kalimat Lukas untuk MENAFSIRKAN kalimat Yohanes adalah jurus tafsir 1001 mimpi.

Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, menurut saya orang-orang yang mengagul-agulkan dirinya Reformed sejati tidak lebih dari orang-orang YAK-YAK-O yang sama sekali tidak memahami ajaran Alkitab dengan benar karena kesukaannya adalah menafsirkan ayat-ayat Alkitab dengan jurus tafsir 1001 mimpi lalu menamai tafsir 1001 mimpinya dengan istilah-istilah keren sambil BERKOTEK, konteks, konteks, konteks. Konteks dari Hongkong?

Kata dunia di dalam Yohanes 3:16, Yohanes 17:6 dan Yohanes 17:9 sama-sama diucapkan oleh Yesus Kristus dan dicatat oleh Yohanes. Kata Yunani yang digunakan adalah KOSMOS, artinya DUNIA alias ALAM SEMESTA

Saya memang pernah melihat bagaimana kaum Arminian, Fundamentalis dan Universalisme serta antikristen menggunakan Yohanes 3:16 untuk menyerang ajaran Kristen dengan MENAFSIRKAN berdasarkan kata DUNIA tersebut bahwa Yesus HARUS menyelamatkan semua umat manusia.

Menurut saya tafsiran demikian benar-benar NGAWUR dan tidak logis sama sekali.

Kenapa banyak orang-orang yang mengagul-agulkan dirinya Reformed sejati justru MENENTANG tafsiran ngawur tesebut dengan tafsiran TOLOL? Saya tidak tahu. Namun prilaku demikian benar-benar MENGENASKAN. Menurut saya itu sama saja dengan menghakimi istri yang nyeleweng dengan nyeleweng.

Allah yang menciptakan dunia. Salahkah bila Dia mengasihi dunia yang diciptakan-Nya? Dunia ciptaan Allah itu terdiri dari:

  1. alam
  2. tumbuhan
  3. binatang
  4. malaikat
  5. manusia

Siapa yang BERKUASA sehingga mengharuskan Allah untuk menyelamatkan dunia ciptaan-Nya? Bukankah HANYA orang-orang bodoh SOK ADIL yang menyatakan bahwa karena mengasihi DUNIA maka Allah harus menyelamatkan seluruh umat manusia sebab bila tidak itu berarti Allah tidak ADIL?

Tidak adil dari hongkong? Bila ADIL artinya sama rata sama rasa, bukankah Allah telah berlaku tidak adil karena Dia menciptakan dunia dengan KASTA yng berbeda? Kenapa tidak semuanya diciptakan sebagai manusia, makluk ciptaan yang paling mulia? Bukankah Allah telah berlaku tidak adil karena tidak menciptakan alam, tumbuhan, binatang dan malaikat sebagai manusia?

Handai taulan sekalian, bukankah tafsiran mereka benar-benar ngawur dan tidak masuk akal?

Orang-orang yang mengagul-agulkan dirinya Reformed sejati justru berlaku LEBIH ngawur dan tolol. Dengan jurus tafsir 1001 mimpinya mereka MENAFSIRKAN bahwa kata DUNIA di dalam Yohanes 3:16 artinya SEBAGIAN manusia. Dengan penafsiran demikian, selain ngawur dan tolol mereka juga melecehkan Yohanes sebagai penulis kitab Yohanes dan Yesus yang mengucapkan kalimat tersebut TOLOL.

Yesus dan Yohanes sangat detail dan akurat serta konsisten.

Yohanes 17:9 menunjukkan dengan gamblang bahwa Yesus TAHU apa yang diucapkan-Nya. Bila bukan DUNIA Dia akan nyatakan bukan DUNIA. Bila hanya sebagian manusia Dia akan nyatakan sebagian manusia.

Handai taulan sekalian, apakah saya mengada-ada ketika menyebut orang-orang yang menyerang ajaran Kristen itu ngawur dan tidak masuk akal? Apakah saya mengada-ada ketika menyebut orang-orang yang mengagul-agulkan diri Reformed sejati itu ngawur dan tolol? Bukankah saya mendefinisikan mereka dengan tepat?

Kenapa harus manafsirkan nggak karu-karuan bila bisa memahaminya dengan benar?

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

kabarsukacita's picture

@hai...kata2mu

Hanya untuk komen kata2 anda yang menyatakan bahwa Allah itu adil sungguh bagus menurutku...tajam, pas, dan membuat orang lebih tahu wawasan akan sebuah keadilan

HANYA ALLAH YANG ADIL

Semoga HikmatNya tambah terpancar ke otak anda sehingga anda semakin berHikmat dengan benar.

.: "Tuhan Yesus adalah Yang Awal dan Yang Akhir. Dia-lah Jalan, Kebenaran, Kebangkitan, dan Kehidupan." :.

__________________

.: "Tuhan Yesus adalah Yang Awal dan Yang Akhir.
Dia-lah Jalan, Kebenaran, Kebangkitan, dan Kehidupan." :.

Pniel's picture

Dunia antah berantah

Hai Hai : Yohanes bukan Lukas. Baik Yohanes maupun Lukas punya gaya menulis sendiri-sendiri. Menggunakan kalimat Lukas untuk MENAFSIRKAN kalimat Yohanes adalah jurus tafsir 1001 mimpi.

Kata Yunani yang digunakan adalah KOSMOS, artinya DUNIA alias ALAM SEMESTA.

Allah yang menciptakan dunia. Salahkah bila Dia mengasihi dunia yang diciptakan-Nya? Dunia ciptaan Allah itu terdiri dari:

  1. alam
  2. tumbuhan
  3. binatang
  4. malaikat
  5. manusia

Anda bukan hanya bidat tetapi tolol didalam mengartikan sebuah kata.

Kalau saya katakan : 'Brazil mengalahkan Indonesia 7 - 0 dalam pertandingan sepakbola persahabatan'. Apakah saya sedang memaksudkan bhw semua yang ada di Brazil (manusia, tumbuhan, hewan, batu, bangunan, dll) berhasil mengalahkan semua yang ada di Indonesia (manusia, tumbuhan, hewan, batu, bangunan, dll) ????

Kalau kata 'dunia' ada banyak arti, kenapa ambil ambil semua arti untuk menafsirkan Alkitab tanpa melihat konteks kalimatnya????

Saya sudah jelaskan di komentar saya, tetapi anda (inilah kebiasaan anda) tidak mau tahu dengan SENGAJA pura-pura tidak membacanya dan mengutipnya disini.

Pniel wrote : Kata 'dunia' disini tidak mungkin diartikan sebagai mana arti aslinya (dunia). Kenapa? karena kata tersebut ada dalam konteks kalimat, dan tidak berdiri sendiri/terlepas darinya. Disana dikatakan 'kasih Allah' yang dikaitkan dengan keselamatan yang Ia karuniakan melalui Anak-Nya yang tunggal. 'Kasih Allah' ini jelas berkaitan dengan keselamatan, dan bukannya dalam pengertian anugerah/kasih umum, seperti matahari, hujan, rejeki, dll.

MAJAS TOTEM PRO PARTE umum digunakan pada zaman tersebut, dan ini juga menghiasi gaya bahasa maupun penulisan orang2 PB.

Terima kasih, karena anda memberikan kepada saya amunisi untuk menyerang diri anda sendiri. Inilah ketololan anda!

Kita akan lihat bhw Yohanes pun dipengaruhi oleh majas ini didalam penulisannya.

Yohanes.17:9 Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu

Apa/siapakah yang dimaksud 'dunia' diayat diatas? apakah 'dunia' diatas berarti 'seluruh dunia beserta isinya' (manusia, tumbuhan, binatang, batu, air, gedung, kendaraan, komputer, obeng, tang, mur, baut, dll) ataukah itu berarti 'orang2 yang bukan milik Tuhan' ???

Saya beri anda contekan (karena saya kasihan telah memberi PR kepada orang tolol spt anda), silahkan dilihat frasa yang saya italic diatas!

Ada 17 kata 'dunia' di Yohanes pasal 17, apakah semua kata dunia diatas adalah spt pengertian anda, seluruh dunia dgn tanpa lihat konteks kalimat ?

SILAHKAN DITAFSIRKAN DGN JURUS KAMPRET!

Saya sebenarnya bisa memberondong anda dengan banyaknya majas totem pro parte yang Yohanes gunakan, tetapi saya akan beri anda satu saja serangan terakhir agar pembaca bisa melihat bhw anda bukan hanya bidat tetapi tolol, tetapi sudah berani menyombongkan diri sebagai orang yang terhebat di jagad raya.

Silahkan ditasfirkan :

Yohanes.1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.

Dalamsatu ayat ada 3 (tiga) kata 'dunia'. Apakah kata 'dunia' diatas adalah sama/setara dengan pengertian anda, seluruh dunia dgn tanpa lihat konteks kalimat ?

SAYA TUNGGU!

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

hai hai's picture

@Pniel, Berkotek, Konteks, Konteks, Konteks

Pniel: Kalau saya katakan : 'Brazil mengalahkan Indonesia 7 - 0 dalam pertandingan sepakbola persahabatan'. Apakah saya sedang memaksudkan bhw semua yang ada di Brazil (manusia, tumbuhan, hewan, batu, bangunan, dll) berhasil mengalahkan semua yang ada di Indonesia (manusia, tumbuhan, hewan, batu, bangunan, dll) ????

Saudara Pniel, bagi orang-orang seperti anda hal itu mungkin saja. Kenapa demikian? Kalian tinggal menafsirkannya dengan jurus tafsir 1001 mimpi sambil BERKOTEK,  konteks, konteks, konteks.

Bagi orang-orang seperti anda kalimat dan kata nggak penting sebab yang penting adalah jurus tafsir 1001 mimpi sambil BERKOTEKkonteks, konteks, konteks.

Pniel: Kalau kata 'dunia' ada banyak arti, kenapa ambil ambil semua arti untuk menafsirkan Alkitab tanpa melihat konteks kalimatnya????

Kosmos artinya dunia, CIPTAAN. Bila bermaksud lain Yohanes atau Yesus psti kasih penjelasan.

Pniel wrote : Kata 'dunia' disini tidak mungkin diartikan sebagai mana arti aslinya (dunia). Kenapa? karena kata tersebut ada dalam konteks kalimat, dan tidak berdiri sendiri/terlepas darinya. Disana dikatakan 'kasih Allah' yang dikaitkan dengan keselamatan yang Ia karuniakan melalui Anak-Nya yang tunggal. 'Kasih Allah' ini jelas berkaitan dengan keselamatan, dan bukannya dalam pengertian anugerah/kasih umum, seperti matahari, hujan, rejeki, dll.

Yang adna jelaskan itulah yang saya maksudkan ketika menulis:

Yohanes 17:9 menunjukkan dengan gamblang bahwa Yesus TAHU apa yang diucapkan-Nya. Bila bukan DUNIA Dia akan nyatakan bukan DUNIA. Bila hanya sebagian manusia Dia akan nyatakan sebagian manusia.

Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, menurut saya orang-orang yang mengagul-agulkan dirinya Reformed sejati tidak lebih dari orang-orang YAK-YAK-O yang sama sekali tidak memahami ajaran Alkitab dengan benar karena kesukaannya adalah menafsirkan ayat-ayat Alkitab dengan jurus tafsir 1001 mimpi lalu menamai tafsir 1001 mimpinya dengan istilah-istilah keren sambil BERKOTEK, konteks, konteks, konteks. Konteks dari Hongkong?

Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu Yohanes 17:9

Pniel: Apa/siapakah yang dimaksud 'dunia' diayat diatas? apakah 'dunia' diatas berarti 'seluruh dunia beserta isinya' (manusia, tumbuhan, binatang, batu, air, gedung, kendaraan, komputer, obeng, tang, mur, baut, dll) ataukah itu berarti 'orang2 yang bukan milik Tuhan' ???

Saudara Pniel, mohon maaf, saya tidak bisa berlaku TOLOL dengan membaca Alkitab pakai jurus tafsir 1001 mimpi. Bila anda memang suka dengan TOLOL itu, mangga-mangga aja! Kata DUNIA di dalam Yohanes 17:9 berarti DUNIA, CIPTAAN.

 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Pniel's picture

@Hai, anda ngacir & asal klaim (omdo).

Hai : Saudara Pniel, bagi orang-orang seperti anda hal itu mungkin saja. Kenapa demikian? Kalian tinggal menafsirkannya dengan jurus tafsir 1001 mimpi sambil BERKOTEK, konteks, konteks, konteks. Bagi orang-orang seperti anda kalimat dan kata nggak penting sebab yang penting adalah jurus tafsir 1001 mimpi sambil BERKOTEK, konteks, konteks, konteks.

Siapa yang menafsirkan pakai ilmu 1001 mimpi (ilmu kampret)? Andalah yang berbuat demikian! Sampai sekarang anda belum menunjukkan bagaimana penafsiran yang benar sesuai konteksnya.

Konteks? iya, konteks bukan kotek atau kotex. Bagaimana anda bisa mengerti kalimat2 orang dan menanggapinya disini jikalau anda tidak mengartikan setiap kata2 nya yang ada dalam sebuah kalimat (konteks) ? Ini ilmu mendasar didalam seseorang bisa berkomunikasi dengan baik dgn orang lain. Anda bisa prakteknya tetapi teorinya NOL (sengaja ga mau tahu). Ini namanya "BEBAL"!

Hai : Kosmos artinya dunia, CIPTAAN. Bila bermaksud lain Yohanes atau Yesus psti kasih penjelasan.

Saya sendiri tak perlu jelaskan kalimat saya ini ( 'Brazil mengalahkan Indonesia 7 - 0 dalam pertandingan sepakbola persahabatan') kenapa anda bisa mengerti? pakai ilmu kampret untuk menafsirkannya!?? hahaha...

Hai : Yohanes 17:9 menunjukkan dengan gamblang bahwa Yesus TAHU apa yang diucapkan-Nya. Bila bukan DUNIA Dia akan nyatakan bukan DUNIA. Bila hanya sebagian manusia Dia akan nyatakan sebagian manusia.

Lagi, lagi anda tidak menjawab pertanyaan saya, apa yang Yesus maksudkan dengan kata 'dunia; disana? Apakah sama dengan pengertian kata 'dunia' dgn yg anda maksudkan (dunia dgn segala isinya, termasuk pohon, hewan, batu, pasir, komputer, gergaji, linggis, obeng, dll) ??

Yohanes.17:9 Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu

Saya tunggu penafsiran anda untuk ayat bumerang dari anda ini!

Hai : Saudara Pniel, mohon maaf, saya tidak bisa berlaku TOLOL dengan membaca Alkitab pakai jurus tafsir 1001 mimpi. Bila anda memang suka dengan TOLOL itu, mangga-mangga aja! Kata DUNIA di dalam Yohanes 17:9 berarti DUNIA, CIPTAAN.

Tak usah minta maaf kalau sembari bebal. Anda belum melakukan apa-apa dengan komentar anda ini tetapi sudah main klaim dan menuduh orang sembarangan! Gaya bahasa dan penulisan anda memang spt ini, selalu dilebih2kan tanpa satupun yang mengena essensi perdebatan. Saya menamakan ini sebagai gaya bahasa dan penulisan kampret.

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

hai hai's picture

@Pniel, Silahkan Berkotek

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohabes 3:16

Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu Yohanes 17:9

Saudara Pniel, kedua ayat tersebut di atas sangat GAMBLANG dan TEGAS sehingga mustahil menyangkalnya. Bila anda merasa diri pinter dengan menafsirkannya dengan jurus tafsir 1001mimpi mangga-mangga saja.

Saya sudah menjelaskannya dengan gamblang, tidak ada lagi yang perlu dibicarakan.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

bintang seven's picture

@hai2

jika affandi melukis apakah ia tak mencintai hasil lukisannya yg adalah ekspresi hatinya? ia menghasilkan byk lukisan mungkinkah ia mencintai kesemuanya? ia memiliki istri dan orang2 spesial...yg jadi pertanyaan lalu mengapa ia menjual hasil lukisannya pada orang lain? apakah dg menjualnya ia membenci lukisannya? sementara itu ia juga menyisihkan sebagian utk orang2 spesialnya?

mungkinkah allah tidak mengasihio binatang, malaikat,bumi,  tumbuhan dan manusia? tapi tidakkah ia berhak menyatakan sesuatu yg khusus sbg lukisannya yg spesial yg dianugerahinya kpd siapa ia berkenan?

ttg kosmos gw berpikir bukankah di yoh 3, itu ia sedang berbicara pada nikodemus dan murid2nya yg notabene adalah orang israel? jadi dunia bukankah dpt diartikan bukan hanya orang israel? tp semuanya semuanya yg terpilih, lahir baru dan percaya?

jika ia mengatakan mengasihi dunia...gw setuju ia jg mengasihi bumi, tumbuhan dan malaikat tp bukannya tumbuhan, binatan dan malaikat tidak memerlukan kelahiran kembali? pastilah yg spesial adalah manusia tp israel merasa tidak ada yg spesial selain israel itulah mengapa firman tuhan menegaskan dan menegakkan nya.

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

hai hai's picture

@B7, Dunia

B7, Yesus Kristus sangat sistematis, detail, akurat dan konsisten. Hal yang sama juga berlaku bagi Yohanes. Ketika Yesus dan Yohanes berbicara tentang DUNIA, yang mereka maksudkan adalah KOSMOS alias DUNIA alias CIPTAAN.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya  yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3:16

B7, tanpa jurus tafsir 1001 mimpi sesungguhnya tidak sulit untuk memahami Yohanes 3:16.  Inilah kesimpulannya:

  1. Allah mengasihi dunia artinya Allah mengasihi ciptaan-Nya
  2. Allah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal
  3. Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa
  4. Melainkan beroleh hidup yang kekal

Kenapa Allah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal? Karena Dia mengasihi dunia alias Ciptaan-Nya.

Untuk apa Allah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal? Supaya yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.

Apakah seluruh dunia tidak binasa karena Allah mengaruniakan anak-Nya? TIDAK! Yang tidak binasa hanya mereka yang percaya kepada-Nya.

Apakah seluruh dunia beroleh hidup kekal karena Allah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal? TIDAK! Yang beroleh hidup kekal hanya mereka yang percaya kepada-Nya.

Hanya orang nggak ada kerjaan yang mencoba menafsirkan kata DUNIA. Yang harus dilakukan bukan MENAFSIR ayat tersebut namun BERTANYA:

Percaya kepada-Nya itu percaya kepada siapa? Percaya kepada Allah atau percaya kepada Anak-Nya yang tunggal?

Apa yang dimaksud dengan percaya? Apa yang dipercayai?

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

alvarez's picture

@Adrina, ada ayat yg mau saya tanyakan

Roma 2 : 11-13 :

Sebab Allah tidak memandang bulu. Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa  tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat. Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan  hukum Tauratlah yang akan dibenarkan

alvazez : saudara Adrina, siapakah yang dimaksud dari orang yang mendengar hukum taurat dari ayat diatas? apakah orang israel atau orang yang beragama?

Dan siapakah yg dimaksud dengan orang yg melakukan hukum tauratlah yg akan dibenarkan? apakah bisa termaksud orang2 atau bangsa selain israel atau orang tidak beragama sekalipun?

Yohanes 5 : 27 :

Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.

alvarez : bolehkah adrina ikut menghakimi nenek moyang anda yg bahkan belum mendengar tentang Yesus apalagi masuk agama?

Matius 12 : 42 :

Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!"

alvazez : Saudara Adrina, menurut kamu Ratu dari Selatan yg dimaksud ayat diatas sudah percaya Yesus atau belum?

Saudara Adrina, menurut kamu Ratu dari Selatan tersebut sudah masuk agama Kristen atau belum?

Bagaimana menjelaskan bahwa Ratu dari Selatan yg notabene belum percaya Yesus dan belum masuk agama Kristen bisa ikut bangkit dan ikut menghukum orang Israel?

 

Adrina's picture

Alvarez, Ini jawabannya...

 

Roma 2 : 11-13 :

Sebab Allah tidak memandang bulu. Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa  tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat. Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan  hukum Tauratlah yang akan dibenarkan

alvazez : saudara Adrina, siapakah yang dimaksud dari orang yang mendengar hukum taurat dari ayat diatas? apakah orang israel atau orang yang beragama?

Dalam PL, yang dimaksud adalah orang Israel, karena hanya mereka yang punya Taurat.

Dan siapakah yg dimaksud dengan orang yg melakukan hukum tauratlah yg akan dibenarkan? apakah bisa termaksud orang2 atau bangsa selain israel atau orang tidak beragama sekalipun?

Jaman sekarang tentu bisa untuk orang non Israel. Orang yang tidak 'beragama' juga bisa, kalau dia membaca / mendengar Taurat / Alkitab dan mau percaya.

Yohanes 5 : 27 :

Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.

alvarez : bolehkah adrina ikut menghakimi nenek moyang anda yg bahkan belum mendengar tentang Yesus apalagi masuk agama?

Mas Alvarez, Yoh 3:16, 18 dan banyak ayat yang lain memberitahu bagi yang tidak percaya pasti binasa / dihukum. Lalu apa tidak boleh saya menggunakan dasar Kitab Suci itu untuk 'menghakimi' orang yang tak mau percaya? Anda sudah percaya belom?

Matius 12 : 42 :

Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!"

alvazez : Saudara Adrina, menurut kamu Ratu dari Selatan yg dimaksud ayat diatas sudah percaya Yesus atau belum?

Bagaimana bisa 'percaya' Yesus, kalau Yesus belum ada?

Saudara Adrina, menurut kamu Ratu dari Selatan tersebut sudah masuk agama Kristen atau belum?

Agama Kristen belum ada mas...

Bagaimana menjelaskan bahwa Ratu dari Selatan yg notabene belum percaya Yesus dan belum masuk agama Kristen bisa ikut bangkit dan ikut menghukum orang Israel?

Ratu selatan tidak menghakimi. Seluruh cerita ini, menunjukkan betapa orang Yahudi sangat brengsek. Jadi cerita itu 'menghukum' mereka.

 

 

 

alvarez's picture

@Adrina, ISRAEL DOANG

alvazez : Dan siapakah yg dimaksud dengan orang yg melakukan hukum tauratlah yg akan dibenarkan? apakah bisa termaksud orang2 atau bangsa selain israel atau orang tidak beragama sekalipun?

Adrina : Jaman sekarang tentu bisa untuk orang non Israel. Orang yang tidak 'beragama' juga bisa, kalau dia membaca / mendengar Taurat / Alkitab dan mau percaya.

alvazez : maafkan saya, maksud pertanyaan saya diatas adalah bukan jaman sekarang saja tetapi termaksud jaman dulu. Bagaimana dengan orang yang tidak pernah membaca atau mendengar Taurat atau Alkitab?

Adrina : Bagaimana bisa 'percaya' Yesus, kalau Yesus belum ada? Agama Kristen belum ada mas...

alvazez : bukankah kamu yg mengajarkan harus percaya Yesus dan masuk agama Kristen, bukankah Ratu itu dan banyak yang lain tidak termaksud? termaksud nenek moyang kamu, JF, PNIEL, DETA & Gondrong?

Adrina : Ratu selatan tidak menghakimi.

alvazez : "Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga".

Adrina, kamu tidak berencana untuk memelintir ayat itu kan? atau kamu tafsirkan seenak jidat kamu dan PNIEL CS ?

Roma 12 : 14-16 : Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri. Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela. Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil  yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.

Saudara Adrina, ayat untuk  ISRAEL DOANG diatas coba kamu tafsirkan, saya ingin mengetahui pendapat Adrina.

 

Adrina's picture

@Alvarez, Non Israel

alvazez :

maafkan saya, maksud pertanyaan saya diatas adalah bukan jaman sekarang saja tetapi termaksud jaman dulu. Bagaimana dengan orang yang tidak pernah membaca atau mendengar Taurat atau Alkitab?

Yang memiliki Taurat pada jaman PL hanya Israel, jadi orang yang non Israel yang tak pernah membaca / mendengar Taurat dan percaya, akan binasa.

alvazez : bukankah kamu yg mengajarkan harus percaya Yesus dan masuk agama Kristen, bukankah Ratu itu dan banyak yang lain tidak termaksud? termaksud nenek moyang kamu, JF, PNIEL, DETA & Gondrong?

Saya tidak mengatakan memeluk agama adalah syarat keselamatan. Selamat hanya oleh iman!

alvazez : "Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga".

Adrina, kamu tidak berencana untuk memelintir ayat itu kan? atau kamu tafsirkan seenak jidat kamu dan PNIEL CS ?

Saya sudah memberi tafsiran saya, silahkan anda beri pemahaman anda terhadap ayat itu, jangan hanya OMDO.

Roma 12 : 14-16 : Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri. Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela. Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil  yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.

Saudara Adrina, ayat untuk  ISRAEL DOANG diatas coba kamu tafsirkan, saya ingin mengetahui pendapat Adrina.

Yang non Israel ada 'hati nurani'. Mereka akan dihakimi berdasar hati nurani, tetapi syaratnya harus sempurna.

 

alvarez's picture

@Adrina, JANGAN belajar memelintir Alkitab!

Alkitab : Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil  yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.

Adrina : Yang non Israel ada 'hati nurani'. Mereka akan dihakimi berdasar hati nurani, tetapi SYARATNYA harus sempurna.

alvazez : Saudara Adrina, ayat diatas mengatakan Allah akan menghakimi oleh Kristus Yesus, bagaimana mungkin kamu juga membuat syarat? bukankah itu berarti kamu mengambil wewenang Tuhan Yesus?
Kalau berdasar syarat kamu untuk selamat yaitu harus berhati nurani sempurna, bukankah berarti tidak ada satu manusiapun yang akan selamat karena tidak ada manusia yang sempurna? atau menurut kamu Budi Asali sudah sempurna?

Alkitab : "Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga".

Adrina : Ratu selatan tidak menghakimi.

Alvazez : Saudara Adrina, bagaimana mungkin kamu membantah apa yang sudah dikatakan oleh Yesus bahwa pada akhir jaman ketika waktu penghakiman, Ratu Selatan itu akan dibangkitkan dan ikut menghakimi? JANGAN terburu-buru dalam mengambil kesimpulan hanya sekedar untuk menguatkan ajaran kamu dan Budi Asali CS, karena itu adalah perkataan Yesus sendiri, bukan kata-kata saya yg kalau dipelintir tidak beresiko apapun. Direnungkan pelan-pelan ya
 

Adrina's picture

Alvarez, Budi Asali pendosa

Alkitab : Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil  yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.

alvazez : Saudara Adrina, ayat diatas mengatakan Allah akan menghakimi oleh Kristus Yesus, bagaimana mungkin kamu juga membuat syarat? bukankah itu berarti kamu mengambil wewenang Tuhan Yesus?

Allah yang saya sembah adalah Allah yang sempurna, karena itu, Dia menuntut agar manusia juga sempurna. Sama halnya dengan perbuatan baik, kalau orang mau masuk surga dengan mengandalkan perbuatan baik, maka perbuatan baiknya HARUS sempurna, baru bisa masuk surga.

Allah saya adalah Allah yang sempurna, gimana dengan ‘Allah’ anda Alvarez?

Kalau berdasar syarat kamu untuk selamat yaitu harus berhati nurani sempurna, bukankah berarti tidak ada satu manusiapun yang akan selamat karena tidak ada manusia yang sempurna?

Benar, kesimpulan yang anda ambil sudah benar. BAGUS!

atau menurut kamu Budi Asali sudah sempurna?

Budi Asali adalah PENDOSA! Dia adalah manusia yang BEJAD! Manusia yang KOTOR! Tetapi, dia menyadarinya, dan karena itu dia lalu mengambil keputusan untuk datang pada Kristus dan percaya pada-Nya. Saat dia percaya pada Yesus, dosanya dihapus secara total dan menjadi anak Allah yang kudus. Dan karena dosanya sudah disucikan oleh ‘darah’ Kristus, dia BERHAK untuk menerima anugerah keselamatan, pada akhirnya nanti Budi Asali akan hidup bersama dengan Tuhan Yesus selama-lamanya disurga.

Gimana dengan anda Alvarez? Apakah anda sudah PERCAYA pada Kristus?   

Alkitab : "Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga".

Alvazez : Saudara Adrina, bagaimana mungkin kamu membantah apa yang sudah dikatakan oleh Yesus bahwa pada akhir jaman ketika waktu penghakiman, Ratu Selatan itu akan dibangkitkan dan ikut menghakimi? JANGAN terburu-buru dalam mengambil kesimpulan hanya sekedar untuk menguatkan ajaran kamu dan Budi Asali CS, karena itu adalah perkataan Yesus sendiri, bukan kata-kata saya yg kalau dipelintir tidak beresiko apapun. Direnungkan pelan-pelan ya

Alvarez, siapakah Ratu selatan ini sehingga dia begitu istimewa karena ternyata juga akan ikut menghakimi bersama Kristus? Apa dia lebih hebat dari Salomo? Bagaimana dengan Raja Daud? Bagaimana dengan Rasul Petrus, Stevanus, Yohanes dan Paulus yang ‘mati-matian’ untuk Tuhan?  Para rasul di PB, rela berkorban (menjadi martir) hanya untuk Tuhan yang mereka sembah. Apa Ratu Selatan lebih hebat dari mereka, sehingga Allah merasa perlu untuk mengangkat Ratu Selatan sebagai hakim diakhir jaman?

Gimana mas?