Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Perayaan

Sri Libe Suryapusoro's picture

Saya punya pemikiran aneh, tidak tahu itu benar atau tidak. Yesus sebagai Allah merancang acara untuk mengelu-elukan diriNya sendiri. Lihat saja semua sudah dipersiapkan. Yesus sudah tahu bagaimana cara Dia masuk ke Yerusalem. Dia sudah tahu keledai mana yang harus Dia pakai dan yang seperti apa. Sepertinya ini satu-satunya acara semacam peringatan kesuksesan yang diadakan oleh Yesus. Sebelumnya? Dia tidak pernah mengadakan acara yang seperti ini. Hanya saja apakah acara perayaan seperti ini penting? Mengapa Yesus sampai mengadakan acara yang seperti ini?

 

Bisa saja saya menghentikan pikiran saya dan tidak menyetujui kalau Yesus membuat acara untuk mengelu-elukan diriNya. Tapi saya memilih untuk menyetujui dan mencari tahu mengapa Dia melakukannya. Inilah beberapa alasan yang saya temukan:

  1. Itu untuk menggenapi Firman Tuhan. Ada nubuatan di kitab Mazmur 118:26 tentang Juru Selamat. Yesus menggenapi nubuatan tersebut. Memang tidak seperti yang dibayangkan. Seharusnya Dia menggenapinya dengan menunggang kuda dan berjubah seperti raja. Yesus memang harus dielu-elukan sesuai dengan nubuatan Tuhan tetapi Dia memlih cara yang paling sederhana dan paling rendah. Siapa sih yang mengelu-elukan Dia? Banyak orangkah? Mengapa Dia justru memilih keledai yang masih muda? Bukankah keledai sebagai lambing kelemahan? Apalagi muda, dianggap sebagai yang kurang bagus dibandingkan yang tua. Pilihan-pilihan yang Yesus ambil memperlihatkan KERENDAHHATIAN ketika Dia harus dielu-elukan.
  2. Mungkin itu juga untuk membuat para muridNya merasakan kebanggaan dan percaya diri. Krisis percaya diri sering ditunjukan oleh murid-muridNya. Yesus mengetahui waktunya sudah dekat bagiNya untuk meninggalkan murid-muridNya. Saya mencoba membayangkan seandainya saya menjadi murid tersebut, bukankah saya akan sangat bangga menjadi pengikut seorang yang sangat dihormati? Pasti saya akan semakin percaya diri menghadapi setiap masalah yang ada di depan. Ini memperlihatkan bahwa Yesus TIDAK HANYA MEMIKIRKAN DIRINYA SENDIRI.
  3. Orang-orang yang menyambutnya, dibuat untuk selalu mengingat Dia. Markus 11 merupakan persiapan menuju salib. Ini adalah seminggu sebelum Yesus disalib. Mungkin tidak banyak orang yang menyambutNya tetapi Yesus mencoba menguatkan mereka melalui perkataan mereka sendiri,”Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.” Bukankah itu perkataan yang mereka sampaikan secara sadar? Bukankah perkataan ini juga yang akan mereka ingat ketika melihat Yesus di kayu salib? Tidak ada data apakah diantara mereka yang menyambut terdapat mereka yang menyalibkan Dia. Tidak tahu juga apakah diantara mereka melihat Yesus disalib? Mungkin sebagian mereka adalah orang-orang yang berkumpul ketika turunnya Roh Kudus. Mungkin, mereka juga menyaksikan Yesus terangkat ke sorga. Saya tidak mengetahui secara pasti, karena memang tidak ada catatan tentang mereka. Saya melihat melalui peristiwa ini bahwa Yesus MENGUATKAN IMAN BAHKAN ORANG YANG TIDAK DIKENALNYA.

 

Terkadang, perayaan memang perlu dilakukan. Banyak aspek yang akan terlibat dan dibangun melalui perayaan tersebut. Tetapi saya tidak melihat kalau Yesus mengadakan itu untuk diriNya sendiri. Ini yang paling penting buat para pemimpin. YESUS (PEMIMPIN) MENGADAKAN ACARA PERAYAAN BUKAN UNTUK DIRINYA MELAINKAN UNTUK ORANG LAIN. Karena itu cara yang dilakukan tidak untuk memperlihatkan kehebatan diri pemimpin tetapi justru membuat dampak positif buat oang yang dipimpin.

__________________

Small thing,deep impact