Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pencari Mutiara (3 dari 3)

Ulah's picture

Pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa ini antara lain:

Pertama 

Jika kita berhenti pada tulisan pertama saja, maka sang prajurit itu dapat mewakili kita.  Sang perwira itu adalah Sang Khalik.  Maka kita diutus ke dunia untuk suatu misi.  Tetapi sering kali kita gagal mendapatkan kesempurnaan, karena keindahan dunia yang mempesona.  Flora dan fauna menunjukkan keindahan dunia yang sering menggeserkan kita dari visi dan tujuan hidup kita.

Untuk itu sangat perlu kita kembali dan fokus pada tujuan yang seharusnya kita miliki.  Untuk apa kita ada.  Untuk apa kita diciptakan.  Amunisi itu dapat berupa jiwa-jiwa yang seharusnya kita jangkau dan kita selamatkan.  Mereka itu sesungguhnya mutiara yang tersimpan.

Kita akan dimintai pertanggungjawaban atas amunisi atau jiwa-jiwa yang merupakan mutiara dalam peperangan. 

Kedua

Sering kali kita berpikir segala kesempatan dapat ditolerir dan diulang.  Namun, memanfaatkan segala sesuatu sesuatu dengan tujuan merupakan jawaban yang harus dimiliki setiap anak Tuhan.  Tabung oksigen merupakan perbekalan yang melambangkan usia kita.  Jika kita dapat memperoleh tabung yang kedua, ketiga, dan seterusnya, maka pemikiran "nanti aku akan menyelam lagi" dapat dilakukan.  Namun ketika tabung tersebut tidak dapat kita miliki, maka kita harus kembali ke sang perwira dan mempertanggung jawabkannya.

Ketiga

Dalam peperangan rohani, jiwa-jiwa sangat penting.  Mereka dapat digunakan oleh musuh untuk menghancurkan kita.  Maka menyelamatkan jiwa-jiwa tersebut menjadi sangat penting.  Menjadikan mereka laksana "mutiara" adalah prioritas anak Tuhan.

 

EPILOG

Semoga tulisan ini bermanfaat.  Tuhan memberkati.