Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pemuridan dan Puasa

sandiputra's picture


 

'Pemuridan' yang dilakukan Tuhan Yesus pertama kali dilakukan dengan memanggil dua belas orang murid, mereka adalah Simon yang disebut Petrus dan Andreas, Yakobus ben Zebedeus dan Yohanes ben Zebedeus, Filipus dan Natanael atau yang dipanggil Bartolomeus (Yoh.1:45), Tomas atau yang dipanggil Didimus (Yoh.11:16) dan Matius pemungut cukai, Yakobus ben Alfeus dan yudas ben Yakobus atau yang dipanggil Tadeus (Luk.6:16) , Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot (Mat.10:2-4). Kemudian ia juga Kemudian ia juga mengutus tujuh puluh orang murid (Luk.10:1). Dan disamping murid-murid itu Tuhan Yesus juga mengajar banyak orang yang berbondong-bondong datang kepada Nya (Luk.8:4). Jadi Tuhan Yesus mengelompokan murid-muridnya dalam tiga lingkaran, yaitu:

1. Murid Lingkaran Dalam, yang terdekat denganTuhan Yesus, terdiri dari dua belas murid yang disebutNya rasul (Luk.6:13).

2. Murid Lingkaran Tengah, yang terdiri dari tujuh puluh orang murid , mereka tidak disebutkan masing-masing namanya.

3. Murid Lingkaran Luar, yang terdiri dari banyak orang yang datang kepadaNya.

Setelah Tuhan Yesus naik ke sorga, Ia juga masih memilih dan mengangkat murid-murid yang jumlahnya tak terhitung banyaknya sampai kedatangan Nya kembali kelak. Dan pola pemuridan yang dipraktekan Nya juga masih sama, yaitu seperti yang dilakukan Nya ketika Ia hidup di bumi sebelum kenaikanNya ke sorga.

1. Murid Lingkaran Dalam.

Murid Lingkaran Dalam adalah murid-murid Tuhan Yesus yang dipilih dan yang mau menyerahkan hidup seutuhnya bagi Tuhan Yesus, karena Ia meminta mereka meninggalkan seluruh miliknya dan masa depannya untuk mengikuti Dia. Mereka harus berikrar atau berjanji kepada Tuhan Yesus, hidup selibat/ hidup tidak menikah untuk Tuhan Yesus/ untuk Kerajaan Allah, bukan untuk organisasi atau untuk yang lain, paling tua pada usia 30 tahun untuk seorang wanita dan 35 tahun untuk seorang pria.

Mat. 19:11-12. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti.”

Mat.19:21-22. Kata Yesus kepadanya: “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.

Murid Lingkaran Dalam akan diperintahkan untuk berpuasa empat puluh hari empat puluh malam tanpa makan dan minum, bila Tuhan Yesus menganggap imannya sudah cukup (lihat peta pertumbuhan iman Kristiani). Hal ini harus dilakukan, sebab mempunyai tujuan untuk mengalahkan iblis dan untuk mendapatkan kuasa Roh Kudus, sebagai perlengkapan di dalam pelayanannya. Karena Tuhan Yesus sudah mengatakan akan melengkapi murid-muridNya dengan tanda atau kuasa Roh Kudus di dalam pelayanan mereka memberitakan Injil Kerajaan Allah.

Mrk.16:15-18. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”

Murid Lingkaran Dalam dan murid Lingkaran Tengah diberikanNya karunia untuk mengetahui rahasia Firman Tuhan, sehingga mereka mengerti kehendak Tuhan dengan tepat dan diberikan karunia yang membuatnya mampu melakukan Firman Tuhan. Hal ini sangatlah menentukan pertumbuhan imannya, karena untuk dapat bertumbuh dengan benar, iman memerlukan pengetahuan Firman Tuhan. Tanpa pengetahuan Firman Tuhan maka iman seseorang akan mudah tersesat dan bantat atau mati.

Mrk. 4:10-12. Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu. Jawab-Nya: “Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun.”

2 Ptr. 1:5 -7. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.

Murid Lingkaran Dalam mempunyai kesempatan untuk mendapatkan tempat disisi kiri dan sisi kanan Tuhan Yesus dalam KerajaanNya (Mat.20:21-23). Hal ini dapat dicapai mereka dengan tiga jalan.

Mat.20:21-23. Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu." Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya."

Pertama: imannya tumbuh sampai sempurna ketika masih hidup di dunia, Ketika murid Lingkaran Dalam mengalami tahap pertumbuhan iman sampai sempurna, ia akan dikenakan tubuh kemuliaan dan terangkat ke sorga, seperti nabi Elia (2 Raj.2:1-12).

2Raj.2:1-12. Menjelang saatnya TUHAN hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal. Berkatalah Elia kepada Elisa: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel." Tetapi Elisa menjawab: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu pergilah mereka ke Betel. Pada waktu itu keluarlah rombongan nabi yang ada di Betel mendapatkan Elisa, lalu berkatalah mereka kepadanya: "Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?" Jawabnya: "Aku juga tahu, diamlah!" Berkatalah Elia kepadanya: "Hai Elisa, baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Yerikho." Tetapi jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu sampailah mereka di Yerikho. Pada waktu itu mendekatlah rombongan nabi yang ada di Yerikho kepada Elisa serta berkata kepadanya: "Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?" Jawabnya: "Aku juga tahu, diamlah!" Berkatalah Elia kepadanya: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan." Jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu berjalanlah keduanya. Lima puluh orang dari rombongan nabi itu ikut berjalan, tetapi mereka berdiri memandang dari jauh, ketika keduanya berdiri di tepi sungai Yordan. Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya, dipukulkannya ke atas air itu, maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di tanah yang kering. Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: "Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu." Jawab Elisa: "Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu." Berkatalah Elia: "Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi." Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai. Ketika Elisa melihat itu, maka berteriaklah ia: "Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!" Kemudian tidak dilihatnya lagi, lalu direnggutkannya pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua koyakan.

Ke dua: Ketika murid Lingkaran Dalam harus berhadapan dengan Antikris dan ia bersedia menyerahkan nyawanya utuk Tuhan Yesus, dalam arti meninggal dunia menjadi martir (Mat.10:39 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya). Ia memperoleh posisi terhormat disisi Tuhan, yang sebenarnya ia belum sampai pada pertumbuhan iman yang sempurna. Ia mendapatkan suatu keuntungan, seperti Stefanus (Kis.7:59-60).

Kis.7:59-60. Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

Ke tiga: Ketika murid Lingkaran Dalam harus menyelesaikan hidupnya sampai batas akhir usia yang telah ditentukan Allah Bapa dalam arti meninggal dunia secara alamiah. Ia merupakan seorang murid yang sangat terpuji karena mampu menyelesaikan seluruh rintangan, halangan, dan godaan sepanjang hidupnya. Ia tetap hidup sesuai dengan ikrarnya kepada Tuhan Yesus Kristus. Ia adalah juara sejati yang mampu menyelesaikan semua pertarungan iman dengan penuh kemenangan seperti rasul Yohanes ben Zebedeus.

2. Murid Lingkaran Tengah. 

Adalah murid-murid Tuhan Yesus yang mau mengikuti Nya tapi tidak hidup selibat, mereka mengalami pertumbuhan yang sama dengan murid Lingkaran Dalam, tetapi mereka hanya mempunyai satu kesempatan saja untuk dapat duduk disisi kanan atau kiri Tuhan Yesus dalam KerajaanNya, yaitu lewat martir. Mereka tidak perlu berpuasa untuk mengalahkan iblis , tapi masih bisa melakukan pekhabaran Injil dan Tuhan Yesus tetap menyertai didalam pekerjaan mereka.

3. Murid Lingkaran Luar.

Adalah murid-murid Tuhan Yesus yang datang sebagai pendengar saja. Mereka walaupun mendengar firman Tuhan tetap tidak mengerti dan tidak tanggap terhadap firman Tuhan. Akibatnya pertumbuhan iman mereka sangat lambat dan bahkan banyak yang layu dan mati oleh berbagai macam pencobaan dan godaan dunia.

Pola pemuridan yang diterapkan Tuhan Yesus di atas prinsipnya telah diterangkan Nya dengan perumpamaan tentang talenta dan perumpamaan tentang seorang penabur. Dimana pada perumpamaan tentang Talenta diterangkan bahwa masing-masing orang diberikan kebebasan untuk memilih talenta yang akan diambilnya sesuai dengan kesanggupannya masing-masing, tetapi mereka yang mengambil talenta lebih banyak dituntut tanggung-jawabnya lebih berat. Tetapi pada kenyataannya justru yang mengambil talenta yang lebih banyak mendapat hasil lebih baik dari pada yang hanya mengambil satu talenta saja. Dalam hal ini orang yang diberi lima talenta mewakili orang yang mau mengikut Yesus sebagai murid pada Lingkaran Dalam, orang yang diberi dua talenta mewakili mereka yang mau mengikut Yesus sebagai murid pada Lingkaran Tengah, sedangkan orang yang diberi satu talenta mewakili mereka yang mengikut Yesus sebagai murid pada Lingkaran Luar.

Mat. 25:14-30. “Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.”

Sedangkan perumpamaan tentang seorang penabur menerangkan bagaimana masing-masing orang yang mendengar firman Tuhan dan mengerti lalu menanggapinya, mempunyai pertumbuhan iman yang berbeda-beda sesuai dengan masing-masing (hati) orang itu. Hal ini digambarkan Tuhan Yesus dengan tanah ladang yang ada di pinggir jalan. Mereka yang mempunyai hati yang sungguh-sungguh tulus mengikut Tuhan digambarkan sebagai tanah yang subur, mereka inilah yang dimaksud Tuhan Yesus sebagai murid. Yang menghasilkan buah seratus kali lipat adalah mereka yang termasuk pada murid Lingkaran Dalam, yang menghasilkan buah enam puluh kali lipat adalah murid Lingkaran Tengah, dan yang menghasilkan buah tiga puluh kali lipat adalah murid Lingkaran Luar.

Mat. 13:3-9. Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: “Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!“

Dari pengajaran ini, Tuhan Yesus jelas memberikan kepada orang beriman untuk bebas memilih apakah mau menjadi murid Lingkaran Dalam, atau murid Lingkaran Tengah, atau murid Lingkaran Luar. Tetapi sebelum menentukan pilihan Tuhan mengingatkan agar orang beriman memikirkan dengan baik-baik keputusannya, agar sesuai dengan kemampuannya. Jangan sampai kemudian mengalami nasib seperti benih yang jatuh di pinggir jalan, atau benih yang jatuh di tanah berbatu-batu, atau benih yang jatuh di tengah semak duri. Dalam hal ini Tuhan Yesus telah memberikan peringatan kepada orang percaya dengan sebuah perumpamaan:

Luk. 14:26-35. “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salib nya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku. Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!“

 

Puasa

'Puasa' dilakukan oleh murid-murid Yohanes Pembaptis dan orang-orang Farisi dan hal ini diberitakan di dalam ketiga injil selain Injil Yohanes; tetapi Injil Matius memberikan keterangan bahwa yang mengajukan pertanyaan itu adalah murid Yohanes, dalam Injil Markus yang bertanya adalah orang umum; sedangkan Injil Lukas yang menanyakan adalah orang Farisi. Tetapi ketiganya memberitakan perkataan Tuhan Yesus yang membicarakan tentang hal berpuasa dengan kalimat yang sama persis. Hal ini bukan karena kesalahan dari penulis Injil melainkan karena mereka mempunyai sumber cerita yang berbeda. Dengan demikian maka hal ini bisa dijadikan dasar untuk mengambil satu kesimpulan, bahwa perihal 'berpuasa' dalam banyak kesempatan, sering sekali ditanyakan orang kepada TuhanYesus ; baik oleh murid-murid Yohanes Pembaptis, orang awam , maupun oleh orang-orang Farisi. Dengan jawaban Tuhan Yesus yang konsisten terhadap pertanyaan itu berulang-ulang maka menjadikannya satu pokok pengajaran Tuhan Yesus yang sangat jelas.

Mat.9:14-15. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.

Mrk.2:18-20. Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.

Luk.5:33-35.  Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum." Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa."

Penggalan perkataan Tuhan Yesus di atas merupakan petunjuk bahwa orang beriman setelah ditinggalkanNya naik ke sorga akan 'berpuasa' seperti yang biasa juga dilakukan oleh penganut agama lain, yang bagi mereka tindakan itu dilakukan sebagai tindakan penyucian diri atas semua dosa-dosa yang telah mereka lakukan sebelumnya. Atau merupakan suatu usaha untuk melakukan pendekatan kepada Sang Pencipta agar diberikan berkah di dalam hidupnya (Luk.2:36-37). Tetapi 'puasa' yang dimaksud oleh Tuhan Yesus sangat berbeda dengan yang dilakukan oleh penganut agama-agama itu.

Luk.2:36-37. Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.

'Puasa' yang dimaksudkanNya adalah 'puasa' untuk tujuan tertentu dan dilakukan hanya cukup sekali saja seumur hidupnya. Karena berpuasa yang dilakukan adalah berpuasa untuk mengalahkan setan dan iblis, dan lama berpuasa adalah empat puluh hari empatpuluh malam tanpa makan dan minum (Mat.4:2). Seorang yang berpuasa menurut perintah Tuhan Yesus itu hanya diharuskan bagi murid-muridNya yang sudah dianggap layak, sebagai persiapan untuk pelayanan yang akan diberikan Tuhan kepadanya. Jadi puasa yang diperintahkan Tuhan itu sangat berbeda sifatnya dengan puasa yang dilakukan oleh murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi. Dan murid Tuhan Yesus yang dianggap belum layak tidak akan diperintahkanNya melakukan puasa itu.

Mat.4:2. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya lapar lah Yesus.

Mat.6:16. "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Dalam pengajaran gereja yang dianggap murid Yesus adalah semua orang yang percaya dan beriman kepadaNya, namun dalam hal ini yang dianggap murid adalah orang yang menyerahkan hidupnya dan berikrar tidak kawin karena namaNya serta sudah mendapat Baptis Roh Kudus, mereka adalah murid lingkaran dalam (lihat pemuridan oleh Tuhan Yesus). Bagi mereka yang mejadi murid lingkaran dalam akan mendapatkan pengajaran langsung dari Nya (Gal.1:11-12) melalui penglihatan dan mimpi, serta Karunia-Karunia Roh Kudus yang diberikan kepadanya.

Gal.1:11-12. Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.

 

__________________

Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46

iik j's picture

masih laku ya?

yang kayak gini masih laku ya? 

:p 

widdiy's picture

@sandiputra, ???

- Kapan Yesus Kristus memerintahkan 12 rasul-Nya untuk selibat??? Petrus beristri.... Kalau Tuhan Yesus menghendaki murid-muridNya untuk selibat tentunya Dia tidak akan mengangkat Petrus sebagai rasul-Nya, tentu Dia akan mencari orang-orang yang bujangan atau duda...???

- Kapan Tuhan Yesus memerintahkan 12 rasul-Nya untuk puasa 40 hari??? Ayat darimana??? Apa anda dapat wahyu baru???

-????? membaca tulisan-tulisan anda makin lama makin ngaco deh...Laughing

sandiputra's picture

@widdiy:hehehe...

hehehe...GBUSmile

__________________

Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46