Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

PAK KAMPRET SI BUTA DARI GUA GELAP

Tante Paku's picture


MISTERI  sepertinya untuk mengingatkan akan keterbatasan manusia terhadap Sang Pencipta Kehidupan, Menyimak misteri kehidupan seperti meraba dalam ruang gelap tanpa cahaya, ketika setitik sinar menerangi, ada harapan untuk melangkah dengan benar. Namun titik sinar itu kadang tak tertangkap oleh kita yang sering terlena dalam kegelapan yang menyimpan segala misterinya.

     Adalah pak Kampret yang bisa menangkap "gelap" dengan kebersahajaannya. Ia tidak takut gelap walau dalam kegelapan panjang. Ia tidak mengenal "terang" walau terang yang dibawa Sang Terang sudah lama datang. Tetapi ia memahami bahwa dalam kegelapannya ia merasakan ada TERANG bersemayam di tempat GELAP. Ia tidak mengenal Allah walau banyak Kitab Suci telah menuliskannya, tapi ia dekat dengan Allah melebihi mereka yang sudah membaca Kitab Allah. Pak Kampret adalah salah satu "misteri" yang kadang tidak kita mengerti.

TANYA               : "Banyak orang telah menjadi buta untuk melihat kebenaran, kebaikan dan keindahan yang datang dari Mesias......"

Pak KAMPRET : "Mesias? Siapa itu Mesias, saya tidak mengenalnya. Apakah karena saya tidak mengenalnya sehingga menjadi buta seperti ini?"

TANYA               : "Mesias itu Juru Selamat manusia, mereka menyebutnya Yesus Kristus, Tuhan yang menjadi manusia."

Pak KAMPRET : "Saya belum kenal Yesus Kristus atau Tuhan atau Allah atau siapa saja sebutannya....."

TANYA               : "Lalu siapa yang anda ketahui, yang memberi hidup anda?"

Pak KAMPRET : "Gelap."

TANYA               : "Gelap?"

Pak KAMPRET : "Ya, bukankah kita berasal dari kegelapan?"

TANYA               : "Kegelapan itu identik dengan Setan lho pak? Artinya semua yang jahat berasal dari kegelapan."

Pak KAMPRET : "Siapa bilang? Mereka yang menyatakan Setan dan kejahatan berasal dari kegelapan adalah mereka yang tidak punya mata hati."

TANYA               : "Maksud anda?"

Pak KAMPRET : "Kita lahir dari rahim perempuan. Rahim yang gelap dan penuh kegelapan. yang ada hanya suara detak dan air. Ketika kita dibentuk dari indung telur yang digauli sperma, terbentuklah sosok hidup setelah ditiupkan nafas hidup oleh Sang Maha Kehidupan."

TANYA               : "Sang Maha Kehidupan?"

Pak KAMPRET : "Ya, karena Dia memberi hidup. Sang Maha yang tidak kukenal alias gelap, tak ada wujud. Selama 9 bulan bahkan lebih bisa juga kurang, kita berada di perut bunda dengan berteman air dan bunyi detak dalam suasana gelap. Kita di dalam gelap, bunda bersama terang. Terang dan gelap bersatu tetapi kita belum bertemu."

TANYA               : "Tetapi ketika anda lahir dalam kondisi buta?"

Pak KAMPRET : "Itulah yang diberikan Sang Maha Hidup yang berada di tempat kegelapan. Saya buta, tidak bisa melihat dunia. Banyak orang menceritakan tentang Allah dengan pemahaman pada Kitab Sucinya masing-masing. Tetapi Allah Sang Pencipta, seperti kata mereka, bagi saya adalah Allah Sang Maha Gelap. Allah itu Gelap dan berada di tempat gelap."

TANYA              : ""Allah itu terang, kata mereka. Dan itu tertulis pada FirmanNya."

Pak KAMPRET : "Karena mereka melihat dengan mata yang sempurna. Tetapi ingat, mereka yang punya mata belum tentu melihat dengan benar."

TANYA                : "Hebat, anda seperti bisa membaca Firman Tuhan yang tertulis di Yohanes 9 : 39."

Pak KAMPRET : "Firman itu berkata apa?"

TANYA               : "Kata Yesus : "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta."

Pak KAMPRET : "Yesus itu pasti sudah mengenal Allah yang gelap, gelap karena saya tidak melihatnya. Allah itu terang pasti itu pendapat orang yang fanatik."

TANYA               : "Fanatik?"

Pak KAMPRET : "Ya, orang fanatik hanya memperhatikan apa yang membenarkan kepercayaannya dan menghalangi apa saja yang mengancam kepercayaannya itu. Itulah yang terjadi dengan semua keyakinan-keyakinan yang ada. Fanatisme adalah sekat penghalang untuk melihat simfoni kehidupan."

TANYA               : "Luar binasa eh biasa pemahaman anda. Walau buta anda bisa melihat melebihi orang yang tidak buta."

Pak KAMPRET : "Bila roh anda tidak terhalangi dan perasaan anda terbuka, anda akan melihat segala sesuatu sebagaimana sesungguhnya. Anda akan memahami Allah dan mengerti makna gelap yang didalamnya ada KASIH, ada CINTA."

TANYA               : "Bukankah memahami Allah cukup dengan FirmanNya yang tertulis?"

Pak KAMPRET : "Apa yang anda lihat akan menguasai perhatian. Keyakinan cara melihat realitas yang tidak pernah berubah, bagamana bisa berinteraksi dengan dunia nyata, sedang pikiran anda sudah menciptakan dunia sendiri. Anda seperti tuli dan buta karena tidak bebas dan peka."

TANYA               : "Anda benar-benar sudah menyelaraskan diri dengan realitas. Kepekaan pada sentuhan, penciuman, rabaan dan pendengaran. Sungguh saya merasa bodoh tidak memperhatikan kelebihan anda."

Pak KAMPRET : "MATA NAFSU itulah yang sering menghalangi mereka yang punya penglihatan sehingga tidak melihat kunci kegembiraan, kedamaian dan kebebasan abadi. Mata Nafsu sering membangkitkan hasrat dan keinginan dalam hati. Bersikeras mempertahankan, menguasai, memilih dan tidak mau melepaskan."

TANYA               : "Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah,...seperti yang tertulis pada Markus 9:43..."

Pak KAMPRET  : "Ah saya tidak tahu ayat-ayat dalam semua kitab suci, saya tidak bisa membaca dalam huruf braille juga. Orang hidup itu nak, demi cinta rela kehilangan, karena cinta yang membuat hidup manusia berharga. Karena cinta Allah menampakkan diri dari tempat gelap. Karena cinta Allah menggambar diriNya sendiri. Karena cinta Allah ingin menyempurnakan gambarNya yang kita buat kabur dengan memberi terang agar kita melihatNya. Karena cinta Allah membuatku buta, agar aku memahami bahwa Allah itu gelap dan berada di tempat gelap gulita. Manusia hanya bisa melihat terangnya lewat utusan-utusanNya, yang kemudian menuliskannya dan menjadi kitab-kitab suci yang ada sekarang ini. Kalau tidak tertulis mustahil manusia yang punya mata bisa melihat Allah. Tetapi bagi yang buta pun Allah ada walau gelap. Gelap adalah Allah, apakah aku salah?"

TANYA                 : "Kalau anda punya mata sempurna dan bisa membaca kitab suci, apakah anda akan mengatakan demikian juga?"

Pak KAMPRET : "Kalau Allah menampakkan diri pada anda, apa anda percaya? Allah Maha Mengetahui, buah dari pohon pengetahuan yang dimakan Hawa dan Adam adalah buah pikiran yang ada pada Allah. Oleh sebab itulah Allah mengetahui sejauh apa pikiran kita. Anda hanya percaya kepada terang tapi tidak percaya pada gelap, bagaimana anda bisa percaya kalau Allah ada pada kegelapan? Allah ada dimana saja! Tempat gelap dan tempat terang ada Allah. Gelap adalah Allah, Terang adalah Allah kemudian Allah memisahkannya untuk memberi petunjuk pada manusia. Dan manusia lebih suka mengenal terang sebagai Allah. Tetapi aku yang buta ini, yang keluar dari kegelapan bunda, mengenal Allah sebagai Sang Maha Gelap. Besok kalau aku mati, barulah aku bisa melihat terang yang memberi hidup itu."

TANYA                : "Anda sepertinya tidak takut akan kematian?"

Pak KAMPRET : "Kematian itu kehilangan, lenyap, perpisahan dan melepaskan sesuatu. Saya tidak terikat oleh semua itu. Saya bebas mengalir dengan hidup. Saya akan menyambut yang tidak kukenal, karena saya biasa sendirian dalam keheningan dengan ditemani kegelapan yang sangat gelap. Ingat Setan tidak berada di kegelapan, ia berada di tempat yang panas. Oleh sebab itu ia mencari tempat-tempat teduh untuk mengajak penghuninya agar menemaninya dalam kekekalan yang membakar jiwa."

TANYA                 : "Baiklah pak Kampret, lawan tanding anda barangkali dengan si Buta dari Gua Hantu hahaha......"

Pak KAMPRET  : "Walaupun dia berasal dari Gua Hantu, aku tidak takut. Dia sudah pasrah kepada saya, kemarin kusuruh lepas semua baju dan celananya."

TANYA                : "Hebat benar anda ini, dengan jurus apa bisa mengalahkan si Buta dari Gua Hantu yang legendaris itu?'

Pak KAMPRET : "Saya kan tukang pijat, ya mengalahkannya dengan jurus jemari sakti hehehe......"

     Yesus membenci perbuatan dosa, tetapi Yesus mencintai pendosa. Perbincangan kami belum berakhir, suatu ketika kami akan berbincang kembali. Pak Kampret bukan kutu kupret dia cuma kutu kampret .Selamat berjalan dengan gelap pak.

 

Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat

 

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat