Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Iman yang memindahkan hujan

mujizat's picture

Sabtu, 10 Juli 2010 Muji ke Jokya, melayani seorang pengerja sebuah gereja. Istrinya masih beragama sepupu,...

Jam dua siang lebih dikit Muji sampai di rumah pak Hendra, pengerja itu di Jl Parangtritis lebih kurang 10 km dari Yogyakarta. Muji ditemani  ibu Yana teman pelayanan Muji, dan seorang nona.

Rupa-rupanya pak Hendra punya kesulitan bagaimana menjelaskan konsep Tritunggal kepada mantan pacarnya. Muji jelasin panjang lebar soal Isabnu Maryam: Isa fa innahu Ruhullah wa Kalimatuhu. Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Firman-Nya juga. Tiada nabi lain maupun tokoh lain yang disebut dengan Ruhullah.....

Tak terasa kami ngobrol kira-kira sudah dua jam, lalu kami akhiri dengan berdoa menyembah sebentar. Selesai menyembah, ibu Yana menyampaikan pesan Tuhan: "Bersabar, bersabar, bersabar,..." yang ditujukan untuk pak Hendra. Beliau merasa dikuatkan. Lalu kami berpamitan.

Kami pakai dua sepeda motor. Muji sendiri, dan ibu Yana dibonceng Rani, sang nona. Ternyata ketika kami hendak pulang itu, hujan mulai turun. Mendung cukup tebal dan hampir merata. Normalnya hujan akan deras. Lalu Muji melihat orang-orang yang mengendara sepeda motor dari arah kota Yogya, mereka sudah mengenakan jas hujan dan kota Yogya sudah turun hujan sedari tadi. Sementara itu mendung masih cukup tebal.

Padahal Muji harus secepatnya pulang ke Magelang, sebab jam tujuh malam harus latihan musik buat persiapan ibadah Minggu.

Ibu Yana berdoa kepada Tuhan, dan meminta agar hujan diredakan dalam waktu lima menit.

"Tunggu lima menit pak Hary, nanti hujan reda." kata ibu Yana kepada Muji.

"Pak, saya sudah minta agar hujan dipindahkan ke luar Yogya pak, ke Semarang." lanjut ibu Yana.

Kami patuh, dan dengan yakin kami menunggu lima menit hingga hujan berhenti, sesuai doa iman.

Benar, lima menit kemudian hujan mulai tinggal rintik-rintik. Pak Hendro mengambil lap kain untuk mengeringkan jok sepeda motor kami, lalu kami pun berpamitan pulang.

Menyusuri jalan Parangtritis menuju kota Yogya, jalanan masih basah bekas hujan, namun kami meluncur tanpa kehujanan. Jas hujan kami biarkan berada di tempatnya. Kami belajar iman. Muji sempat melirik ke langit. Hi hii,... mendung mulai menyibak.

Dari Yogya Muji meluncur ke Magelang, dan Puji Tuhan, tiada gerimis sedikitpun mengiringi sepeda motor yang Muji kendarai. Apakah ini jawaban dari Tuhan atas doa dengan iman, ataukah sesuatu yang kebetulan?

Yang jelas, jas hujan tetap duduk manis di tempatnya, dan Muji meluncur di udara kering.

Tuhan Yesus memberkati.

Mujizat

__________________

 Tani Desa

PlainBread's picture

Hujan di Bandung

Dulu sewaktu saya di Bandung, ada teman akrab saya yang ibunya juga punya pengalaman seperti itu. Saya senang datang ke rumah mereka, karena setiap saat bisa mendengar mereka ngobrol soal alkitab dan Yesus.

Suatu hari si Ibu bilang sama teman saya ini, namanya Markus ketika kita bertiga sedang dalam mobil:

Ibu: Markus, tadi mami sudah usir hujan dalam nama Yesus ke daerah selatan. Soalnya mami ingat mami punya jemuran di belakang rumah belum kering.

Markus: Bagus, mi, liat kan awannya juga sudah pelan2 tertiup pindah. Nama Yesus memang manjur.

PlainBread: Tante, kalo di daerah satunya lagi ada anak Tuhan juga yang punya jemuran gimana donk? Nanti bentrok ...

Ibu: Tenang saja. Tuhan Yesus bisa ngatur semuanya ...

 

1-2 jam kami berkeliling. Lalu kami kembali ke rumah mereka.

Ibu: Walah, Markus, ini jemuran kok pada basah semuaaa

Markus: Lah gimana toh?

PlainBread: Lah tadi ngusir Tante hujannya ke selatan atau utara?

Markus dan si Tante terdiam.

 

Rumah mereka ada di Lembang, Bandung Utara.

mujizat's picture

Panas terik dan hujan disertai guntur

KIra-kira satu minggu sebelumnya, seseorang berceritera kepada Muji sebagai berikut:

"Pak, ketika saya nyembah, Tuhan bicara kepada saya soal cuaca saat diadakan perhelatan besar agama sepupu. Kata Tuhan: kamu mau hujan atau panas? Lalu aku jawab: Tuhan, saya mau: kalau panas, yang panas sekali sehingga mereka kegerahan, dan kalau hujan yang deras sekalian disertai petir" kata teman Muji.

Anehnya, siang itu panas sekali, dan menjelang sorenya hujan deras kenceng sekali disertai guntur, sampai atap-atap seng hampir-hampir terbang.

Terpaksa acara perhelatan besar itu dipindahkan ke tempat lain. he he.

Wallahualam bissawab.

Salam,

Mujizat

__________________

 Tani Desa

PlainBread's picture

Wallahualam

Benar Muji, kebanyakan mujizat atau yang diklaim orang sebagai mujizat bisa dibilang wallahualam.

king heart's picture

Efek Samping

 

Padahal Muji harus secepatnya pulang ke Magelang, sebab jam tujuh malam harus latihan musik buat persiapan ibadah Minggu.

Ibu Yana berdoa kepada Tuhan, dan meminta agar hujan diredakan dalam waktu lima menit.

"Tunggu lima menit pak Hary, nanti hujan reda." kata ibu Yana kepada Muji.

"Pak, saya sudah minta agar hujan dipindahkan ke luar Yogya pak, ke Semarang." lanjut ibu Yana.

 

 

Ibu Yana barangkali merupakan orang yang paling dikutuk dan dicari cari orang Semarang karena doanya yang serampangan. Lha Tuhan yang mengabulkan doa orang serampangan juga Tuhan yang tidak bertanggung jawab ha ha ha

Akibat doa serampangan dan Tuhan yang tidak bertanggung jawab ini : Semarang banjir.

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

sandman's picture

@KH jadi ingat rong2

Lompatan waktu yang tak wajar, seperti kata anda kepada saya dahulu, ketika mau nyemash sekuat tenaga, jangan sampai terlalu banyak tenaga, ha ha ha.

Banjir tanggal 5 juli, sedangkan hujan yang dipindahkan tanggal 10 juli, mungkin anda harus browsing kejadian-kejadian yang terjadi pada tanggal 10 juli di kota semarang.

__________________

king heart's picture

Akurat dan jitu

Sand,

Saya sepertinya salah ketika melink banjir di Semarang tanggal 5 Juli. Tapi karena anda sudah sebutkan ( dasar tukang kritik ha ha ha  ha ) maka rahasianya ( menurut saya )  si pendoa sebelumnya telah mendengar / membaca bahwa di Semarang sedang ditimpa masalah besar yaitu rob yang kadang ditambahi hujan lebat.

Jadi ketika dia berdoa, barangkali di benaknya:"Kalau ditambahi air hujan yang dipindahkan dari sini barangkali Semarang masih mampu menampungnya. Jika pun meleset paling tidak bisa dipakai alasan air hujan diganti Tuhan ( lagi lagi mujizat ) dengan air rob."

Jadi 5 Juli sudah Ok kan?  he he he he jagoan ngeles

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

mujizat's picture

KingHeart, Maapin teman Muji deh,...

KingHeart

(Muji)

"Tunggu lima menit pak Hary, nanti hujan reda." kata ibu Yana kepada Muji.

"Pak, saya sudah minta agar hujan dipindahkan ke luar Yogya pak, ke Semarang." lanjut ibu Yana.

 

 (KingHeart)

Ibu Yana barangkali merupakan orang yang paling dikutuk dan dicari cari orang Semarang karena doanya yang serampangan. Lha Tuhan yang mengabulkan doa orang serampangan juga Tuhan yang tidak bertanggung jawab ha ha ha

Akibat doa serampangan dan Tuhan yang tidak bertanggung jawab ini : Semarang banjir.

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

Muji:

Wah, maapin Yana deh, habis yang terbersit di benaknya barangkali "Semarang" gitu.

Apa lain kali langsung ke Laut saja?

Salam,

Mujizat

__________________

 Tani Desa

king heart's picture

Pikirkan dulu!

Ha ha ha, jangan minta maaf kepada King Heart, bang Muji, mestinya minta maaflah kepada Tuhan yang telah difitnah atau digambarkan sebagai Tuhan yang serampangan dan tidak bertanggung jawab. Anda tahu sejak awal tahun 2010 Semarang sudah beberapa kali dihajar banjir dan rob.

Ada kekuatiran saya dalam membaca tulisan anda bang Muji ( dalam hati saya mengatakan:"Terla...lu!" gaya Rhoma Irama )

Pertama seperti sudah saya tulis kepada sandman, ini sebagai jalan keluar jika doanya meleset maka karena Semarang langganan banjir, bisa numpang tuh doa.

Kedua, menghadapi banjir yang begitu hebat maka pasti orang Semarang ( Kristen khususnya ) barangkali ada juga yang sedenominasi dengan anda, juga tak putus putusnya memanjatkan doa meminta Tuhan memindahkan banjir dari kota mereka. Karena kurang iman atau bisa jadi Tuhan bingung hendak menjawab doa yang mana, maka doa teman anda ( barang kali diundi ) yang dikabulkan.

Ketiga, lha Tuhan kok goblog banget dibingungkan dengan doa doa yang sama yang dipanjatkan ( barangkali ) dalam waktu bersamaan. Barangkali dibenak Tuhan :"Semarang sudah banjir, ditambah lagi sedikit tidak kentara,lha kasihan Muji dan temannya yang jas hujannya sobek dan tidak bawa payung."

Keempat, memang apes nasib Tuhan, mau jadi tempat sampah ha ha ha ha

 

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

Purnawan Kristanto's picture

Doa yang melecehkan Tuhan

Doa-doa semacam minta supaya Tuhan memindah hujan menurut saya "melecehkan" Tuhan. Kapasitas Tuhan yang maha besar dan penguasa alam semesta itu direduksi untuk urusan yang remeh-temeh. Ini seperti meminta SBY mengurusi pertengkaran dua tukang parkir yang berebut lahan parkir.

Doa minta Tuhan memindah hujan adalah doa dengan iman yang memindah kerikil.

Kalau berdoa dengan iman yang memindah gunung, maka saya akan minta mukjizat yang lebih besar:

1. Tuhan melembutkan hati orang Israel dan Palestina sehingga mereka berdamai.

2. Tuhan menghentikan perusakan hutan di bumi ini sehingga kerusakan lingkungan dikurangi.

3. Tuhan memberi hikmat kepada manusia sehingga menemukan bahan bakar non fosil terbarukan yang ramah lingkungan.

4. Tuhan memberikan keberanian kepada SBY untuk memberantas korupsi, pengungkap pelanggaran HAM dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Nah....yang ini benar-benar doa yang menghormati Tuhan

__________________

------------

Communicating good news in good ways

mujizat's picture

Ini detil doa memindahkan hujan

@Pak Purnawan,

Shalom.

Benar, banyak doa yang sebenarnya lebih penting untuk diminta, namun dalam urusan yang cukup urgens, Muji rasa tidak melecehkan Tuhan kalau meminta hal yang remeh sekalipun, misal soal memindahkan hujan, itung-itung ini cara Tuhan melatih iman. Sebelum memiliki iman yang memindahkan gunung, tidak apa untuk alami peneguhan iman yang memindahkan kerikil,...

Tadi malam, Rabu 14 July 2010 Muji ke Yogya lagi dan kami lakukan persekutuan doa dengan beberapa adik rohani yang baru. Setelah acara doa usai dan beberapa teman sudah pulang, kami lanjutkan share dengan ibu Yana. Ketika Muji tanya detil doanya yang kemarin itu, ibu Yana ngomong bahwa dia berdoa begini:

"Tuhan, setelah ini kami mau pelayanan ke rumah sakit. Hamba minta Tuhan kirimkan malaikat untuk menghentikan hujan ini, dalam nama Yesus.

Mari malaikat surgawi yang berlaksa-laksa, saya minta kalian menghentikan hujan dalam waktu lima menit; bentangkan kain yang lebar untuk mencegah hujan turun, dan jagai agar tidak turun hujan sampai jam dua belas malam, dalam nama Yesus." kata ibu Yana.

"Agar pak Hary tidak kehujanan, saya juga minta para malaikat Tuhan untuk memindahkan hujan ke Semarang. Kemaren saya terus ke rumah sakit untuk mendoakan si Anu (Muji lupa nama pasien). Lha koq jam tujuh malam selagi kami jalan koq gerimis lagi, langsung saya bilang ke malaikat: Lha, ... mbrojol to? Ayo malaikat, tolong yang hati-hati menjagai agar hujan jangan turun dulu. Benar pak, gerimis langsung berhenti seketika itu juga. Luar biasa Tuhan itu dalam melatih iman kita." lanjut ibu Yana.

Dan "secara kebetulan" juga, hujan baru dilanjutkan sesudah jam 12 malam.

Salam,

Mujizat

__________________

 Tani Desa

matahari's picture

@ Purnawan : tidak melecehkan Tuhan

Wan, kalo menurutku, doa seperti itu tidak melecehkan Tuhan, karena tidak ada sesuatu yang terlalu kecil untuk Tuhan tidak perhatikan, dan tidak ada yang terlalu besar sampai Tuhan tidak sanggup mengatasinya.

Orang-orang beriman di dalam Kristus itu banyak yang berbeda level iman (vertikal) dan berbeda sudut pandang (horisontal).  Saking variatifnya pemahaman orang terhadap suatu doktrin, dan saking banyaknya perbedaan mindset manusia, maka tidak aneh bila satu sama lain berdiri secara individual di hadapan Tuhan sebagai entitas pribadi yang dihormati Tuhan.  Tuhan sangat paham kebutuhan, keinginan, dan pemahaman setiap individu, sehingga Dia berkarya dan menjawab doa individu dengan caraNya yang unik.  Kita tidak bisa menghakimi suatu fenomena rohani atau sikap hati seseorang ketika mengimani sesuatu, sebab kita tidak tahu pikiran Tuhan atas setiap individu.

Kalo si A terpeleset kakinya terluka sedikit lalu dia berdoa minta Tuhan sembuhkan lukanya atau ringankan rasa sakitnya, mungkin itu hal remeh buat kita.  Ibaratnya, "ah gitu aja kok cengeng, cuma tergores dikit".  Tapi mungkin bagi si A itu adalah persoalan serius.  Dan tentunya ketika Tuhan mendengar doa si A, Tuhan benar-benar memandang dan memikirkan A, bukan memandang dan memikirkan argumen kita terhadap si A.

Tuhan mengenal setiap umatNya secara spesifik, tidak ada hal yang terlalu remeh untuk tidak Dia perhatikan.  Karena itu pulalah firmanNya berkata, "Mintalah, maka engkau akan diberi.  Ketuklah.... dst"  Tuhan tidak pernah membatasi kita dalam hal permintaan, kita boleh minta hal besar, juga boleh minta hal kecil.  Yang menurut kita kecil / remeh, belum tentu menurut orang lain sama.

Demikian Wan, komentar saya, semoga bisa diterima.  Sori saya panggil nama karena usia kita sama.

 

Purnawan Kristanto's picture

Respon untuk pak Muji dan Matahari

Respon saya ada dua:

1. Kita diberi otak untuk digunakan, bukan sebagai pengisi kepala. Bukankah kita bisa memakai mantel hujan, naik becak, taksi atau mobil? Menurut saya itu lebih menghormati Tuhan dan beriman.

2. Sebelum Paulus terdampar di pulau Malta, mengapa dia tidak berdoa supaya badai itu dipindah ke tempat lain? Apakah Paulus tidak punya iman yang memindahhkan badai?

__________________

------------

Communicating good news in good ways

mujizat's picture

@Pak Pur, thanks 4 advice,...

Pak Pur:

Respon saya ada dua:

1. Kita diberi otak untuk digunakan, bukan sebagai pengisi kepala. Bukankah kita bisa memakai mantel hujan, naik becak, taksi atau mobil? Menurut saya itu lebih menghormati Tuhan dan beriman.

2. Sebelum Paulus terdampar di pulau Malta, mengapa dia tidak berdoa supaya badai itu dipindah ke tempat lain? Apakah Paulus tidak punya iman yang memindahhkan badai?

Muji:

Thanks untuk nasihatnya pak Pur.

Mungkin Yana, teman Muji, melihat bahwa mantel hujan Muji sobek di bawah dagu, dan dianya sendiri lupa bawa jas hujan.

Lain kali pakai hikmat.

Trims sekali lagi.

Salam,

Mujizat

__________________

 Tani Desa

teograce's picture

doa dan iman

numpang ngomong.. :D

ada orang-orang tertentu yang berpikir berdoa mengenai hal yang remeh atau yang kecil-kecil itu ga perlu, berdoalah untuk hal yang besar. tapi ada juga orang-orang lainnya yang berpikir doa untuk hal yang kecil itu perlu bahkan sangat baik, karena bahkan dalam hal yang terkecil sesungguhnya tidak ada peran manusia di dalamnya. semua itu adalah seijin/sekehendak Tuhan. itu menunjukkan kebergantungan manusia sepenuhnya kepada Tuhan.

pemikirannya menurut saya sebenarnya di konsep beriman/mengimani. saya pernah mendengar kotbah tentang hal ini. Abraham beriman-> Tuhan berjanji, Abraham percaya Tuhan berkuasa memenuhi janjinya. Saya mengimani -> Tuhan tidak berjanji, tapi saya percaya Tuhan berikan apa yang saya doakan. kesimpulan kotbah ini adalah beriman dengan mengimani adalah 2 hal yang berbeda. kadang agak bingung dengan rupa-rupa pemikiran orang mengenai iman. ada-ada aja.

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

mujizat's picture

@Teograce, "Tuhan tidak berjanji" bisa berarti "Tuhan berjanji"

Shalom,

Teograce:

Abraham beriman-> Tuhan berjanji, Abraham percaya Tuhan berkuasa memenuhi janjinya. Saya mengimani -> Tuhan tidak berjanji, tapi saya percaya Tuhan berikan apa yang saya doakan. kesimpulan kotbah ini adalah beriman dengan mengimani adalah 2 hal yang berbeda. kadang agak bingung dengan rupa-rupa pemikiran orang mengenai iman. ada-ada aja.

Muji:

Ada sebuah peluang yang Yesus berikan buat kita, dan melalui peluang itu dapat dilakukan terobosan.

Sabda Yesus yang begini:

Yohanes 15:7

Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
 

Secara umum ayat tersebut memberikan keluasan peluang. Jadi walaupun secara spesifik Tuhan ngak pernah berfirman: mintalah hujan, mintalah agar Ku-kirimkan malaikat buat hentikan hujan, namun sebenarnya Yohanes 15:7 tersebut sudah menyiratkan janji Tuhan.

Jadi, "Tuhan tidak berjanji" bisa berarti "Tuhan telah berjanji".

Salam,

Mujizat

__________________

 Tani Desa

teograce's picture

mujizat : Yohanes

mujizat :

Yohanes 15:7

Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
 
 Secara umum ayat tersebut memberikan keluasan peluang. Jadi walaupun secara spesifik Tuhan ngak pernah berfirman: mintalah hujan, mintalah agar Ku-kirimkan malaikat buat hentikan hujan, namun sebenarnya Yohanes 15:7 tersebut sudah menyiratkan janji Tuhan.

Jadi, "Tuhan tidak berjanji" bisa berarti "Tuhan telah berjanji".
 

 

teograce :

ini kan tidak sesederhana itu.. kalau memang aturannya sesederhana itu, saya akan minta uang sebanyak yang salomo miliki dulu.. hahaha...

sebenernya permasalahannya muncul ketika seseorang sudah merasa "mengimani" lalu kemudian apa yang "diimani" tidak menjadi kenyataan, Tuhan tidak memberikan.bagaimana reaksi selanjutnya?  

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

mujizat's picture

@Teograce, iman butuh kesabaran,... diuji dengan waktu, atau,..

teograce :

ini kan tidak sesederhana itu.. kalau memang aturannya sesederhana itu, saya akan minta uang sebanyak yang salomo miliki dulu.. hahaha...

sebenernya permasalahannya muncul ketika seseorang sudah merasa "mengimani" lalu kemudian apa yang "diimani" tidak menjadi kenyataan, Tuhan tidak memberikan.bagaimana reaksi selanjutnya? 

Muji:

Setuju. Tidak sesederhana itu. Tuhan lihat kebutuhan, lihat motif apa dibalik permintaan.

Kalau seseorang belum siap dapat emas seistana penuh, maka Tuhan ngak kasih. Jangan-jangan dipakai kawin lagi. Ha ha haa,...

Nah, Ariel Peterpan barangkali adalah contohnya (mudah2an video mesum itu hanya "mirip" Ariel dan bukan Ariel sendiri).

Kala ga salah, Tuhan berjanji kepada Abraham untuk kasih anak via Sarah, ketika usia Abraham 75 tahun, dan TUHAN baru genapi janji-Nya kalau ngak salah ketika umur Abraham 100 tahun. Yang jelas, cukup lamaaa,...

Iman membutuhkan kesabaran, dan kesabaran diuji oleh waktu, dengan catatan bahwa permintaan tersebut disetujui TUHAN. Tetapi kalau permintaan itu ngak dapat persetujuan Tuhan, karena misalnya motifnya salah, maka itu mrpkn soal lain lagi.

Salam,

Mujizat

__________________

 Tani Desa