Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Melihat Neraka Dari Jauh

Tante Paku's picture

     BUKAN berarti Tuhan Allah itu jahat dan tidak memperhatikan orang lain yang tidak setuju dengan pandangan Alkitab ketika mereka yang tidak sependapat akhirnya digiring masuk neraka. Seolah-olah Tuhan Allah mengirim siapapun yang tidak setuju dengan kekristenan ke neraka, apakah kesimpulan ini benar? Padahal DIA tidak mengirim siapapun ke neraka, sepertinya Tuhan Allah adalah Pribadi yang tanpa ampun, padahal Dia adalah Maha mengampuni kita semua.

     Saya melihat di rak-rak toko buku, ternyata banyak buku yang menceritakan tentang perjalanan penulisnya ke neraka, ada juga yang ke sorga. Perjalanan ke neraka, apa sih enaknya? Dari ceritanya saja serba tidak nyaman, kenapa mesti melihatnya? Ya, mungkin maunya perjalanan rohani  untuk menghasilkan cerita rohani demi menguatkan iman kita, baik ke sorga maupun ke neraka. Saya akan menulis tentang neraka, karena kalau menulis tentang surga, kadang hati ini bertanya, apakah saya cukup baik untuk masuk surga? Apakah PERBUATAN BAIK itu? Standar saya dan anda tentang perbuatan baik bisa jadi berbeda, karena menjadi orang baik bukanlah hal yang memberikan kita jalan masuk ke surga. Sementara standar-Nya terlalu amat tinggi.

pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, (Titus 3:5).

 Inilah beberapa percakapan para calon penghuni neraka dengan beberapa malaikat yang menjaga neraka. Tentu saja saya tidak berani dekat-dekat pintu gerbang neraka, dari jauh saja panasnya sudah terasa apalagi dekat, saya hanya menggunakan teknologi robot untuk mendengarkan beberapa perbincangan yang menarik untuk dilaporkan. Lagian kalau ketahuan malaikat penjaga neraka, mereka pasti menganggap saya bagian dari penghuni neraka tersebut, kan berabe, padahal belum saatnya semua itu terjadi dan maunya jangan dulu, masih seneng bermain-main di bumi.

Malaikat Penjaga neraka 
: "Eh, kamu waktu hidup di bumi cita-citamu jadi apa?"

Calon penghuni neraka      :
"Sejak dahulu saya memang punya cita-cita JADI ORANG GILA!"

Malaikat penghuni neraka : "Lho aneh, apa sebabnya?"

Calon penghuni neraka      : "Katanya orang gila itu tidak masuk neraka!"

Malaikat penghuni neraka : "Hah? Gue tanya Tuhan Yesus dulu ya?"

     Walaupun namanya pakai RADEN, maklum keturunan Raja.  ketika masuk neraka sama dengan yang lain, tidak ada prioritas, harus mengisi formulir. Dan sang malaikat penjaga, sambil bertanya terus mencatatnya,hingga pada pertanyaan, "Raden, golongan darahmu apa?"
 
     "Darah biru!" jawab Raden tegas. Sang malaikat melotot kaget.

     Di pintu yang lain, maklum pintu Neraka itu banyak banget, ada perbincangan seperti di bawah ini.

Malaikat penjaga neraka :
"Selama hidup di bumi, pengalaman  MANIS apa yang paling berkesan?"

Calon penghuni neraka   :
"Ketika bekerja di PABRIK PERMEN!"

      Pintu lainnya lagi terjadi percakapan serupa, memang tidak ada jam istirahat di Neraka, karena memang calon penghuninya membludak, itu yang saya lihat, benar-benar luar biasa, seperti kacang goreng saja Neraka itu larisnya.                        

Malaikat penjaga neraka : "Kamu ini ANAK PENDETA terkenal kok sampai masuk neraka, apa nggak malu hah?!"

Calon penghuni neraka   : "Enggak pak, yang malu kan ayah saya."

     Sementara itu, pada antrian belakang ada seorang suami istri tengah ribut di pintu gerbang neraka, melihat wajah dan bahasanya seperti orang Indonesia tuh, tampak sang istri memarahi suaminya.

Istri      : "Kamu memang TOLOL, kalau kemarin masuk asuransi kan tidak begini jadinya. Perusahaan itu kan menjamin kalau terjadi kecelakaan dijamin tidak masuk neraka! Sekarang beginilah akibat KETOLOLANMU, siapa yang akan mengganti rugi akibat kecerobohanmu dalam menyopir itu hah? Dasar suami TOLOL! BEGO! BODOH! DUNGU!"

Suami  : "Hiks...hiks..."

     Begitulah saya lihat, sang suami cuma diam sambil menangis, sementara sang istri terus ngomel sepanjang waktu.  Antrian untuk masuk neraka memang panjang dan selalu padat, sangat melelahkan untuk bisa masuk neraka itu, toh peminatnya tidak pernah sepi. Dengan peluh bertetesan, disamping tempatnya memang panas (maklum nggak ada kipas angin, apalagi AC) para malaikat penjaganya juga tegas-tegas, kalau tidak mau tertib pasti kena sangsi yang lebih berat (sangsi apa yang lebih berat daripada masuk neraka ya? Kabarnya sih, ditusuk tombak dari
TAHITI sampai UBUN-UBUN kemudian di bakar kayak sate
nggak matek-matek).

 

Tiba-tiba ada seorang calon penghuni baru, yang waktu di dunia adalah pejabat tinggi, bersama kedua pengawalnya (rupanya sang pengawal juga setia menemani atasannya untuk masuk neraka juga) ia mendekati kepala malaikat bermaksud minta prioritas.

     "Pak malak YHWH," katanya sambil memberi hormat. "Saya terburu-buru ingin masuk, di dalam sudah menunggu atasan saya untuk rapat penting, boleh saya masuk duluan?" katanya mencoba berwibawa, Neraka bukan Dunia pak, malaikat mana yang gentar mendengar itu?

     "Wah maaf tidak bisa!" jawab malaikat yang rupanya pemimpin dari para malaikat penjaga neraka itu. "Semua penghuni harus antri dan mengisi formulir terlebih dahulu, tak perduli anda bekas jendral atau pendeta!"

     Sambil bersungut-sungut ia berjalan  kembali ke antrian, mantan pejabat tinggi itu ngedumel, "Awas nanti akan kubentuk PANSUS NERAKA untuk mendemo peraturan yang tidak baik ini!"

     Akhirnya saya bosan mengintip pintu gerbang neraka yang sangat padat , dan tiba-tiba saja saya sudah turun kembali ke dunia. Apesnya saya turun di
tengah-tengah kuburan yang cukup luas dan seorang bapak yang pas berada di kuburan itu langsung mengutarakan isi hatinya kepada saya, seolah teman lama saja.

     "Saya benar-benar  TIDAK DAPAT MELUPAKAN saat-saat istriku meninggal dunia,hiks........" ujarnya sendu.

     "Oh, anda memang seorang suami yang amas sangat setia kepada istrinya." jawabku mengagumi.

     "Tetapi sekarang SAYA LUPA dimana kuburannya itu!"

     "Hah?!" Walah terlanjur kupuji kesetiaanya kok buntutnya lupa kuburan istrinya, saya pun pamit meninggalkan dia sendirian, bila membantu mencari makam  istrinya, toh akan percuma juga, soalnya memang tidak tahu.

     Akhirnya saya tiba di rumah, saking laparnya saya langsung masuk dapur dan benar-benar apes, merasakan KETAN yang paling tidak enak yaitu KETANcap pisau dapur!  Apes...apes tenan!

Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat.

 

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat