Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Mengampuni Obat Kebencian

julian's picture

 

Bacaan Nats: Matius 18:21-35

 

Mengampuni orang lain bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Namun, bukan berarti seseorang tidak dapat mengampuni. Hal ini dialami oleh Ernawati. Ia dikuasai kebencian, akar pahit, dan dendam, tetapi ketika percaya kepada Yesus, ia dapat mengampuni dengan sepenuh hati.

Awal kisah pahitnya sejak kedua orang tua berpisah dan ibunya menikah dengan ayah tirinya, ia selalu mendapat perlakuan kejam dari ayah tirinya.

"Saya nggak pernah dianggap sebagai anak," katanya.

Perlakuan kasar yang dialami Erna dan adiknya, berlangsung hingga beranjak dewasa. Ayah tirinya sering memukuli tanpa sebab yang jelas, sedangkan ibunya tidak bisa berbuat apa-apa.

Baca juga: Ketika Menjadi Lemah

Perlakuan yang tiada kunjung berakhir membuat Erna sangat benci dan dendam. Goresan ini menimbulkan niat di hatinya untuk membunuh sang ayah tiri.

"Aku pernah mau bunuh Bapak aku pake pisau gitu, tapi gagal. Nggak tahu kenapa. Ada suara ngelarang aku untuk membunuh gitu," ungkapnya.

Walau rencana gagal, ia terus merencanakan untuk membunuh ayahnya. Karena terus gagal berusaha membunuh sang ayah, ia lelah dan merasa berat penderitaannya sehingga berniat bunuh diri, tetapi tidak bisa melakukannya.

Suatu hari, ia berdoa dengan hati yang hancur mempertanyakan kepada Tuhan mengapa penderitaan ini ditimpakan kepadanya, dan mengapa ia harus mendapatkan ayah tiri yang sangat kejam kepadanya.

Saat itu ia mendengar suara yang berkata, "Anakku, Aku mengasihimu. Kalau engkau percaya kepadaKu, percayalah akan mujizat yang terjadi." Timbul pengharapan di hatinya, bahwa sang ayah akan bertobat.

Dan, ketika menghadiri  persekutuan, Erna membuat keputusan tersulit, yaitu ...

Baca selengkapnya: klik disini