Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Lucifer: Kabar (Dari) Burung Atau Kabar (Dari) Alkitab

RDF's picture

Saya mampir sebagai pembaca (saja) di SABDA Space sejak tahun 2008 yang lalu. Cukup banyak Blog dari para Bloger yang saya simak di SABDA Space ini, mulai dari Blog yang hanya jadi sekedar bahan bacaan saja, Blog yang dapat dibilang menjadi sumber inspirasi yang membuka logika dan nalar berpikir Kristen saya sampai Blog yang menambah keimanan saya dalam hal sebagai seorang Kristen. Blog-blog dari (mengikuti urutan jumlah produksi Blog) Tante Paku, Purnawan Kristianto, hiskia22, hai hai, mujizat, anakpatirsa sampai Kejarlah Kasih tentang Semua Telah Dibenarkan sudah saya konsumsi habis.

Sebagai Bloger (tamu) baru, saya berharap Blog pertama yang saya tulis ini boleh mendapat perhatian sampai tanggapan dari para Bloger SABDA space yang saya kagumi.

 

Terima Kasih.

 

 

Tentang Lucifer: …

Hmm… saya sudah mendengar asal usul setan dari banyak orang, …banyak di sini maksudnya, benar-benar bukan hanya lebih dari satu, tetapi dari BANYAK orang, mulai dari orang tua saya, keluarga besar saya, tetangga saya, teman-teman saya, mulai dari teman-teman sebangku sekolah, teman-teman sebangku kuliah, baik itu kuliah satu jurusan, kuliah lain jarisan, teman-teman kuliah di universitas tempat saya bersekolah di negeri Kincir Angin, Belada, teman-teman kantoran, teman-teman seprofesi dalam mencari uang, teman-teman artis, bahkan… dari para pendeta-pendeta, mulai dari pendeta-pendeta yang namanya sudah akrab di ‘kancah perkhotbahan Indonesia’ sampai pendeta yang maaf kata kaga terkenal dan kaga eksis, dari pemulung/ pemungut sampah di jalanan yang saya ajak ngobrol, juga pekerja-pekerja kantoran bonafid si sepanjang kawasan Sudirman-Thamrin Jakarta, lalu … BANYAK lagi deh … maksudnya BANYAK, mungkin puluhan, … bahkan ratusan … ribuan mungkin kalau saya mulai pikirikan satu per satu. BANYAK orang itu semua berbicara dengan ‘bahasa’ yang sama dan serempak bahwa setan itu bermuasal dari si Setan yang adalah ciptaan Sang Pencipta (TUHAN/ ALLAH) yang hendak melakukan upaya kudeta, lebih rinci lagi biasanya BANYAK orang itu menyebut si Setan dengan namanya si Lucifer, yang adalah Sang Malaikat Juru Musik yang sangat menawan, indah, cantik, dan mengagumkan akan tetapi hendak mengambil posisi dan hendak menyamai Sang Pencipta (TUHAN/ ALLAH).  Mungkin di hatinya, si Lucifer itu bergumam, “… enak betul Sang Pencipta ini … setiap hari (pagi) mendapatkan Pujian dan Nyanyian-Nyanyian nan indah dari para sekumpulan Malaikat-Malaikat dan kekuasaanNya yang tak terbatas dan absolut.” “Akulah yang seharusnya lebih pantas mendapatkan semua itu” (sampai pada saya mengetik di sini, saya mulai berpikir, bukankah dari yang saya dengar juga bahwa malaikat diciptakan oleh Sang Pencipta hanya untuk melaksanakan perintahNya? Lalu bagaimana mungkin bisa si Lucifer itu menjadi berbalik menentang Sang Penciptanya?…). Di akhir cerita, upaya si Lucifer melakukan kudeta sudah pasti jelas tertangkap basah oleh Sang Pencipta sehingga gagal malahan kemudian tindakannya tersebut menjadi asal muasal kejatuhannya sendiri, sehingga ia dibuang dari Surga (tempat yang dipercaya sebagai tempat tinggal Sang Pencipta) ke bumi atau firdaus atau neraka atau apalah tergantung dari siapa yang bercerita, yang jelas BANYAK orang itu berkata si Lucifer dibuang dari Surga. … Belumlah lagi cukup drama kecongkakan tersebut, tidak lupa si Lucifer melengkapi drama kudetanya terhadap kekuasaaan tak terbatas Sang Pencipta dengan memprovokasi atau mengajak pendukung baginya yaitu malaikat-malaikat lain sejumlah hampir 1/3 pasukan malaikat di Surga (lagi-lagi nalar saya membayangkan entah bagimana si Lucifer ini melancarkan provokasinya terhadap sesama para malaikat), yang pada akhirnya para 1/3 pasukan malaikat tersebut menjadi pendukungnya untuk menjadi antek-anteknya yang kemudian dikenal dengan setan-setan atau roh-roh jahat atau apalah yang lagi-lagi tergantung siapa yang bercerita tetapi yang jelas BANYAK orang yang bercerita kepada saya sepakat bahwa itulah asal usul terciptanya Si Setan (sebagai seorang tokoh sentral dan pimpinan dunia setan) dan antek-anteknya.

 

Tidak berhenti sampai di situ tentang cerita asal-usul setan yang saya dengar dari BANYAK orang, biasanya saya melanjutkannya dengan melontarkan pertanyaan darimana sumber mereka sehingga mereka dapat bercerita sebuah drama kudeta pertama yang mengerikan tadi. Tidak mungkin BANYAK orang tersebut menjadi saksi drama kudeta tersebut dan memang TIDAK ada satupun dari BANYAK orang tersebut yang menyaksikan secara langsung sebuah drama atau lebih tepat disebut sebuah tragedi terbesar sepanjang Penciptaan yang terjadi terhadap Sang Penciptanya yang mungkin telah terjadi ribuan tahun lalu atau mungkin puluhan ribu tahun yang lalu atau mungkin ratusan ribu tahun yang lalu atau … milyaran tahun yang lalu???  

 

Merespon pertanyaan saya tadi akan sumber cerita asal usul setan yang dengan lancar mereka paparkan, hampir sebagian besar dari BANYAK orang tadi menjawab bahwa sumber mereka adalah dari pendeta. “Pendeta,?” tanya saya lagi membalas jawaban mereka. Hmm…., saya pun juga sangat yakin sebenarnya kalau pendeta-pendeta yang mereka maksud tersebut juga bukanlah saksi hidup tragedi kejatuhan si Lucifer yang mereka maksud. Biasanya BANYAK orang tersebut menyambung pertanyaan kegusaran saya dengan jawaban bahwa tragedi memilukan itu juga tertulis di Alkitab. Memang tidak semua dari BANYAK orang tersebut dapat menyebutkan dengan tepat rujukan kitab, pasal dan ayat yang mereka maksudkan tentang tragedi kejatuhan si Lucifer tersebut akan tetapi karena pertanyan-pertanyaan ini sudah saya ulang beratus-ratus kali … mungkin pula beribu-ribu kali, akhirnya tentunya bagi yang lupa akan rujukanya, saya sendiri menjadi sudah terbiasa dengan rujukannya dan menjadi tanggap kalau-kalau yang mereka maksud selalu adalah rujukan kepada kitab Perjanjian Lama dari Alkitab yaitu pada kitab Yesaya 14: 1-17, biasanya mereka merujuk pada kata Lucifer di sana. Dan satu lagi yang menjadi rujukan favorit BANYAK orang tersebut adalah Yehezkiel 28:13-15 yang biasanya mereka merujuk pada kata kesempurnaan dan kerub serta kata yang dibuang dari taman Eden. Bahkan akhirnya tidak jarang saya yang menyebutkan rujukannya kepada para sebagian BANYAK orang yang sempat lupa rujukan tepatnya di Alkitab.

 

Ya betul … jawaban-jawaban BANYAK orang itulah yang telah mewarnai pikiran saya sejak saya kecil walau entah dari siapa untuk yang pertama kalinya saya mendengar cerita asal usul setan tersebut, tetapi Alkitab dan ayat-ayat rujukan tersebutlah yang selalu menjadi ayat mujarab untuk mengakhiri pembicaraan dan mengakhiri nalar dan logika berpikir serta rasa keingintahuan saya akan pertanyaan mengenai asal muasal setan.

 

Tetapi… tidak pada hari itu. … yaitu pada suatu hari dimana saya berpikir saya perlu kembali kepada logika dan daya nalar yang paling mendasar dalam menjawab rasa keingintahuan seseorang serta membuktikan keabasahan dari suatu cerita turun temurun tentang asal muasal setan yang sudah beredar melalui BANYAK orang tersebut. Pada hari itu saya mengambil Alkitab usang saya yang bersampulkan kulit berwarna hijau versi Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) (mungkin LAI adalah satu-satunya lembaga yang mengeluarkan Kitab Suci Alkitab di Indonesia dengan bahasa Indonesia), membukanya pada kitab pertama yang menjadi rujukan BANYAK orang itu yaitu kitab Yesaya pada pasalnya yang keempat belas. Saya membacanya perlahan-lahan dari ayat yang pertama bahkan menemukan Judul pasal tersebut yaitu Ejekan tentang raja Babel, alhasil saya tidak menemukan kata Lucifer pada Alkitab saya melainkan kata Bintang Timur, Putra Fajar.

 

Kemudian saya melanjutkan pembacaan saya pada kitab Yehezkiel pada pasalnya yang kedua puluh delapan mulai dari ayatnya yang pertama. Saya pun juga mulai membacanya dari paparan judul pasal tersebut yaitu Nubuatan melawan Raja Tirus. Hati saya mulai berdebar-debar seolah-olah saya berada dalam misi membongkar isi peti harta karun, … pada saat itu, kata Luciferlah yang bagi saya seperti isi peti harta karun tersebut dan saya terus berharap-harap menemukan kata tersebut. Alhasil, setelah saya sisiri kata demi kata dan membacanya hingga berulang-ulang, untuk kali ini lagi saya dikecewakan karena tidak juga tidak menemukan kata Lucifer.

 

Hari itu saya berusaha membaca rujukan-rujukan kitab, pasal dan ayat-ayatnya sebagaimana saya baru pertama kali membacanya, saya berusaha melepaskan pikiran dari prasangka dan niat untuk sekedar menjustifikasi sebuah pendapat melainkan benar-benar berangkat dari sebuah pemikiran sederhana bahwa saya hendak membaca untuk menyimak kisah apa yang sedang diungkap di sana. Jika mau membacanya secara proposional dan jujur tanpa alur pembuktian terbalik, sulit rasanya menangkap dengan logika bahwa rujukan-rujukan tersebut tengah berbicara tentang asal usul setan yang sudah turun temurun itu. Belum lagi ditambah dengan kutipan dari kitab Wahyu mengenai kudeta 1/3 pasukan malaikat itu yang dari BANYAK orang yang berbicara kepada saya selalu merujuknya kepada kitab Wahyu. Benar-benar sebuah puzzle yang terpencar dimana-mana dari sebuah teka-teki pertanyaan dasar yang seharusnya secara nalar diungkapkan pada kitab (buku) awal Alkitab yaitu Kejadian tetapi ini terpencar di Kitab Yesaya lalu Yehezkiel dan potongan puzzle yang terakhir ditemukan di kitab Wahyu.

 

Pada hari itu tidak terasa waktu sudah bergulir hampir setengah hari dan pada hari itu juga, tidak seperti hari-hari sebelumnya, saya tidak dapat atau mungkin tidak mau menghentikan perasaaan ingin tahu yang sudah menyusupi saya dari hari-hari sebelumnya untuk mencari tahu asal muasal setan langsung dari sumbernya tanpa harus lagi bertanya kepada BANYAK orang tersebut. Akan tetapi, mencari pada sumber rujukannya pada dua kitab tadi tidak memberikan jawaban atau paparan yang lugas. Sudah saya bolak-balik hampir puluhan kali kitab-kitab tersebut tetapi benar-benar tidak dapat memberikan jawaban atas pertanyaan saya di awal. Hmmm… “Jangan-jangan bukan dua kitab itu yang memuat rujukan untuk jawaban pertanyaan saya,”. Otak sayapun mulai bekerja berat dalam menggali memori yang mungkin terpendam bak sebuah komputer melakukan pencarian data yang tersimpan. Kembali otak saya mulai memaksa diri untuk mencari rujukan kitab apapun yang pernah didengarnya. Akan tetapi selama berpuluh-puluh tahun saya menjadi seorang Kristen, berpuluh-puluh tahun dari Sekolah Minggu dan duduk manis mendengarkan khotbah dan pengajaran pendeta, rasanya tidak juga ditemukan pada memori saya tentang rujukan asal usul setan yang lainnya. “Aaah… mungkin saja saya harus merujuk kepada kitab Kejadian pada pasalnya yang pertama, mungkin saja ada yang tertinggal dari yang selama ini saya pahami”, gumam kecil saya. Secepat kilat saya balikan Alkitab usang saya pada kitab pertama Kejadian, secepat itu pula saya temukan judul Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya. Saya membaca ulang isi kitab pertama ini entah untuk keseberapa banyak kalinya seperti seolah-olah saya belum pernah membacanya itu bahkan terus tanpa henti hingga tidak terasa sudah pada pasalnya yang kesepuluh dan terus berharap-harap saya menemukan pasal Lucifer di sana. Saya terus berlogika jika saja pasal-pasal tentang penciptaan matahari, binatang sampai manusia begitu jelas tertulis di kitab Kejadian tersebut masakan Alkitab tidak bisa juga menulis dengan jelas tentang asal muasal setan sehingga kita manusia dapat mengerti dengan jelas siapa itu setan dari sumbernya Alkitab secara langsung. Saya masih berkeyakinan pasti ada tertulis di salah satu kitab atau ayat dan terus masih dengan perasaan yang menggebu-gebu dan antusias untuk mengakhiri pertanyaan yang sudah merasuki saya ini saya tepat membalik-balik halaman demi halaman Alkitab saya.

 

Setelah terus membalik-balik lembaran Alkitab pada kitab Kejadian, saya secara sadar dan mendadak terinspirasi untuk melanjutkan pencarian ini dengan laptop saya yang tentunya terhubung dengan internet. Saya segera membuka halaman mesin pencari ulung yang sudah terkenal dalam pencarian internasional, Mr. Google. Dari sejak saat itu, saya berselancar menggunakan internet dan melanjutkan pencarian saya terhadap asal usul setan dengan bantuan mesin Google. Saya mulai mencari Alkitab online dan mulai memasukkan kata-kata seperti setan, Lucifer, malaikat, roh jahat dan sejenisnya dan selalu membaca tautan kitab dan ayat yang disarankan.

 

Kitab demi kitab, ayat demi ayat, menit demi menit, sampai jam demi jam bahkan hari itu pun berlalu dengan cepat tetapi tidak satu pun referensi saya temukan yang menjawab asal muasal setan dari Alkitab.

 

Di hari-hari berikutnya, pencarian ini masih terus berlanjut dan sama seperti pencarian di hari-hari sebelumnya, saya tidak pernah menemukan jawaban dari pertanyaan saya akan rujukan kitab dan ayat dari Alkitab. Mulailah saya berpikir apakah mungkin BANYAK orang itu, sebegitu BANYAK orang itu bisa salah secara masal. Mungkinkah BANYAK orang itu bisa salah seolah-olah menerima rujukan yang mereka sebutkan itu sebagai jawaban dari pertanyaan asal muasal setan padahal rujukannya tidak menjawab pertanyaannya. Atau masih mungkin juga, mungkinkah BANYAK orang itu tidak pernah memeriksanya bahkan membacanya langsung dari Alkitab. Masih juga mungkin, mungkinkah BANYAK orang itu sudah dimatikan nalar dan akalnya sehingga BANYAK orang tersebut hanya menerima saja bahwa seolah-olah rujukan kitab itu sudah menjadi jawaban atas pertanyaan asal muasal setan. Lalu bagaimana mungkin jika Alkitab atau sumbernya tidak berbicara tentang suatu peristiwa tetapi BANYAK orang tersebut berbicara seolah-olah Alkitab yang mengataknnya. Seketika itu juga, mendadak saya teringat akan sebuah tontonan zaman kecil saya di TV dari program TVRI yaitu tentang sebuah permainan atau kuis “Pesan Berantai” dimana Sang Pembawa Acara menunjukkan sebuah kertas berisi tulisan sebuah kalimat yang cukup panjang dan rumit sebagai pesan yang harus dibaca di dalam hati yang lalu harus diteruskan melalui bisikan oleh seseorang kepada seseorang di belakangnya yang adalah satu grupnya dan biasanya akan ada lima sampai enam orang yang berbaris dalam satu grupnya menunggu bisikan pesan tersebut mulai dari orang pertama yang membawa pesan langsung dari Sang Pembawa Acara hingga bergulir pada orang keenam yang biasanya orang terakhir. Adapun yang biasa terjadi adalah bahwa pesan yang harus dibacakan oleh orang terakhir yang menerima pesan berantai tersebut sudah tidak sama lagi seperti pesan yang pertama kali diminta oleh Sang Pembawa Acara dan biasanya malah menjadi lucu kalimatnya. Ada bagian-bagian kalimat yang tertukar, hilang bahkan muncul kalimat baru yang menghilangkan sama sekali arti pesan awal atau bahkan pernah terjadi pesan itu benar-benar hilang tidak berbekas satu kata pun.

 

Nurani dan nalar saya pun mulai terganggu. Secepat itu pun saya mulai berpikir jelek, jangan-jangan… berita tentang asal muasal setan tidak pernah ada di dalam Alkitab tetapi pesan tentang berita itu menjadi seolah-olah ada atau terkesan ada karena ada salah penyampaian pesan berantai bak Acara TV yang saya sebutkan tadi.

 

Rasa keingintahuan saya tidaklah pudar semenjak itu. Di hari-hari berikutnya, saya meneruskan pencarian saya kembali menggunakan laptop dan mesin google saya. Saya ketik semua kata-kata seperti asal muasal setan, Lucifer, roh jahat, the fallen angel, the history of satan, dan masih banyak lagi yang berkaitan dengan pertanyaan saya di awal dan dengan setia juga saya membaca setiap tautan referensi yang muncul dari Mr. Google. Yang pasti tidak terlewatkan juga oleh saya untuk membuka tautan Wikipedia tentang Lucifer dan the fallen angel.

 

Yang cukup mengagetkan saya, bahwa tautan-tautan referensi itu yang jika menunjuk kepada Alkitab hampir pasti merujuk kepada kitab Yesaya dan Yehezkiel seperti apa yang dikatakan BANYAK orang itu kepada saya. Yang lebih menarik, saya mulai mendapatkan tautan-tautan baru, seperti karya terkenal abad ke-17 oleh John Milton seorang berkebangsaan Inggris melalui karya puisinya dalam buku berjudul Paradise Lost. Cukup lama saya terhenti dan menyelidiki karya buku ini melalui mesin Google. Banyak sekali tanggapan, ulasan serta rangkuman dari banyak orang tentang buku ini. Akan tetapi untuk ingin tidak hanya terjebak tentang apa kata orang tentang buku ini, saya pun menyempatkan memesan copy dari buku ini ke sumbernya penerbit buku ini melalui situs toko buku internasional Amazon.com. Masih banyak tautan-tautan lain yang muncul hasil dari pencarian saya dan di hari itu, banyak pula referensi buku-buku sejenis yang saya pesan melalui situs Amazon.com karena hampir sebagian besar pencarian saya berujung pada buku berbahasa Inggris, Perancis, Latin dan bahasa Belanda. Tidak heran bagi saya bahwa cukup banyak referensi buku berbahasa asing karena bangsa Eropa dan negara Barat termasuk orang-orang yang saat ini masih mempelajari asal muasal tentang sesuatu berdasarkan jejak sejarahnya dan juga mereka mempunyai universitas-universitas ternama dengan jurusan-jurusan literatur bahkan jurusan arkeologi atau mungkin jurusan mitologi yang tidak akan pernah ditemukan di Negara Indonesia tercinta.

 

Waktu pun terus bergulir, di hari-hari berikutnya bahkan sampai tahun-tahun berikutnya, pencarian saya tetap berlajut sampai kepada sumber-sumber buku bahasa Indonesia, juga sampai mengunjungi orang-orang ‘pintar’ dan orang-orang yang dituakan bahkan sampai kepada orang-orang yang masih memegang mitos dan kepercayaan untuk sekedar mendengar dan memahami bagaimana mereka memandang siapa itu setan.

 

Pencarian saya juga sampai pada sebagian dari BANYAK orang yang saya dengar pendapatnya dari referensi kitab lain yaitu melalui referensi mereka yang beragama Islam. Yang sangat mengejutkan saya, walaupun mereka yang adalah seorang Muslim yang menceritakan lebih rinci asal muasal setan pada versinya yang memang cukup berbeda akan tetapi pada kitab mereka, dengan membuka Surat Al Baqarah, saya dapat membaca dengan jelas mengenai asal muasal si setan yang tertulis jelas bahwa setan diciptakan oleh Sang Pencipta (Allah) dari unsur api. Pada suatu waktu setan diminta oleh Sang Pencipta untuk sujud menyembah kepada makhluk ciptaaan Sang Pencipta lainnya yang baru saja diciptakannya yang dinilainya sempurna yaitu Adam. Adapun permintaan untuk sujud menyembah itu berujung pada penolakan setan terhadap perintah Sang Penciptanya sehingga setan dimurkai oleh Sang Pencipta yang kemudian berbuntut pada pengusiran setan. Sungguh sangat menarik penemuan referensi dari Surat Al Baqarah ini.

 

Bertahun-tahun sudah sejak hari itu, sampai saya menulis Blog ini dan saya TIDAK pernah menemukan tautan dan referensi yang tepat sebagai bukti paparan jawaban dari pertanyaan saya yang bersumber langsung dari Alkitab. “Mungkinkah Alkitab menyembunyikannya dari saya?” “Atau mungkinkah sebenarnya jawaban itu ada di Alkitab tetapi tidak dapat dibaca secara gamblang dan perlu tafsiran atau persepsi untuk membacanya?” Akan tetapi setau saya, Alkitab sebagai Kitab Suci umat Kristiani yang merupakan kumpulan Kitab-Kitab Suci sejak zaman Musa ditulis dan didokumentasikan secara baik oleh Penulis terpercaya dan dijagai oleh Inspiratornya sehingga sampai dapat melalui proses pengumpulan kitab demi kitabnya serta melalui apa yang disebut kanonisasi sehingga sampai detik ini umat Kristiani dapat meyakininya seratus persen sebagai Buku pegangan yang ‘ditinggalkan’ Sang Pencipta sebagai panduan hidup umatNya.

 

Alkitab Perjanjian Lama memuat sejarah penciptaan, asal muasal dosa, panggilan Abram untuk melahirkan sebuah bangsa besar hingga menurunkan Sang Penyelamat yang semuanya dapat diverifikasi dan dipercayai yang bukan saja hanya dengan keyakinan buta atau dipercayai dengan iman tetapi fakta dan bukti-bukti sejarah yang dapat mendukungnya. Mulai dari peristiwa bahtera nabi Nuh, keberadaan Taman Firdaus atau Garden of Eden pun dapat dilacak berdasarkan informasi yang tertulis pada kitab Kejadian hingga peristiwa besar kelahiran Yesus Kristus di Kota Betlehem yang sudah dibicarakan ribuan tahun sejak zaman nabi-nabi pada perjalanan sebuah bangsa Israel pun dapat dinalar dan diverfikasi jelas. Jika menunjuk kepada bagaimana Alkitab selalu jelas dapat pemaparannya, masakan Alkitab tidak dapat mencatat secara jelas asal muasal setan secara gamblang.

 

Atau mungkinkah karena memang Alkitab tidak mencatatnya maka kita tidak boleh menyimpulkan atau membuat sebuah peristiwa yang tidak pernah dicatat Alkitab. Maksudnya mungkin saja bahwa setan, si Lucifer itu memang tidak ada sebagaimana Alkitab tidak pernah mencatat asal usulnya. Tetapi, jika setan memang tidak ada, lalu darimanakah datangnya hal-hal yang jahat. Selama ini kita meyakini dengan pasti bahwa hal-hal yang jahat datangnya dari setan. Masih lagi, jika setan memang tidak ada, mengapa ada tertulis kata setan dengan jelas di Alkitab. “Ya,” saya sendiri memang membacanya. Saya memang membaca ada kata malaikat, si jahat, iblis, setan dan lain-lain sejenisnya di Alkitab.

 

Mencoba membahasanya secara singkat, saya membuka sebuah kitab I Tawarikh pada pasalnya yang kedua puluh satu di ayatnya yang pertama. jika saya membacanya pada Alkitab LAI saya, maka saya menemukan kata iblis, dimana tertulis ‘Iblis bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk menghitung Israel.’ Pada Alkitab bahasa Inggris versi New International Version (NIV) tertulis dengan kata yang lain yaitu kata satan dimana tertulis lengkap ‘Satan rose up against Israel and incited David to take a census of Israel.’ Yang menariknya, saya mencoba terus membacanya dari Alkitab berbahasa Inggris versi lainnya dan menemukan kata yang berbeda untuk pasal yang sama. Juga tertulis, ‘An adversary opposed Israel, inciting David to count how many warriors Israel had.’ Perhatikan kata adversary, bahwa kata tersebut adalah kata berasal dari bahasa Ibrani yaitu kata satan yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai adversary atau resist atau memusuhi atau mendakwa atau setara dengan kata dari bahasa Yunani yaitu diabolos yang berarti devil atau false accuser atau slanderer atau iblis atau pemfitnah atau memfitnah. Yang lebih menariknya jika kita benar-benar mau menyimak isi Alkitab dan memahami gaya penulisan Alkitab maka pada Alkitab sering sekali tertulis kitab dan pasal tautan peristiwa yang sama. Kembali kepada kisah Daud dibujuk menghitung jumlah tentara Israel maka kita menemukan tautan kitabnya pada kitab II Samuel pada pasalnya yang kedua puluh empat pada pasalnya yang pertama pada Alkitab versi LAI tertulis, ‘Bangkitlah pula murka Tuhan terhadap orang Israel; Ia menghasut Daud melawan mereka, firmanNya: “Pergilah, hitunglah orang Israel dan orang Yehuda.” Pada versinya yang lain NIV tetulis, ‘Again the anger of the Lord burned against Israel, and he incited David against them, saying, “Go and take a census of Israel and Judah.”

 

Dari hasil pembacaaan saya dan paparan saya akan sebuah peristiwa yang dicatat pada Alkitab melalui dua kitab yang berbeda, secara nalar dan nurani dapat kita pahami bahwa kata satan hanyalah berarti adversary atau memusuhi atau mendakwa bahkan Tuhan Sang Pencipta pun yang adalah sumber segala yang baik pun dapat bertindak sebagai “satan” atau mendakwa yang dalam peristiwa ini mendakwa Daud untuk menghitung orang Israel.

Sebenarnya, banyak temuan peristiwa dan tautan-tautannya setelah bertahun-tahun saya membacanya dengan nalar dan nurani di Alkitab tetang bagimana kata-kata serupa seperti setan, iblis dan lain-lain muncul. Berkaca dari paparan saya di atas, lebih mendekati nalar apabila iblis, si jahat, setan yang tertulis di Alkitab itu bukanlah iblis, si jahat atau setan yang sebagaimana kita selalu bayangkan dan sudah diyakini berabad-abad dan turun-temurun. Lalu saya teringat kepada apa kata BANYAK orang yang menceritakan asal usul setan kepada saya. Ingatan saya merujuk kepada ‘kesalahan umum’ yang sudah dianggap wajar yang telah diterima masyarakat secara umum yang sering kali sudah tidak dipermasalahkan jika seseorang bertanya untuk meminta atau membeli AQUA (air mineral) dan pada kenyataannya yang diberikan adalah ADES (atau PRIMA atau VIT atau 2Tang atau Club Aqua atau Oasis atau MQ atau FIRDAUS atau entalah) maka orang tersebut tidaklah pernah complain selagi yang diberikan adalah air mineral (air putih dalam kemasan). Maksud saya menarik analoginya kepada pertanyaan asal muasal setan itu ternyata BANYAK orang menjawab setan sebagai sosok makhluk yang dibuang oleh Sang Penciptanya hanya merupakan sebuah ‘kesalahan umum.’ Jawaban ini sudah menjadi umum jika sesorang mendengar kata setan padahal ternyata setan yang dimaksud dan tertulis di Alkitab BUKAN setan seperti pandangan umum BANYAK orang. BANYAK orang membuat ‘kesalahan umum’ dengan meyakini setan berasal dari Taman Eden/ Surga sana yang diciptakan oleh Sang Pencipta sebagai sebuah makhluk yang kemudian berubah niat dan pikiran terhadap Penciptanya sehingga melakukan kudeta dengan membawa 1/3 pasukan malaikat penghuni Surga yang akhirnya dibuang tempatnya oleh Sang Penciptanya yang kemudian pada zaman penciptaan Adam menyesatkan Adam dan Hawa sampai keturunannya untuk juga menghianati Sang Penciptanya bahkan sampai-sampai Sang Penciptanyalah juga yang akhirnya harus mati karena ciptaanNya yang menghianatiNya. Sangat menyedihkan jika Sang Pencipta yang adalah Maha Pencipta yang mana kitab Kejadian pertama menyebutkan ciptaanNya adalah Sempurna ternyata gagal. Mungkin Alkitab berbohong jika berkata bahwa Sang Pencipta puas terhadap ciptaanNya karena apa yang diciptakan melalui firmanNya adalah Sempurna. Bahkan ciptaan Master Piece-Nya yang serupa dengan gambarNyapun dapat menghianatiNya karena bujuk rayu setan yang adalah ciptaanNya yang sudah menghianatiNya sejak awal. Sekali lagi, sangat menyedihkan. Lagipula, mengapa jika ada pengampunan dari Sang Pencipta untuk ciptaanNya, manusia tetapi tidak ada pengampunan untuk ciptaanNya, si Lucifer yang bersalah padaNya sejak awal. 

 

Pertanyaan dan berbagai spekulasi jawaban, baik yang bersumber pada referensi Alkitab hingga tafsiran logis hingga sampai jawaban di luar akal sehat akan terus bergulir jika hanya jawaban asal muasal setan selalu berdasar hanya pada kesepakatan umum dan tidak berdasar pada sumbernya Alkitab secara langsung walaupun juga pasal-pasal pada Alkitab dijadikan dasar jawaban asal muasal setan hanya sebagai rujukan yang kemudian ditafsirkan semata.

 

Berusaha mengakhiri rasa keingintahuan saya dan pengembaraan saya selama bertahun-tahun akan jawaban yang bersumber dari Alkitab dan Alkitabiah tentang asal muasal setan, saya sempat membaca dan menemukan fakta ini yang saya percayai sebagai jawaban dari pertanyaan saya yaitu dari Kitab Yesaya 45. Saya membaca sepenuhnya isi ayat Kitab ini tanpa berusaha menafsirkan dan menempatkannya sebagai jawaban dari pertanyaan saya. Beberapa ayat saya sengaja kutip sebagai highlight yang menjadi petunjuk-petunjuk akan jawaban dari pertanyaan saya.

 

Yesaya 45

 

Tuhan memakai Koresh sebagai alat-Nya 

45:5 Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, 45:6 supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain, 45:7 yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.

Mulai dari ayatnya yang kesembilan dengan judul

 

Tuhan adalah Pencipta 

45:9 Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: "Apakah yang kaubuat?" atau yang telah dibuatnya: "Engkau tidak punya tangan!" 45:10 Celakalah orang yang berkata kepada ayahnya: "Apakah yang kauperanakkan?" dan kepada ibunya: "Apakah yang kaulahirkan?" 45:11 Beginilah firman TUHAN, Yang Mahakudus, Allah dan Pembentuk Israel: "Kamukah yang mengajukan pertanyaan kepada-Ku mengenai anak-anak-Ku, atau memberi perintah kepada-Ku mengenai yang dibuat tangan-Ku? 45:12 Akulah yang menjadikan bumi dan yang menciptakan manusia di atasnya; tangan-Kulah yang membentangkan langit, dan Akulah yang memberi perintah kepada seluruh tentaranya.  45:13 Akulah yang menggerakkan Koresh untuk maksud penyelamatan, dan Aku akan meratakan segala jalannya; dialah yang akan membangun kota-Ku dan yang akan melepaskan orang-orang-Ku yang ada dalam pembuangan, tanpa bayaran dan tanpa suap," firman TUHAN semesta alam. 45:14 Beginilah firman TUHAN: "Hasil tanah dari Mesir dan segala laba dari Etiopia dan orang-orang Syeba, orang-orang yang tinggi perawakannya, akan pindah kepadamu dan menjadi kepunyaanmu, mereka akan berjalan di belakangmu dengan dirantai; mereka akan sujud kepadamu dan akan membujuk engkau, katanya: Hanya di tengah-tengahmu ada Allah, dan tidak ada yang lain; di samping Dia tidak ada Allah! 45:15 Sungguh, Engkau Allah yang menyembunyikan diri, Allah Israel, Juruselamat. 45:16 Tetapi tukang-tukang berhala harus mundur dengan penuh noda, semuanya akan mendapat malu dan kena noda juga. 45:17 Sedangkan Israel diselamatkan oleh TUHAN dengan keselamatan yang selama-lamanya; kamu tidak akan mendapat malu dan tidak akan kena noda sampai selamanya dan seterusnya." 45:18 Sebab beginilah firman TUHAN, yang menciptakan langit, --Dialah Allah--yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya, --dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami--: "Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain. 45:19 Tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi atau di tempat bumi yang gelap. Tidak pernah Aku menyuruh keturunan Yakub untuk mencari Aku dengan sia-sia! Aku, TUHAN, selalu berkata benar, selalu memberitakan apa yang lurus.

Lega saya menemukan sebuah pasal dalam Kitab Yesaya yang memberi petunjuk jelas bahwa Tuhanlah Sang Pencipta. Semua yang ada bersumber dari padaNya, terang-gelap, nasib mujur dan malang bahkan dinyatakan bahwa tidak ada yang lain di luar Tuhan Pencipta. Akhirnya lega saya karena Alkitab yang saya percayai menjawab pertanyaan saya langsung bahwa TIDAK ada yang lain di luar Tuhan Pencipta, terang-gelap, nasib mujur dan malang, artinya yang baik dan jahat (BUKAN dosa), SEMUA datang dari Tuhan, TIDAK ada kekuatan lain atau kekuatan yang mengkudetanya yang menjadi tandingannya. TIDAK ada si Lucifer yang mengkudetaNya pada awal-awal hari kejayaanNya menciptakan malaikat untuk tunduk kepadaNya, TIDAK ada si Lucifer atau setan yang dibuang dari SurgaNya Sang Pencipta lalu menggoda dan membujuk rayu makhluk manusia Adam dan Hawa sampai melanggar kekuasaan AbsolutNya. TIDAK ada si Lucifer atau si jahat atau setan yang membuat Sang Pencipta gagal terhadap ciptaanNya yang sempurna manusia sehingga Sang Pencipta sendiri harus mengutus AnakNya untuk mati bagi ciptaanNya sendiri. TIDAK ada itu semua. Sama sekali TIDAK ada.

 

Cerita tentang si Lucifer yang selama ini saya dengar dari BANYAK orang itu hanyalah kabar (dari) burung belaka bukanlah kabar (dari) Alkitab. Mungkin seperti ingatan saya akan tontonan masa kecil saya akan “Pesan Berantai’ di TVRI itu, ada orang-orang yang menyisipkan kata atau kalimat atau pesan yang salah sehingga berdampak pada saya tentang asal muasal setan sebelum saya menggalinya langsung dari pesan Sang Pembawa Acara yang asli yaitu pesan dari Sang Pencipta melalui Alkitab. Hanya John Milton melalui karyanya Paradise Lost itu yang dengan indah menceritakan rinci kisah tragedi kejatuhan si Lucifer ini. Kisahnya sangat apik, pendekatan Setan sebagai tokoh utama pada awal cerita dan idenya untuk membawa isu kemanusian dari cara pandang Sang Pencipta, alur ceritanya menambahkan tokoh-tokoh Adam dan Hawa yang kebetulan sama persis dengan tokoh dan nama yang tertulis pada Alkitablah yang menjadi sumber kabar burung asal muasal setan itu. Melalui karnyanya, John Milton mencoba menjual ide tentang predestinasi, keinginan bebas, keabsahan kekuasaan Sang Pencipta dan idenya menyajikan tokoh miris dan romantis serta patut dikasihani yang dimainkan oleh Setan yang menyebabkan karyanya mendapat tempat di hati masyarakat Eropa dan tersebar ke seluruh dunia. Sudah menjadi naturnya bahwa kita, manusia memuja karya seni karena kita diciptakan lengkap dengan penilaian seni. Pendekatan miris a la John Milton terhadap Setan bak pendekatan miris tragedi kapal Titanic yang difilimkan ulang oleh James Cameron. James memasukan tokoh fiktif yang diperankan Lenardo Dicaprio dan Kate Winslet untuk melakukan adegan-adegan cinta nan romantis sehingga menjadikan film Titanic garapannya menjadi film terbesar sepanjang masa dan film terindah tentang tragedi Titanic hingga mungkin kita sendiri tidak pernah mau tahu kejadian yang sebenarnya terjadi pada kapal Titanic pada tahun 1912 yang naas itu. Saya meyakini bahwa kisah tragedi 1912 itu tanpa percintaan tokoh fiktif Jack Dawson (Leonardo) dan Rose DeWitt Bukater (Kate).

 

Kembali kepada topik asal muasal setan, kabar yang Alkitab tuliskan adalah bahwa TIDAK ada yang lain selain kekuasaan Sang Pencipta. TIDAK pernah ada setan si Lucifer yang dibuang oleh Sang PenciptaNya. TIDAK pernah ada jika kita mendengarnya langsung dari Alkitab. TIDAK ada ...

 

 

 

 

 

 

 

 

jlwijaya's picture

RDF:Di ayub jelas ada TUHAN dan ada Iblis,jadi Iblis ada bukan?

Job 1:6  Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis.
Job 1:7  Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."
Job 1:8  Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."
Job 1:9  Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?

RDF,tolong perhatikan yang saya bold ,Iblis datang menghadap TUHAN...........TUHAN Bertanya kepada Iblis ........lalu Iblis menjawab TUHAN ..........TUHAN bertanya lagi kepada Iblis .......lalu Iblis menjawab TUHAN

RDF ,bukan kah jelas ada dua pribadi yaitu iblis dan TUHAN ?bukankan Iblis adalah pribadi yang memang ada?silakan jawab?

 

RDF's picture

paparan terhadap pertanyaan jlwijaya

@jlwijaya, terima kasih atas komentarnya dengan ini saya mengasumsikan bahwa jlwijaya telah menyempatkan membaca Blog pertama saya dan saya berharap jlwijaya telah menyimaknya dengan baik.

Jika jlwijaya membaca judul dan tentunya menyimak isi pesan Blog saya yang pertama ini, jelas sekali bahwa saya tidak menyangkal adanya TUHAN begitu pula dengan tidak menyangkal adanya Iblis.

Blog saya masih akan terus berlanjut membahas Kitab-Kitab, pasal-pasal serta ayat-ayat yang memuat kata-kata setan, iblis, malaikat dan sebagainya yang saya perkirakan masih akan berlanjut hingga lebih dari 50 Blog yang masih terus saya persiapkan dengan baik yang segaian masih dalam proses pengeditan. Di tengah beberapa kesibukan pekerjaan saya di dunia sosial, setelah saya menempatkan Blog pertama saya, saya mempunyai target untuk menempatkan paling tidak 2 (dua) buah Blog per bulannya serta tentunya menyempatkan menjawab setiap komentar dan pertanyaan yang masuk. Untuk sekedar informasi bagi jlwijaya, nantinya pasti akan ada Blog Khusus (mungkin Blog ke 8 atau ke 10) yang akan membahas tuntas tentang pemahaman kitab Ayub yang telah saya pelajari namun untuk sementara Blog tersebut masih dalam persiapan, izinkan saya berusaha menjawab singkat (dibandingkan versi Blog Khususnya) namun berusaha sejelas mungkin atas komentar dan pertanyaan jlwijaya terhadap Blog pertama saya.

Sekali lagi perlu digarisbawahi bahwa pada Blog pertama saya, tidak pernah saya mendarat pada kesimpulan bahwa TIDAK ada Iblis. Saya paham bahwa pada kitab Ayub, tercatat kata-kata setan atau iblis dengan jelas. Yang perlu jlwijaya simak dan pahami lagi bahwa Blog pertama saya mendarat pada sebuah paparan bahwa Tuhan, Sang Pencipta adalah pemegang kekuasaan tunggal (cetak merah dan tebal disengaja untuk memberikan penekanan). Setan atau Iblis seperti yang memang ada tercatat di Alkitab memang ada, sekali lagi ingat, Blog pertama saya mendarat pada kesimpulan bahwa setan atau Iblis yang dicatat dari Alkitab BUKANlah setan atau Iblis yang BANYAK orang pahami dan ceritakan kepada saya seperti yang saya paparkan pada Blog pertama saya. Pemaparan saya adalah bahwa TIDAK ada setan atau iblis yang diyakini BANYAK orang sebagai malaikat yang terbuang atau sesosok makhluk yang karenanya terbuang berbalik menetang Tuhan, Sang Pencipta dengan menarik 1/3 malaikat-malaikat penghuni Surga lainnya. Pada Blog pertama saya, saya sempat membahas sedikit sebagai pengantar bahwa setan atau iblis yang tercatat di Alkitab menujuk pada arti adversary jika dilihat dari akar katanya (memahami Blog-Blog jlwijaya dan seputar tanggapan-tanggapan jlwijaya pada SABDA Space, saya yakin bahwa jlwijaya sudah pada kapasitas melacak akar kata setiap rujukan ayat dari Alkitab sesuai bahasa aslinya).

Mendahului Blog Khusus yang akan membahas tuntas tentang pemahaman kitab Ayub, saya paparkan sedikit bagaimana kita harus membaca dan memahami kata setan atau Iblis pada Kitab tersebut.

Baiklah saya mulai dengan kutipan Alkitab yang diberikan saudara dengan memperhatikan cetak tebalnya:

 Job 1:6  Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis.

Job 1:7  Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."

Job 1:8  Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."

Job 1:9  Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?

 Sampai sini benar bahwa ada percakapan antara dua pribadi yaitu TUHAN dan Iblis.

Jika jlwijaya tidak keberatan, bersamaan dengan membaca paparan saya, saya mohon agar jlwijaya bisa mencari waktu yang tepat untuk menyimaknya, dengan nurani yang tulus dan nalar yang maksimal serta waktu yang cukup untuk membuka Kitab Ayub (kembali) membacanya halaman demi halaman dari pasalnya yang pertama saya pasal yang terakhir yang ke empat puluh dua. Saya mohon jlwijaya meminta pimpinanan Sang Inspirator penulis Kitab tersebut dan membacanya tanpa praduga dan firasat untuk memahami lembar demi lembarnya.

Sekarang mohon mulai menyimak paparan  berikut satu per satu:

 Satan’s Accusation of Job

1:6 Now the day came when the sons of God came to present themselves before  the Lord – and Satan also arrived among them. 1:7 The Lord said to Satan, “Where have you come from?” And Satan answered the Lord, “From roving about on the earth, and from walking back and forth across it.” 1:8 So the Lord said to Satan, “Have you considered my servant Job? There is no one like him on the earth, a pure and upright man, one who fears God and turns away from evil.”

1:9 Then Satan answered the Lord, “Is it for nothing that Job fears God? 1:10 Have you not made a hedge around him and his household and all that he has on every side? You have blessed the work of his hands, and his livestock have increased in the land. 1:11 But extend your hand and strike 51  everything he has, and he will no doubt curse you to your face!”

1:12 So the Lord said to Satan, “All right then, everything he has is in your power. Only do not extend your hand against the man himself!” So Satan went out from the presence of the Lord.

 1:6 Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka  datanglah juga Iblis.  1:7 Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." 1:8 Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub ? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." 1:9 Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa  Ayub takut akan Allah? 1:10 Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. 1:11 Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu." 1:12 Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyainya  ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN.

 

diabolos

diabolov diabolos

Pelafalan

:

dee-ab'-ol-os

Jenis Kata

:

adj (adjective)

Dalam Yunani

:

diaboloi 1, diabolon 1, diabolou 13, diabolouv 2, diabolov 16, diabolw 4

Dalam TB

:

Iblis 31, Iblislah 1, memfitnah 1, pemfitnah 1, suka menjelekkan orang 1, si Iblis 1, untuk Iblis 1

Dalam AV

:

devil 35, false accuser 2, slanderer 1

Definisi

:

ou [maskulin] iblis; sebagai kata sifat av, on sifat pemfitnah

 

bersifat fitnah; subst.: Iblis

 

1) prone to slander, slanderous, accusing falsely

1a) a calumniator, false accuser, slanderer,

2) metaph. applied to a man who, by opposing the cause of God, may be

said to act the part of the devil or to side with him

 

Definisi adversary dari Merriam-Webster dictionary

 

adversary

 

1ad·ver·sary noun \?ad-v?(r)-?ser-?, -?se-r?\

Definition of ADVERSARY

: one that contends with, opposes, or resists : enemy

ad·ver·sari·ness noun

 

Origin of ADVERSARY

(see adverse)

First Known Use: 14th century

 

Related to ADVERSARY

Synonyms: enemy, antagonist, foe, hostile, opponent

Antonyms: amigo, friend

 

2ad·ver·sary adjective \?ad-v?(r)-?ser-?, -?se-r?\

Definition of ADVERSARY

1

: of, relating to, or involving an enemy or adversary

2

: having or involving antagonistic parties or opposing interests <divorce can be an adversary proceeding>

 

Pengantar Kitab Ayub:

Kitab Ayub adalah salah satu kitab dalam Tanakh (Kitab Suci agama Yahudi/ Yudaisme) yang juga merupakan bagian dari Perjanjian Lama pada Alkitab, Kitab Suci agama Kristen. Kitab ini merupakan yang pertama dalam kumpulan kitab-kitab syair (nyanyian atau puisi).

 

Berbagai-bagai pendapat tentang pengarang kitab ini adalah sebagai berikut:

Dua tradisi Talmud mengatakan bahwa Ayub hidup pada masa Abraham atau Yakub. Lewi ben Lahma mengatakan bahwa Ayub hidup pada masa Musa, yang menulis Kitab Ayub itu sendiri. Yang lainnya berpendapat bahwa Ayub sendirilah yang menulis kitab ini, atau Elihu, atau Yesaya. Dari bukti-bukti internal, seperti misalnya kesamaan perasaan dan bahasa dengan apa yang ditemukan dalam Kitab Mazmur dan Amsal (lihat Mazmur 88 dan 89), maraknya gagasan tentang "hikmat," dan gaya serta sifat komposisinya, diduga bahwa kitab ini telah ditulis pada masa Raja Daud dan Raja Salomo. Namun, sebagian orang menempatkannya pada masa pembuangan Babel. Tradisi Talmud memperlakukan kisah Ayub sebagai sebuah perumpamaan.

 

Bentuk Kitab Ayub yang sekarang ini diperkirakan baru dibakukan pada abad ke-4 SM meskipun kisah Ayub dikenal oleh Yehezkiel. Kisah Ayub tampaknya berasal dari negeri Edom, yang tetap dipertahankan sebagai latar belakangnya. Potongan-potongan dari Ayub ditemukan di antara Naskah Laut Mati, dan Ayub tetap menonjol dalam legenda Haggadah. Para sarjana sekular percaya bahwa bagian pengantar dan penutup dari kitab ini, yang merupakan kerangkanya, disusun untuk menempatkan puisi sentralnya ke dalam bentuk prosa "kitab rakyat," seperti yang diungkapkan oleh para penyusun Jewish Encyclopedia (Ensiklopedia Yahudi). Di dalam prolog dan epilog, nama Allah adalah Yahweh, sebuah nama yang bahkan digunakan oleh orang-orang Edom.

 

Beberapa tokoh atau kata yang perlu mendapat perhatian pada kitab Ayub:

Ayub, TUHAN YHWH, setan/iblis, Elifas, Bildad, Zofar, Elihu, Lewiatan

 

Kabar (dari) burung:

Setan/Iblis yang tertulis pada Kitab Ayub adalah si Lucifer atau si malaikat yang terbuang yang pada zaman Ayub mendatangi Surga Sang Pencipta setelah perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi untuk mencari ‘masalah’ atau dakwaan apa yang dapat dilontarkan kepada Sang Pencipta. Kemudian si makhluk setan/ Iblis ini membawa argumentasinya kepada Sang Pencipta tentang seseorang yang bernama Ayub yang berakhir pada ‘kuasa’ menciptakan masalah terhadap Ayub untuk membuat dia berpaling dari Sang Pencipta.

 

Hal-hal yang perlu disimak:

1.     setan/ Iblis hanya disebutkan dalam dua pasal pertama Kitab Ayub dan tidak pernah disebutkan dan dijelaskan secara gamblang bahwa setan/ Iblis itu adalah sebagai malaikat yang terbuang

2.     Perhatikan kata pada pasal 1 ayat 6 “anak-anak Allah menghadap TUHAN dan diantara mereka datanglah juga Iblis”. Kata ‘anak-anak Allah’ dapat merujuk kepada semua orang (manusia) yang percaya dan memahami kebenaran Alkitab (Roma 8:14). Memahami latar belakang ayat tersebut dimana terjadi pertemuan antara manusia-manusia yang percaya kepada TUHAN dan Iblis, mungkinkah latar belakang pertemuan tersebut terjadi di Surga Sang Pencipta?

3.     Iblis digambarkan pada ayat 7 sebagai ‘mengelilingi dan menjelajah bumi’. Frasa serupa juga dapat ditemukan pada kitab Zakaria pasal1 di ayatnya yang kesebelas. Tidak ada indikasi sebagai sebuah perbuatan mengintai yang bertujuan jahat

4.     Bagaimana mungkin merujuk pada poin 2 bahwa Iblis dapat mundar-mandir dari menjelajah bumi lalu menghadap Sang Pencipta di SurgaNya terlebih lagi setelah peristiwa pembuangan si setan/iblis/ si Lucifer seperti kabar (dari) burung yang beredar?

5.     Ingat bahwa TIDAK ada pemberontakan ataupun dosa terhadap TUHAN di Sorga (Mazmur 5:4-5, Habakuk 1:13, Mazmur 103: 19-21)

6.     Sebuah Kitab yang ditulis dengan Inspirasi Sang Pencipta selalu punya maksud dan tujuan. Tema dari Kitab Ayub secara gamblang adalah bahwa TUHAN membawa permasalahan ke dalam hidup Ayub yang pada akhirnya melalui permasalahan tersebut membawa Ayub menjadi orang yang lebih mulia dan benar (Ayub 2:10; 16:11; 19:21; 23:16; 42:11). Simak bahwa Ayub mempunyai keyakinan bahwa baik atau buruk semuanya dating dari TUHAN dan Ayub menerimanya dengan rela (Ayub 2:10). Lagipula jika ada sesosok Iblis jahat yang berperan pada kesusahan Ayub, pastilah sosok itu kecewa berat dan mengutuk pada akhir cerita jika mengetahui bahwa pada akhirnya semua yang terjadi malah berbuntut baik bagi Ayub

7.     Apa yang tertulis pada pasal 1:6 dan 2:7 bahwa Iblis menghadap TUHAN tidaklah otomatis berarti bahwa pertemuan tersebut terjadi di Surga, Sang Pencipta.

8.     Perhatikan juga bahwa Iblis harus mendapatkan ‘restu’ TUHAN atau memohonkan kuasa dari TUHAN (Ayub 2:3-6) seandainya permasalah Ayub itu ditimpakan padanya atas karena dakwaan Iblis, tetap saja berarti di luar TUHAN tidak ada kekuasaan yang lain. Lagipula di pasal 9:24, Ayub dengan jelas mengatakan bahwa TUHAN-lah dalang dari segala sesuatunya. TIDAK ada kuasa lain di luar kekuasaan absolutNya

9.     Juga dapat kita simak bahwa tidak ada indikasi Iblis berbuat dosa pada peristiwa Ayub. Iblis hanya melakukan sebuah perjalanan observasi mengelilingi bumi yang kemudian melaporkan kepada TUHAN bahwa kemungkinan ada hubungan antara ketaatan Ayub terhadap TUHAN dengan berkat-berkat materi yang TUHAN berikan padanya. Iblis kemudian diberi kuasa oleh TUHAN untuk membawa kesulitan dan permasalahan ke dalam kehidupan Ayub. Beberapa ayat jelas-jelas menyebutkan bahwa TUHAN-lah yang mendatangkan bencana terhadap Ayub bukanlah Iblis (1:12,16; 2:3,10; 6:4; 8:4; 19:21; 42:18)

10.  Walau sekalipun kita hendak menyimpulkan bahwa Iblis yang dicatat di kitab Ayub adalah seorang malaikat, tetaplah tidak ada indikasi atau petunjuk bahwa itu adalah malaikat yang terbuang yang berdosa itu. Ingat akan peristiwa Abraham dalam Kejadian 22:12 bahwa malaikat bersuara atas perintah TUHAN

11.  Jika kita membaca teks asli Alkitab pada Ayub pasal 1 ayatnya yang ke 6 maka akan ditemukan ha Satan atau ho diabolos. Dalam gramatika bahasa Ibrani seperti pada gramatika bahasa Inggris berlaku kata sandang ‘the’. Jika kita merujuk kepada seseorang atau personal maka kita menyebutnya: “Pelayan!”, seperti jika kita hendak memanggil seorang pelayan di sebuah rumah makan. Akan tetapi kita berkata,”si pelayan berkacamata itu tidak melayani dengan baik”, maksudnya kita memaparkan fungsinya orang itu sebagai pelayan yang tidak baik. Karena pada kitab Ayub tertulis si Iblis, logika gramatikanya berarti menunjuk kepada fungsi seseorang atau sesosok makhluk yang berperan sebagai ‘adversary’ bukannya menunjuk kepada sesosok makhluk yang bernama Iblis.

12.  Jika kita terus membaca kitab Ayub hingga pasal akhirnya dengan teliti tetap kita tidak dapat menemukan fakta baik Ayub atau teman-teman Ayub mendarat pada kesimpulan bahwa kesulitan Ayub berasal dari kuasa sesosok makhluk bernama Iblis. Kita hanya dapat menemukan bahwa teman-taman Ayub terus mendakwa Ayub dengan sebuah pemikiran bahwa ada yang salah dari sikap Ayub (mungkin ia berdosa) sehingga kesulitan menimpa dirinya

 

Menjawab pertanyaan jlwijaya : memang terjadi percakapan antara TUHAN dan Iblis sesuai apa yang tertulis pada pasal1 ayat 6-9: percakapan antara TUHAN, Sang Pencipta, Pemegang kekuasaan Absolut dengan iblis/pendakwa. Tentang siapakah iblis/ pendakwa itu akan saya paparkan lebih rinci pada Blog Khusus saya tentag kitab Ayub setelah beberapa Blog Blog lanjutan dari Blog pertama saya akan saya tempatkan segera di akhir minggu ini di SABDA Space. Yang jelas, iblis yang tercatat di situ BUKANlah si Iblis – Lucifer, si Malaikat terbuang atau malaikat yang berdosa. Tunggu Kabarnya (dari) Alkitab. Salam

jlwijaya's picture

Baru paparan ya belum menjawab .

Anda nulis panjang2 Tapi belum menjawab pertanyaan hanya paparan yang ngak berarti. Saya tunggu tulisan anda yang ingin menyangkal bahwa ada pribadi di alam semesta ini yang di beri nama berdasarkan sifatnya yaitu IBLIS (diabolos).

-sepertinya anda sedang menutupi keberadaan iblis dan hanya ingin mengfitnah Yang Maha Baik ,Maha Kasih dan Maha Sempurna.

RDF's picture

paparan yang menjawab

Saya menulis panjang-panjang dengan bentuk 'paparan' untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. 

Dua Blog yang sudah saya tempatkan di SABDA Space adalah paparan yang akan merunut darimana asal muasal cerita atau kabar burung tentang si Lucifer 'malaikat' yang terjatuh tersebut. Hampir satu minggu ini entah karena alasan teknis domain SABDA Space atau saya yang 'gaptek' atau sabotase (hehe) saya tidak dapat menempatkan paparan saya yang ketiga dan keempat. 

Blog-blog berikutnya yang akan saya tempatkan pada SABDA Space ini BUKAN untuk menyangkal sesuatu atau seseorang. Blog-blog yang akan saya tempatkan hanyalah paparan tentang merunut sebuah cerita yang sudah sangat lama kita percayai dan kita pahami sebagai suatu keabsahannya tentang Lucifer.

Dalam hal ini tidak ada yang saya tutupi, paparan saya bahkan membuka jelas keberadaan iblis dan siapa iblis itu berdasarkan apa yang Alkitab catat BUKAN berdasarkan apa yang orang-orang sudah percayai sebagai suatu keabsahan bahkan kebenaran.

Bahkan tidak pernah terpikirkan oleh saya untuk ingin menfitnah Yang Maha Baik, Maha Kasih dan Maha Sempurna. Alkitab sebagai pernyataan umum Sang Pencipta yang kita percayai Maha Baik, Maha Kasih dan Maha Sempurna juga dengan jelas menyatakan diriNya sebagai Allah yang cemburu, Api yang Menghanguskan, Yang membalaskan kesalahan orang-orang sampai kepada keturunan-keturunannya. Paparan pada Blog Pertama saya, jelas dari Alktitab yang menyatakan bahwa hanya DIA-lah yang berkuasa, nasib baik-kemalangan, SEMUA datang dariNya. 

TIDAK ada fitnah di sini. Sungguhpun saya meyakini kalau-kalaupun saya berniat menfitnahNya maka Allah Sang Khalik itu TIDAK akan pernah dapat ter-fitnah. 

 

 

 

RDF's picture

paparan terhadap pertanyaan jlwijaya

@jlwijaya, terima kasih atas komentarnya dengan ini saya mengasumsikan bahwa jlwijaya telah menyempatkan membaca Blog pertama saya dan saya berharap jlwijaya telah menyimaknya dengan baik.

Jika jlwijaya membaca judul dan tentunya menyimak isi pesan Blog saya yang pertama ini, jelas sekali bahwa saya tidak menyangkal adanya TUHAN begitu pula dengan tidak menyangkal adanya Iblis.

Blog saya masih akan terus berlanjut membahas Kitab-Kitab, pasal-pasal serta ayat-ayat yang memuat kata-kata setan, iblis, malaikat dan sebagainya yang saya perkirakan masih akan berlanjut hingga lebih dari 50 Blog yang masih terus saya persiapkan dengan baik yang segaian masih dalam proses pengeditan. Di tengah beberapa kesibukan pekerjaan saya di dunia sosial, setelah saya menempatkan Blog pertama saya, saya mempunyai target untuk menempatkan paling tidak 2 (dua) buah Blog per bulannya serta tentunya menyempatkan menjawab setiap komentar dan pertanyaan yang masuk. Untuk sekedar informasi bagi jlwijaya, nantinya pasti akan ada Blog Khusus (mungkin Blog ke 8 atau ke 10) yang akan membahas tuntas tentang pemahaman kitab Ayub yang telah saya pelajari namun untuk sementara Blog tersebut masih dalam persiapan, izinkan saya berusaha menjawab singkat (dibandingkan versi Blog Khususnya) namun berusaha sejelas mungkin atas komentar dan pertanyaan jlwijaya terhadap Blog pertama saya.

Sekali lagi perlu digarisbawahi bahwa pada Blog pertama saya, tidak pernah saya mendarat pada kesimpulan bahwa TIDAK ada Iblis. Saya paham bahwa pada kitab Ayub, tercatat kata-kata setan atau iblis dengan jelas. Yang perlu jlwijaya simak dan pahami lagi bahwa Blog pertama saya mendarat pada sebuah paparan bahwa Tuhan, Sang Pencipta adalah pemegang kekuasaan tunggal (cetak merah dan tebal disengaja untuk memberikan penekanan). Setan atau Iblis seperti yang memang ada tercatat di Alkitab memang ada, sekali lagi ingat, Blog pertama saya mendarat pada kesimpulan bahwa setan atau Iblis yang dicatat dari Alkitab BUKANlah setan atau Iblis yang BANYAK orang pahami dan ceritakan kepada saya seperti yang saya paparkan pada Blog pertama saya. Pemaparan saya adalah bahwa TIDAK ada setan atau iblis yang diyakini BANYAK orang sebagai malaikat yang terbuang atau sesosok makhluk yang karenanya terbuang berbalik menetang Tuhan, Sang Pencipta dengan menarik 1/3 malaikat-malaikat penghuni Surga lainnya. Pada Blog pertama saya, saya sempat membahas sedikit sebagai pengantar bahwa setan atau iblis yang tercatat di Alkitab menujuk pada arti adversary jika dilihat dari akar katanya (memahami Blog-Blog jlwijaya dan seputar tanggapan-tanggapan jlwijaya pada SABDA Space, saya yakin bahwa jlwijaya sudah pada kapasitas melacak akar kata setiap rujukan ayat dari Alkitab sesuai bahasa aslinya).

Mendahului Blog Khusus yang akan membahas tuntas tentang pemahaman kitab Ayub, saya paparkan sedikit bagaimana kita harus membaca dan memahami kata setan atau Iblis pada Kitab tersebut.

Baiklah saya mulai dengan kutipan Alkitab yang diberikan saudara dengan memperhatikan cetak tebalnya:

 Job 1:6  Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis.

Job 1:7  Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."

Job 1:8  Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."

Job 1:9  Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?

 Sampai sini benar bahwa ada percakapan antara dua pribadi yaitu TUHAN dan Iblis.

Jika jlwijaya tidak keberatan, bersamaan dengan membaca paparan saya, saya mohon agar jlwijaya bisa mencari waktu yang tepat untuk menyimaknya, dengan nurani yang tulus dan nalar yang maksimal serta waktu yang cukup untuk membuka Kitab Ayub (kembali) membacanya halaman demi halaman dari pasalnya yang pertama saya pasal yang terakhir yang ke empat puluh dua. Saya mohon jlwijaya meminta pimpinanan Sang Inspirator penulis Kitab tersebut dan membacanya tanpa praduga dan firasat untuk memahami lembar demi lembarnya.

Sekarang mohon mulai menyimak paparan  berikut satu per satu:

 Satan’s Accusation of Job

1:6 Now the day came when the sons of God came to present themselves before  the Lord – and Satan also arrived among them. 1:7 The Lord said to Satan, “Where have you come from?” And Satan answered the Lord, “From roving about on the earth, and from walking back and forth across it.” 1:8 So the Lord said to Satan, “Have you considered my servant Job? There is no one like him on the earth, a pure and upright man, one who fears God and turns away from evil.”

1:9 Then Satan answered the Lord, “Is it for nothing that Job fears God? 1:10 Have you not made a hedge around him and his household and all that he has on every side? You have blessed the work of his hands, and his livestock have increased in the land. 1:11 But extend your hand and strike 51  everything he has, and he will no doubt curse you to your face!”

1:12 So the Lord said to Satan, “All right then, everything he has is in your power. Only do not extend your hand against the man himself!” So Satan went out from the presence of the Lord.

 1:6 Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka  datanglah juga Iblis.  1:7 Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." 1:8 Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub ? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." 1:9 Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa  Ayub takut akan Allah? 1:10 Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. 1:11 Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu." 1:12 Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyainya  ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN.

 

diabolos

diabolov diabolos

Pelafalan

:

dee-ab'-ol-os

Jenis Kata

:

adj (adjective)

Dalam Yunani

:

diaboloi 1, diabolon 1, diabolou 13, diabolouv 2, diabolov 16, diabolw 4

Dalam TB

:

Iblis 31, Iblislah 1, memfitnah 1, pemfitnah 1, suka menjelekkan orang 1, si Iblis 1, untuk Iblis 1

Dalam AV

:

devil 35, false accuser 2, slanderer 1

Definisi

:

ou [maskulin] iblis; sebagai kata sifat av, on sifat pemfitnah

 

bersifat fitnah; subst.: Iblis

 

1) prone to slander, slanderous, accusing falsely

1a) a calumniator, false accuser, slanderer,

2) metaph. applied to a man who, by opposing the cause of God, may be

said to act the part of the devil or to side with him

 

Definisi adversary dari Merriam-Webster dictionary

 

adversary

 

1ad·ver·sary noun \?ad-v?(r)-?ser-?, -?se-r?\

Definition of ADVERSARY

: one that contends with, opposes, or resists : enemy

ad·ver·sari·ness noun

 

Origin of ADVERSARY

(see adverse)

First Known Use: 14th century

 

Related to ADVERSARY

Synonyms: enemy, antagonist, foe, hostile, opponent

Antonyms: amigo, friend

 

2ad·ver·sary adjective \?ad-v?(r)-?ser-?, -?se-r?\

Definition of ADVERSARY

1

: of, relating to, or involving an enemy or adversary

2

: having or involving antagonistic parties or opposing interests <divorce can be an adversary proceeding>

 

Pengantar Kitab Ayub:

Kitab Ayub adalah salah satu kitab dalam Tanakh (Kitab Suci agama Yahudi/ Yudaisme) yang juga merupakan bagian dari Perjanjian Lama pada Alkitab, Kitab Suci agama Kristen. Kitab ini merupakan yang pertama dalam kumpulan kitab-kitab syair (nyanyian atau puisi).

 

Berbagai-bagai pendapat tentang pengarang kitab ini adalah sebagai berikut:

Dua tradisi Talmud mengatakan bahwa Ayub hidup pada masa Abraham atau Yakub. Lewi ben Lahma mengatakan bahwa Ayub hidup pada masa Musa, yang menulis Kitab Ayub itu sendiri. Yang lainnya berpendapat bahwa Ayub sendirilah yang menulis kitab ini, atau Elihu, atau Yesaya. Dari bukti-bukti internal, seperti misalnya kesamaan perasaan dan bahasa dengan apa yang ditemukan dalam Kitab Mazmur dan Amsal (lihat Mazmur 88 dan 89), maraknya gagasan tentang "hikmat," dan gaya serta sifat komposisinya, diduga bahwa kitab ini telah ditulis pada masa Raja Daud dan Raja Salomo. Namun, sebagian orang menempatkannya pada masa pembuangan Babel. Tradisi Talmud memperlakukan kisah Ayub sebagai sebuah perumpamaan.

 

Bentuk Kitab Ayub yang sekarang ini diperkirakan baru dibakukan pada abad ke-4 SM meskipun kisah Ayub dikenal oleh Yehezkiel. Kisah Ayub tampaknya berasal dari negeri Edom, yang tetap dipertahankan sebagai latar belakangnya. Potongan-potongan dari Ayub ditemukan di antara Naskah Laut Mati, dan Ayub tetap menonjol dalam legenda Haggadah. Para sarjana sekular percaya bahwa bagian pengantar dan penutup dari kitab ini, yang merupakan kerangkanya, disusun untuk menempatkan puisi sentralnya ke dalam bentuk prosa "kitab rakyat," seperti yang diungkapkan oleh para penyusun Jewish Encyclopedia (Ensiklopedia Yahudi). Di dalam prolog dan epilog, nama Allah adalah Yahweh, sebuah nama yang bahkan digunakan oleh orang-orang Edom.

 

Beberapa tokoh atau kata yang perlu mendapat perhatian pada kitab Ayub:

Ayub, TUHAN YHWH, setan/iblis, Elifas, Bildad, Zofar, Elihu, Lewiatan

 

Kabar (dari) burung:

Setan/Iblis yang tertulis pada Kitab Ayub adalah si Lucifer atau si malaikat yang terbuang yang pada zaman Ayub mendatangi Surga Sang Pencipta setelah perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi untuk mencari ‘masalah’ atau dakwaan apa yang dapat dilontarkan kepada Sang Pencipta. Kemudian si makhluk setan/ Iblis ini membawa argumentasinya kepada Sang Pencipta tentang seseorang yang bernama Ayub yang berakhir pada ‘kuasa’ menciptakan masalah terhadap Ayub untuk membuat dia berpaling dari Sang Pencipta.

 

Hal-hal yang perlu disimak:

1.     setan/ Iblis hanya disebutkan dalam dua pasal pertama Kitab Ayub dan tidak pernah disebutkan dan dijelaskan secara gamblang bahwa setan/ Iblis itu adalah sebagai malaikat yang terbuang

2.     Perhatikan kata pada pasal 1 ayat 6 “anak-anak Allah menghadap TUHAN dan diantara mereka datanglah juga Iblis”. Kata ‘anak-anak Allah’ dapat merujuk kepada semua orang (manusia) yang percaya dan memahami kebenaran Alkitab (Roma 8:14). Memahami latar belakang ayat tersebut dimana terjadi pertemuan antara manusia-manusia yang percaya kepada TUHAN dan Iblis, mungkinkah latar belakang pertemuan tersebut terjadi di Surga Sang Pencipta?

3.     Iblis digambarkan pada ayat 7 sebagai ‘mengelilingi dan menjelajah bumi’. Frasa serupa juga dapat ditemukan pada kitab Zakaria pasal1 di ayatnya yang kesebelas. Tidak ada indikasi sebagai sebuah perbuatan mengintai yang bertujuan jahat

4.     Bagaimana mungkin merujuk pada poin 2 bahwa Iblis dapat mundar-mandir dari menjelajah bumi lalu menghadap Sang Pencipta di SurgaNya terlebih lagi setelah peristiwa pembuangan si setan/iblis/ si Lucifer seperti kabar (dari) burung yang beredar?

5.     Ingat bahwa TIDAK ada pemberontakan ataupun dosa terhadap TUHAN di Sorga (Mazmur 5:4-5, Habakuk 1:13, Mazmur 103: 19-21)

6.     Sebuah Kitab yang ditulis dengan Inspirasi Sang Pencipta selalu punya maksud dan tujuan. Tema dari Kitab Ayub secara gamblang adalah bahwa TUHAN membawa permasalahan ke dalam hidup Ayub yang pada akhirnya melalui permasalahan tersebut membawa Ayub menjadi orang yang lebih mulia dan benar (Ayub 2:10; 16:11; 19:21; 23:16; 42:11). Simak bahwa Ayub mempunyai keyakinan bahwa baik atau buruk semuanya dating dari TUHAN dan Ayub menerimanya dengan rela (Ayub 2:10). Lagipula jika ada sesosok Iblis jahat yang berperan pada kesusahan Ayub, pastilah sosok itu kecewa berat dan mengutuk pada akhir cerita jika mengetahui bahwa pada akhirnya semua yang terjadi malah berbuntut baik bagi Ayub

7.     Apa yang tertulis pada pasal 1:6 dan 2:7 bahwa Iblis menghadap TUHAN tidaklah otomatis berarti bahwa pertemuan tersebut terjadi di Surga, Sang Pencipta.

8.     Perhatikan juga bahwa Iblis harus mendapatkan ‘restu’ TUHAN atau memohonkan kuasa dari TUHAN (Ayub 2:3-6) seandainya permasalah Ayub itu ditimpakan padanya atas karena dakwaan Iblis, tetap saja berarti di luar TUHAN tidak ada kekuasaan yang lain. Lagipula di pasal 9:24, Ayub dengan jelas mengatakan bahwa TUHAN-lah dalang dari segala sesuatunya. TIDAK ada kuasa lain di luar kekuasaan absolutNya

9.     Juga dapat kita simak bahwa tidak ada indikasi Iblis berbuat dosa pada peristiwa Ayub. Iblis hanya melakukan sebuah perjalanan observasi mengelilingi bumi yang kemudian melaporkan kepada TUHAN bahwa kemungkinan ada hubungan antara ketaatan Ayub terhadap TUHAN dengan berkat-berkat materi yang TUHAN berikan padanya. Iblis kemudian diberi kuasa oleh TUHAN untuk membawa kesulitan dan permasalahan ke dalam kehidupan Ayub. Beberapa ayat jelas-jelas menyebutkan bahwa TUHAN-lah yang mendatangkan bencana terhadap Ayub bukanlah Iblis (1:12,16; 2:3,10; 6:4; 8:4; 19:21; 42:18)

10.  Walau sekalipun kita hendak menyimpulkan bahwa Iblis yang dicatat di kitab Ayub adalah seorang malaikat, tetaplah tidak ada indikasi atau petunjuk bahwa itu adalah malaikat yang terbuang yang berdosa itu. Ingat akan peristiwa Abraham dalam Kejadian 22:12 bahwa malaikat bersuara atas perintah TUHAN

11.  Jika kita membaca teks asli Alkitab pada Ayub pasal 1 ayatnya yang ke 6 maka akan ditemukan ha Satan atau ho diabolos. Dalam gramatika bahasa Ibrani seperti pada gramatika bahasa Inggris berlaku kata sandang ‘the’. Jika kita merujuk kepada seseorang atau personal maka kita menyebutnya: “Pelayan!”, seperti jika kita hendak memanggil seorang pelayan di sebuah rumah makan. Akan tetapi kita berkata,”si pelayan berkacamata itu tidak melayani dengan baik”, maksudnya kita memaparkan fungsinya orang itu sebagai pelayan yang tidak baik. Karena pada kitab Ayub tertulis si Iblis, logika gramatikanya berarti menunjuk kepada fungsi seseorang atau sesosok makhluk yang berperan sebagai ‘adversary’ bukannya menunjuk kepada sesosok makhluk yang bernama Iblis.

12.  Jika kita terus membaca kitab Ayub hingga pasal akhirnya dengan teliti tetap kita tidak dapat menemukan fakta baik Ayub atau teman-teman Ayub mendarat pada kesimpulan bahwa kesulitan Ayub berasal dari kuasa sesosok makhluk bernama Iblis. Kita hanya dapat menemukan bahwa teman-taman Ayub terus mendakwa Ayub dengan sebuah pemikiran bahwa ada yang salah dari sikap Ayub (mungkin ia berdosa) sehingga kesulitan menimpa dirinya

 

Menjawab pertanyaan jlwijaya : memang terjadi percakapan antara TUHAN dan Iblis sesuai apa yang tertulis pada pasal1 ayat 6-9: percakapan antara TUHAN, Sang Pencipta, Pemegang kekuasaan Absolut dengan iblis/pendakwa. Tentang siapakah iblis/ pendakwa itu akan saya paparkan lebih rinci pada Blog Khusus saya tentag kitab Ayub setelah beberapa Blog Blog lanjutan dari Blog pertama saya akan saya tempatkan segera di akhir minggu ini di SABDA Space. Yang jelas, iblis yang tercatat di situ BUKANlah si Iblis – Lucifer, si Malaikat terbuang atau malaikat yang berdosa. Tunggu Kabarnya (dari) Alkitab. Salam

jesusfreaks's picture

@RDF : baca saja tulisan saya soal Lucifer

Dear Bro,

salam kenal, tulisan saya cukup banyak tentang kisah lucifer. ya namanya juga tulisan saya.

mudah mudahan bisa menambah perbendaharaan kisah kasih tentang Lucifer.

bwi hi hi hi

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

RDF's picture

ya saya sudah (pernah) membaca tulisan jesusfreaks soal Lucifer

Yes bro,

 

salam kenal juga bro. Seperti pembukaan Blog pertama saya, saya sudah setia menjadi pembaca SABDA Space sejak 2008 dan memang baru aktif nulis dan menempatkan Blog saya di awal februari 2013 ini. Tentunya tulisan-tulisan jesusfreaks tentang Lucifer sudah saya konsumsi mulai dari paparannya, debatnya dan argumentasinya dengan Bloger lain-lainnya. Tulisan jesusfreaks memang benar-benar (sudah) menambah perbendaharaan saya tentang kisah kasih tentang Lucifer. Seperti kata pembukaan Blog pertama saya, tulisan-tulisan Bloger-Bloger SABDA Space ini telah banyak menambah inspirasi bahkan sampai kepada keimanan saya termasuk hingga merunut cerita kabar-kabar tentang Lucifer.

Saya tetap dengan setia akan terus mengikuti dan membaca Blog-Blog dari para Bloger-Bloger senior SABDA Space.

keep posting bro. Salam

 

Rusdy's picture

@RDF: Buset

"...Ingatan saya merujuk kepada ‘kesalahan umum’ yang sudah dianggap wajar yang telah diterima masyarakat secara umum..."

Kudos buat kerja beratnya. Bener2 serius nyari tau nih dari Alkitab nih. Sepertinya, situ udah baca banyak PR dari berbagai sumber. Gimana pendapat situ tentang penciptaan, versi nalarnya hai2? Saya sendiri belum banyak menggali (abis malez baca panjang2) :), in particular, adam = ular (apa ini pendapat saya saja setelah membaca sekilas kali yah).

Sapa tau situ sudah mengkajinya lebih jauh

RDF's picture

@Rusdy: Salam Buset

Kudos dari bahasa aslinya, Gerika mengandung makna pujian. Pertama-tama perkenankan saya menjawabnya dengan efharistó poli (terima kasih banyak).

Lalu, harus saya katakan bahwa demi nilai-nilai keabsahan, ‘ilmiah’ dan kevalidan dari Blog-Blog sini bahwa saya memang benar-benar serius nyari tau akan topik-topik yang terkait dengan Alkitab, tentunya dari sumbernya Alkitab langsung serta referensi dari BANYAK sumber. Lebih dari itu,  semuanya merupakan ‘perjalanan’ pencarian kebenaran dengan hasrat mendalam dan sangat tinggi. Sumber Alkitab secara langsung saya baca, sumber-sumber sejarah dan sumber-sumber referensi lain, kesimpulan-kesimpulan umum, pertanyaan-pertanyaan mendasar saya kaji ulang bahkan banyak PR dari berbagai sumber saya kerjakan dan cari tahu. Selanjutnya semuanya itu merupakan bahan-bahan yang di’ramu’ secara serius sehingga ‘masakan’nya yang tersaji merupakan hasil ramuan pemikiran, perenungan, uji argumentasi dan thesis yang bukan hanya berbulan-bulan ataupun bertahun-tahun akan tetapi merupakan rangkaian dari perjalanan akumulasi dari pemahaman dan keingintahuan serta penyingkapan dari setiap ide-ide yang timbul dan telah diuji sepanjang jalan. Juga bersama ini, ‘Kudos’ tersebut harus saya bagikan kepada mereka-mereka yang sudah menjadi bagian dari setiap inspirasi Blog-Blog ini.

Dari aktivitas panjang tersebut di atas, tentunya kisah penciptaan langit dan bumi juga menjadi topik serta ‘bidikan’ saya. Ketika situ menyebutkan hai2 maka harus saya akui bahwa sebagai kapasitasnya seorang Bloger Senior, tulisan-tulisannya pada SABDASpace ini sudah menjadi sumber inspirasi saya. Jika harus mengkaitkan jawaban saya atas pertanyaan situ dengan versi nalarnya hai2, tanpa bermaksud berpadanan atau berbantah dengan kesimpulan hai2 yang disebutkan situ, juga dikarenakan situ mampir pada Blog saya, maka saya hanya berkewajiban untuk memaparkan buah ‘ramuan’ saya (saja) tentang penciptaan yang tentunya sudah saya ramu bertahun-tahun. Sebenarnya akan ada Blog Khusus yang akan menyinggung ayat-ayat penciptaan yang masih dalam kaitannya dengan Topik Blog ‘Lucifer’ saya ini. Namun sementara menunggu Blog Khusus tersebut yang masih dalam persiapan dan proses editing, mungkin ada baiknya jika saya tampilkan ‘teaser’ atau ‘trailer’ dari Blog Khusus tersebut layaknya sebuah pendahuluan seperti film-film Hollywood yang beredar ramai :-)

Berikut ‘trailer’nya :

 Kejadian 3

 3:1 Adapun ular  ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" 3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, 3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati. " 3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati , 3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah ,  tahu tentang yang baik dan yang jahat." 3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati  karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil  dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya  yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

Kabar (dari) burung:

Kej 3 mencatat kisah Manusia jatuh ke dalam dosa yang dipahami BANYAK orang sebagai ular tokoh sentral yang merupkan ‘jelmaan’ Iblis-si Lucifer yang adalah malaikat terbuang itu yang pada masa penciptaan manusia (pastilah BANYAK orang tersebut mempunyai teori dan pemahaman bahwa Lucifer diciptakan sebelum penciptaan manusia serta langit dan bumi) yang ‘muncul’ lagi dari tempat pembuangannya untuk menggoda Adam dan Hawa agar mereka memberontak (juga) kepada Sang Penciptanya sebagaimana dia si jawara pemberontak.

Kisah ini menampilkan:

Casting Utama: Empat (4) tokoh: Adam, Hawa, ular dan TUHAN Allah

Perhatikan:

1.    Kejadian 3 dimulai dengan menyatakan bahwa ular adalah yang paling cerdik dari segala binatang di darat. Tidak ada kata setan atau iblis atau Lucifer disebutkan di peristiwa ini.

2.    Ular TIDAK pernah digambarkan sebagai malaikat di sini

3.    TIDAK ada referensi pada peristiwa ini bahwa ada ‘sosok’ makhluk terbuang yang kemudian ‘menyusup’ pada peristiwa Kejadian 3 yang menyebabkan kejatuhan manusia

4.    Sekali lagi hanya ada 4 tokoh yang disebutkan dan TIDAK ada bukti di sini bahkan pada tautan-tautan lainnya bahwa ada ‘sesuatu’ yang merasuki binatang ular itu. Bahkan yang ditemukan adalah tautan pada 2 Korintus 11:3, Paulus menyatakan bahwa Hawa diperdayakan oleh ular itu karena kelicikan ular/ ditipu ular dengan caranya yang licik. Lebih jelas lagi pada Kejadian 3:14, TUHAN Allah berfirman kepada ular bahwa ular dihukum karena perbuatannya. Jikalau ada Lucifer atau setan atau iblis yang menjadi dalangnya, mengapa TUHAN Allah tidak langsung menghukum dalangnya (juga)?

5.    Jika membaca lagi (dengan seksama) Kejadian 3:12-13 di sini, Adam menyalahkan Hawa, lalu Hawa menyalahkan ular itu dan ular TIDAK menyalahkan si iblis ‘itu’.

6.    Lalu argumentasinya, apakah binatang ular itu berbicara? Mengapa tidak? Keledai Bileam pun (pernah) berbicara (2 Pet 2:16). Tidak ada petunjuk pada peristiwa ini bahwa ular berbicara karena ada ‘sosok’ setan atau iblis yang merasukinya. Hanya ide Paganisme (akan ada Blog Khusus untuk ini) yang percaya bahwa suatu sosok dapat ‘masuk’ atau merasuki seseorang lalu kemudian mengontrol atau menguasainya. Yang Alkitab catat sebagai petunjuk berharga adalah bahwa adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat.

7.    Yang menarik, puncaknya masing-masing tokoh yang terlibat pada peristiwa ini mendapat hukuman dari tokoh TUHAN Allah karena pelanggaran yang mereka buat (Kej 3:14-20):

-Kita bisa melihat fakta sekarang bahwa perempuan itu (yang disebut Hawa) hingga kaumnya menanggung hukuman: ‘susah payah waktu mengandung, sangat banyak kesakitan pada saat akan melahirkan anaknya, akan berahi kepada suami dan suaminya akan berkuasa atasnya

-Kita bisa melihat faktanya sekarang bahwa manusia itu (yang disebut Adam) hingga kaumnya menanggung hukuman: ‘tanah karenanya terkutuk sehingga dengan susah payah atasnya mencari rezeki seumur hidupnya, semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya, tumbuhan di padang akan menjadi makanannya dan dengan berpeluh harus mencari makan sampai manusia itu kembali lagi menjadi tanah sebagaimana darimana asal manusia itu

-Akhirnya, kita juga dapat melihat faktanya hari ini bahwa ularpun terkena hukumannya: bahwa ular menjadi terkutuk di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan, dengan perutnya menjalar dan debu tanah akan menjadi makannnya seumur hidupnya. Juga permusuhan antara keturunannya dan keturunan perempuan manusia untuk saling meremukan.

Jadi cerita BANYAK orang bahwa ular itu adalah si Lucifer yang terbuang adalah kabar (dari) burung dan BUKAN kabar (dari) Alkitab. Jika itu, apakah berarti ular itu hanyalah binatang ular? Binatang ular itu dulu dapat berbicara? Bagaimana perempuan itu mendengar ular itu? Mengapa manusia itu (Adam) memakannya juga dari isterinya? Apa motif mereka untuk berdosa dengan lebih memilih mendengar saran dari ular itu? Bukankah TUHAN Allah sudah berfirman kepada mereka? Mereka menjadi telanjang ataukah mereka menjadi sadar bahwa mereka telanjang?

Nantikan kabarnya (dari) Alkitab.

*Terkait dengan topik penciptaan itu sendiri di luar kaitannya dengan Blog Lucifer yang saya tulis, saya juga sudah sempat merenungkannya dan meramu beberapa sajian. Beberapa pandangan dan teori berspekulasi pada ranah ini seperti Kontradiksi Kejadian 1 dan Kejadian 2 dikarenakan perbedaaan catatan penciptaan pada Kejadian 1 dan Kejadian 2, Gap Theory yang memisahkan kurun waktu Penciptaan pada Kejadian 1 dan Kejadian 2, pandangan manusia sebelum Adam (manusia tanpa roh) atau Pra-Adam, Dosa Adam dan Hawa yang tidak populer, pembahasan Pohon Pengetahuan yang baik dan jahat dan lain-lain. Kapan-kapan bolehlah kita bahas.  Sekali lagi, mari(lah) kita (men)dengar kabarnya (dari) Alkitab.

 Salam

 

 

 

Rusdy's picture

@RDF: Kudos Kuadrat

Ditunggu ramuannya...

RDF's picture

ramuan tertunda

Entah karena alasan teknis dari SABDA Space atau virus Y2K (basi yah) atau saya yang gaptek atau sabotase (hehe) sudah hampir satu minggu saya tidak memposting 2 Blog lanjutan saya pada SABDA Space padahal saya sudah mengikuti aturan mainnya. ramuan sedikit tertunda. Mhn maaf.

Orang Bijak III's picture

Alkitabiah...

Saya senang karena anda (RDF) sangat teliti dengan Alkitab, dan itu luar biasa... dan itu akan bisa menjadi lebih luar biasa lagi apabila anda juga bisa menghubungkannya dengan pengalaman rohani anda (bukan rasionalitas).

Ketahuilah...!!! bahwa Alkitab bukanlah suatu hasil karya ilmiah, dimana kebenarannya hanya diuji berdasarkan akal budi kita. Inilah saatnya anda membutuhkan suatu pengalaman rohani, berusahalah agar anda juga bisa melakukan perjalanan rohani. caranya mintalah kemurahan Allah dalam doa, dan sebisa mungkin selalu bersekutu dengan Tuhan.

Ada banyak hal yang tertulis di dalam Alkitab yang tidak mudah dipahami kalau hanya berlandaskan kemampuan akal budi kita. Anda percaya Roh Kudus itu ada kan...? maka biarkanlah Roh Kudus menuntun anda, sehingga anda bisa menjadi lebih luar biasa.

Di dunia ini ada begitu banyak misteri... dan misteri-misteri itu kebanyakan di luar daripada jangkauan akal budi kita... itulah sebabnya kita juga harus menggunakan roh kita untuk bisa lebih memahami lagi misteri-misteri tersebut.

Ada banyak orang yang sangat menentang anggapan bahwa alam roh itu ada, ataupun kemampuan orang-orang tertentu yang bisa masuk dalam alam roh, ataupun bisa melihat dan membedakan roh.

Jika seseorang belum bisa melihat roh dan alam roh, apakah orang tersebut harus menolak dan menentang anggapan bahwa alam roh itu ada ???  terus bagaimana dengan pendapat dari mereka yang bisa melihat dan membedakan roh ataupun masuk ke dalam alam roh...???

Kita harus bisa menerima keadaan pribadi kita masing-masing bahwa kita diberikan karunia yang berbeda-beda. (1 Korintus 12 : 10), jadi untuk apa kita harus berdebat tentang hal ini.

Jika anda bisa menggabungkan hikmat yang sudah dimiliki dengan pengalaman rohani, maka anda akan tahu bahwa semua yang tertulis di dalam Alkitab adalah benar adanya.

RDF's picture

@Orang Bijak III: Alkitabiah

Mendapat tanggapan dari se-Orang Bijak III sebagai senior Bloger saya, tentunya saya tersanjung dan mengucapkan terima kasih. Juga terima kasih atas pujian yang diberikan untuk kata 'luar biasa'nya.

Bagi saya, Alkitab adalah pernyataan umum tentang Allah yang harus dipahami oleh umatNya ketika mereka telah mengambil keputusan untuk mempercayai Allah(nya). Kita (paling tidak saya) hanya dapat mempercayai dan mau mempercayai yang saya percayai dengan mengenal dan 'tau' siapa yang saya percayai. Bagi seseorang yang menyebut dirinya seorang percaya (Kristen), meneliti Alkitab secara intens adalah hal yang 'pantas' dan standar agar saya dapat mengenal Allah paling tidak secara umum sebagaimana Allah menyatakan diriNya untuk dikenal. Memahami bahwa saya sebagai ciptaanNya yang sempurna namun telah 'turun' derajatnya karena kenyataan manusia secara umum telah terjangkit dosa menyebabkan pencarian saya untuk mengenal Allah TIDAK akan dapat maksimal (mungkin malah salah arah) jika bukan dari inisiatif Sang Khalik yang menyatakan diriNya melalui Alkitab yang saya percayai untuk kita mengenalNya. 

Saya kutip ini:

Markus 12:30;Matius 22:37;Lukas 10:27;Markus 12:33;Ulangan 6:5;Roma 7:25

bahwa semua kebenaran di atas menyatakan bahwa untuk mengasihi Allah HARUS melibatkan pengertian dan akal budi

Paulus dalam Roma 12:2 mencatat: "berubah oleh pembaharuan budi sehingga dapat membedakan manakah kehendak Allah ..."

:kata budi yang dipakai di sini jika dikaji merunut kepada akar katanya maka dalam bahasa Indonesia kita dapt sejajar dengan: pikiran;nalar;kekuatan nalar, intelektualitas, rasio.

Dengan itu cukup jelas bahwa bagi saya untuk mengenal Allah hingga menjadi seperti yang Allah inginkan terhadap pribadi saya maka saya CUKUP dengan mengaktifkan secara maksimal akal budi saya DAN tentunya dengan segenap jiwa, kekuatan serta hati saya. Dalam hal ini, rasio memegang peranan penting untuk menangkap pesan Allah seperti yang tercatat di dalam Alkitab. Dengan berlandaskan rasio (juga dengan hati: nurani, jiwa dan kekuatan) maka secara sadar pola pikir kita yang lama tentang Allah, tentang dosa, makna kehidupan, kekekalan dll yang kita dengar, adopsi, percayai dari sumber Non-Alkitab (misal ajaran turun temurun, istiadat tertentu, nasehat bijak umum, dari TV mungkin dll) yang tidak selaras dengan apa yang Alkitab catat HARUS rela ditinggalkan. Dengan demikian maka kita akan melalui sebuah pembahuruan pikiran dalam perjalanan rohani (perjalanan kehidupan yang berlandaskan Injil Alkitab dimana Injil Alkitab selalu mengarah kepada hal yang rohani. Rohani di sini artinya TIDAK duniawi yaitu perkara yang menunjuk kepada hal setelah kubur atau yang bersifat kekala bukan hanya pengalaman duniawi seperti sandang, pangan, papan, popularitas, hasrat seksual,  dll yang bersifat sementara) sehingga dengan pembaharuan pikiran tersebut saya dapat mendarat pada penggenapan kehendak Allah atas hidup saya.

Alkitab ditulis dengan 'cara' yang ilmiah. Alkitab ditulis bukan dengan cara GAIB. Maksud ilmiah di sini bahwa Alkitab ditulis melalui tangan manusia, tangan Musa, tangan nabi-nabi, tangan Yohanes, tangan Paulus dll dalam kapasitasnya sebagai manusia dimana pikiran Allah, ide tentang diriNya dijabarkan dalam bahasa yang dimengerti manusia lalu direkam secara tulisan di atas kertas/ papirus melalui 'bahasa' mereka (para penulis tersebut). Alhasil bahwa Alkitab adalah sebuah tulisan ilmiah yang mengandung pesan di atas ilmiah (dalam hal ini saya nyatakan di atas ilmiah karena masih ada tulisan-tulisan di Alkitab yang belum mampu dibuktikan secara ilmiah. Bahtera Nuh, Tembok Yerikho yang runtuh, Laut Merah yang terbelah, semua sudah dapat dinyatakan sah oleh secara ilmiah. Jika masih ada peristiwa yang belum dapat dinyatakan ilmiah seperti kelahiran Yesus Kristus oleh seorang perawan Maria misalnya, itu karena teknologi ilmu pengetahuan saat ini masih harus berkutat menjawabnya)

Di dunia ini masih banyak misteri sangatlah jelas karena banyak peristiwa dan gejala alam yang masih harus diteliti oleh masing-masing pakar di bidangnya. Sekali lagi, disebut misteri adalah karena belum terpecahkan sebab musababnya. Untuk memecahkan misteri tersebut maka akal budi HARUS diaktifkan maksimal dan manusia harus bekerja keras siang dan malam untuk menaklukan misteri tersebut. 

Ingat bahwa Alkitab ditulis secara ilmiah dan mekanis oleh para penulisnya dengan arahan Sang Khalik dalam 'bahasa' mereka. 'bahasa' mereka di sini sangat erat dengan kultur sang penulis, pola pikir sang penulis, kebudayaan pada masa peristiwa sedang terjadi, dll. Tulisan Lukas yang seorang tabib pasti berbeda gaya bahasanya dengan tulisan Matius yang seorang pemungut cukai. Apalagi pasti berbeda dengan gaya bahasa Paulus yang seorang murid dari ahli Taurat ternama. bahasa yang mereka sampaikan juga dibatasi oleh kultur Yahudi pada masa ditulisnya Alkitab.

Sekali lagi, Alkitab ditulis dalam 'bahasa' mereka, yaitu bahasa yang dipahami pada waktu itu. Terkait Orang Bijak III menyebutkan kata 'roh'. Apa maksud 'roh' itu? Referensi atau definisi mana yang hendak kita rujuki? Saya ambil contoh, waktu Alkitab Perjanjian Baru menulis bahwa Yesus 'menghardik' roh-roh jahat  terhadap seseorang yang dipercaya pada zaman itu tengah 'dirasuki oleh roh-roh jahat' maka Yesus sendiri harus memakai 'bahasa mereka'. Perlu diketahui bahwa orang yang tercatat kerasukan oleh roh-roh jahat di Alkitab sebenarnya orang tersebut menderita penyakit mental. Pada zaman 'mereka' tidak ada yang dapat memahaminya. Kebudayaan pada zaman pemerintahan Roma dan Yunani, mempercayai bahwa roh-roh jahat dapat merasuki seseorang, sehingga menyebabkan penyakit mental. Orang-orang ”Kristen” yang mempercayai keberadaan dari roh-roh jahat, sama dengan mengatakan bahwa kebudayaan dari para penyembah berhala pada saat itu. Alkitab ditulis dalam bahasa yang dapat dipahami pada masa itu, tetapi tidak berarti bahwa Alktiab atau Yesus mempercayai keberadaan roh-roh jahat. Sama seperti ungkapan ”makan garam”, yang digunakan untuk menjelaskan seseorang yang berpengalaman, yang sama sekali tidak mengartikan bahwa, seseorang bisa menjadi berpengalaman, karena ia banyak makan garam (yodium). Jika ungkapan ini ditulis pada selembar kertas, kemudian dibaca kembali 2000 tahun kedepan – jika Yesus tidak datang kembali – mungkin orang-orang akan mengira, bahwa dengan 'makan garam' (yodium) mereka dapat menjadi berpengalaman. Jelas sekali, mereka salah, karena kita menulisnya berdasarkan bahasa yang dimengerti pada zaman kita, seperti yang dilakukan oleh Yesus 2000 tahun yang lalu.  

 Seperti kata ”influenza” yang sering digunakan pada saat ini; kata tersebut sebenarnya berasal dari ”influenced by demons” (yang disebabkan oleh roh-roh jahat). Begitu juga dengan Daniel, yang namanya dirubah menjadi ”Beltsazar”, nama ini adalah cerminan dari dewa-dewa berhala. Alkitab mencatatnya di Daniel 9:14. Ketika Daniel dipanggil ”Beltsazar”, tidak ada keterangan yang menjelaskan bahwa nama itu merupakan cerminan dari pemikiran yang salah. Sama halnya dengan menyebut ”Paus” untuk mengidentifikasikan seseorang, walaupun saya tahu yang sebenarnya adalah salah dengan menyebut dia sebagai ”Paus” atau Bapa (Mat. 23:9).

Saya hendak memberikan 4 ciri 'aliran' Kristen sebagai berikut:

1. Roma Katolik: Keputusan Paus dan opini-opini dari para Uskup diklaim dan disejajarkan sebagai pikiran dan kehendak Allah daripada isi Alkitab itu sendiri

2. Saksi-saksi Yehuwa: Publikasi dari 'Menara Pengawal' yang diterbitkan dianggap sejajar dengan pikiran dan kehendak Allah daripada isi Alkitab itu sendiri

3. Mormon: Publikasi dari buku Mormon diyakini sejajar dengan pikiran dan kehendak Allah daripada Alkitab itu sendiri

4. Kristen Karismatik: suatu 'pengalaman rohani' atau 'cahaya terang' atau 'perasaan nyaman dan damai' atau 'ide-ide transenden' yang diklaim dari Roh Kudus disejajarkan dengan pikiran dan kehendak Allah daripada Alkitab itu sendiri

Kembali kepada kesimpulan Blog pertama saya bahwa TIDAK ada kuasa yang lain selain kuasa Allah. Tidak ada yang diperdebatkan pada Blog saya selain memaparkan kembali jejak runutan asal muasal Lucifer sebagaimana Alkitab mencatatnya dan tidak mencatatnya. 

Sebagai seorang Kristen (pengikut Kristus) saya tidak mendasari pengenalan saya terhadap Allah dari keputusan paus, uskup atau publikasi 'Menara Pengawal' atau Buku Mormon juga TIDAK dari suatu 'pengalaman rohani' atau 'cahaya terang' atau' perasaan' semata melainkan saya dengan kesadaran penuh menggunakan akal budi, hati , jiwa dan kekuatan untuk memahami isi Alkitab sebagaimana pernyataan Allah secara umum. Jikalau Allahku menambahkan pernyataanNya secara khusus melalui pesan pribadi, itu hanya berlaku untuk saya (saja) dan TIDAK akan saya 'jual' sebagai doktrin.

Salam

 


 

 

 

 

okulasi's picture

siklus berulang

Pemikiranmu sama dengan pemikiranku waktu itu.Saya cuman menulis satu blog yang juga mirip mirip dengan kegundahan hatimu.

cat:saya menulis sebuah blog juga untuk membuktikan bahwa saya adalah komunitas bloger....

 

saya juga suka kutipanmu yang ini:

Jikalau Allahku menambahkan pernyataanNya secara khusus melalui pesan pribadi, itu hanya berlaku untuk saya (saja) dan TIDAK akan saya 'jual' sebagai doktrin.

ditunggu kelanjutan ekplorasinya

 

salam


RDF's picture

@Okulasi: berulang

Saya meyakini bahwa sebagai manusia ciptaan Sang Khalik, kita punya 'zat' Khalik; suatu 'ruang' yang akan terus mempertanyakan 'kelogiaan' ciptaan dan Sang Penciptanya. Saya juga meyakini terkait pemikiran 'sepertiga malaikat' pun juga banyak, maksud saya benar-benar BANYAK dari kita yang juga memikirkan 'itu' (saya sudah mampir pada 'satu' blog Okulasi tersebut).

Terima kasih atas kesukaannya pada 'kutipan' saya. Mhn maaf, sekedar meluruskan bahwa dalam kamus besar bahasa Indonesia, 'kutipan' berarti: pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, biasanya ekspresi atau kalimat yang terkenal yang dihubungkan atau dirujuk dari sumber aslinya. 

Terkait kalimat atau tulisan yang Okulasi 'kutip' dari Blog respon saya, itu merupakan ekspresi yang keluar dari buah perenungan dan pemikiran saya dan BUKAN saya 'kutip' dari sumber lain. Kalimat tersebut murni asli buah pikiran saya mengingat pentingnya memahami Alkitab untuk mengenal Allah sebagaimana Allah menyatakanNya agar Dia dikenal, lebih dari itu, Dia akan menyatakanNya secara khusus kepada masing-masing dari kita dan CUKUP hanya untuk yang mana Dia nyatakan kepada masing-masing secara khusus.

Mohon dengan sabar menunggu paparan saya selanjutnya yang tengah saya persiapkan dan dalam proses editing yang akan merunut tuntas asal muasal si 'Lucifer'

 

Salam