Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kura-kura dan Binatang Raksasa

ely's picture

Dahulu, perjalanan dari kampung ke kota merupakan perjalanan yang sangat menyenangkan. Meski harus duduk di dalam perahu selama 8 jam, aku tak pernah sempat bosan. Banyak hal yang menanti, di sepanjang tepi sungai.

Seperti sebuah perjalanan yang tak pernah aku lupakan, ketika masih SD. Ketika itu aku dan beberapa teman pergi ke kota untuk menghabiskan sisa liburan kami.

Melewati sungai bertepi batu kali dan hamparan pasir putih keabuan (biasa kami sebut dengan kersik), adalah saat yang selalu ku tunggu.

Ketika perahu mulai menyisir sepanjang tepi sungai, yang berbatasan dengan kersik. Setiap pasang mata, yang berada di dalam perahu dengan seksama mengawasi hamparan pasir. Tak ada kedipan yang tak penting, karena tak ingin terlewat pada jejak kaki binatang, yang selalu menggendong rumah di badannya itu.

Setelah melewati ujung hamparan itu, kami tidak juga menemukan jejak yang kami cari. Mungkin telah tersapu oleh air hujan atau tiupan angin.

Menanti hamparan berikutnya, kali ini hamparan dengan gundukan agak tinggi. Pada ujung gundukan terdapat pohon tua yang besar, berdiri kokoh, meski sudah kering tak berdaun, pohon tersebut tetap menjadi surga bagi burung-burung yang bertengger di sana. Burung-burung kecil yang biasanya hinggap untuk menyisir bulu-bulu lembutnya atau sekedar beristirahat sejenak setelah selesai mencari makan di sekitar rerumputan yang tumbuh subur di bawah pohon besar itu.

Kembali perahu menepi, berjalan mengikuti tepi-tepi kersik. Mata kami kembali memperhatikan hamparan pasir. Ujung tepian sudah hampir habis kami lewati, tak ada tanda-tanda jejak kura-kura.

Melewati gundukan terakhir, akhirnya nampak tiga buah garis sejajar, tak beraturan terlukis pada gundukan rendah itu. Inilah yang kami cari. Segera pak Cau yang saat itu mengemudikan perahu merapat ke tepian, mengandaskan perahu pada tepian pasir, agar tidak hanyut.

Kami pun segera keluar dari perahu, menuju hamparan dengan lukisan tak beraturan itu. Binatang lamban ini ternyata pintar. Jejaknya acak, karena telah di lewati berulang-ulang, membuat kami sedikit kesulitan untuk menerka-nerka dimana ia telah menanam harta karunnya itu.

Kami berpencar dan memulai pencarian kami. Setiap kami memegang ranting kayu sebagai alat berburu. Ranting kayu kecil itu, kami cucuk-cucukkan ke dalam pasir. Seperti itulah cara kami berburu harta binatang ini. Bila tusukan pada ranting kayu terasa agak lembek, dapat dipastikan, ada butir-butir harta karun di dalamnya.

****

Beberapa lama, berkutat dengan tusukan-tusukan ranting, akhirnya Kuleh salah seorang temanku, berteriak kegirangan memanggil kami. Tanpa menunggu lama, kami segera berlari menemuinya. Pekerjaan selanjutnya, kami akan menggali pasir untuk mengambil butiran-butiran kecil di dalamnya.

Tak berapa lama, butiran-butiran putih seperti bola pimpong itupun terlihat. Butiran-butiran yang jumlahnya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan itu adalah santapan nikmat yang hanya sekali-kali dapat kami nikmati.

Demikianlah pencarian kami, tak sia-sia. Ember besar yang kami siapkan penuh seketika dengan telur kura-kura. Telur yang cara masaknya, aku tau hanya denga direbus itu, memiliki kuning telur yang sangat nikmat. Tekstur yang padat dan serasa sedikit kasar itu benar-benar memiliki citra tersendiri. Hal ini lah yang membuat kami, tidak merasa rugi menghabiskan beberapa waktu berjemur di tengah terik matahari.

Pencarian seperti itu, biasanya hanya kami lakukan sekali dalam setiap perjalanan. Meski pada perjalanan selanjutnya kami kembali menemukan jejak itu. Karena satu sarang, sudah menghasilkan telur lebih dari cukup. Disamping itu kami juga dengan sengaja menyisakan sarang-sarang itu, berharap anak kura-kura yang lucu, dapat keluar dari cangkang-cangkang lunak tersebut.

****

Kura-kura memang lucu. Binatang yang sempat menjadi teman bermainku waktu kecil. Sangat mudah dipelihara, karena makanannya tidak susah dicari. Seekor kura-kura kesayanganku adalah kura-kura berukuran besar, kata bapak kura-kuraku adalah jenis kura-kura gunung, yang memiliki badan lebih besar dari jenis kura-kura lainnya. Kura-kuraku, mampu mengendong tubuhku di punggungnya. Namun persahabatan kami tak bertahan lama, karena dia harus kurelakan bebas, ketika menlanjutkan sekolah ke kampung sebelah. Mengingat tak ada lagi yang dapat mengurus dan memberinya makan.

****

Perjalanan berikutnya, tak kalah seru. Kami masih menunggu pemandangan yang hanya bisa kami temukan ketika kami melakukan perjalan antara kampung dan kota.

Dari kejauhan, telinga kami sudah dapat menangkap deru suaranya. Tak berapa jauh, kini tampaklah pemandangan itu. Kepiting-kepiting raksasa berwarna kuning, menjepit kayu-kayu besar dan menyusun kayu-kayu tersebut sedemikian tinggi dan rapinya. Demikian pula, di sudut lain, ada sekelompok binatang raksasa lainnya, terlihat sibuk dengan kayu besar. Kayu-kayu itu terlihat ada dalam gendongan mereka, binatang yang benar-benar kuat. Manusia memang hebat, pikirku, mampu membuat binatang, sedemikian kuatnya melebihi tenaga manusia.

Beberapa saat berselang, kami akhirnya meniggalkan binatang-binatang hebat itu. Melanjutkan perjalanan, dengan perasaan masih terkagum-kagum.

Mendekati kota, masih ada pemandangan yang tak kalah menarik. Ini benar-benar luar biasa. Bahkan tak mampu aku pikirkan.

Seekor binatang raksasa dengan lehernya yang panjang, besar dan kokoh mampu membuat sebuah gunung. Binatang ini seperti jerapah, namun mungkin bukan jerapah, karena bila menonton di TV, aku tak pernah melihat jerapah muntah seperti yang dilakukan oleh binatang ini.

Lebih hebat lagi, muntahan binatang ini, mampu menciptakan gunung besar berwarna hitam. Mungkin saja, bongkahan batu hitam, sehingga ia kembali memuntahkannya.

Laur biasa, kembali aku terkagum-kagum kepada orang-orang yang terlihat berada dekat binatang itu. Mereka benar-benar hebat, pasti mereka yang telah menciptakan binatang itu, pikirku.

Beberapa gunung lainnya, terlihat berjalan di permukaan sungai, sungguh aku binggung dengan pemandangan ini. Lagi-lagi aku hanya berdecak kagum karena merasa sudah dapat menyaksikan gunung berjalan di atas permukaan sungai. Meski aku tau, gunung itu tak berjalan sendiri, karena ada binatang air raksasa yang menggendongnya.

Setelah beberapa saat menjauh dari pemandangan itu, kami pun sampai ketujuan. Sebuah kota kecil tempat aku dan teman-teman akan mengisi sedikit waktu liburan kami.

****

Beberapa tahun kemudian, ketika kembali melakukan perjalanan yang sama. Aku berharap kembali menemukan kembali telur kura-kura dan binatang-binatang yang dulu membuatku terheran-heran itu.

Namun setelah beberapa kali, perahu kami melewati kersik-kersik di sepanjang tepi sungai, tak satupun jejak yang nampak.

Yang banyak aku temukan, malah kepiting dan teman-temannya, serta jerapah raksasa yang terus saja memuntahkan batu hitam untuk membuat gunung berenang.

Kemana jejak kura-kura itu ?

Benar-benar tak ada jejak, kemana kura-kura yang jumlahnya banyak itu?

Padang rumput hijau yang yang berada di bawah pohon raksasapun lenyap. Berganti dengan kubangan dan padang gersang.

__________________

Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ...

Viesnu's picture

tebakan ayo..

main tebak - tebakan yuk :

binatang dengan lehernya yang panjang, besar dan kokoh mampu membuat sebuah gunung. Binatang ini seperti jerapah, namun mungkin bukan jerapah, karena bila menonton di TV, aku tak pernah melihat jerapah muntah seperti yang dilakukan oleh binatang ini. Lebih hebat lagi, muntahan binatang ini, mampu menciptakan gunung besar berwarna hitam. Mungkin saja, bongkahan batu yang ia makan dari tubuh binatang raksasa berkeranjang itu, bukan makanannya, sehingga ia kembali memuntahkannya pada sebuah binatang raksasa lain yang sedang berenang di sungai

Binatang apakah itu...

ayo..ayoo..

Lovepeace..uenak..

__________________

Lovepeace..uenak..

ely's picture

@om vies, he he he

Sori om vies, Cerita ini, aku tulis berdasarkan pemikiran semasa kecil, tak mengerti nama-nama benda... Aku hanya berpikir kalau semua benda yang bergerak itu adalah binatang.... Jadi, silahkan tebak sendiri deh ....
__________________

Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ...