Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Iman, Pengharapan, dan Kasih
Yang menjadi dasar pengajaran Tuhan Yesus ada tiga, yaitu Iman, Pengharapan, dan Kasih. Jadi bagi semua orang yang mau mengikutiNya maka mereka harus hidup dengan memperhatikan tiga dasar itu. Karena dengan memperhatikan tiga dasar itu, ia baru dapat hidup menurut kehendakNya.
Iman
Iman yang mula-mula adalah percaya pada pemberitaan Injil bahwa Yesus adalah Tuhan yang turun ke dunia untuk menebus dosa manusia, lahir menjadi manusia, hidup, mati, bangkit, naik ke sorga dan akan datang kembali untuk menjemput orang-orang pilihanNya. Jadi 'percaya' adalah awal (starting point) dari iman.
Setiap orang yang percaya pada pemberitaan Injil maka ia harus bertobat dan hidup baru, yaitu hidup menurut iman selama hayat dikandung badan sampai ia dipanggil Tuhan ke sorga.
Rm. 10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Rm.10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Ibr. 11:1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Pengharapan
Orang percaya pada pemberitaan Injil dan mau hidup menurut iman, karena ia mempunyai pengharapan akan keselamatan dan hidup kekal dalam Kerajaan Nya seperti yang dijanjikan Tuhan Yesus Kristus. Tetapi ia harus hidup menurut tuntunan Roh, yaitu mau menyalibkan dagingnya, untuk menyucikan diri.
Tit. 1:2 dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta,
1 Ptr. 1:3-5 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
1 Yoh. 3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Kasih
Orang percaya yang mau hidup menurut Roh akan memperhatikan semua yang dibuat selama hidupnya, yaitu berusaha berbuat kasih terhadap sesamanya, seperti yang ditulis oleh rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus.
1Kor.13:4-7 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Orang yang sabar adalah mereka yang senantiasa mau memberi maaf pada orang yang bersalah kepadanya.
Orang yang murah hati adalah mereka yang dengan tulus mau memberikan pertolongan kepada semua orang yang membutuhkan.
Orang yang tidak pencemburu adalah mereka yang merasa senang dengan kesuksesan orang lain, walaupun dirinya sendiri kurang sukses.
Orang yang tidak memegahkan diri dan tidak sombong adalah mereka yang menerima kesuksesan dirinya dengan bersyukur, sehingga tidak lupa bahwa semua itu dikaruniakan Tuhan, bukan semata-mata karena hasil usahanya sendiri.
Orang yang tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri adalah mereka yang senantiasa ingat bahwa Tuhan menyertainya, sehingga ia selalu menjaga dirinya agar dapat hidup sesuai dengan kehendakNya.
Orang yang tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain adalah mereka yang mau memahami kekurangan orang lain dan menerimanya dengan ikhlas.
Orang yang tidak suka dengan ketidakadilan, tetapi karena kebenaran adalah orang yang hidup jujur sesuai dengan hati nuraninya/ suara Roh Kudus.
Orang yang menutupi segala sesuatu adalah mereka yang tidak suka membesar-besarkan masalah. Masalah besar akan dibuatnya menjadi kecil, dan masalah kecil akan dibuatnya menjadi bukan masalah.
Orang yang percaya segala sesuatu adalah mereka yang percaya pada janji Tuhan.
Orang yang mengharapkan segala sesuatu adalah mereka yang mengharapkan penggenapan janji Tuhan .
Orang yang sabar menanggung segala sesuatu adalah mereka yang terus menerus mengharap penggenapan janji Tuhan itu walaupun harus mengalami hambatan dan siksaan, baik secara batin maupun secara fisik.
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
- sandiputra's blog
- Login to post comments
- 5127 reads