Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Hidup Pas-pasan

Purnawan Kristanto's picture

"Paling enak itu hidup pas-pasan. Pas pingin mobil, pas ada yang ada duit untuk membeli. Pas pingin makan enak, pas ada yang nraktir." Ini adalah lelucon lama. Tapi percaya atau tidak, saya sering mengalami situasi seperti itu [meski tidak seheboh itu tentunya]. Contohnya begini, hari ini persediaan beras di rumah pas habis. Saat pembantu kami ke pasar, dia urung membeli beras karena gerimis sehingga buru-buru pulang. Tak beberapa lama kemudian, ada seseorang yang memberi sekarang beras menthik wangi. Apakah ini sebuah kebetulan?

Tahun lalu, saya berkata pada diri sendiri begini: "Kelihatannya enak ya kalau punya PDA. Dengan begitu, aku bisa menulis dimana saja tanpa harus menenteng laptop kemana-mana." Saya sedang menimbang-nimbang untuk membeli PDA bekas yang layarnya masih monokrom. Yang penting ada fasilitas pengolah katanya (word processor). Namun, saya tidak pernah mengungkapkan ini kepada siapa pun.
Suatu hari, saya bertemu dengan teman dalam sebuah kondangan. Meskipun tinggal satu kota, tapi saya jarang bertemu dengan orang ini. Tiba-tiba dia berkata, "Mas Wawan mau menggunakan PDA, nggak? PDA saya menganggur."
"Wah, kalau yang jenis ini, saya nggak kuat membelinya, koh" jawab saya.
"Siapa bilang saya akan menjualnya" kata orang ini," Saya ingin memberikannya pada mas Wawan. Saya ini gaptek dan nggak bisa memakai barang ini. Daripada mubazir, barang ini lebih bermanfaat untuk mas Wawan. Mau nggak?"
Saya cepat-cepat mengangguk kuat-kuat, takut dia berubah pikiran. Apakah ini sebuah kebetulan?
****
Saya pernah ditegur oleh seorang teman karena berkata "kebetulan". Dia berkilah, "Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Semuanya berada di bawah kendali dan pengawasan Allah." Dia lalu mengutip ayat ini: “Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya” (Matius 10:29-30). Saya tersenyum sendiri sambil membayangkan rambut di kepala saya yang mulai rontok. Ketika sisiran banyak rambut saya yang nyangkut di sisir. Apakah mungkin saat itu Allah sibuk menghitung kembali jumlah rambut yang masih tersisa di kepala saya? Alangkah bahagianya saya karena Allah sekarang lebih memperhatikan saya saat rambut di kepala mulai rontok.
Saya menganggap ayat ini sebagai sebuah idiom. Saya tidak menyangkal bahwa Allah memang Mahakuasa dan Mahatahu, tapi apa Allah tidak punya kerjaan yang lebih penting daripada sekadar menghitung jumlah rambut di kepala? Allah itu Mahakuasa sehingga Dia menciptakan sistem yang memungkinkan dunia bekerja dengan sendirinya. Sistem ini disebut hukum alam. Hal ini dapat diibaratkan dengan program komputer. Pada mulanya, Allah mendesain sebuah program tertentu. Jika diinput A, maka outputnya adalah B. Ketika program itu dijalankan, komputer akan menjalankan perintah-perintah yang telah ditulis oleh programmer. Pekerjaan sudah diambil alih komputer. Meski begitu, tugas programmer masih dibutuhkan jika terjadi kesalahan dalam proses eksekusi tersebut.
Analogi ini mungkin tidak sepenuhnya pas, tapi setidak-tidaknya dapat menggambarkan bahwa Allah menciptakan hukum alam dengan tujuan tertentu. Kita dapat menyaksikan kuasa Allah bekerja di dalam hukum alam ini.
Bayangkanlah saya sedang berjalan di bawah pohon kelapa, kemudian saya berkata dalam hati, "Alangkah enaknya kalau panas-panas begini minum kelapa muda." Lalu tiba-tiba ada kelapa muda jatuh. Pertanyaannya, apakah ini kebetulan atau pekerjaan Tuhan? Jawabannya bisa kedua-duanya. Bisa jadi ketika saya berada di bawah pohon kelapa tiba-tiba ada angin bertiup dengan kencang dan menjatuhkan kelapa itu. Ini adalah hasil dari hukum alam yang asalnya dari Allah juga. Kemungkinan lain, Allah sengaja mengirimkan angin kencang untuk menjatuhkan buah kelapa itu.
Lalu bagaimana kita dapat membedakannya? Berdasarkan dampak dari peristiwa tersebut. Ketika Allah bekerja, maka Dia memiliki tujuan tertentu. Paulus menulis demikian, “And we know that all things work together for good to them that love God” (Roma 8:28 AV). Terjemahan dalam bahasa Indonesia agak berbeda: “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia". Di dalam Alkitab AV kita menangkap nuansa bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini bekerja bersama-sama untuk kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi Allah. Bagaimana ini mungkin ini bisa terjadi? Karena sebagai Programmer Agung, Allah telah merancang sebuah sistem canggih yang disebut hukum alam. Output dari program ini adalah kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi Allah. Siapakah orang-orang ini? Mereka adalah orang yang terpanggil untuk menggenapi rencana Allah. Jadi jelaslah sudah, jika peristiwa tersebut mendatangkan kebaikan bagi orang yang telah dipanggil untuk masuk ke dalam penggenapan rencana Allah, maka peristiwa tersebut terjadi bukan sebuah kebetulan. Ada campur tangan Allah di dalamnya.
****
Beberapa hari yang lalu, saya bercerita pada istri saya tentang teman kuliah yang berasal dari Malaysia. Sudah lebih dari 18 tahun kami tidak bertemu lagi. Tanpa disangka-sangka, hari berikutnya saya bertemu dengannya di facebook. Saya merasakan Allah itu begitu baik kepada saya. Seringkali tanpa meminta pun, Dia memberikannya kepada saya. Di kampung, saya punya tetangga yang baik sekali kepada kami. Suatu sore, saya memuji hasil panen jagung mereka yang bagus. Eh, malamnya mereka mengirimkan sebakul jagung muda rebus. Kami menjadi merasa sungkan, karena ketika memuji itu kami sebenarnya tidak punya maksud apa-apa.
Hal yang sama sering terjadi pada saya. Saya kadang nyeletuk sesuatu kepada Tuhan. Sebenarnya tidak bermaksud apa-apa, tapi Allah kadang menganggapnya serius. Dia memenuhi permintaan saya. Itu yang kadang membuat saya merasa sungkan kepada-Nya. Dia itu sangat baik, sementara kehidupan rohani saya masih pas-pasan. Kalau yang ini pas-pasan dalam arti yang sesungguhnya.

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

jesusfreaks's picture

Pas pas an juga

Sama pak. Belakangan ini gw juga mengalami hal yang sama. Pas mau jam mahal, dikasih perusahaan. Pas bingung mahalnya kosmetik istri, dapat stok untuk 6 bulan. Pas mau beli mentega, dapat 2 karton. Ada satu pas lagi, yang mungkin segera datang. Feeling so goodlah. Semoga kenyataan.

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

Purnawan Kristanto's picture

Allah itu baik

Puji Tuhan. Allah itu baik, ya? Melebihi kebaikan sebuah GSM 

“If any man wishes to write in a clear style, let him be first clear in his thoughts; and if any would write in a noble style, let him first possess a noble soul” ~ Johann Wolfgang von Goethe

 

 

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

udalama's picture

@Purnawan Kristanto....

waktu aku kecil...
aku biASA makan tELO rambat
juga tELO jabut
hidup merambat-ramBAT dan SIAP2 dicabut-CHAbut

pertanyaANnya...
apakah tELO itu sama dengan ShinGkong?
apakah SinGkong sama dengan KhingKong?
apakah aku harus mengasihi GoKong?

aku ingin menunjukkan sesuaTu buat bapakKU...
aku ingin membawakan sesuaTu BUAT bapakKU...
Apakah HAL itu BOLEH?


Sun pengen maTUr Suwun
Purnawan Kristanto's picture

Boleh

 Boleh

“Jaman lagi susah, buat apa susah? Susah itu tiada gunanya ”

~Manthous

 

 

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

udalama's picture

@Purnawan Kristanto...

:)

terimakasih...

ROMO aku TIDAK terah...

ROMO aku adalah terARAH...

ROMO aku ADAlah terTUJU!

terimakasih mo romo moro mo

:)

sandman's picture

@Pak Pur

Blog ini mengingatkan saya tentang kesaksian di gereja, ibu ini berkata, "orang kristen itu hidup identik dengan kata pas-pasan". Persis seperti apa yang diomongin Pur. Saya juga pernah rasakan hal itu, dan benar Tuhan itu ajaib. Pernah saya membantu sebuah radio, ketika itu saya dan GM radio itu berdiskusi, "kita butuh internet dengan speed bagus untuk menunjang kemajuan radio", celutuk saya kepadanya. Beberapa hari kemudia dia bilang, "Eh san, ini ada ISP yang mau ajak kerjasama".  Setelah saya lihat proposalnya, ternyata isp itu hendak meminjam tower radio untuk pemasangan relay. Mereka menawarkan speed 128Kbps, 1:1 untuk ongkos sewa tower radio. Saat itu kami sungguh bersyukur.....Tuhan siapkan segalanya... Amien.

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________