Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

GUNA MENGAKU DOSA

erick's picture

GUNA MENGAKU DOSA

Bagian 1

Manusia hidup bergelimang dosa;
merusak, melukai dan menodai, mempercundangi. Tetapi manusia juga tiadak berdaya
untuk meniadakan dosa. Walaupun kita berpaling dan berusaha meninggalkan jalan
sesat, akan tetapi, perbuatan jahat yang sudah dilakukan itu tidak hilang
begitu saja. Lalu bagaimana caranya
untuk membebaskan diri dari dosa?

Kita harus mengaku bahwa kita bersalah dan pulang kembali kejalan yang
benar. Dan Yang Maha Rahim sudah menantikan kita untuk mengucapkan sabda pengampunanya
yang menyehatkan hidup kita dari dosa. Sebab Allah Bapa sudah mengurbankan
Puteranya yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Berkat kurban
sang Putera Allah itu sakramen pengampunan atau Tobat atau pengakuan mampu
meniadakan dosa.

 

Tulisan ini bermaksud memaparkan
beberapa segi yang bertalian dengan sakramen pengampunan. Menitikberatkan pada
kesadaran akan keadaan kita yang berdosa dan pengakuan yang jujur tanpa menipu
diri. Menitik beratkan pada segi ini, karena membuka hati dengan iklas adalah
prasyarat untuk menerima rahmat Ilahi yang menyelamatkan dari upah dosa, dan
akan membawa kita kekehidupan bahagia.

 

1 Tuhan, aku ini orang berdosa

 

a. Benarkah kita ini orang berdosa?

Pada jaman Yesus di awal masehi, sudah banyak
orang yang berpendapat, bahwa sebenarnya mereka bukanlah orang berdosa. Mereka
berdoa pagi, siang, dan malam; mereka memberi derma; mereka taat beribadah
sesuai waktunya; mereka tidak berbuat cabul, mencuri, membunuh, dsb. Pendek
kata mereka orang beres.

 

b. Apakah dosa itu?

Dosa -dalam pengertian Kristen- bukan saja
pelanggaran hukum, bukan hanya hambatan terhadap perkembangan kita menjadi
orang baik, bukan akibat ketidaktahuan atau nafsu yang terlampau kuat. Pada
intinya dosa adalah tindakan bebas yang menolak, dan memberontak dari
cintakasih Allah yang maha baik.

 

c. Cinta Kasih Ilahi dipermainkan

Bentuk konkret dosa yang manusia lakukan yang
menolak cintakasih Allah: Melakukan apa yang dilarangnya. Dengan memakan buah
pohon pengetahuan yang dilarang, berarti manusia menolak keberadaan Allah. Merugikan sesama. Kalau kita berdusta,
bersaksi palsu, menghasut orang, atau melakukan sesuatu yang nantinya
menjerumuskan orang lain jatuh dalam dosa. Memikirkan sesuatu yang jahat, baik
itu mereka-reka sesuatu untuk merugikan orang lain atau merencanakan agar
sesuatu buruk  terjadi dimasa yang akan
datang berarti menentang rencana Allah serta keinginan Allah terjadi. Ini
menentang akan adanya otoritas Allah.

 

d. Semakin baik, semakin sadar akan dosa

Tak seorangpun dapat mengatakan kepada Allah: "Tuhan, aku tak bersalah. Aku
menggunakan segala yang diserahkan kepadaku secara baik." Semakin kita mengerti
dan sadar cintakasih ilahi terhadap kita, semakin kita menyadari
kekurangan-kekurangan kita. Semakin insyaf bahwa kita masih jauh dari pantas
memiliki kemampuaan membalas cintakasih tersebut.

Semakin kita mencintai dan mengenal Allah, semakin kita menyadari dosa dan
kelalaian kita.

 

e. Bapa Yang Maharahim

Yesus datang didunia ini "untuk mencari mereka yang hilang dan domba-domba
yang tersesat". Yesus datang untuk menyembuhkan orang yang datang kepadanya
dengan mengakui kekurangannya.

__________________

Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)

andryhart's picture

Mengakui kerahiman Allah

Salah satu kelebihan agama Samawi adalah mengakui kuasa Allah dan ketidakberdayaan manusia. Beberapa ajaran lain seperti aliran New Age memang mengajarkan bahwa pencerahan dapat dilakukan oleh masing-masing individu asalkan melakukannya lewat meditasi, kembali ke alam dan amal perbuatan baik. Kalau seseorang belum sempat melakukannya karena keburu mati pada usia muda, maka ada reinkarnasi yang memberikan kesempatan untuk mencapai pencerahan (enlightment) agar ketika meninggal kelak dapat sampai pada nirwana tertinggi. Yesus dalam agama Kristiani mengajarkan betapa kita tidak berdaya tanpa pertolongan Allah. Kita sepenuhnya bersandar pada Allah. Namun, Yesus juga mengajarkan kepimpinan dengan cara melayani seperti terlihat pada pembasuhan kaki para murid. Cara kepemimpinan ini telah melahirkan agama Kristen kendati Yesus sudah lama meninggalkan kita semua. Jadi pencerahan juga dapat kita capai lewat model keteladanan Yesus dengan janji Allah yang selalu akan berada di samping kita. Yesaya 46:4 memuat janji Allah, "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu." andryhart
__________________

andryhart