Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Empat Wanita dalam Silsilah Yesus (kristenberea)

Empat Wanita dalam Silsilah Yesus Dipublikasi Artikel blog by kristenberea Sebelum membahas 4 wanita dalam silsilah Yesus menurut Injil Matius, terlebih dahulu saya perlu mengklasifikasi tentang "perbedaan" silsilah Yesus menurut Matius dan Lukas yang ada di Pasar Klewer ini ( kemuskilan dalam silsilah Yesus [10] ) 1). Injil Matius ditujukan untuk orang Yahudi dan ditulis berdasarkan garis keturunan Yusuf, ayah Yesus menurut hukum (bukan biologis). Sedangkan Lukas membuat silsilah Yesus berdasarkan garis keturunan Maria. Menurut tradisi Yahudi nama seorang wanita tidak boleh dimasukkan dalam urutan silsilah maka yang dimasukkan adalah nama Yusuf, suaminya. 2). Karena ditujukan untuk orang Yahudi, maka Matius menggunakan silsilah yang resmi, jadi lebih teliti, sedangkan Lukas menggunakan silsilah Yesus dengan tujuan untuk menyampaikan pesan kepada pembacanya tentang asal usul Yesus. Lukas menggunakan silsilah "menurut anggapan orang" sehingga kurang valid. Dalam hal ini tidak mengurangi kemurnian Alkitab karena Lukas sekedar melaporkan fakta yang ada di masyarakat pada waktu itu. 3.) Kata "anak dari" berasal dari bahasa Yunani "huios" yang dapat diartikan sebagai anak dari, suku keturunan, ahli waris, pengikut, dan sebagainya. Jadi kalau Lukas menyebutkan silsilah dengan frasa Yesus anak A, anak B, anak C dst itu artinya bahwa Yesus berasal dari keturunan A, keturunan B, dst. A tidak harus anak kandung dari B, dan B anak kandung dari C, dst. Bisa saja B adalah cucu dari C. Hal ini berbeda dengan Matius yang menggunakan frase A memperanakkan B, B memperanakkan C, dst. Dengan demikian sangat dimungkinkan urutan silsilah Yesus menurut Matius berbeda dengan menurut Lukas. Nah, sekarang mari kita membahas hal yang sangat menarik dalam silsilah Yesus menurut Matius. Di sana terdapat 5 nama perempuan, namun yang akan dibahas hanya 4 saja, yaitu Tamar, Rahab, Rut, dan Bat-syeba. Menyantumkan nama wanita dalam silsilah adalah tidak lazim dalam tradisi Yahudi, jadi kalau Matius mencantumkannya pasti ada maksud yang istimewa. Hal yang menarik tentang keempat wanita di atas adalah : 1. Tiga di antara empat wanita tadi statusnya janda ketika dinikahi oleh orang yang tercamtum dalam silsilah Yesus. Mereka adalah Tamar, Rut, dan Batsyeba. Seorang janda di dalam Alkitab digambarkan sebagai seorang yang lemah dan mempunyai aib, sehingga memerlukan perlindungan, pertolongan, dan belas kasihan. 2. Tiga dari empat wanita ( Tamar, Rahab, Bat-syeba) pernah melakukan dosa perzinahan. Tamar berzinah dengan Yehuda, Bat-syeba berzibah dengan Daud, dan Rahab dikenal sebagai wanita sundal. Pertanyaannya adalah mengapa nama-nama mereka (yang oleh masyarakat dikategorikan sebagai orang-orang yang terpinggirkan) dimasukkan dalam silsilah Yesus yang adalah Mesias? Apakah hal itu tidak "memalukan" dan "mencemarkan" nama Yesus? Dalam hal ini kita dapat belajar bahwa : Rencana keselamatan melalui Yesus adalah benar-benar berasal dari Allah bukan karangan manusia. Kalau berasal dari manusia, sudah tentu nama-nama keempat wanita tadi tidak akan dicantunkam karena sudah menjadi watak manusia untuk menyembunyikan hal-hal yang negatif pada dirinya sendiri atau pada orang yang dipujanya. Dalam karya keselamatan-Nya, Allah bisa memakai manusia dari latar belakang apa saja, termasuk dari kalangan yang tidak berharga menurut ukuran manusia. Jadi jangan minder dan rendah diri dengan keadaan Anda, dan juga jangan merendahkan orang lain. Sejelek-jeleknya seseorang, Allah bisa memakai orang itu untuk karya-Nya yang agung. Rencana keselamatan Allah tidak bisa dibatasi oleh kelemahan, kekurangan, dosa, maupun kejahatan seseorang. Kasih karunia Allah jauh lebih besar dari pada kelemahan dan dosa kita. Akhirnya, apapun keadaan kita, kalau kita dipilih Allah untuk mewujudkan rencana-Nya, maka rencana Allah pasti terwujud melalui kita. Marilah kita serahkan diri kita pada kedaulatan Allah, biarlah Dia bertindak sesuai dengan rencana-Nya yang agung dalam hidup kita meskipun kita belum tahu rencana-Nya dalam hidup kita. [10] http://www.sabdaspace.org/../../../../../../../kemuskilan_dalam_silsilah...