Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

agama adalah doktrinisasi?

NOnaMe's picture

adakah yang pernah berpikir apa itu agama dan mengapa begitu banyak agama?

sering sekali gua berpikir tentang itu.

agama mengajarkan kita tentang Tuhan.

menurut gua tadinya hanya ada 1 agama.

tetapi karena perbedaan kultur, bahasa, interpretasi, dll maka dalam penyebaran agama menjadi banyak.

lalu bagaimana kita bisa mengetahui agama manakah yang paling benar?

lalu gua berfikir lagi tentang agama.

sejak kecil kita diasuh oleh orang tua dan signiificant others lainnya.

siginificant others ini memberikan banyak sekali pengajaran dan pengaruh kepada diri kita sewaktu kecil.

dapat dibilang para significant others inilah yang membentuk diri kita skang ini.

analoginya bayi adalah kertas kosong dan para significant others ini adalah para pelukis.

sifat, perilaku, karakter kita saat ini adalah hal yanng ditentukan dari kecil.

begitu pula dengan pemilihan agama.

rata2 manusia beragama akan mengajarkan apa yang dpikirkannya benar sebagai kepada anaknya.

orang kristen akan mengajarkan ajaran agamanya kepada anaknya

orang islam juga mengajarkan ajaran agamanya kepada anaknya.

anak yang masih kecil dan belom mengerti apa2 menerima hal yang diajarkan oleh orang tua dan lingkungannya sebagai hal yang benar.

segala ajaran ini masuk ke dalam unconsius seseorang.

apa yang ditanamkan sejak kecil olrh orang tua dan lingkungannya menjadi hal yang susah untuk digoyahkan begitu anak itu besar.

apalagi jika menyangkut agama.

kita percaya Yesus adalah juru slamat.

Yesus sebagai juru slamat diajari oleh agama kristen.

maka kita percaya agama kristen adalah yang "benar".

sejak kecil kita diajari ini adalah "kebenaran".

maka sewaktu orang lain menceritakan agama mereka.

kebanyakan orang tidak percaya.

dan itu berlaku sebaliknya.

orang agama lainnpun tidak dapt menerima "kebenaran" kita karena mereka percaya agama merekalah yang "benar".

jika seperti itu bukankah penyebaran agama adalah suatu doktrinisasi sejak kecil?

sampai saat ini gua masih bertanya2.

lalu siapa yang benar dan salah jika semua orang menganggap "kebenarnnya" yang benar.

pasikomsi's picture

Agama Hanyalah Kendaraan belaka,"JESUS inside" jawabannya

NOname mengatakan Penyebaran agama adalah suatu doktrinasi sejak kecil,istilah lain Pengenalan Agama by significan others  alias di cekokin secara paksa sejak bayi,sehingga "Kebenaran yang hakiki ( bc:mutlak benar ) adalah yang di ajarkan sejak masa kecil se seorang itu-kira kira begitu pemahaman ku menyimak tulisan Noname.

Jangan bertanya tanya lagi Noname,"Tuhan Jesus tidak menghendaki orang yang memiliki Iman yang suam-suam kuku, Panas tidak!, Dingin pun Tidak, Engkau akan di muntahkan,( ditolak)

Ketika kita masih kecil, kita makan makanan yang lembut,minum susu,Tetapi ketika seseorang bertumbuh menjadi dewasa,maka Ia akan memakan ,makanan yang keras,Ia akan mempertanggung jawab kan ke Imanan nya di hadapan Tuhannya

Seseorang yang terlahir dari keluarga yang memiliki tradisi memeluk agama apapun itu?, Siapa pun Tuhan sembahan nya?,maupun yang lahir dan Tumbuh di negara yang tidak mengenal Tuhan alias negara Atheis sekalipun...Pasti akan MATI !!, setelah mati kemana perginya Jiwa ini,.?.berarti ada yang memilikinya ?...Mulailah timbul pencarian..didalam Fikiran seseorang tersebut..Mulailah se seorang mencari Kebenaran melalui ajaran agama yang pertama-tama sekali di kenalnya ya itu yang sejak dari kecil tadi..Seorang Atheis dari Korea Utara yang pernah saya temui,juga mempelajari nya,dan menemukan bahwa akhir dari kehidupan nya akan begitu saja hilang..tanpa magna,tidak kemana?,dan untuk siapa?,lenyap sama sekali.dan Dia yakin begitu..yah..terserah demikianlah Observasinya,silahkan..

Tuhan memberikan Akal dan kemampuan untuk berfikir.( Roh dan Jiwa).dimana.setelah seseorang bertumbuh dewasa.dalam pertumbuhan usia Ia akan mencari kebenaran dalam hal apa saja termasuk Agama,pergunakanlah itu,carilah Tuhan selagi Ia masih dapat ditemukan,selidiki kebenaran nya.dan Kristen mengajarkan nya.bahkan Nabi harus diuji,Mujizat harus di uji,bah kan kebenaran bukanlah kebenaran yang sejati kalau tidak ada saksi, dan  ajaran ini tidak ditemukan didalam ajaran agama lain,

- Carilah Tuhan yang Hidup, bukan yang  hanya ada di batu,bukan yang ada di Pohon,di air,angkasa dan lain nya.di sebelah Timur dan Barat saja.

-Tuhan yang mau membela kita,menyelamatkan kita,yang mau berkorban sampai Mati,bahkan mati dikayu salib

Kebenaran Agama,selalu di klaim oleh masing-masing agama sebagai yang paling benar,...Tetapi Pohon  yang baik dapat dibuktikan atau dapat dilihat,dari hasil Buah nya.

Dalam Pelajaran saya mengObservasi kebenaran dalam banyak Agama-agama yang ada di dunia  melalui kitab suci masing-masing agama, tidak ada satu pun ajaran yang mengatakan dengan sangat PASTI!!!!!!."-AKULAH ! JALAN - KEBENARAN- DAN HIDUP ,TIDAK ADA SEORANGPUN  SAMPAI KEPADA BAPA,KALAU TIDAK MELALUI AKU"

Kalimat ini,Firman ini menjadi Jaminan akan keselamatan Manusia yang mau mengikuti dan seturut akan Dia

Ok,Bror and Sys,inilah jawabannya,Jangan pernah ragu lagi untuk mengikutiNYA.

Glory..glory 2 the Lord

now and 4 ever.

pwijayanto's picture

komentar-komentar di FACEBOOK

ini saya copykan komentar2 di facebook, yang ada hubungannya dengan topik di blog ini:

Satria Anandita at 4:08pm March 9

@ Danny: Ilmu, sampai pada tingkat tertentu, tidak dapat diajarkan. Ia harus dicari sendiri (dilakoni) oleh orang yang lagi ngelmu.

Ini disebabkan karena dalam ilmu ada penalaran, tapi juga pengalaman empiris. Kalau pengamatan empiris itu cuma diterapkan pada sesuatu yang relatif konstan dan atau berada di dalam kuasa rekayasa manusia, seperti pengamatan terhadap batu, misalnya, maka bisalah kita bikin sebuah praktikum yang terkendali untuk mendapatkan ilmu tentang batu. Murid2 bisa dilibatkan dalam praktikum itu.

Tapi gimana caranya kita mengajarkan/mendemonstrasikan pengamatan empiris yang relatif tidak konstan dan atau berada di luar kuasa rekayasa manusia, seperti misalnya, pertemuan dengan Tuhan? Itulah kenapa setiap orang harus menyusun ilmunya sendiri tentang ketuhanan, dan tidak semata-mata bergantung pada doktrin agama, dan sayangnya ... akademisi yang jadi pendeta.

:))

 Wijayanto Petrus at 12:26pm March 11

apa maksudmu akademisi jadi pendeta?

pendeta yang mengajarkan doktrin / ilmu agama?

atau mestinya pendeta memberitakan tentang Tuhan yang ditemuinya bukan yang dipelajarinya di sekolah2 teologi?

atau sebaiknya pendeta mampu mendorong umatnya menemukan Tuhannya sendiri-sendiri?

Tuhan yang mana? Allah kah? YHWH kah? atau pokoknya "Tuhan yang itu.."

sebelum berlanjut.. Tuhan itu apa Sat?

Satria Anandita at 12:48pm March 11

Ya, itulah yang aku maksud. Mereka yang mengajarkan doktrin hasil rumusan kurikulum sekolah teologi, bukan mereka yang berusaha sendiri, mencari pengalaman empiris seperti ilmuwan beneran, dan mendidik umatnya untuk mandiri agar menemukan tuhan mereka sendiri2.

Kata "Allah" masih bermasalah ah, aku pakai kata "Yahweh" aja, atau "Engkau Yang Ada", "Tuhan Yang Ada". Bukankah kemarin perjalanan logika kita bareng Ki Wagiman sampai pada kesimpulan itu? Tuhan itu ya "yang ada". "Being," katanya.

 Wijayanto Petrus at 1:02pm March 11

Hm.. Tuhan bukan "DIA YANG DI ATAS" ya.. ha ha ha...

coba baca: http://gkmin.net/?p=138

 

=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)

__________________

=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)

BUNGUL's picture

@NonaMe? pertanyaan biar makin bertanya or mencari jawaban

Menurutmu agama itu dari mana asalnya? Maksud saya bukan lembaganya atau namanya seperti Islam, Hindu, Budha, Kristen dsb

Apakah di dalam agama ada sifat iman dan di dalam iman ada sifat agama?

Apakah Kekristenan dan agama sama?

Apa definisi agama itu sendiri?

Terima kasih

BUNGUL,

-:ujilah dan peganglah apa yang baik dan benar:-

__________________

BUNGUL,

-:ujilah dan peganglah apa yang baik dan benar:-