Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Ternyata...

cahyadi's picture

Pagi ini aku mengalami suatu kejadian yang baru ‘pertamakalinya’ terjadi dalam kehidupanku. Ceritanya begini: Aku dan istriku sedang menikmati jalan kaki sehabis mengikuti misa pagi di gereja ketika ada sebuah mobil yang sedang parkir di perempatan jalan. Karena penasaran, sambil lalu aku menyempatkan diri untuk melihat siapa yang ada di balik mobil itu. Tiba-tiba yang empunya mobil keluar lalu berkata dengan nada tinggi, “Mas, kok matane melotot nopo!”

Aku yang tidak merasa dipanggil tetap melanjutkan langkahku. “Mas, mas, nopo kok melototi aku!!!” orang tersebut berteriak lebih keras. Aku baru ‘ngeehhh’ ternyata aku yang dimaksud. Sesaat aku berhenti. Istriku yang ada di depanku berkata, “Wis mas rak sah diladeni…” Aku kembali melanjutkan langkah. Namun ternyata orang itu masih mengejarku. Dan ketika sudah berhadap-hadapan, segera saja ia memegang tanganku sambil berkata, “Nopo kok mau mlototi aku mas. Aku dudu maling!”

“Lho, mas aku kan ora maksud koyo ngono kuwi? Aku mung biasa wae, kok.” jawabku penuh ketidakmengertian

“Ora! Aku luwih ngerti! Aku ki wis biasa nangkep maling!” ujarnya lagi. (kebetulan orang ini adalah tetangga istriku yang jadi polisi).

“Wis,wis, wis mas… ayo bali wae!” istriku menyeretku. Ada isak tertahan dalam perkataannya.

“Bojomu diajari mbak ben matane ojo jelalatan kaya ngono kuwi!” tegasnya sambil berlalu. Dan kemudian semuanya berakhir.

Sesampai di rumah aku hanya tercenung memikirkan kejadian yang baru saja kualami. Ternyata bersosialisasi itu kadang bisa menyebabkan kesalahpahaman. Apa yang kita lakukan, apa yang kita katakan bisa membawa pengaruh bagi orang lain. Apa yang kadang dirasa baik oleh kita belum tentu baik juga bagi orang lain. Apa yang kita anggap wajar ternyata bagi orang lain bisa saja menjadi sesuatu yang tidak wajar dan menjadi sumber masalah. Maka di sini kita perlu bersikap; jika memang apa yang kita lakukan dan katakan sudah melukai orang lain (sengaja maupun tidak) kita harus berani meminta maaf dengan penuh kesungguhan dan ketulusan. Sebaliknya, jika kita yang benar, kita patut mempertahankan kebenaran itu dan tetap bersikap bersahabat tanpa pernah punya keinginan untuk menghakimi.

Satu hal lagi, ternyata enggak ada gunanya orang bersikap ‘mentang-mentang’. Mentang-mentang punya jabatan. Mentang-mentang punya kuasa. Mentang-mentang kaya dan punya mobil bagus. Mentang-mentang… segalanya… trus bisa berbuat seenaknya kepada orang lain. Oohhh, ternyata… sikap seperti ini memang sangat menjengkelkan!!!

 

hiskia22's picture

@cahyadi

Yang sabar ya bro...

GBU

__________________

GBU

iik j's picture

untung istrinya ga aku...

“Wis,wis, wis mas… ayo bali wae!” istriku menyeretku. Ada isak tertahan dalam perkataannya.

Untung istrinya mas Cahyadi ga aku.. he he he..

Kalau aku mungkin bilang... "Ayo mas.. terusin wae... biar dia ga mentang-mentang kayak gitu.. nih aku bawain sapu dan kentongan biar lebih rame..."

He he he... sabar bro...

For to me to live is Christ, and to die is gain.

Ari_Thok's picture

Menungsa .. menungsa ..

Oalah .. menungsa..menungsa .. yo wis mas, sing waras ngalah .. :)

*yuk comment jangan hanya ngeblog*


*yuk ngeblog jangan hanya comment*

 

__________________

*yuk komen jangan cuma ngeblog*


*yuk ngeblog jangan cuma komen*

pwijayanto's picture

aneh...

“Ora! Aku luwih ngerti! Aku ki wis biasa nangkep maling!” ujarnya lagi. (kebetulan orang ini adalah tetangga istriku yang jadi polisi).

yang polisi itu istri anda atau tetangga istri anda?

tetangga istri? tetangga anda juga khan?

apa nggak kenal dengan anda?

kalau kenal dengan anda, kejadian itu "aneh", (masa sampai begitu 'kasar'nya)

kalau nggak kenal dengan anda: kok bisa? apakah kenal dengan istri anda?

kalau kenal dengan istri anda, kejadian itu "aneh", (masa sampai begitu 'kasar'nya)

kalau nggak kenal dengan istri anda, lho.. bagaimana tetangga-annya

dunia memang penuh keanehan....

dulu, ketika saya 'dihina' orang.... he he....saya 'tantang' dengan membawa teman saya yang 'suka berkelahi', atau saya 'melapor' pada seseorang yang berani bilang "mau kasar yo ayo... mau alus ya ayo...."

Tapi sekarang lain, kalau saya 'disakiti' oleh orang lain, saya cuma bergumam....dan melapor sama 'boss', "kalau Tuhan rela saya disakiti seperti itu, ya nggak pa2, silakan saja....." dan pengalaman saya selama ini nampaknya saya masih sering 'dibela' oleh Tuhan.

=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)

__________________

=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)

cahyadi's picture

Ya... memang aneh...

Orang ini memang benar-benar tetangga istriku... (tetangga keluarga istriku yang saat ini menjadi tempat aku tinggal)...

Dan sebagai tetangga pasti ia sudah mengenal istriku dan juga aku...

Bahkan sebelum ia jadi seperti sekarang, aku juga sudah tahu tentang dia

Tapi entah mengapa bisa terjadi seperti ini...

Barangkali memang waktu bisa mengubah kepribadian seseorang...

Bagi aku sendiri, kekerasan bukanlah hal yang 'dibiasakan' dalam keluargaku saat aku masih tinggal bersama mereka. Jadi aku memang sempat terkaget-kaget. Namun sedari awal, aku juga punya pemahaman bahwa kekerasan itu enggak akan selesai bila dibalas dengan kekerasan seperti halnya batu yang diadu dengan batu pasti keduanya akan sama-sama hancur

GBU

hai hai's picture

Mas, mas, nopo kok melototi aku!!!

“Mas, mas, nopo kok melototi aku!!!”

Menurut saya semua orang akan senang bila anda menjawab apa adanya, "Saya penasaran, mas, siapa pemilik mobil bagus ini?" Bila anda tambahkan lagi dengan kalimat, "Kapan ya saya bisa punya mobil seperti ini? Maaf lho mas kalau rasa penasaran saya membuat mas merasa nggak nyaman." Dekati dia lalu ulurkan tangan anda untuk menyalaminya.

Saya yakin, semua orang akan senang.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

cahyadi's picture

memang benar tapi...

Rasa-rasanya apa yang saudara hai-hai usulkan memang benar, masalahnya sedari awal tetangga saya ini berkata-kata dengan nada tinggi yang diliputi kemarahan. Bahkan ketika aku menjawab bahwa aku tidak 'memelototinya' dan hanya memandang biasa saja ia ndak mau terima...

Mikhael Romario's picture

lupa

Mungkin orang itu lupa kalo dia udah gak lagi parkir di area Ancol .....

Makanya waktu anda lihat dia jadi senewen gitu.

 

 

__________________

Damai Kristus

cahyadi's picture

Oooo...

Oooo... jadi masalahnya itu karena lupa tho...

Mikhael Romario's picture

gak usah dipikirin

heheheh..... gak usah dipikirin Pak.

Life must go on.

 

Damai Kristus

__________________

Damai Kristus

hai hai's picture

Mas Cahyadi, Mungkin ...

Mas Cahyadi, apabila orang itu memang tetangga anda, mungkin ada baiknya anda bersilahturahmi ke rumahnya bersama anak dan istri. Bawalah oleh-oleh ala kadarnya. Minta maaflah kerena anda sudah membuatnya salah sangka.

di dalam hal ini anda sama sekali tidak melakukan kesalahan, namun anda juga tidak benar 100%. Bila tidak penasaran, kesalah pahaman itu tidak akan terjadi.

Mungkin sebagian orang akan menilai anda takut itu sebabnya anda datang dan minta maaf. Namun saya tahu pasti anda tidak takut sama sekali. Namun, bukankah anda harus merasa kasihan karena tetangga anda sangat paranoid? Dengan datang minta maaf, anda melakukan kebaikan, membantu dia agar bisa hidup sedikit lebih nyaman karena tidak perlu berprasangka buruk lagi kepada anda. tindakan demikianlah yang saya maksudkan dengan Melakukan kebaikan itu GRATIS. Karena gratis, kenapa tidak membagi-baginya dengan berlimpah?

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Viesnu's picture

jurus

Coba pake juruse ari si upil waktu malam.

Waktu menjawab ini Lho, mas aku kan ora maksud koyo ngono kuwi? Aku mung biasa wae, kok.”

Nah mata mas Cahyadi sambil kedip - kedip dan senyum malu - malu, salah satu tangan di tekuk ke atas di bawah dagu dengan posisi tidak kaku...trus colek dagu tetangga anda yang galak itu sambil bilang "iih mas makin ganteng deh klo marah, eike jadi naksir boo..ouw."

waktu dia mo berlalu, segera anda peluk dia..jangan biarkan dia pergi..sosor terus mukanya dengan ciuman anda...nah klo dia dah setengah teler..lepaskan dia untuk pergi dan jgn lupa kasih kiss bye..tentu dengan bibir yang monyongnya pol.

he.he..semoga tips yang tidak terbukti keampuhannya bisa membawa perdamaian antar tetanga..

Lovepeace..uenak..

__________________

Lovepeace..uenak..