Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Suara Alto
Selesai ibadah tadi pagi - masih di ruang ibadah - aku menyalami beberapa orang di dekatku yg aku kenal. Seorang yg duduk di belakangku yg tidak aku kenal menyalami aku dan berkata,
"Saya selalu senang duduk dekat Bpk, kalau nyanyi suara altonya bagus."
Haaaaaaa?
Kalau aku nyanyi dengan irama 2 not di bawah yg seharusnya itu bukan karena aku mau nyanyi alto, tetapi karena aku sudah tidak sanggup menyanyi dgn nada dasar yg ditentukan. Aku sudah tua, tidak bisa lagi nyanyi dengan nada tinggi. Kalau dibilang suara alto juga tidak sepenuhnya betul karena kalau tidak menemukan not yg tepat aku menyanyi dengan not2 datar seperti meniti nada2 bas saja.
Aku tidak bisa lagi menyanyi dengan nada yang diharuskan, tetapi aku harus tetap menyanyi, maka aku membuat sendiri iramanya yang sebisa-bisanya tidak merusak harmoni lagu itu, walau sering kepleset ke nada fals.
Begitu juga dalam kegiatan pelayanan di gereja yg temponya cepat dan hampir selalu memakai nada tinggi. Aku akan tetap ikut 'menyanyi' dengan irama lain tanpa merusak harmoni agar tidak mengganggu ketentraman banyak orang, karena AKU HARUS TERUS 'MENYANYI'.
Hari ini BULAN Misi di gerejaku sudah berakhir tetapi TUGAS bermisi tak pernah berhenti.
- Purnomo's blog
- Login to post comments
- 4698 reads