Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Steven Menikah Ditengah Dua Gunungnya Noni, Terjadilah Kopdar Ditengah Kabut
Semenjak GALAU di tahun 2009 karena “dilangkahi” sang adik, akhirnya Noni berhasil mendapatkan suami idaman hati yang biasa dipanggil Steven, seorang Pesbuker dari Australia yang keren walau rambut
kepalanya tidak gondrong. Toh dilangkahi atau tidak, di dunia ini tak ada perkawinan yang SEMPURNA BETUL, karena memang tak ada seorangpun yang juga sempurna. Sementara ada Seorang yang sempurna,
namun tidak menikah di dunia ini. Siapakah DIA?
Sepertinya akan menjadi tradisi ke depan, bahwa undangan tertulis sudah tidak efektif lagi untuk mengundang para sahabat bila akan merayakan suatu acara. Demikian juga Noni, ketika Iik mengabarkan di
group BLOSAS (Blogger Sabda Space) bahwa pada hari Sabtu, 12 Mei 2012 pada pukul 11.00 Noni akan menikah di Wonosobo - Jawa Tengah, sambutan pun meriah dan thread tersebut menjadi HIT dan berhasil
mengumpulkan komentar panjang sekali. Intinya untuk mendaftar siapa saja yang bisa datang.
Dari Jakarta Blosas senior yang datang, siapa lagi kalau bukan Teolog jalanan Hai Hai dan Blosas kawakan juga Happy Lee’s. Dari Solo ada Bu Lurah Joli dan Tante Paku. Hanya itu yang bisa berangkat bersama dalam satu mobil, yang lainnya ternyata pada berhalangan karena ada acara mendadak yang tidak bisa ditinggalkan.
Akhirnya kami berempat berangkat ke Wonosobo lewat jalur Salatiga, sebab akan sarapan pagi di sana ,Soto Semarang, tapi tentu akan mengajak dedengkot Blosas yang bernama Gkmin. Beliau juga akan ikut NJAGONG mengajak istri dan ketiga putrinya itu. Yang lebih penting dari itu, pak Wit (Kami biasa memanggilnya demikian), sangat AHLI dalam mencari JALAN ALTERNATIF yang cukup dekat dengan lokasi. Jalur di Jawa Tengah pak Wit memang berpengalaman bahkan hampir menguasai jalan-jalan pintas yang ada.
Kalau sudah nyopir, pak Wit memang lincah, hingga sering meninggalkan mobil kami, yah maklum saja kalau Hai Hai yang nyopir sambil cerita, tidak memungkinkan untuk ngebut. Namun pak Wit cukup sabar menunggu bila akan berbelok arah, hingga kami tak tersesat. Walau pada akhirnya KEBABLASAN melewati DIENG KLEDUNG PASS di Jl. Raya Wonosobo-Parakan Km 17, dan harus berbalik arah setelah pak Wit menghubungi HP-nya Joli.
*****
Setelah masuk Hotel Kledung Pass yang dipakai resepsi, kami pun berganti kostum, mengenakan batik menyiapkan amplop. Dan tiba-tiba muncul penampakan sosok berpakaian hitam you can see………, oh syukurlah, ternyata Iik dengan senyum manisnya menghampiri dan menyalami kami satu persatu.
“Aku sudah datang sejak tadi, berangkat dari rumah jam 5 pagi kok. Tapi kami jalan-jalan dulu sebelum ke sini,” cerita Iik yang berangkat ditemani kakak, sang adik dan Bundanya.
“Pak Purnomo juga ada kok,”
“Lho nggak berangkat barengan?”
“Beliau enggak mau diajak barengan, pilih naik bis!”
“Si tua bangka ini memang rada aneh.” gumam Hai Hai sambil ngakak.
Setelah semuanya siap, kami pun masuk ke pesta resepsi yang diadakan di belakang hotel dengan suasana PRASMANAN yang bebas dan ada hiburan organ tunggal, suara hingar bingar soundnya memang melebihi kapasitas hingga tidak membuat nyaman di telinga dan mengganggu suasana para tamu untuk berbincang-bincang akrab.
Kami satu persatu menyalami pengantin yang berbahagia itu. entah sang pengantin itu tahu atau tidak, bahwa PERKAWINAN itu seperti sebuah buku, yang BAB AWALNYA ditulis dalam bentuk PUISI dan bab-bab selanjutnya merupakan CERITA PROSA.
Ditengah-tengah Gunung
Gunung Sindoro - Sumbing
Menjadi saksi abadi
Pernikahan Steven dan Noni
Kami telah menyaksikan
Kami telah membuktikan
Mereka berdua tak bisa menyembunyikan
Perkawinan yang berselimut kebahagiaan.
Setelah menyalami kedua pengantin, kami juga bersalaman dengan Iik dan rombongan juga dengan pak Purnomo (Blosas senior juga) yang merupakan pertemuan saya pertama kali dengan beliau, setelah bersalaman dan berkabar, kami pun menikmati berbagai makanan yang digelar di beberapa meja di bawah tenda. Kami mencari makanan khas Wonosobo untuk dicicipi terlebih dahulu, MIE ONGKLOK menjadi menu pertama kami ditemani TEMPE KEMUL yang enak sekali. Selanjutnya
terserah selera masing-masing untuk disantap hingga kami kekenyangan.
*****
Tak berapa lama, kami diajak foto bersama sang pengantin. Waow yang motret cukup banyak, entah darimana saja itu? Yang jelas ini moment yang sangat berharga untuk tak dilewatkan begitu saja. Setelah itu kami ngobrol lagi sambil melanjutkan hidangannya.
Ketika Noni meminta sang penyanyi untuk membawakan lagu IWAK PEYEK…………oh jagat dewa bathoro………sang pengantin turun dari panggung dan berjalan menuju di depan organ tunggal untuk BERJOGET.
Peristiwa tersebut cukup menghebohkan para tamu dan tentu banyak wartawan dadakan yang mengabadikan peristiwa langka itu. Tawa bahagia pun terlontar dari berbagai penjuru disertai tempik sorak meriah sekali.
Akhirnya acara selesai. Noni menghampiri kami dengan membawa bungkusan yang isinya buat oleh-oleh kami yaitu TEH TAMBI dan OPAK Wonosobo, hmm opaknya cocok sekali buat cemilan di udara yang mulai
berkabut ini.
Rombongan kami belum beranjak dari lokasi pesta, walau sang pengantin sudah pulang ke rumah, dan ketika Iik sekeluarga pamit, kami masih bertahan di situ untuk mendengarkan kisah pak Agus, pendiri dan pemilik Dieng Kledung Pass, yang berkumis dan berjenggot mirip Yesus, cuma ini sudah putih semua. Pak Agus sangat ramah dan asyik sekali mendengarkan kisah hidupnya itu. Kalau tidak diingatkan anak perempuannya, mbak Eunike, barangkali cerita pak Agus bisa berjam-jam.
Berkat obrolan yang begitu mengasyikkan itu, kami mendapat discount 10% saat menginap di hotelnya malam itu.
*****
Setelah mandi di hotel, kami pun keluar untuk mencari makanan kecil ke Wonosobo Kota, Biar tidak melewati GERBANG TOL : NGACENG YO MAS maka pak Purnomo menjadi petunjuk jalannya, rupanya beliau ingin bernostalgia dengan makanan khas yang cuma ada di Wonosobo dan hanya satu dua toko yang menjual makanan itu, namanya BUNTIL, bahan bakunya dari daun TALAS dan di isi parutan kelapa, dimasak dengan santan, rasanya memang khas dan dijual dengan terbatas, untung masih kebagian 2 biji doang. Lumayan buat mengobati rindu pak Purnomo itu.
Habis membeli berbagi makanan ringan, kami berangkat untuk MAKAN MALAM di Magelang sambil KOPDAR dengan Blosas yang sudah kita kenal namanya yaitu Mujizat, Ebed Adonai, dan Pinokio. Memang ini makan malam yang cukup jauh sekitar 65 km!
Setengah sembilan malam kami sudah sampai di Magelang, Joli menghubungi pak Muji untuk ketemuan sekalian makan malam. Dan kami bertemu Mujizat di Pom Bensin sesuai petunjuk pak Muji dan menuju lapangan Rindam untuk menikmati wisata kuliner khas Magelang, salah satunya NASI GODOK. Sayang sekali, Joli baru ingat setelah sampai di tujuan, kalau penjualnya itu setiap Sabtu merayakan Sabat, gagal dah untuk menikmati nasi godok langganannya.
Kami akhirnya meneruskan perjalanan mencari rumah makan, setelah Joli bertanya pada sahabat BBM-annya, sementara pak Muji mencarikan jalannya. Setelah menemukan tempat yang cocok, kami berangkat dan pak Muji di depan sebagai guide. Apes lagi, rumah makan yang menjadi tujuan malah mau tutup karena sudah habis. Apa boleh buat, mobil jalan pelan-pelan sambil mencari lokasi makan yang cocok. Akhirnya nemu juga, OEMAH SATE di Jl. Tentara Pelajar menjadi pilihan.
Dan memang tidak mengecewakan OEMAH SATE Bayeman Magelang itu menyediakan menu khusus yaitu SATE BATIBUL (Bawah tiga bulan), artinya Kambing yang disembelih berusia di bawah tiga bulan, sangat
empuk dan tidak begitu berpengaruh dalam menaikkan tensi. Tentu saja masih ada menu lain di OEMAH SATE itu, selain BATIBUL kami memesan GULAI, Sate Ayam dan Bakso.
Dan Pinokio pun datang bergabung untuk meramaikan acara makan ini, sayang Ebed Adonai tidak bisa hadir karena lagi “SIBUK”. Mujizat yang merupakan seteru Hai Hai di Sabda Space dalam MENU TEOLOGI ini akhirnya cair setelah pak Muji membuka pembicaraan dengan topik ANJING, entah mau memaki atau memang bertanya beneran, yang jelas kami semua tertawa untuk pertanyaan itu.
Setelah ngomong soal anjing, pak Purnomo duduk mendekati Mujizat untuk membicarakan hal PELAYANAN, sementara Pinokio menimba ilmu kepada Hai Hai soal MENDIDIK ANAK BALITA. Bener-bener MAKAN MALAM yang meriah namun “berisi” walau tampak BERISIK.
*****
Karena stok SATE BATIBUL di warung itu sudah kami habiskan, dan warung mau tutup, mau tidak mau kami harus beranjak untuk meninggalkan tempat, dan Hai Hai berhasil memberi kesan kepada pemilik OEMAH SATE dengan trik sulap MENYAMBAR DUIT DARI ALAM ROH, dan uang tersebut diberikan gratis pada sang pemilik yang bengong menyaksikan “keajaiban” itu.
KOPDAR dilanjutkan ke pusat Kota Magelang yaitu Alun-alun Kota untuk menikmati WEDANG RONDE. Obrolan berlanjut, Pinokio masih bersemangat mencecar berbagai pertanyaan kepada Hai Hai, pak Muji cuma senyam-senyum di sebelahnya.
“Siapa lawan debat Om Hai Hai yang selama ini dianggap paling berat?” tanya Pinokio.
“Yaaah…. lawan paling berat ya teman-teman sendiri, seperti Vantilian, Samuel Franklyn, Tante Paku, Joli, Purnomo, Mama Nia………ya mereka ini lawan-lawan berat yang sering membuat saya bisa berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan untuk memikirkan jawabannya!” jawab Hai Hai serius.
Setelah warung tenda juga mau tutup, kami pun berpisah dengan dua sahabat BLOSAS dari Magelang ini dan Pinokio meluangkan waktunya buat menunjukkan jalan ke arah Wonosobo yang tepat.
Sampai di Hotel Dieng Kledung Pass, kami pun masuk kamar dan langsung tidur, sebab besok pagi masih ada perjalanan berat yang harus kami tempuh.
(Karena sudah cape ngetiknya, BERSAMBUNG deh)
Illustrasi : Foto koleksi BLOSAS, KR, flickr.com, facebook.com
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
- Tante Paku's blog
- Login to post comments
- 6042 reads
65 km?
makan malam 65 km?
itu lewat Secang ya?
Dari Temanggung ke Magelang, bisa lewat jalur alternatif via Bandongan, walau jalannya tidak terlalu bagus, tetapi mestinya lebih dekat (dan kalau siang, pemandangannya lebih bagus, jalannya naik terjal-turun curam :) ), daripada mutar lewat Kranggan-Secang.
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
Lewat Secang
Benar kami lewat Secang, maklum mengikuti jalan utama, Jalan alternatif, wah kami takut kesasar, maklum sudah malam pak Wit. Seandainya pak Wit ikut bermalam, jelas banyak jalan yang lebih dekat dengan guide andalan kami ini. Tapi begitulah, walau jauh tak terasa akhirnya sampai juga, karena banyak obrolan yang membuat perjalanan tidak menjemukan.
Terima kasih pak Wit.
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
Markas SabdaSpace
Jumat pagi mruput ke rumah turi untuk menemui majalah ASRI sekalian mempersiapkan assesoris untuk photo my project hari itu. Ada hal2 yang di suka-i photographer yang sering tidak dipunyai pemilik rumah musti joli siapkan. Hal simple namun menambah indah, misalkan sprei putih, handuk2 putih, jarang2 di miliki oleh owner, krn mereka lebih suka warnawarni, joli pinjam dari hotel untuk lengkapi assesoaris pemotretan. Juga bunga2 dan buah2 untuk penyegar suasana.
09.00 bersama Kittin (memang sudah sms-an janjian) berangkat jemput hai-hai dan happy lee di airport.
Timlo Sastro belakang pasar gede, itu-lah tempat kami sarapan pagi itu.
Warung timlo depan tempat sampah, meski bau tak mengurangi banyaknya pembeli. Heran juga ya? apalagi happy lee lebih heran lagi, feng shui bentuk dan lokasi dari warung itu jelek, namun tetep rame pol dg pembeli.
Setelah makan, joli ajak ke Gandekan yang kamis jumat lalu sempat terjadi insiden bentrok preman. Lokasi Gandekan sanagt dekat dengan Timlo..
Hanya melewati aja. Oh ya Hai, Joli lupa kasih tahu, gang yang joli tunjuk di gadekan itu sangat dekat dengan gang rumahnya ari thok.
Mampir ke Markas SabdaSpace.
Bu Yulia yang buka pintu kaget juga he..he.. biasanya joli info ke love bila mau berkunjung, kali ini gak sempet kasih tahu :p
"kalau SabdaSpace down, hai-hai juga ikutan MACET" kata hai2 ngakak
"kenapa?"
"karena sabda alkitab nya juga ikutan down"
di bantu Yoachan, laptop hai2 sekarang sudah di-"isi" sabda alkitab versi off line nya.
wah bila sudah bisa off line, bisa tambah bahaya nih si hai-hai, bisa petantang petentengnya bukan hanya di online tetapi sudah bisa versi offline juga..
ada beberapa hal yang menarik di YLSA selain sabdaalkitabnya. Joli akan link kan e-binaAnak ke para guru sekolah minggu gereja.
Sebelum jam 15.00 musti pamit, karena kami ada janji untuk bertemu dengan novelis Sanie B Kuncoro, yang memang tinggal di Solo.
Setelah serah terima hai-hai ke Sanie, Joli pamit lanjutkan program "golek upo" mencari sesuap nasi again :)
Alkitab SABDA
Saya sudah informasikan ke Min Merry bahwa SABDA Alkitab adalah salah satu yang paling CANGGIH di dunia saat ini. Saya juga informasikan dia untuk melihat-lihat SABDAWEB untuk melihat-lihat PRODUK baruu misalnya SABDA versi 4, dll. Siapa TAHU hal itu BERGUNA untuk para mahasiswa TRINITY bahkan bisa disebar ke Malaysia bahkan ke seluruh dunia bukan?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
sayang...
kala ngobrol di alun2 om hai sempat cerita soal "tabir bait Allah yang terbelah". Dan kita kini sudah tidak memerlukan perantara.
Sebenarnya saya nungguin komentar om mujizat soal pernyataan om hai ini. Sayangnya om muji cuma mesam mesem/tersenyum.
sayang, jam 8malam s/d tengah malam adalah waktu yang pendek.
Setiap manusia dihakimi oleh perkataannya sendiri
@pinokio, Pertanyaannya Adalah ...
Pertanyaannya adalah: apabila TABIR BAIT SUCI itu SUDAH TERBELAH sehingga TIDAK perlu lagi PERANTARA, lalu apa yang DILAKUKAN oleh TABIR bati SUCI itu?
Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah (NAOS) ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah (NAOS) ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Yohanes 2:19-21
Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah (NAOS) dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? 1 Korintus 3:16
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: 1 Petrus 2:9
Bil demikian, kemana Yesus? Dia KEMBALI kepada Allah dan MENYATU dengan Manusia. Itu sebabnya dikatakan KAMU adalah BAIT Allah.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@Ko, gimana cara MENYATU?
@mama nia, Perjamuan Kudus
Mama nia, bukankah Yesus sudah menubuatkan hal tersebut pada malam Dia ditangkap? bukankah kita mengenangnya melalui Perjamuan Kudus? Itunya manusia pun disebut ANTROPHOS THEOS = manusia Allah. Itu sebabnya Yesus bilang bahwa kita TIDAK akan pernah melihat-Nya lagi.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
proficiat
pf buat noni, walau aku blum pernah ketemu
iik kaya'e rada gemukan n lbh putih dibanding waktu kopdar dulu di javamall ^^
eha
eha, iya sukses nih...
waahhhh.. kalo bukan eha yang komen, ...
iik kaya'e rada gemukan n lbh putih dibanding waktu kopdar dulu di javamall ^^
ha ha ha.. betul eha. Sukses nih!
Dari waktu ketemu eha di java mall (3 tahun lalu ya) sampai dengan 2 bulan lalu naik 5 kg.
Bulan lalu, turun 2 kg gara-gara sakit nggak jelas selama 2 minggu.
Lalu sejak 2 minggu lalu mati-matian naikin berat badan lagi, udah naik 1 kg, targetnya 5 kg lagi nih baru kereeenn... he he he he
Lebih putih nggak sih.. lebih bersih dan terang iya.. ha ha ha... (gitu kata orang)
ga pernah main panas-panasan dan debu-debuan lagi di kota bawah sana sih.. he he he..
aku kangen sama eha... ^^
MUJIZAT mesam-mesem?
Pinokio, mungkin bukan karena mendengar diskusi kamu dengan hai2.
Masih ingat waktu itu ada 2 pengamen nyanyi di belakang hai2 sambil menahan tawa? sampai dari kita ada yang ngomel: "Nyanyi kok karo ngguyu?". Mungkin Muji mesam-mesem melihat pengamen ini yang menyanyi sambil mengherani (karena aku duduk menghadap ke sisi hai2 aku tahu kemana arah matanya memandang) rambut hai2 yang panjang sampai pantat, kerah bajunya yang hilang separoh, ujung kedua lengannya yang cabik-cabik. Mungkin dia berpikir, "Aku sudah tampil edan masih juga ada yang ngalahin aku. Aku sudah berpenampilan pungky masih ada yang lebih pungky."
Yang aku heran adalah, biasanya setelah seorang pengamen dapat uang dia akan memberitahu rekan2nya yang lain sehingga mereka akan menggilir si pemberi. Tetapi setelah dia tidak ada pengamen lain yang datang mendekati kita.
Tahu mengapa? Mungkin saja dia wanti2 sama teman2nya, "Jangan mendekati meja itu. Ada prewangan soko Tiongkok. Kalo dia marah kamu ditiup bisa nyangkut di pucuk menara air alun-alun."
komen juga
Demikian juga Noni, ketika Iik mengabarkan di group BLOSAS (Blogger Sabda Space) bahwa pada hari Sabtu, 12 Mei 2012 pada pukul 11.00 Noni akan menikah di Wonosobo - Jawa Tengah, sambutan pun meriah dan thread tersebut menjadi HIT dan berhasil mengumpulkan komentar panjang sekali. Intinya untuk mendaftar siapa saja yang bisa datang.
THREAD nya apa dan komennya apa...
ga di sini, ga di pesbuk sama-sama ga nyambungnya. Dari 250an komen, banyak yang sebenarnya isinya ga nyambung! Komen2 dari Para PESBUKER generasi "tuwir" yang melakukan aksi "Bully" kepadaku dengan gila-gilaan, pun sukses menggila. HAHH! Puas kalian!!
Dan tiba-tiba muncul penampakan sosok berpakaian hitam you can see………, oh syukurlah, ternyata Iik dengan senyum manisnya menghampiri dan menyalami kami satu persatu.
Ya iyalahh.. masak kusalami dengan marah-marah... idih...!
“Aku sudah datang sejak tadi, berangkat dari rumah jam 5 pagi kok. Tapi kami jalan-jalan dulu sebelum ke sini,” cerita Iik yang berangkat ditemani kakak, sang adik dan Bundanya.
“Pak Purnomo juga ada kok,”
“Lho nggak berangkat barengan?”
“Beliau enggak mau diajak barengan, pilih naik bis!”
“Si tua bangka ini memang rada aneh.” gumam Hai Hai sambil ngakak.
Itulah anehnya Pak Purnomo. Persis satu hari sebelumnya, ku hubungi untuk ngajak bareng, yahhh banyak faktor sebenarnya.
tapi, ya begitulah! Sueerr terkejut setengah mati, waktu mendapati sang bapak ada di parkiran tempat pelaksanaan acara. LHOH dan LHOH dan LHOH!!
Eheeeeeeeeeeeee...
Ketika Noni meminta sang penyanyi untuk membawakan lagu IWAK PEYEK…………oh jagat dewa bathoro………sang pengantin turun dari panggung dan berjalan menuju di depan organ tunggal untuk BERJOGET.
Ku dorong-dorong si Om Hai untuk berjoget... ehhhh ngeles seribu jurus... katanya ga enak karena artis dan aktornya adalah sang pengantin. jadi ya... sudahlah... kami menonton sambil cengengesan dari dekat saja.
Rombongan kami belum beranjak dari lokasi pesta, walau sang pengantin sudah pulang ke rumah, dan ketika Iik sekeluarga pamit,
Dengan berat hati... meskipun masih kangen setengah mati... aha ha ha ha ha...
Ada urusan yang harus kami lakukan di kota lain, kali ini berhubungan dengan nasib "warung" kami..
Sejujurnya, bagi saya sendiri. KOPDAR kali ini berbeda dengan KOPDAR-KOPDAR sebelumnya.
Tak ada materi pembicaraan di otak saya. Saya lama sekali ga login, ga menulis, ga bercerita, ga mengamati apapun di SS, maupun di grup-grup lain di FB selain BLOSAS tentunya...
Hingga, ketika ada pembicaraan tentang apaaaaaaa gitu... saya yang mendadak jadi bengong ga tahu mesti komen apa karena tidak tahu apa yang dibicarakan. He he he he...
Untunglah, teman-teman "tuwir" ini sangat mudah beradaptasi dengan ibu dan adik saya sehingga mereka 'tidak merasa asing banget' kemarin itu.
He he he...
udah ah komennya...
SEE ya....
Aduh, duhh... :)
Aduh, duhh..., nyesel bener nggak bisa dateng...
Maklum, hari-hari ujian akhir es em pe, tunggang langgang bareng my bojo cari-cari sekolahan. Mana hare gene ujian belum (tentu) lulus, sekolah-sekolah sudah buka pendaftaran, not to mention my barep juga tidak kalah cerewet milih-milih sekolah, hehe..
Anyway, meski sangat-sangat telat, our best regards to the beloved couple.. Banyak sudah menyimak pernikahan yang bahagia, semoga everlasting.., dalam suka dan duka.. Just don't let the flame goes out.., God bless.., beloved brother & sister...
(...shema'an qoli, adonai...)