Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Sinetron
Apa yang paling digemari ibu-ibu saat waktu senggang di siang hari (setelah semua urusan rumah tangga selesai)? Jawabnya adalah sinetron. Apa yang menemani sebagian besar waktu keluarga di malam hari? Jawabnya juga sinetron. Yah, sinetron saat ini memang tengah merajai tayangan di berbagai stasiun televisi. Pagi ada sinetron, siang ada sinetron, malam apalagi.
Sinetron lewat beragam kisahnya telah berhasil menghipnotis sebagian besar pemirsanya. Hal ini paling tidak sudah terbukti di rumah ibuku. Di sana mulai dari jam 6 sore hingga jam 11 malam tayangan paling favorit adalah sinetron. Jam 6 sinetron A. Jam 7.30 sinetron B. Jam 9 sinetron C. Begitu seterusnya. Paling gawat jika ada beberapa sinetron yang tayang secara bersamaan, wah pasti dech… remote menjadi sasaran pijit-pijit untuk berpindah-pindah chanel. Hal yang menggelikan, ibu kadang terbawa perasaan ketika ada tokoh-tokoh jahat yang bertindak keterlaluan terhadap tokoh baik. Beliau bisa ‘nggetem-nggetem’ sendiri seolah-olah ingin melakukan sesuatu untuk membalas tindakan tersebut.
Sebenarnya mengapa kita menonton sinetron? Apa yang bisa kita peroleh ketika selesai menonton sebuah sinetron? Sekedar ingin mendapatkan hiburan setelah seharian bekerja. Untuk mengisi waktu senggang. Atau ingin mempelajari sesuatu lewat tokoh-tokoh dalam sinetron. Tentu akan ada beragam alasan yang bisa dikemukakan. Idealnya memang lewat tayangan sebuah sinetron kita bisa belajar sesuatu. Sesuatu tentang hidup. Namun celakanya, tidak semua sinetron mengajarkan hal yang baik. Mungkin hanya ada satu sinetron yang baik diantara berpuluh-puluh (ratusan???) sinetron yang ditayangkan.
Untuk sinetron Indonesia, ada beberapa hal yang bisa dicatat: pertama, pemerannya pasti ganteng-ganteng dan cantik-cantik. Bahkan untuk pemeran pemulung dan orang paling miskin sekalipun. Lucu!? Kedua, ceritanya terlalu panjang dan endak tahu mau dibawa kemana. Pada awalnya emang kelihatan bagus, tapi setelah jadi sinetron yang paling digemari, ceritanya dibikin molor persis kayak karet. Akhirnya, ndak masuk akal banget. Ketiga, banyak sekali tokoh jahat (pemerannya seringkali wanita). Kadang mereka itu jahatnya minta ampuunnn…, dengan kata-kata yang ndak pantas dan akting yang berlebihan. Keempat, banyak kebetulannya. Kebetulan dapat kenalan karena tabrakan di lorong sekolah atau di supermarket. Kebetulan ketemu orang yang sudah dicari-cari sekian lama dll. Kelima, ceritanya seragam. Banyak sinetron yang tayang tapi sebenarnya ceritanya mirip-mirip semua.
- cahyadi's blog
- Login to post comments
- 4180 reads
tambahan
Sedikit tambahan, biasanya ceritanya mengenai si baik dan si jahat, si miskin dan si kaya. Si baik, saking baiknya jadi dibego-bego-in sama si jahat. Juga yang dulunya miskin kemudian menjadi kaya, karena ternyata si miskin itu masih ada hubungan keluarga dengan si kaya.
Tapi di balik semuanya itu sinetron Indonesia didominasi oleh sebuah klan yang bernama Punjabi.
Seperti yang Pak Hai bilang: 'tak ada rotan, ram punjabi!'
Damai Kristus
Damai Kristus
lho?
bukankah hidup penuh dengan kebetulan ?
hehe..
yang paling nggak masuk akal adalah seorang pengusaha sukses jatuh cinta sama pemulun / tukang bakso... huekakakaka..
dan jalan ceritanya itu ituu aja.. nggak berubah.. mending nonton discovery channel ato naked science di [ beeeppp sensor ] yang lebih informatif..
-anak kecil berbicara, didengarkah?-
Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-
Fungsi Katarsis
Salah satu fungsi dari media komunikasi adalah sarana untuk KATARSIS, yakni semacam katup pelepasan untuk mengurangi tekanan hidup sehari-hari. Dengan menyaksikan sinetron, maka penonton Indonesia merasakan kelagaan. Dia bisa melampiaskan amarahnya dengan mengumpat tokoh jahat dalam film tersebut, sambil mengasiasikan dengan sosok dalam kehidupan sehari-hari yang membuatnya marah. Dia merasalah kepuasan luarbiasa ketika tokoh antagonis mendapat pembalasan yang setimpal.
Fungsi lain dari sinetron adalah sarana ESKAPISME, yaitu 'keluar' sejenak dari kehidupan sehari-hari yang penuh penderitaan, lalu untuk sejenak ikut bermimpi menjadi orang yang kaya, sukses, terkenal, baik hati, dan berabagai gambaran ideal yang disajikan dalam sinetron tersebut.
Jadi bersyukurlah karena masih ada sinetron, sebab rakyat masih bisa melepaskan amarahnya dengan menonton sinetron. Dalam situasi bangsa yang semakin acak kadut ini, kita butuh lebih banyak 'candu' dan 'mimpi'. Maka gereja-gereja yang menawarkan mimpi-mimpi yang indah akan semakin marak dan laris manis.
Ayo kita sama-sama mimpi, mumpung mimpi belum dipajaki
------------
Communicating good news in good ways
kalau buruk kenapa dinikmati
Kalau itu hanya jadi contoh dan pengaruh buruk buat saya, kenapa mesti menikmatinya?
For to me to live is Christ, and to die is gain.
@ cahyadi
Ada tuh sinetron yang bagus...MELATI UNTUK MARVELL... He...he...he
Kesukaan istri saya...
GBU
GBU
@cahyadi betul,bahkan acaraTV sudah mengalahkan program gereja.
@cahyadi, apa yang ditulis memang betul, sehingga program gereja harus dijadwalkan setelah selesai acara TV yang favorit (sinetron). Waspadalah bila jam-jam doa , untuk bersekutu dengan Tuhan, sudah berkurang, apakah kasih sudah luntur, sudah suam-suam kuku. Banyak waktu dihabiskan didepan TV daripada membaca dan merenungkan firman. Sehingga tertulis di Alkitab apakah iman mu masih setia ketika Tuhan Yesus datang kedua kali? Lukas 18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
jauh
ternyata manusia semakin dijauhkan dari Tuhan dengan kesibukkan duniawi
Damai Kristus
Damai Kristus