Submitted by crucifianode on

Kau datang menebarkan bunga di jalan aku akan melangkah
Harum nafasmu terhirup ke dalam ruang hati ini.
Dan ketika melihat warna senyummu
Adalah sebuah anugerah terindah

Selalu bersamamu adalah kerinduanku
Memandang wajahmu saat kau terlelap
Membangunkan dirimu dengan sebuah kecupan
Biarlah semua itu menjadi impianku

Ketika jiwaku tersesat dalam keangkuhan
Belaian jarimu memanjakan segala kebodohanku
Dalam pelukan kutemukan jalan untuk kembali
Tak sanggup berlama-lama, ingin segera pulang
Karena hatimu adalah rumah bagiku

Menggenggam tanganmu sepanjang perjalanan
Menjadi hari-hari yang tak ingin kulewatkan
Arti hadirmu melukiskan keajaiban di taman ini
Tempat kita beristirahat dari kejenuhan dan letih

Janganlah kau pernah berubah
Dan terlebih lagi...
Jangan pernah menyerah untukku
Karena sesungguhnya...
Itu adalah alasanku bisa mencintaimu

Submitted by hai hai on Tue, 2009-03-24 12:32
Permalink

hallo bidadari, kemana saja selama ini?
senang nona kembali berpuisi

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Submitted by crucifianode on Tue, 2009-03-24 23:47
Permalink

hiks..hiks..
saya khan bukan nona...juga bukan anak2.

kayak lagunya britney spears,
i'm not a girl, not yet a child too.

tapi gapapa, memang saya lebih suka jika boleh menjadi anak-anak lagi, karena mereka yang empunya Kerajaan Surga.

>>>JELOVALL

Submitted by hai hai on Wed, 2009-03-25 00:06
Permalink

crucifianode, tolong maafkan saya. Jadi anda laki-laki? Hati anda sepolos anak-anak, itu nampak jelas dalam puisi anda. Tolong jangan salahkan saya bila memuji anda sepolos anak-anak.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Submitted by josh putra on Wed, 2009-03-25 23:49
Permalink

puisinya bening banget..... bagus banget

tapi boleh tanya WARNA SENYUM itu apa? gimana menjabarkannya...

Submitted by Purnomo on Sat, 2009-03-28 12:54
Permalink

Janganlah kau pernah berubah
Dan terlebih lagi...
Jangan pernah menyerah untukku
Karena sesungguhnya...
Itu adalah alasanku bisa mencintaimu

What counts in making a happy marriage is

not so much how compatible you are,

but how you deal with incompatibility.

(George Levinger)