Samuel Franklyn Saya Suka Tawamu

Sungguh sedih saat meninggalmu aku tidak bisa berinteraksi di FB karena akunku kena blokir admin FB, maklum sudah jadi pelanggan kue blokir adminnya, yang hanya berdasar laporan tanpa melihat konten yang kutulis secara utuh. Semakin sedih saat dikabari tapi aku tak bisa ke Jakarta untuk ikut mengantarmu ke peristirahatan terakhir karena sesuatu hal penting tak bisa kutinggalkan.

Aku hanya bisa tercenung saat menerima SMS pemberitahuanmu, Sam meninggal saat itu. Untuk beberapa saat aku tak bisa membalas SMS tersebut. Mendadak kaku bisu, hanya membaca isi SMS itu dengan hati sedih, tak bisa berkata-kata. Sam the Biggest sudah meninggal saat aku kangen ingin bertemu lagi hiks.....

Aku buka kompi untuk melihat status teman-teman SF tentang berita meninggalnya beliau. Karena kena blokir hanya bisa membaca saja, tak bisa LIKE apalagi berkomentar, hanya membaca dan membaca ucapan duka dari para handai taulan yang mengenal Sam. Aku juga tak bisa memberikan apa-apa, sekali lagi hanya bisa membaca dan membaca, segala rencana di kepala yang kelak kuperuntukkan untuk Sam buyar seketika. Karena rencanaku masih berupa rencana karena menyangkut keberuntungan yang kurencanakan belum terealisasi.

Saya berjumpa Sam pertama kali saat Kopdar Blosas Di Tawangmangu, Sam tidak segarang dalam berdebat tapi cenderung pendiam, malah banyak senyumnya saat itu. Ketika aku menulis hasil Kopdar itu komentar beliau tidak marah karena aku menulis secara kelakar tentang kerasnya suara NGOROK-nya itu, Sam malah tertawa bwa ha ha ha ha ha ha......karena dianggapnya aku menulis apa adanya dan dia menerima dengan besar hati serta menyuruhku untuk terus BANYAK BACOT menulis.

Menulis tentang Samuel Franklyn aku jadi mengenang saat-saat bergumul di Situs Sabda Space ini, begitu banyak perdebatan beliau yang aku ikuti sejak awal. Betapa lucu dan serunya saat Sam berdebat dengan Hai Hai, dan aku mesti tertawa saat Hai Hai selalu mengambil analogi tentang PELATIH ANJING dan Sam tampak jengkel, dikiranya Hai Hai OOT dan beliau bilang, dikit-dikit ngomong Anjing, dikit-dikit ngomong Anjing bla bla bla....ha ha ha ha ha ha ha ha...............

Saya tertawa sebagai penonton 2 master lagi bermain catur di Sabda Space dan saya bisa melihat dan menikmati langkah-langkah permainan mereka hingga membuatku tertawa, tatkala Sam kebingungan dengan langkah kuda Hai Hai yang memainkan jurus Anjingnya itu. Kenangan itu sudah pernah saya tuliskan dalam serial Kethoprak Sabda Space.

Nggak menyangka akhirnya mereka jadi sahabat sejati sampai mati, Samuel mempercayakan semuanya kepada Hai Hai bila suatu saat mati duluan. 

Kalau nggak salah ingat saya pernah berkunjung ke rumah kontrakan Sam baru 2 kali, saat aku ke Jakarta untuk menerima penghargaan sebagai Kompasianter Terfavorite 2012 lalu, dan saat menghadiri pernikahan Robert Miming. Terus terang yang paling kusuka bila mendengar tawanya Sam, khas dan lepas. Tapi sungguh aku lupa tawanya Sam yang khas itu, karena aku lupa merekamnya, tapi itu yang paling kusuka dari beliau. Dan tawa beliau dalam social media pun khas BWA HA HA HA HA......yang kadang bagi lawan debatnya terasa menjengkelkan itu, namun mempunyai kenangan tersendiri akan sosok beliau yang gemuk itu.

Sam termasuk sering mensuport segala kiprahku dalam menulis di social media ini, tak sedikit artikelku yang di share atau di komentari beliau.

http://www.kompasiana.com/290465tantepaku/kisah-programmer-lumpuh-samuel-franklyn-tanpa-mengikuti-lomba-dia-menerima-hadiah-dari-kompasiana_551a1093a333119c1eb6592d

Sam the Biggest sang Kung Fu Master Java telah tiada hasil karyamu masih menggema dan bermanfaat, penderitaanmu sudah berakhir tepat hari ulang tahunmu, kini kau telah terbang di langit biru memeluk mama yang sangat kau sayangi, menghidangkan secangkir susu dan bercengkerama tentang indahnya dunia sana.

A Tribute for Samuel Franklyn 26 November 1969-26 November 2016